Bab 5. Rumah Singgah

Ibu pergi diantar oleh supirnya Om Dinar, Pak Narto. Supirnya tinggal diperkampungan tak jauh dari tempat tinggal Om Dinar. Sehingga kapan pun Om Dinar membutuhkannya, Pak Narto selalu siap dipanggil.

Rara masih merasa sedih dengan kepergian Ibunya yang entah kapan akan bertemu lagi. Namun dalam hal ini Rara dituntut harus bersikap dewasa dengan sedikit berkorban demi masa depannya, seperti pesan Ibunya.

Kini tinggallah Om Dinar, Rara, Bi Lasmi dan Pak Shu saja di rumah itu. Om Dinar sedang menunggu kedatangan Bagus agar bisa diperkenalkan dengan Rara dan Bi Lasmi. Sementara itu Om Dinar mengajak Rara berdiskusi tentang pekerjaan untuk Rara.

Namun Rara mengusulkan, rumah itu untuk dijadikan Rumah Singgah saja. Dengan begitu rumah itu akan ramai dan tetap terurus. Rara juga melihat peluang karena letaknya yang tidak jauh dengan tempat area wisata pegunungan, perkebunan, dan area pendidikan perguruan tinggi. Awalnya Om Dinar tidak setuju, namun kemudian menyerahkan kepada Rara mulai dari manajemen dan penamaan Rumah Singgah tersebut.

“Karena rumah ini paling ujung sudut perumahan ini, bagaimana kalau kita namakan Rumah Singgah 'PODJOK' saja Om? Biar mudah dicari” usul Rara. Om Dinar tersenyum menanggapinya, dan mengangguk setuju. Namun dengan masa percobaan untuk Rara selama 6 bulan. Jika bisnis Rumah Singgah itu tidak berjalan, Rara harus mau dengan penawaran Om Dinar untuk membantu pekerjaannya di restoran milik Om Dinar.

Karena Om Dinar setuju, Rara langsung gerak cepat sebelum Om Dinar berubah pikiran. Dia langsung ke  bangunan belakang dari rumah ini yang sempat dia intip pagi tadi. Terlihat banyak barang yang ditumpuk dan dipenuhi debu.

‘Sepertinya itu bangunan gudang’ pikir Rara.

Rara mencoba memasuki bangunan yang tidak terkunci itu. Ruangan itu tidak cukup cahaya, namun ketika saat Rara menemukan saklar lampu, ternyata saklarnya sudah tidak berfungsi dengan baik. Rara menyerah. Dia hanya bisa mengandalkan matanya untuk melihat keadaan diruangan itu dengan pandangan terbatas karena cahaya yang seadanya,

Dia menemukan selembar papan kayu tipis dan beberapa potong kayu. Saat Rara sedang berjongkok untuk menumpuk barang bawaannya agar mudah dibawa, punggungnya merasa merinding, dia merasa ada seseorang yang memperhatikannya dari belakang. Segera Rara membalikkan badannya, dan melihat seperti ada bayangan sesorang disana. Rara berdiri untuk memastikan siapa bayangan itu.

“Halo … siapa disana?” tanya Rara menyapanya. Dia takut menyinggung orang tersebut dengan sapaannya, karena dia adalah tamu di rumah itu.

Namun tidak ada yang menjawab.

‘Ah mungkin hanya pikiranku saja, itu bukanlah bayangan seseorang tapi mungkin bayangan sebuah benda saja’ batin Rara.

Kemudian Rara kembali memungut papan kayu tipis dan 2 batang kayu.  Namun terdengar seperti ada orang yang melangkah masuk ke dalam ruangan. Tiba – tiba rasa takut menyergap perasaan Rara.

“Sedang apa disini?” terdengar suara parau seorang laki – laki .

“AAA !” Rara teriak karena terkejut mendengarnya.

Lalu dia membalikkan badannya. Dia melihat Pak Shu berada di hadapannya sekarang.

“Ya ampun Pak Shu, membuat saya kaget saja. Maaf Pak Shu saya hanya ambil ini untuk bikin papan nama didepan,” Jelas Rara.

Namun Pak Shu hanya menanggapinya dengan wajah datar.

