Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar

Seketika Rara tersadar,

' Berpikir apa sih aku ini, ayah baru saja meninggal, Kenapa aku mau menjodohkan Ibuku dengan orang lain. Aku juga baru saja mengenal Om Dinar, maafkan Aku Ayah' pikir Rara sambil menggeleng - geleng kepala.

Beberapa saat kemudian sampailah kami ke depan sebuah rumah sepertinya agak tidak terurus, letaknya paling ujung pojok perumahan ini. Halamannya sangat luas, terlihat rumahnya juga sangat besar, sepertinya rumah ini paling besar di antara rumah - rumah yang lain. Meskipun rumahnya tampak tidak terurus, namun halamannya terlihat bersih, banyak tanaman yang terawat.

" Om, siapa saja yang tinggal di sini?" tanya Rara.

" Di sini ada anak Om yang pertama, di sini sendiri katanya ingin mandiri. Tapi dia di sini ditemani oleh tukang kebun kami, namanya Pak Sugeng, tapi kami memanggilnya pak Shu ." Om Dinar menjelaskan Ibu dan Rara.

Gerbangnya mungkin sengaja dibuat rendah agar rumahnya terlihat jelas.

Tak Berapa lama kemudian ada seorang laki - laki setengah baya muncul, mungkin agak sedikit lebih tua dari Bi Lasmi, lelaki itu membukakan gerbang yang tidak terlalu tinggi.

Om Dinar memarkirkan Mobilnya di salah satu sisi halamannya.

" Kamarnya ada berapa Om? " tanya Rara.

" Ada 11 kamar. 1 kamar tamu, 1 kamar pembantu, dan ada 1 kamar di luar untuk tukang kebun." jawab Om Dinar.

Ibu dan Rara tampak Terpukau dengan jawaban Om Dinar.

" Maklum kami adalah keluarga besar, oleh karena itu ketika liburan tiba, bisa muat banyak, haha" jawab Om Dinar Sambil tertawa.

Mereka turun dari mobil, disambut oleh Pak Shu yang membuka bagasi mobil dan mengambil beberapa tas dari belakang bagian mobil.

" Letakkan tas - tas itu di kamar yang ada di samping kamar bagus ya," perintah Om Dinar kepada pak Sugeng.

Pak Shu terlihat mengangguk dan berlalu membawa tas - tas itu. Pak Shu juga dibantu oleh Bi Lasmi membawakan tas - tas itu ke dalam kamar.

" Rara mau melihat ke sekeliling rumah ini dulu. Boleh Om?" tanya Rara lagi.

" Boleh Rara, silahkan" sahut Om Dinar.

Kemudian Om Dinar mempersilahkan Ibu untuk masuk ke dalam rumahnya.

Sementara itu Rara berjalan berkeliling mengitari rumah itu. Rara kagum dengan bangunannya. Bukan tipe bangunan zaman dulu. Halamannya luas, lingkungannya yang tenang dan asri membuat cara berpikir mungkin Rara bisa menyalurkan hobi Rara yang selama ini tertunda yaitu sebagai penulis. Hal ini membuat Rara yakin kalau Rara nanti akan betah.

Kemudian Rara masuk setelah berpuas diri mengelilingi rumah.

Rara juga penasaran dengan isi rumah tersebut. Dia melewati Om Dinar yang sedang berbincang dengan Ibu di ruang tamu dan berkeliling di dalam rumah.

' Hm … sama sekali tidak Buruk, tidak seperti terlihat dari luarnya' pikir Rara.

" Mas Bagus di mana? Kok saya tidak melihatnya dari tadi? " tanya Rara sambil menghampiri Om Dinar dan Ibu.

" Biasanya bagus akan pulang setelah magrib. Nanti kamu bisa berkenalan dengannya saat dia sudah datang," sahut Om Dinar sambil tersenyum.

