Rumah sakit

Jam makan pun tiba, namun mereka berdua belum menyelesaikan ritual belanjanya.

" Sudah siang , sebaiknya kita makan saja di sini ". Ucap Daniel sembari melihat jam yang melingkar di tangan kanannya.

" Kita makan di sana saja pak". Tunjuk Lala pada salah satu food court yang tidak jauh dari tempat mereka .

" Kamu tunggu di sana, biar saya menaruh barang belanjaan nya dulu ".Ucap Daniel yang di angguki oleh Lala. Daniel bergegas menuju mobil yang terparkir di depan supermarket.

Lala berjalan dengan santai ke arah food court yang ia maksud.

Lala memesan sejumlah makanan dan membawanya ke meja pali ujung yang masih kosong dengan dua tempat duduk yang saling berhadapan .

Setelah makanan tersaji , Daniel datang lalu duduk berhadapan dengan Lala.

" Ini pak, silakan makan ".Ucap Lala dengan mata berbinar.

" Kau yakin bisa menghabiskan semua makanan ini? ". Tanya Daniel heran saat melihat makanan di depannya. Pasalnya Lala memesan kentang goreng dua , es teh manis dua ikan bakar satu , nasi putih satu dan bakso mercon kesukaannya.

Lala hanya mengangguk dengan mata yang tidak berpaling dari bakso mercon di hadapannya.

" Badan mu saja yang kecil ternyata perut mu karet ya". Ucap Daniel lalu memakan nasi lalu mengambil Ika bakar secukupnya.

Lala tidak menghiraukan ucapan Daniel .

Lala memakan satu kotak kentang terlebih dahulu , lalu menyantap habis bakso yang super pedas itu.

Daniel hanya menggeleng saat Lala benar-benar tidak merasa canggung , biasanya perempuan paling anti jika harus makan banyak didepan lawan jenisnya. Bahkan ada yang sampai menahan rasa lapar demi gengsi.

Daniel sudah menyelesaikan makan siangnya namun Lala masih sibuk mengunyah ini dan itu.

" Aauu".

Keluh Lala sembari memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa perih.

Keringat dingin pun membasahi dahinya, wajahnya seketika menjadi pucat, d** nya terasa begitu nyeri.

Daniel yang baru saja mencuci tangan langsung di buat panik bukan kepalang.

" La ,kamu kenapa ? Apa yang kamu makan ?". Tanya Daniel dengan kedua tangannya menangkup pipi tembem Lala.

" La , kita ke rumah sakit sekarang ya". Ucapnya.

Lala menggeleng keras namun Daniel tidak perduli penolakan Lala . Dengan gesit Daniel menggendong Lala ala bridal style tanpa menghiraukan tatapan orang lain .

" Pak , makanan Lala belum habis". Ucap Lala polos namun masih menahan sakit.

" Kamu ini, sudah tau keadaan mu seperti ini , masih aja memikirkan makanan , kita ke rumah sakit nanti bisa saya belikan lagi makanan yang banyak untuk mu".Ucapnya geram saat Daniel panik bukan kepalang Lala malah sibuk memikirkan makanan yang belum di habiskan.

______

Di rumah sakit , semua perawat dan dokter di buat heboh mana kala mereka tahu , bahwa sang ahli waris datang memberi kabar jika harus menggunakan ruang gawat darurat segera.

Semua dokter dari seluruh spesialis berkumpul di depan pintu.

Mobil sport Daniel tiba di depan lobby dan langsung mengangkat tubuh kecil Lala ruang gawat darurat. Bima dokter pribadi sekaligus kepala rumah sakit dari keluarga besar Mahessa harus berjalan cepat menuju ruang tindakan.

" Ada apa Daniel , apa yang membuat mu datang kemari dan membuat kehebohan? " Tanya Bima lalu melirik ke atas ranjang pasien.

Tangan Bima bergerak cepat memeriksa tubuh mungil wanita yang di bawa Daniel.

" Gimana Bim , apa Lo udah tahu yang buat dia kesakitan ". Tanya Daniel tidak sabar.

Bima hanya meliriknya sekilas

" Sabar dong". Ucapnya.

" Lama sekali penanganan mu".

" Ya sudah , sana periksa sendiri ". Ujar Bima sembari menyodorkan stetoskop yang menggantung di lehernya.

" Sudah bosan bekerja rupanya " . Jawab Daniel sembari meletakkan kedua tangannya di atas pinggang. Bima menggeleng dan tidak menanggapi nya lagi, lalu Bima memutar tubuhnya ke arah pasien nya.

" Apa anda memakan makanan pedas Nona?" . Tanya Bima pada Lala.