“Tidak sebaiknya kamu berada disini, apalagi tanpa izin pemiliknya,” dari suaranya yang dingin, Rara merasa tidak enak. Namun Rara tidak bisa melihat ekspresi wajah Pak Shu yang membelakangi cahaya dari pintu, apalagi ruangan itu sangat minim cahaya sekali.

Rara menunduk, tidak lagi memandang Pak Shu sambil membawa pergi papan kayu tipis dan balok kayu itu.

Rara membawanya ke halaman depan, dia ingin membuat papan nama dengan papan kayu tipis dan balok kayu itu. Namun peralatannya belumlah lengkap, tapi Rara takut untuk kembali ke dalam gudang itu mengingat peristiwa yang baru saja terjadi.

“Sedang apa Rara?” tanya Om Dinar yang melihat Rara terduduk di halaman depan memandangi papan kayu tipis dan balok kayu yang diletakkan diatas rerumputan.

Rara terkejut, tersadar dari lamunannya. Kemudian melihat ke arah Om Dinar sambil tersenyum.

“Rara mau buat papan nama untuk Rumah singgah kita Om. Biar segera dipasang dan Rara akan melakukan promosi gratis di media sosial,” kata Rara bersemangat,

Om Dinar menggeleng – geleng sambil tertawa melihat tingkah Rara.

“Rara, biar Pak Shu saja yang mengerjakannya. Nanti Om yang suruh Pak Shu.” kata Om Dinar.

Rara takut mendengar nama Pak Shu mengingat kejadian yang dialami di gudang tadi. Kemudian Om Dinar memanggil Pak Shu, terlihat Pak Shu berlari mendekati Om Dinar dengan patuh dan menunduk. Om Dinar pun berbisik pada Pak Shu, terlihat Pak Shu mengangguk – angguk.

Kemudian Pak Shu sepertinya berbicara sesuatu dan sambil menunjuk ke arah halaman belakang rumah. Rara tidak tahu apa yang mereka bicarakan, karena dari posisi Rara, suara mereka tidak terdengar sama sekali.

‘Apakah Pak Shu mengadukan aku?’ tanya Rara dalam hati.

Namun setelah Rara perhatikan baik – baik, perawakan Pak Shu tidaklah sama dengan seseorang yang Rara temui di gudang tadi. Seseorang yang dilihatnya di gudang sepertinya lebih tinggi dan lebih tegap badannya meskipun dia sedang menunduk. Rambutnya Pak Shu juga lebih gondrong, karena Rara menyadari bahwa hampir sebagian wajah Pak Shu tertutup rambutnya.

Rara mengerutkan dahinya. Dia sedang berpikir keras, mencari kesamaan yang identik antara Pak Shu dengan seseorang yang berada di gudang tadi. Namun semakin Rara memikirkannya, semakin tidak menemukan persamaannya.

Rara tidak sadar sekarang Om Dinar sudah berada di hadapannya.

“Sudah tinggalkan saja itu. Biar Pak Shu yang mengerjakannya biar lebih cepat ya,apalagi hanya membuat papan nama, Itu mudah buat Pak Shu “ Kata Om Dinar sambil tersenyum.

“ Ayo kita masuk saja, sudah akan gelap, sebaiknya Rara tidak berada di luar rumah ya kalau lebih dari jam 5 sore jika nanti Om tinggal,” pesan Om Dinar. Terdengar seperti pesan ibunya. Rara mengangguk, kemudian dibantu Om Dinar untuk berdiri.

Saat akan masuk rumah, Rara sempat melirik ke arah Pak Shu yang masih berdiri di teras rumah.

“Pak, nanti tulisannya hanya Rumah Singgah 'PODJOK' ya, Pak.” Pesan Rara kepada Pak Shu.

Pak Shu tidak menyahut. Dia hanya diam terlihat menunduk, ternyata Rara menangkap sorot matanya Pak Shu yang menatap tajam kearahnya, hanya saja wajahnya tertutup sebagian rambutnya. Rara merasa merinding dengan tatapan itu.  Kembali dia tepis prasangka terhadap Pak Shu.

‘Mungkin aku salah lihat, lagian ini sudah sore dan aku lelah. Terlalu banyak berhalusinasi jadinya’ pikir Rara.

Rara dan Om Dinar pun masuk ke dalam rumah.

“Om, Mas Bagus datang ke rumah ini tidak?” tanya Rara penasaran dengan Om Dinar.

