" Pagi semua ". Sapa gadis cantik dengan senyum manisnya.
" Pagi sayang" . Ucap ibu Indah.
" Pagi nak" . Balas Surya ayah Lala.
Dengan semangat mengembang Lala berjalan menuruni anak tangga dengan senyum yang tidak lepas dari wajan cantiknya.
" Semangat sekali anak Ayah pagi ini". Ucap Surya sembari tersenyum pada anak gadisnya.
" Pastinya dong yah, kan hari ini Lala mau antar surat lamaran Lala ". Ucap Lala bangga.
Secara , ini kertas pertama yang Lala layangkan dan semoga ini juga menjadi awal untuk Lala menjadi gadis yang lebih mandiri.
" Sudah, ayo sarapan dulu keburu Nanda jemput lho " . Ucap ibu Indah mengingatkan anaknya.
" Siap ibu ". Jawab Lala sambil memberi hormat ala komandan upacara.
Momen itu pun luput dari perhatian ayah Lala dengan kekehan kecil.
Benar saja selesai Lala sarapan suara deru mesin mobil Nanda terdengar dari arah pintu luar.
Pip pip pipppppp ....
Lala pun bergegas keluar menuju halaman depan, usai menyalami kedua orang tua nya.
Ayah dan Ibu Lala pun mengantar gadis kesayangan nya sampai depan pintu.
" Yah Ibu Lala berangkat". Seru Lala sembari berlari.
" Hati-hati sayang, " . Ucap Ibu Lala
" Hati-hati nak". Balas Surya ayah Lala.
Lala pun mengangguk kan kepalanya sembari mengacungkan jempol.
" Om Tante kita jalan ya" . Seru Nanda dari dalam mobil.
Ibu Lala pun mengangguk.
" Gio , Tante titip Lala ya nak" . Ucap Indan pada Gio .
" Siap Tante, ya sudah kita jalan dulu Tan Om takut macet ". Pamit Gio lagi
" Iya hati-hati ". Jawab Indah dan Surya.
Mereka pun melanjutkan perjalanan nya menuju gedung perkantoran.
Sepasang suami istri itu pun berjalan masuk kedalam rumah, lalu menuju ruang tamu dan berbincang sebentar sebelum berangkat ke toko sembako nya.
" Gak kerasa ya Mas anak kita sudah besar". Ucap Indan pada Surya dengan mata berkaca-kaca.
" Iya sayang, padahal aku masih ingat bagaimana dia pertama kali memanggil ku Ayah" . Jawab Surya sembari mengusap sayang rambut istrinya.
Surya lalu menegakkan posisi duduknya sembari senyum menggoda.
" Apa kita perlu memberi adik lagi untuk Lala sayang " . Tatapan Surya dengan alis naik turun.
Plakk,
Indah memukul bahu suaminya dengan kencang.
" Enak saja, harusnya kita menggendong cucu mas bukan memberi Lala adik ". Jawab Indah dengan wajah merona lalu menutupinya dengan bantal.
ahahahahahaa....
Tawa Surya dengan lantang.
_______
" Bang Lala puter lagu boleh ?". Pamit Lala
" Kayak biasanya engga aja". Ucap Gio sambil terkekeh.
Gio sudah hafal dengan kebiasaan adik dan sahabat nya itu .
Dengan volume yang cukup besar
Lala memutar lagu sebagai penyemangat. Nanda yang tidak mau kalah pun ikut bernyanyi dengan lantang .
Gio yang melihat mereka pun tanpa sadar ikut bernyanyi dengan suara yang tidak kalah.
Mungkin jika mobil mereka bak terbuka semua pengendara ikut bernyanyi saking hebohnya.
Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukur pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Lagu Laskar pelangi menggema di dalam mobil mereka.
_____
" Hufff ".
Hela nafas Daniel terdengar berat.
setelah bujuk rayu Anna , akhirnya mau tidak mau Daniel dan Alex menginap di rumah utama.
" Dan , kita mau langsung ke kantor apa ke apartemen dulu ". Tanya Alex membuka suara.
" Langsung ke kantor aja , ". Jawab Daniel.
