Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri

Tiara yang akan masuk ke dalam kamar Bagus, tiba – tiba berhenti karena hampir saja bertabrakan dengan Bagus yang keluar kamar.

Tiara melihat Bagus dengan memicingkan matanya. Sesekali memiringkan kepalanya. Bagus membalas tatapan Tiara dengan tajam.

Rara sangat tidak suka melihat Bagus seperti itu kepada Tiara, karena Tiara adalah anak kecil, seharusnya Bagus bisa jauh lebih ramah. Terlebih lagi Tiara adalah tamu di rumah ini.

“Tiara, kemari, kita ke kamar Tiara saja ya, kakak temani.” Bujuk Rara.

Tiara seperti tidak mau mendengarkan. Dia terus saja berhadapan dengan Bagus.

Bi Lasmi yang melihat itu segera menggendong Tiara dan membawanya ke kamar Tiara.

“Tiara sama Bibi saja ya, sebentar lagi Mama pulang, kita tunggu di kamar Tiara saja,” bujuk Bi Lasmi.

Tiara tak melepaskan pandangannya sama sekali dari Bagus. Rara merasa ada yang aneh.

Setelah Tiara masuk kamar, Bagus mendekati Rara dan bertanya, “Ada apa dengan anak itu? Siapa dia?”

“Dia tamu rumah singgah ini, tidak seharusnya Mas Bagus bersikap demikian pada anak kecil, apalagi dia tamu,” sahut Rara kesal.

“Itu tamu kamu, bukan tamuku,” hardik Bagus.

Rara merasa heran, belum lewat satu jam sejak Bagus seperti orang yang lemah saat menceritakan tentang Indah, Angga dan Rani. Namun, sekarang dia nampak berubah.

‘Orang ini kenapa sih, seperti berkepribadian ganda saja,’ pikir Rara.

\======

# Di dalam kamar Tiara #

Bi Lasmi duduk di tepi tempat tidur dan memandangi Tiara yang sedang tiduran sambil memegang bonekanya.

‘Anak ini kok tenang saja ya? Padahal sedang tidak ada kedua orang tuanya. Apakah sudah terbiasa ya?’ pikir Bi Lasmi.

“Bi .. Mau Tiara kasih tahu sesuatu tidak?” tanya tiara yang tiba – tiba berhenti bermain boneka.

Wajahnya tampak serius, Bi Lasmi salah tingkah jadinya.

“Rahasia?” Tanya Bi Lasmi. Tiara mengangguk.

“Rahasianya bahaya tidak?” Tanya Bi Lasmi lagi.

“Bibi penakut tidak?”

“Rahasia orang tua Tiara atau orang lain?” Bi Lasmi membalas dengan pertanyaan.

“Mahluk lain, Bibi penakut bukan?” tanya Tiara gemas.

“Mahluk lain?” Bibi heran, takut salah dengar. Tiara mengangguk dengan mantap.

“Di mana?” Bi Lasmi bergerak merapat mendekati Tiara.

“Di sini,” sahut Tiara.

Bibi menoleh ke sana dan ke mari mencari – cari sudut yang mencurigakan.

“Jangan bercanda loh, Tiara,” kata Bi Lasmi.

Tiara melambai agar bi lasmi lebih dekat dengannya, karena Tiara ingin membisikkan sesuatu. Bi Lasmi menurut.

“Cowok itu bukan manusia” bisik Tiara.

Bi Lasmi langsung terperanjat dan hampir terjengkang dari duduknya.

Tiara menganggap reaksi Bi Lasmi itu lucu, kemudian dia tertawa sambil menutup mulutnya.

“Ya ampun Tiara ketawa, bercanda ya?” Kata Bi Lasmi melepas nafas lega.

“Aku tertawakan Bibi hampir jatuh tadi. Aku minta maaf ya, Bi,” jawab Tiara sopan.

“Tapi, Tiara serius Bi, dengan yang Tiara katakan tadi,” lanjut Tiara.

Bibi memandangi Tiara sambil berpikir.

‘Usia sebenarnya anak ini berapa ya? Katanya 4 tahun, tapi bicaranya dan sopan santunnya seperti anak diatas 10 tahun. Apakah begini ya didikan keluarga berpendidikan? Hebat sekali Bu Tania bisa mendidik Tiara seperti ini,’pikir bibi.

‘Lalu apa yang dia maksud tadi? Tiara sedang membicarakan siapa ya? Bagus atau Angga?’ Bibi merinding memikirkannya.