Tersenyum melihat tingkah putrinya, agak kekanak-kanakan, dan sudah tidak terlihat lagi kesedihan di wajahnya karena

kehilangan ayahnya.

" Apakah saya boleh menumpang mandi?" tanya Rara berusaha akrab dengan Om Dinar.

" RARA ...!!" Ibu memperingatkan putrinya yang menurutnya sudah mulai lancang.

Om Dinar mengangguk, dan Rara pun pergi meninggalkan Om Dinar dan Ibu.

Selesai mandi, Rara keluar kamar. kamarnya tidak jauh dari ruang makan yang sangat besar. Di sana sudah terlihat ada Ibu, Om Dinar, Bi Lasmi, dan Pak Shu.

" Rara sini kami sudah menunggumu untuk makan siang bersama" panggil Om Dinar.

Rara mendekat dan duduk dekat Ibu. Sekali lagi Rara kagum dengan Om Dinar yang mau makan satu meja dengan Pak Shu Dan Bi Lasmi.

' Mungkin memang benar Om Dinar adalah orang baik - baik' pikirnya Rara.

Kemudian mereka makan bersama, sambil berbincang - bincang, Om Dinar lebih banyak memperkenalkan anggota keluarganya dan kebiasaan - kebiasaan mereka. Mungkin Om Dinar bermaksud agar kami tidak terkejut jika bertemu dengan keluarganya. Dari sinilah baru diketahui, Kenapa Om Dinar selalu terlihat jalan sendiri, rupanya istrinya sedang sakit keras sehingga tidak mampu berjalan jauh dan hanya duduk di atas kursi roda.

' Kalau dilihat - lihat, Om Dinar ini tidak terlalu tua, bahkan terlihat usianya lebih muda dari ayah, kemungkinan

istrinya pun lebih muda dari Ibu. Tapi mengapa istrinya Om Dinar sudah mengalami sakit demikian?' pikir Rara tidak mengerti.

Kemudian Rara ingat sesuatu.

" Om, maaf Bukan bermaksud tidak sopan, sepertinya sewaktu aku mandi, kran air di bak mandinya rusak" lapor Rara.

" Oh begitu, Om minta maaf kalau begitu. Nanti dicek oleh Pak Shu dan sekalian diperbaiki" sahut Om Dinar sambil melirik ke Pak Shu.

Pak Shu hanya terdiam, wajahnya selalu tertunduk. Dia pun hanya mengangguk ketika mendengar Om Dinar berkata seperti itu.

' Kalau dipikir - pikir, aku tidak mendengar suaranya Pak Shu sejak tadi, mungkin dia terlalu menghormati majikan,

jangankan berbicara, menatap majikan pun Sepertinya dia tidak berani' batin Rara dan Ibu.

Rara dan Ibu hanya berpandangan, sepertinya mereka saling mengerti akan pikiran masing - masing. Ibu mengedipkan kedua matanya kepada Rara sebagai kode agar Rara tidak terlalu banyak bertanya dan mencari tahu. Karena Ibu hafal betul dengan sikap anaknya ini.

Hari pun sudah mulai menjelang sore, Ibu bersiap – siap untuk pamit pulang karena Ibu harus bersiap - siap untuk kepergiannya esok, agar tidak ada yang tertinggal di rumah. Namun Rara masih enggan melepas Ibu. Om Dinar dan Bi Lasmi mengerti dengan kondisi tersebut, mereka menyingkir dari Ibu dan Rara untuk memberikan waktu kepada mereka berdua sebelum perpisahan.

Ibu memeluk putrinya yang semata wayang itu. Mereka terlihat duduk berpelukan. Ibu banyak memberikan pesan pesan dan nasehat kepada Rara agar Rara tidak salah bersikap kepada orang lain saat Ibu jauh dari Rara. Rara terlihat sesekali mengangguk tanda mengerti apa yang diucapkan Ibunya. Terlihat air mata berlinang  dikedua pipi  Rara dan Ibu.