Lala hanya mengangguk membenarkan ucapan Bima masih dengan memeluk erat perutnya.

" Apa Nona tahu jika Nona tidak boleh memakan makanan yang terlalu pedas".

" Maaf dok saya lupa". Ucap Lala memberi alasan. Bima hanya menggelengkan kepalanya lalu melirik ke arah Daniel.

" Gue kasih obat , biarin dia istirahat dulu sampai rasa sakitnya sedikit mereda, nanti gue dateng lagi". Ujar Bima sembari berbisik.

" Siapa gadis kecil itu Nil ".

" Semakin Lo banyak tanya semakin Lo susah dapet kerjaan ". Ucap Daniel lalu mendekat ke arah Lala.

Bima hanya tersenyum jahil , ia tahu bagaimana Daniel sekarang jika dia sudah perduli berarti dia spesial.

" Baguslah kalau dia sudah sadar". Batin Bima berucap lalu meninggalkan mereka , mengingat masih banyak pasien yang harus ia tangani dan harus di tunda karena Tuan Muda datang membuat kacau.

Lala di pindahkan ke ruangan khusus pribadi milik keluarga Mahessa. Dan hanya keluarga Mahessa atau orang terpentingnya lah yang bisa menempatinya.

Kondisi Lala susah membaik namun masih harus dalam pantauan dan sesekali suster masuk dan memeriksa kondisi Lala.

" Kenapa kamu tidak bilang kalau tidak bisa makan pedas dan kenapa malah sengaja memilih makanan yang tidak bisa kamu makan ? ". Tanya Daniel dengan dingin.

" Maaf pak". Hanya itu yang mampu Lala ucap.

" Pak Lala mau pulang aja ya , Lala engga betah disini". Ujarnya memohon.

" Bima bilang kamu harus di awasi lalu kamu mau pulang kemana ?". Tanya Daniel.

" Apartemen Lala saja, pliss jangan kasih tahu Ibu ataupun Ayah, Lala takut mereka khawatir". Ucap Lala.

" Lalu siapa yang akan jaga mu?".

Lala hanya diam sembari memikirkan ide .

" Lala bisa sendiri pak, Lala janji". Ucap Lala sembari mengangkat jari kelingkingnya.

" Sudah istirahat saja dulu , nanti saya pikirkan". Ucap Daniel lalu memainkan smartphone canggih miliknya .

Daniel masih sibuk mengotak-atik layar ponselnya lalu melihat Lala hendak bangkit dari ranjangnya.

" Mau kemana kamu?". Tanya Daniel.

" Lala mau ke kamar mandi pak". Ucapnya sembari membenarkan posisinya.

" Biar saya bantu". Ucap Daniel tanpa menunggu persetujuan Lala, Daniel mengangkat tubuh Lala menuju kamar mandi.

Lala yang kaget dengan gerakan tiba-tiba langsung memeluk erat pundak Daniel.

Deg deg deg deg...

detak jantung Lala tiba-tiba saja menjadi lebih cepat. begitu pula dengan Daniel , hanya saja Daniel mempu menyembunyikan perubahan detak jantung nya.

Sama halnya dengan Lala , hanya mampu menyembunyikan wajahnya di pelukan Daniel.

" Wah wahh, kayak nya gue punya penyakit jantung deh sekarang ". Ucap Lala dalam hati.

Daniel mendudukkan Lala dengan hati-hati di atas closed.

" Nanti kalau sudah selesai kamu bisa panggil saya , saya ada di sofa ". Ucapnya lalu pergi dan menutup pintu kamar mandi.

Dengan langkah yang lebar Daniel berjalan sembari memegangi jantungnya yang masih berdetak kencang.

" Kenapa bisa seperti ini, engga mungkin gue suka sama anak kecil, engga gue bukan pedofil". Ucapnya meyakinkan diri.

_________

Happy reading buat teman Mama kecil semoga suka dengan cerita Lala dan Daniel.

Jangan lupa support nya , kasih like dan komentar nya biar makin semangat nulisnya.

Maaf kalau masih banyak salah kata dan alurnya. Author masih tahap belajar.