“Tunggu ya Tiara, Bibi mau panggil Mbak Rara dulu,” kata Bi Lasmi tergopoh – gopoh.

Bibi berhenti di depan pintu kamar Tiara dan melambai ke arah Rara yang sedang duduk di ruang tengah bersama Bagus.

Bi Lasmi mencari – cari sosok Pak Shu yang dilihatnya tertidur di sofa tengah. Namun, kini sudah tidak disana lagi.

Bagus melihat tajam ke arah Bi Lasmi. Bi Lasmi pun gugup dibuatnya.

“Mbak, sini. Bantu Bibi menidurkan Tiara,” alasan Bi Lasmi.

Rara segera mendekati Bi Lasmi dan masuk ke kamar Tiara. Bi Lasmi mengikutinya dan menutup pintu rapat - rapat. Lalu menarik Rara ke atas tempat tidur dan menceritakan yang didengarnya dari Tiara. Sekaligus mengklarifikasikannya dengan Tiara langsung.

Bi Lasmi menduga yang dibicarakan Tiara adalah sosok Angga, seperti yang diceritakan oleh Bagus.

Rara teringat perkataan Tiara yang sebelumnya “Aku melihat kakak bicara sendiri,”

Tidak salah lagi, pasti yang dimaksud Tiara adalah Bagus.

Rara mengamati Tiara, ‘sepertinya anak ini adalah anak yang istimewa’ batin Rara.

“Tiara, coba ceritakan pada Kakak tentang apalagi yang Tiara ketahui di rumah ini?” Pinta Rara sambil menggenggam kedua telapak tangan gadis kecil itu.

Tiara menarik tangannya dan memberi tanda dengan meletakkan telunjuk di bibirnya. Matanya menatap lurus ke pintu. Rara mengikutinya.

‘Ada apa dengan pintu itu? Apakah ada orang yang mendengarkan dibalik pintu itu? Pikir Rara penasaran.

Tiba – tiba seperti ada angin besar yang menabrak pintu itu sehingga pintu yang terkunci itu seperti dibuka paksa dan terbuka lebar.

Tiara mendekap Rara karena ketakutan. Bi Lasmi terpelanting ke Lantai, sedangkan Rara terdorong mundur hingga menabrak tembok atas tempat tidur.

Rara jatuh dan sempat melihat sosok yang berdiri tegak didekat pintu masuk kamar.

‘Bagus?’ Gumamnya lirih. Akhirnya Rara pingsan

\=====

Rara terbangun dari pingsannya.

Di tepi tempat tidurnya sudah berdiri pak dokter dan bu Tania. Disisi tempat tidur yang satunya duduk Bi Lasmi dan Tiara.

‘Mengapa tempat tidur ini memiliki dua sisi?’ Pikir Rara.

Rara berusaha duduk, namun punggungnya masih agak nyeri. Dia meringis kesakitan dan dibantu oleh Bi Lasmi.

“Syukurlah kamu sudah sadar,” kata pak dokter dan Bi Lasmi.

Bu Tania tersenyum ke arah Rara.

“Saya di mana ya?” Tanya Rara.

“Sedang di rumah sakit, kamu tidak sadar hampir 12 jam. Bi Lasmi khawatir denganmu, Rara,” sahut Bu Tania.

“Ya dan kami membawamu kesini,” lanjut Pak Dokter.

Rara mengangguk – angguk tanda mengerti.

Rara ingin mengingat – ingat apa yang sebelumnya terjadi. Namun, kepalanya masih agak pusing.

“Berhubung kamu sudah sadar, nanti Bi Lasmi urus administrasinya ya ke depan. Setelah administrasinya diurus, nanti kamu boleh pulang,” kata Pak Dokter lagi.

Bi Lasmi menyetujuinya. Lalu beranjak dari kamar inap Rara.Tiara dan bu Tania juga ikut keluar kamar.

Rara yang duduk bersandar kini berganti agak membungkuk sambil  memijat - mijat punggungnya.

Pak Dokter pun yang memperhatikannya kemudian tersenyum dan membantunya.

Tidak berapa lama kemudian Pak dokter duduk di tepi ranjang Rara dan menatap Rara serius.

“Rara, ada yang ingin saya bicarakan, hal ini sangat serius dan mendesak,” Pak Dokter terdiam sesaat.

Rara membenahi posisi duduknya kemudian bersandar lagi. Kini dia menatap serius kepada Pak Dokter.

“Kira – kira kamu sudah bisa menerima berita yang mengejutkan belum ya?” Tanya Pak Dokter itu lagi

Rara masih terdiam. Batinnya masih lelah menerima banyak rahasia.