" Kenapa Ibu tidak ikut Rara di sini saja" tuntut Rara.

" Sudah Ibu jelaskan kepada Rara dan kita sudah sepakat, Apakah Ibu harus menjelaskan lagi kepada Rara? Rara kan sudah besar, seharusnya sudah lebih peka dan mengerti kondisi kita sekarang. Doakan Ibu selalu sehat, Rara juga harus rajin belajar dan cepatlah segera menyelesaikan tugas akhir Rara, agar Ibu pun bisa segera menyusul Rara dan kita cepat kembali berkumpul," sahut Ibu dengan tegas.

Rara mengangguk sedih.

Terpopuler

Comments

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Curiga sama om Dinar

2022-05-09

1

Winna

Winna

Petualangan dimulai🤭

2022-05-06

0

N

N

kak nana mampir ya, tinggalin jejak dlu bca nya nyicil ya kak. smgtttt kerenn

2022-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Ayah Meninggal
2 Bab 2. Om Dinar?
3 Bab 3. Rara Menerima Tawaran Om Dinar
4 Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar
5 Bab 5. Rumah Singgah
6 Bab 6. Tamu Pertama
7 Bab 7. Kawan Misterius
8 Bab 8. Bagus Terpukul
9 Bab 9. Rahasia Bagus
10 Bab 10. Pasti Ada Sesuatu
11 Bab 11. Keributan di Rumah Sakit
12 Bab 12. Rumah Singgah Sudah Buka
13 Bab 13. Penyerangan Kedua
14 Bab 14. Indah Hamil?
15 Bab 15. Pengakuan Bagus
16 Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri
17 Bab 17. Kedatangan Tamu Backpacker
18 Bab 18. Bayu dan Penyelidikan Orang Hilang
19 Bab 19. Misteri Tamu Backpacker Terpecahkan untuk Rara
20 Bab 20. Kejutan Untuk Rara, Kejutan Dari Rara
21 Bab 21. Ada Apa Dengan Ibu ?
22 Bab 22. Mengapa Tidak Ada Pemakaman?
23 Bab 23. Ada Apa dengan Kematian Ayah?
24 Bab 24. Ayah Jadi Tumbal?
25 Bab 25. Bantuan dari Pak Shu Datang
26 Bab 26. Malam Sangat Panjang
27 Bab 27. Bi Lasmi Menghilang Secara Misterius
28 Bab 28. Pak Narto Berbicara, Pak Shu Memilih Diam
29 Bab 29. Bi Lasmi Sudah Kembali, Pak Narto Tewas
30 Bab 30. Kronologis Hilangnya Bi Lasmi
31 Bab 31. Bi Lasmi Ingin Pergi, Roy Mencari Solusi
32 Bab 32. Teror Di Tengah Hujan
33 Bab 33. Ada Dua Rani
34 Bab 34. Pak Ading Sang Indigo
35 Bab 35. Eksplorasi Pak Ading
36 Bab 36. Rara dan Pak Ading Diserang
37 Bab 37. Petunjuk Pak Narto
38 Bab 38. Teror Lagi di Rumah Singgah
39 Bab 39. Fase Tenang
40 Bab 40 . Mencari Jejak Pak Shu (Part 1)
41 Bab 41. Mencari Jejak Pak Shu (Part 2)
42 Bab 42. Mencari Jejak Pak Shu (Part 3)
43 Bab 43. Separuh Misteri Terjawab
44 Bab 44. Diskusi
45 Bab 45. Penemuan Bi Sri
46 Bab 46. Pertolongan Pertama Untuk Bagus
47 Bab 47. Kisah Pak Dokter
48 Bab 48. Pemusnahan
49 Bab 49. Teror Lagi
50 Bab 50. Rencana Penyelamatan
51 Bab 51. Penyelamatan dan Yang Tak terduga