“ Mungkin sebentar lagi,” Jawab Om Dinar .

“ Kalau Mas Bagus tidak datang, sebaiknya Om Dinar menginap disini saja,” Rara takut membayangkan kalau dia hanya berdua saja dengan Bi Lasmi di rumah yang besar ini, sementara Pak Shu agak menakutkan baginya.

Rara takut kalau suatu saat Pak Shu melakukan sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya. Kemudian Rara teringat lagi kejadian saat di gudang itu.

Namun Om Dinar malah tertawa, dia mengusap – usap kepala Rara seperti kepada putrinya sendiri. Om Dinar merasa bahwa Rara cepat sekali akrab dengan orang lain.

“Rara, Om minta maaf, tapi Om belum bisa menginap disini. Tante di rumah kasihan tidak ada yang menemani. Hari ini saja Om sudah terlalu lama meninggalkannya. Om harap kamu betah ya disini, dan bisa akur dengan Bagus,” pesan Om Dinar.

‘Akur? Memangnya seperti apa kepribadiannya si Bagus itu?’ pikir Rara.

“ Om …” belum sempat Rara melanjutkan pertanyaannya, tiba – tiba …

“ AAA !!! “ Terdengar suara teriakan Bi Lasmi, sepertinya dari dalam kamar Rara. Rara dan Om Dinar pun bergegas masuk ke dalam kamar Rara.

Terpopuler

Comments

Allessha Nayyaka

Allessha Nayyaka

pak shu kayaknya punya sisi lain dech

2022-05-23

0

anggita

anggita

rumah singgah podjok..