“Ini tentang Pak Dinar dan Bagus,” lanjut Pak Dokter.

Rara mengerenyitkan dahinya, kalau untuk om Dinar dan Mas Bagus, Rara pasti akan mendengarkannya, meskipun lelah.

Rara mengangguk. Pak Dokter pun tersenyum.

“Jadi begini Rara, kemarin Pak Dinar itu kita ketahui sedang menunggu seseorang di rumah sakit kan?” Pak Dokter mengingatkan Rara.

Rara hanya mengangguk.

“Ternyata yang sakit itu bukan istrinya Pak Dinar, tapi Bagus,” pak dokter menjelaskan kepada Rara.

Mata Rara terbelalak, kok jadi Bagus?

Pak Dokter menceritakan, rupanya pada malam waktu  Bagus menghilang, ternyata tidak ada di kamar Angga, dan dimanapun. Padahal Om Dinar sudah mencarinya kemana – mana.

Ternyata Bagus mengalami kecelakaan ketika menuju rumah sakit ini untuk menjenguk Angga. Tapi, oleh si penabrak dibawa ke rumah sakit yang di utara perumahan. Sampai hari ini Bagus masih koma.

“Jadi yang semalam? … Kita semua kan melihatnya ya Dok?“ sahut Rara mengonfirmasi pada Pak Dokter.

Pak Dokter pun mengangguk. “Entahlah, semalam itu sebenarnya banyak kejanggalan saat saya memeriksa Bagus,"

“Namun, Tiara ternyata lebih peka, … “ Pak Dokter tidak melanjutkan ceritanya.

Namun, Rara mengerti maksudnya dan mengangguk – angguk.

Terpopuler

Comments

Pena Hitam

Pena Hitam

welah tegang thor

2024-03-25

0

Cita N

Cita N

suka

2022-06-26

0

Lina Sandi

Lina Sandi

banyak keanehan yg membingungkan..jln terbaiknya trs baca biar terjwb semua rasa penasaran