Salam manis dari Mama kecil ❤️

Salam sayang 💌 semoga harimu menyenangkan 🥰

Terpopuler

Comments

yuce

yuce

pawangnya daniel sibochil hahahahaha

2023-03-18

1

A

A

Jantung Daniel dan Lala bermasalah.
Harusnya segera check up ke KUA❤️🤣🤣🤣

2022-09-28

10

Romi Yati

Romi Yati

lala yg istimewa

2022-09-18

2

lihat semua
Episodes
1 Anak ayam
2 Daniel Adipati Mahessa
3 telfon dari Mommy
4 Makan malam
5 Surat lamaran
6 Ganteng tapi Kaku
7 Claudia Ayunda
8 Club
9 Interview
10 Pertanyaan tidak masuk akal
11 Tamu tak di undang
12 Hari pertama
13 Ice capuccino untuk pria dingin
14 kantin
15 Tugas dadakan
16 Malam Minggu
17 Cantik
18 Nasi goreng spesial
19 Bernegosiasi
20 Rumah sakit
21 Rumah sakit 2
22 Bima vc Daniel
23 Apartemen
24 Kau milikku sekarang
25 Kau milikku sekarang 2
26 Allena
27 Hukuman Lala
28 Penculikan yang gagal
29 Kabur
30 Meloloskan diri
31 Kau hanya masa lalu ku
32 Gadis kecil ku
33 Kau harus bertanggung jawab
34 Roti bakar
35 Pindah ruangan
36 Pengakuan Daniel 1
37 Pengakuan Daniel 2
38 Ketegasan Alex
39 Trio kucing
40 Pesona Lala
41 Memenuhi undangan
42 Kepanikan Daniel
43 Pertolongan untuk Lala
44 Dalang
45 Sudah ku duga
46 Perdebatan membawa bahagia
47 Senyum penuh kemenangan
48 Kelembutan di balik tingkahnya
49 Gangguan
50 Minyak urut
51 Makan malam bersama
52 Pertanyaan Mommy
53 Kepercayaan
54 Kejutan
55 Kejutan 2
56 Pasar malam
57 Untuk mu
58 Alex
59 Bahagia menyelimuti semua
60 Andini
61 Kau tidak sedang kerasukan kan? ( Allena)
62 Sial
63 Kau sudah berani ya?
64 Aku hanya bercanda
65 Pangeran dari negri dongeng
66 Demi restu
67 Perjuangan
68 Restu
69 Dinding pembatas ( Alex & Andini)
70 Persiapan
71 Nasehat Daddy
72 Lamaran
73 Kau tidak normal
74 Apa dunia sebesar daun kelor?
75 Undangan
76 Aku bukan mencuri
77 Gelisah
78 Persiapan
79 Sedikit permainan
80 Akad
81 Siapa pemenang nya ?
82 Resepsi
83 Bahagia
84 Bonus part
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Anak ayam
2
Daniel Adipati Mahessa
3
telfon dari Mommy
4
Makan malam
5
Surat lamaran
6
Ganteng tapi Kaku
7
Claudia Ayunda
8
Club
9
Interview
10
Pertanyaan tidak masuk akal
11
Tamu tak di undang
12
Hari pertama
13
Ice capuccino untuk pria dingin
14
kantin
15
Tugas dadakan
16
Malam Minggu
17
Cantik
18
Nasi goreng spesial
19
Bernegosiasi
20
Rumah sakit
21
Rumah sakit 2
22
Bima vc Daniel
23
Apartemen
24
Kau milikku sekarang
25
Kau milikku sekarang 2
26
Allena
27
Hukuman Lala
28
Penculikan yang gagal
29
Kabur
30
Meloloskan diri
31
Kau hanya masa lalu ku
32
Gadis kecil ku
33
Kau harus bertanggung jawab
34
Roti bakar
35
Pindah ruangan
36
Pengakuan Daniel 1
37
Pengakuan Daniel 2
38
Ketegasan Alex
39
Trio kucing
40
Pesona Lala
41
Memenuhi undangan
42
Kepanikan Daniel
43
Pertolongan untuk Lala
44
Dalang
45
Sudah ku duga
46
Perdebatan membawa bahagia
47
Senyum penuh kemenangan
48
Kelembutan di balik tingkahnya
49
Gangguan
50
Minyak urut
51
Makan malam bersama
52
Pertanyaan Mommy
53
Kepercayaan
54
Kejutan
55
Kejutan 2
56
Pasar malam
57
Untuk mu
58
Alex
59
Bahagia menyelimuti semua
60
Andini
61
Kau tidak sedang kerasukan kan? ( Allena)
62
Sial
63
Kau sudah berani ya?
64
Aku hanya bercanda
65
Pangeran dari negri dongeng
66
Demi restu
67
Perjuangan
68
Restu
69
Dinding pembatas ( Alex & Andini)
70
Persiapan
71
Nasehat Daddy
72
Lamaran
73
Kau tidak normal
74
Apa dunia sebesar daun kelor?
75
Undangan
76
Aku bukan mencuri
77
Gelisah
78
Persiapan
79
Sedikit permainan
80
Akad
81
Siapa pemenang nya ?
82
Resepsi
83
Bahagia
84
Bonus part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!