2022-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Ayah Meninggal
2 Bab 2. Om Dinar?
3 Bab 3. Rara Menerima Tawaran Om Dinar
4 Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar
5 Bab 5. Rumah Singgah
6 Bab 6. Tamu Pertama
7 Bab 7. Kawan Misterius
8 Bab 8. Bagus Terpukul
9 Bab 9. Rahasia Bagus
10 Bab 10. Pasti Ada Sesuatu
11 Bab 11. Keributan di Rumah Sakit
12 Bab 12. Rumah Singgah Sudah Buka
13 Bab 13. Penyerangan Kedua
14 Bab 14. Indah Hamil?
15 Bab 15. Pengakuan Bagus
16 Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri
17 Bab 17. Kedatangan Tamu Backpacker
18 Bab 18. Bayu dan Penyelidikan Orang Hilang
19 Bab 19. Misteri Tamu Backpacker Terpecahkan untuk Rara
20 Bab 20. Kejutan Untuk Rara, Kejutan Dari Rara
21 Bab 21. Ada Apa Dengan Ibu ?
22 Bab 22. Mengapa Tidak Ada Pemakaman?
23 Bab 23. Ada Apa dengan Kematian Ayah?
24 Bab 24. Ayah Jadi Tumbal?
25 Bab 25. Bantuan dari Pak Shu Datang
26 Bab 26. Malam Sangat Panjang
27 Bab 27. Bi Lasmi Menghilang Secara Misterius
28 Bab 28. Pak Narto Berbicara, Pak Shu Memilih Diam
29 Bab 29. Bi Lasmi Sudah Kembali, Pak Narto Tewas
30 Bab 30. Kronologis Hilangnya Bi Lasmi
31 Bab 31. Bi Lasmi Ingin Pergi, Roy Mencari Solusi
32 Bab 32. Teror Di Tengah Hujan
33 Bab 33. Ada Dua Rani
34 Bab 34. Pak Ading Sang Indigo
35 Bab 35. Eksplorasi Pak Ading
36 Bab 36. Rara dan Pak Ading Diserang
37 Bab 37. Petunjuk Pak Narto
38 Bab 38. Teror Lagi di Rumah Singgah
39 Bab 39. Fase Tenang
40 Bab 40 . Mencari Jejak Pak Shu (Part 1)
41 Bab 41. Mencari Jejak Pak Shu (Part 2)
42 Bab 42. Mencari Jejak Pak Shu (Part 3)
43 Bab 43. Separuh Misteri Terjawab
44 Bab 44. Diskusi
45 Bab 45. Penemuan Bi Sri
46 Bab 46. Pertolongan Pertama Untuk Bagus
47 Bab 47. Kisah Pak Dokter
48 Bab 48. Pemusnahan
49 Bab 49. Teror Lagi
50 Bab 50. Rencana Penyelamatan
51 Bab 51. Penyelamatan dan Yang Tak terduga
52 Bab 52. Kabur dari Rumah
53 Bab 53. Bodoh, Merepotkan Banyak Orang!
54 Bab 54. Yang Terjadi Pada Rara [Flashback]
55 Bab 55. Terjebak di Rumah Singgah
56 Bab 56. Rara Diselamatkan Penjaganya
57 Bab 57. Tidak Perlu Menepati Janji
58 Bab 58 . Dikejar Saat Kabur
59 Bab 59. Siapa Makhluk Penyebab Rara Kecelakaan?
60 Bab 60. [ TAMAT ]
61 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1. Kabar Ayah Meninggal
2
Bab 2. Om Dinar?
3
Bab 3. Rara Menerima Tawaran Om Dinar
4
Bab 4. Rara Pindah ke Rumah Om Dinar
5
Bab 5. Rumah Singgah
6
Bab 6. Tamu Pertama
7
Bab 7. Kawan Misterius
8
Bab 8. Bagus Terpukul
9
Bab 9. Rahasia Bagus
10
Bab 10. Pasti Ada Sesuatu
11
Bab 11. Keributan di Rumah Sakit
12
Bab 12. Rumah Singgah Sudah Buka
13
Bab 13. Penyerangan Kedua
14
Bab 14. Indah Hamil?
15
Bab 15. Pengakuan Bagus
16
Bab 16. Tiara Mengungkap Sebuah Misteri
17
Bab 17. Kedatangan Tamu Backpacker
18
Bab 18. Bayu dan Penyelidikan Orang Hilang
19
Bab 19. Misteri Tamu Backpacker Terpecahkan untuk Rara
20
Bab 20. Kejutan Untuk Rara, Kejutan Dari Rara
21
Bab 21. Ada Apa Dengan Ibu ?
22
Bab 22. Mengapa Tidak Ada Pemakaman?
23
Bab 23. Ada Apa dengan Kematian Ayah?
24
Bab 24. Ayah Jadi Tumbal?
25
Bab 25. Bantuan dari Pak Shu Datang
26
Bab 26. Malam Sangat Panjang
27
Bab 27. Bi Lasmi Menghilang Secara Misterius
28
Bab 28. Pak Narto Berbicara, Pak Shu Memilih Diam
29
Bab 29. Bi Lasmi Sudah Kembali, Pak Narto Tewas
30
Bab 30. Kronologis Hilangnya Bi Lasmi
31
Bab 31. Bi Lasmi Ingin Pergi, Roy Mencari Solusi
32
Bab 32. Teror Di Tengah Hujan
33
Bab 33. Ada Dua Rani
34
Bab 34. Pak Ading Sang Indigo
35
Bab 35. Eksplorasi Pak Ading
36
Bab 36. Rara dan Pak Ading Diserang
37
Bab 37. Petunjuk Pak Narto
38
Bab 38. Teror Lagi di Rumah Singgah
39
Bab 39. Fase Tenang
40
Bab 40 . Mencari Jejak Pak Shu (Part 1)
41
Bab 41. Mencari Jejak Pak Shu (Part 2)
42
Bab 42. Mencari Jejak Pak Shu (Part 3)
43
Bab 43. Separuh Misteri Terjawab
44
Bab 44. Diskusi
45
Bab 45. Penemuan Bi Sri
46
Bab 46. Pertolongan Pertama Untuk Bagus
47
Bab 47. Kisah Pak Dokter
48
Bab 48. Pemusnahan
49
Bab 49. Teror Lagi
50
Bab 50. Rencana Penyelamatan
51
Bab 51. Penyelamatan dan Yang Tak terduga
52
Bab 52. Kabur dari Rumah
53
Bab 53. Bodoh, Merepotkan Banyak Orang!
54
Bab 54. Yang Terjadi Pada Rara [Flashback]
55
Bab 55. Terjebak di Rumah Singgah
56
Bab 56. Rara Diselamatkan Penjaganya
57
Bab 57. Tidak Perlu Menepati Janji
58
Bab 58 . Dikejar Saat Kabur
59
Bab 59. Siapa Makhluk Penyebab Rara Kecelakaan?
60
Bab 60. [ TAMAT ]
61
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!