Alex pun mengangguk tanpa bersuara.
Daniel masih kesal dengan sikap Mommy nya yang selalu mendesak nya untuk segera menikah.
Seperti semalam saat duduk di ruang keluarga.
* Flashback
" Bagiamana Daniel, apa kamu sudah mendapatkan calon menantu untuk Mommy dan Daddy" . Tanya Anna pada putranya.
" Belum". singkat Daniel.
"Son, mau sampai kapan kamu seperti ini, usia mu sudah tidak muda lagi nak atau jangan-jangan kamu belum bisa melupakan wanita itu " . Tuding Anna dengan nada kesal.
" Benar-benar anak ini". Ucap Anna lagi dengan helaan nafas panjang.
Huuff.
" Mom , mau sampai kapan Mommy mempertanyakan itu jika sudah waktunya, jodoh Daniel pasti datang". Jawab Daniel raut wajah tidak mengenakan.
" Bagaimana mau datang kalau kamu masih memikirkan dia". Ucap Anna tidak mau kalah.
" sayang , sudahlah Kasihan Daniel ". Ucap Surya menengahi.
" Atau kalau tidak kita kenalkan saja dengan anak kerabat Daddy ". Usul David lagi.
" Tidak , Pilihan Mommy tidak ada yang benar". Tolak Daniel mentah-mentah.
Anna hanya bisa melirik tajam.
Kalau boleh jujur sulit untuk Daniel melupakan Maura apa lagi pertemuan tidak sengaja dua hari yang lalu ia dan Alex bertemu dengan Maura di salah satu Restauran langganannya.
David dan Alex yang menyaksikan pertengkaran anak dan istrinya pun hanya tersenyum.
Sudah menjadi jadwal rutin pertanyaan yang di lontarkan istrinya itu jika bertemu Daniel, sudah seperti minum obat tiga kali sehari saking rutinnya.
" Kenapa Mommy hanya mempermasalahkan pada Daniel , coba Mommy tanya pada Alex dia juga anak Mommy kan". Tunjuk Daniel pada Alex.
Alex yang sedang duduk diam pun menjadi sasaran Daniel.
" Aku". tunjuk Alex pada dirinya sendiri.
" Ya iya lah siap lagi". Sungut Daniel.
" Ak ..u, emmmm . Aku tunggu kamu menikah dulu baru aku menyusul". Ucap Alex dengan suara terputus.
" Kapan lagi membuat Tuan Muda ini mati kutu jika tidak ada Mommy Anna , Alex mana berani " . Seru Alex dalam hati.
" Alex saja selalu memberi alasan yang sama saat Anna mempertanyakannya ".
" Sasar kau ini " . Suara kesal Daniel dengan menghela nafas .
" Hhuuff ".
* selesai.
______
Berbeda dengan dua gadis yang baru menuruni kendaraan
Lala dan Nanda,
semangat tinggi yang mereka bawa dari rumah seketika menciut .
Bagaimana tidak mereka berdua sudah berdiri tepat di bawah gedung bertingkat tinggi dengan logo DAM GROUP terpampang jelas di atas gedung.
Dengan banyaknya jumlah orang yang akan mengumpulkan data diri untuk menjadi bagian dari DAM GROUP.
" Nda , gue gugup nih". Ucap Lala sembari memeluk erat amplop coklat nya.
" Sama La gue juga . Apa kita balik aja ya". Usul Nanda.
" Hah , enak aja , capek-capek gue nulis ni kertas , Lo malah ngajak balik malu dong sama bang Gio ". Seru Lala .
Nanda hanya memberi senyum dengan menunjukan gigi putihnya.
" Hehehe , iya".
" Ya udah yok , kita masuk". Usul Lala
Nanda pun mengangguk sembari berjalan di sebelah Lala.
Hufff, helaan nafas mereka berdua bersamaan dan mereka pun tertawa kencang.
Salam sayang buat semua 🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
huff terima gak yah kerjanya??¿?
2022-10-17
0
T'renz
ceritanya terlalu panjang
2022-10-07
1
ika Septi
surya bukannya bpk nya lala ya??
2022-10-02
1