52 Bab 52. Kabur dari Rumah
53 Bab 53. Bodoh, Merepotkan Banyak Orang!
54 Bab 54. Yang Terjadi Pada Rara [Flashback]
55 Bab 55. Terjebak di Rumah Singgah
56 Bab 56. Rara Diselamatkan Penjaganya
57 Bab 57. Tidak Perlu Menepati Janji
58 Bab 58 . Dikejar Saat Kabur
59 Bab 59. Siapa Makhluk Penyebab Rara Kecelakaan?
60 Bab 60. [ TAMAT ]
61 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1. Kabar Ayah Meninggal
2
Bab 2. Om Dinar?
3
Bab 3. Rara Menerima Tawaran Om Dinar
4
Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar
5
Bab 5. Rumah Singgah
6
Bab 6. Tamu Pertama
7
Bab 7. Kawan Misterius
8
Bab 8. Bagus Terpukul
9
Bab 9. Rahasia Bagus
10
Bab 10. Pasti Ada Sesuatu
11
Bab 11. Keributan di Rumah Sakit
12
Bab 12. Rumah Singgah Sudah Buka
13
Bab 13. Penyerangan Kedua
14
Bab 14. Indah Hamil?
15
Bab 15. Pengakuan Bagus
16
Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri
17
Bab 17. Kedatangan Tamu Backpacker
18
Bab 18. Bayu dan Penyelidikan Orang Hilang
19
Bab 19. Misteri Tamu Backpacker Terpecahkan untuk Rara
20
Bab 20. Kejutan Untuk Rara, Kejutan Dari Rara
21
Bab 21. Ada Apa Dengan Ibu ?
22
Bab 22. Mengapa Tidak Ada Pemakaman?
23
Bab 23. Ada Apa dengan Kematian Ayah?
24
Bab 24. Ayah Jadi Tumbal?
25
Bab 25. Bantuan dari Pak Shu Datang
26
Bab 26. Malam Sangat Panjang
27
Bab 27. Bi Lasmi Menghilang Secara Misterius
28
Bab 28. Pak Narto Berbicara, Pak Shu Memilih Diam
29
Bab 29. Bi Lasmi Sudah Kembali, Pak Narto Tewas
30
Bab 30. Kronologis Hilangnya Bi Lasmi
31
Bab 31. Bi Lasmi Ingin Pergi, Roy Mencari Solusi
32
Bab 32. Teror Di Tengah Hujan
33
Bab 33. Ada Dua Rani
34
Bab 34. Pak Ading Sang Indigo
35
Bab 35. Eksplorasi Pak Ading
36
Bab 36. Rara dan Pak Ading Diserang
37
Bab 37. Petunjuk Pak Narto
38
Bab 38. Teror Lagi di Rumah Singgah
39
Bab 39. Fase Tenang
40
Bab 40 . Mencari Jejak Pak Shu (Part 1)
41
Bab 41. Mencari Jejak Pak Shu (Part 2)
42
Bab 42. Mencari Jejak Pak Shu (Part 3)
43
Bab 43. Separuh Misteri Terjawab
44
Bab 44. Diskusi
45
Bab 45. Penemuan Bi Sri
46
Bab 46. Pertolongan Pertama Untuk Bagus
47
Bab 47. Kisah Pak Dokter
48
Bab 48. Pemusnahan
49
Bab 49. Teror Lagi
50
Bab 50. Rencana Penyelamatan
51
Bab 51. Penyelamatan dan Yang Tak terduga
52
Bab 52. Kabur dari Rumah
53
Bab 53. Bodoh, Merepotkan Banyak Orang!
54
Bab 54. Yang Terjadi Pada Rara [Flashback]
55
Bab 55. Terjebak di Rumah Singgah
56
Bab 56. Rara Diselamatkan Penjaganya
57
Bab 57. Tidak Perlu Menepati Janji
58
Bab 58 . Dikejar Saat Kabur
59
Bab 59. Siapa Makhluk Penyebab Rara Kecelakaan?
60
Bab 60. [ TAMAT ]
61
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!