2022-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Ayah Meninggal
2 Bab 2. Om Dinar?
3 Bab 3. Rara Menerima Tawaran Om Dinar
4 Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar
5 Bab 5. Rumah Singgah
6 Bab 6. Tamu Pertama
7 Bab 7. Kawan Misterius
8 Bab 8. Bagus Terpukul
9 Bab 9. Rahasia Bagus
10 Bab 10. Pasti Ada Sesuatu
11 Bab 11. Keributan di Rumah Sakit
12 Bab 12. Rumah Singgah Sudah Buka
13 Bab 13. Penyerangan Kedua
14 Bab 14. Indah Hamil?
15 Bab 15. Pengakuan Bagus
16 Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri
17 Bab 17. Kedatangan Tamu Backpacker
18 Bab 18. Bayu dan Penyelidikan Orang Hilang
19 Bab 19. Misteri Tamu Backpacker Terpecahkan untuk Rara
20 Bab 20. Kejutan Untuk Rara, Kejutan Dari Rara
21 Bab 21. Ada Apa Dengan Ibu ?
22 Bab 22. Mengapa Tidak Ada Pemakaman?
23 Bab 23. Ada Apa dengan Kematian Ayah?
24 Bab 24. Ayah Jadi Tumbal?
25 Bab 25. Bantuan dari Pak Shu Datang
26 Bab 26. Malam Sangat Panjang
27 Bab 27. Bi Lasmi Menghilang Secara Misterius
28 Bab 28. Pak Narto Berbicara, Pak Shu Memilih Diam
29 Bab 29. Bi Lasmi Sudah Kembali, Pak Narto Tewas
30 Bab 30. Kronologis Hilangnya Bi Lasmi
31 Bab 31. Bi Lasmi Ingin Pergi, Roy Mencari Solusi
32 Bab 32. Teror Di Tengah Hujan
33 Bab 33. Ada Dua Rani
34 Bab 34. Pak Ading Sang Indigo
35 Bab 35. Eksplorasi Pak Ading
36 Bab 36. Rara dan Pak Ading Diserang
37 Bab 37. Petunjuk Pak Narto
38 Bab 38. Teror Lagi di Rumah Singgah
39 Bab 39. Fase Tenang
40 Bab 40 . Mencari Jejak Pak Shu (Part 1)
41 Bab 41. Mencari Jejak Pak Shu (Part 2)
42 Bab 42. Mencari Jejak Pak Shu (Part 3)
43 Bab 43. Separuh Misteri Terjawab
44 Bab 44. Diskusi
45 Bab 45. Penemuan Bi Sri
46 Bab 46. Pertolongan Pertama Untuk Bagus
47 Bab 47. Kisah Pak Dokter
48 Bab 48. Pemusnahan
49 Bab 49. Teror Lagi
50 Bab 50. Rencana Penyelamatan
51 Bab 51. Penyelamatan dan Yang Tak terduga
52 Bab 52. Kabur dari Rumah
53 Bab 53. Bodoh, Merepotkan Banyak Orang!
54 Bab 54. Yang Terjadi Pada Rara [Flashback]
55 Bab 55. Terjebak di Rumah Singgah
56 Bab 56. Rara Diselamatkan Penjaganya
57 Bab 57. Tidak Perlu Menepati Janji
58 Bab 58 . Dikejar Saat Kabur
59 Bab 59. Siapa Makhluk Penyebab Rara Kecelakaan?
60 Bab 60. [ TAMAT ]
61 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1. Kabar Ayah Meninggal
2
Bab 2. Om Dinar?
3
Bab 3. Rara Menerima Tawaran Om Dinar
4
Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar
5
Bab 5. Rumah Singgah
6
Bab 6. Tamu Pertama
7
Bab 7. Kawan Misterius
8
Bab 8. Bagus Terpukul
9
Bab 9. Rahasia Bagus
10
Bab 10. Pasti Ada Sesuatu
11
Bab 11. Keributan di Rumah Sakit
12
Bab 12. Rumah Singgah Sudah Buka
13
Bab 13. Penyerangan Kedua
14
Bab 14. Indah Hamil?
15
Bab 15. Pengakuan Bagus
16
Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri
17
Bab 17. Kedatangan Tamu Backpacker
18
Bab 18. Bayu dan Penyelidikan Orang Hilang
19
Bab 19. Misteri Tamu Backpacker Terpecahkan untuk Rara
20
Bab 20. Kejutan Untuk Rara, Kejutan Dari Rara
21
Bab 21. Ada Apa Dengan Ibu ?
22
Bab 22. Mengapa Tidak Ada Pemakaman?
23
Bab 23. Ada Apa dengan Kematian Ayah?
24
Bab 24. Ayah Jadi Tumbal?
25
Bab 25. Bantuan dari Pak Shu Datang
26
Bab 26. Malam Sangat Panjang
27
Bab 27. Bi Lasmi Menghilang Secara Misterius
28
Bab 28. Pak Narto Berbicara, Pak Shu Memilih Diam
29
Bab 29. Bi Lasmi Sudah Kembali, Pak Narto Tewas
30
Bab 30. Kronologis Hilangnya Bi Lasmi
31
Bab 31. Bi Lasmi Ingin Pergi, Roy Mencari Solusi
32
Bab 32. Teror Di Tengah Hujan
33
Bab 33. Ada Dua Rani
34
Bab 34. Pak Ading Sang Indigo
35
Bab 35. Eksplorasi Pak Ading
36
Bab 36. Rara dan Pak Ading Diserang
37
Bab 37. Petunjuk Pak Narto
38
Bab 38. Teror Lagi di Rumah Singgah
39
Bab 39. Fase Tenang
40
Bab 40 . Mencari Jejak Pak Shu (Part 1)
41
Bab 41. Mencari Jejak Pak Shu (Part 2)
42
Bab 42. Mencari Jejak Pak Shu (Part 3)
43
Bab 43. Separuh Misteri Terjawab
44
Bab 44. Diskusi
45
Bab 45. Penemuan Bi Sri
46
Bab 46. Pertolongan Pertama Untuk Bagus
47
Bab 47. Kisah Pak Dokter
48
Bab 48. Pemusnahan
49
Bab 49. Teror Lagi
50
Bab 50. Rencana Penyelamatan
51
Bab 51. Penyelamatan dan Yang Tak terduga
52
Bab 52. Kabur dari Rumah
53
Bab 53. Bodoh, Merepotkan Banyak Orang!
54
Bab 54. Yang Terjadi Pada Rara [Flashback]
55
Bab 55. Terjebak di Rumah Singgah
56
Bab 56. Rara Diselamatkan Penjaganya
57
Bab 57. Tidak Perlu Menepati Janji
58
Bab 58 . Dikejar Saat Kabur
59
Bab 59. Siapa Makhluk Penyebab Rara Kecelakaan?
60
Bab 60. [ TAMAT ]
61
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!