Ice capuccino untuk pria dingin

Lex, apa ada perkembangan di proyek B kemarin" . Tanya Daniel dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya, tampak begitu elegan dan berwibawa .

Setelan jas berwarna navy , berpadu dengan celana hitam yang begitu pas di pinggang yang terlihat begitu kuat , tidak lupa dengan dasi bergaris hitam dan sepatu yang selalu terlihat bersih mengkilap .

Sempurna , itulah gambaran sosok Presdir DAM GROUP .

" Irfan semalam kasih info . Semua sudah di tangani masalah biaya dan upah karyawan, kemarin memang sempat mengajukan demo tapi untungnya tidak berlangsung lama, sebagai data juga udah gue cek kemarin, memang cukup banyak kerugiannya " . Ucap Alex dengan rinci memberikan penjelasan .

" Dan ini". Alex menyodorkan laporan dari dalam tab yang ia bawa kemana saja.

" Seperti nya memang ada unsur kesengajaan , ada yang memprovokasi di bagian keuangan di sana ". Ucap Alex.

" Ok, biarkan saja selagi masalah ini selesai dan dia tidak membuat ulah lagi, kita biarkan saja".

" Kita tidak boleh terpancing". Ucap Daniel .

" Iya , " . Alex membukakan pintu untuk Daniel, lalu menuju meja yang sudah tertata rapi berkas yang harus ia koreksi .

" Oh iya Nil , tadi Mommy telfon , mau ajak makan siang , Mommy bilang kita yang ke sana atau Mommy yang datang".

Sembari melepaskan jas nya Daniel menjawab.

" Kita saja yang ke sana , Apa jadwal hari ini? ".

" Ok . Ga ada hari ini kita kosong . Apa ada yang perlu di bantu lagi?". Tanya Alex.

Daniel hanya menggeleng kan kepalanya.

" Kalau gitu gue keluar dulu".

" Hemm" .

Alex menutup pintu dengan hati-hati.

_____

" La , apa kamu sibuk ?" . Tanya pak Heru sembari menenteng dua berkas di sisi kiri dan kanan tangannya.

" Engga kok pak, ada yang bisa Lala bantu pak". Lala bangkit dari kursinya.

" Ah iya, saya mau merepotkan mu ". Ucap pak Heru dengan nada yang sedikit ragu.

" Saya minta tolong antar kan berkas ini ke ruang Presdir , ruangan nya ada di lantai dua puluh delapan , apa kamu bisa". Sembari menunjukkan berkas yang ada di tangan kanannya.

" Saya sedikit ada urusan " . Imbuhnya.

" Presdir, berarti si Om stres itu". Batin Lala.

Lala menoleh ke kiri dan ke kanan , Ayu dan Doni masih sibuk dengan layar monitor nya. Tapi tidak dengan Sinta yang menunjukkan ketidak sukaan nya terhadap Lala.

" Emm , boleh pak, biar saya yang mengantarnya". Ucap Lala.

" Terima kasih Lala". Ucap pak Heru .

" Sama-sama pak , tidak perlu sungkan ". Seru Lala sembari menerima berkas dengan senyum manisnya.

" Cihh dasar anak baru , lihat saja bertahan sampai jauh mana dia ". Ucapnya lirih namun masih terdengar di telinga Lala.

Lala hanya menoleh sebentar lalu tidak menghiraukan lagi.

" Sabar la, dia benar kamu memang anak baru, pendidikan juga dia di atas rata-rata".

" Huufff , semangat Lala". Ucap Lala lalu pergi dengan tangan yang memeluk berkas.

______

Masih sibuk dengan tumpukan dokumen yang berada di atas mejanya, dengan 1 tangan memegangi pena mahal berwarna hitam.

Daniel mengetuk-ngetuk mejanya sembari memutar-mutar kan kursi nya . Dengan pikiran yang menerawang jauh entah ke mana.

Tidak lama setelah itu.

Tok tok tokkk..

pintu ruangan Presdir di ketuk.

" Masuk" . Ucap sang empu.

Lala menghembuskan nafasnya sejenak sebelum membuka pintu.

" Hufff, semangat La " Ujarnya.

" Permisi pak maaf saya membawa laporan keuangan yang bapak minta pada pak Heru, kebetulan pak Heru sedang sibuk maka sayang mengantarnya". Ucap Lala sedikit takut.

" Hemm, letakkan di sana" Ucap Daniel menunjuk ke arah mejanya.

Mata yang masih memandang tajam ke arah Lala .

" Hey kamu". Ucap nya.

" Lala pak ". Jawab Lala sembari mengangguk.

" Hemm , apa kamu bisa membuat kopi?". Tanya Daniel.

" Bisa pak , bapak mau saya buatkan kopi? ". Tawar Lala.

" Hemm, jangan terlalu manis ".

" Baik pak". Lala berlalu meninggal kan ruangan .

Lala berjalan menyusuri ruang demi ruang, tapi nihil dia tidak menemukan di mana pantry untuk membuat kopi.

Setelah cukup lama Lala mencari alhasil sama saja .

" Hufff , ini kantor segede ini ga ada orang yang bisa di tanya apa ". Dengkus kesal Lala.

" Ya udah deh gue keluar aj , beliin kopi di luar aj kali ya". Ucap Lala memberi ide .

Sesampainya di depan toko , Lala kembali berfikir .

" Dingin atau panas ya , sudahlah yang mana saja, dingin juga bagus lumayan buat naikin mood biar ga terlalu stres tu orang.

" Tidak terlalu manis kan , Nahh ini baru cocok.

" Lala , kenapa di sini bukannya kamu bekerja" . Ucap Gio yang melayani.

Kebetulan ia bekerja di cafeyangvtidak terlalu jauh dari gedung bertingkat itu .

" Lho bang Gio, ngapain di sini". tanya Lala balik.

" Iya Abang di pindah ke sini baru tadi pagi Abang di sini''.

" Ooo'' . jawab Lala dengan ber oh ria.

" Mau pesan apa? ".

" Ic capuccino satu kak oles Boba yang banyak". Ucapnya.

" Tumben biasanya juga rasa coklat". Tanya Gio bingung.

Pasalnya Lala memang pecinta manis dan pedas , untuk minuman ia sangat menggemari rasa coklat.

" Hehehee, iya bang , ini bukan buat Lala tapi buat bos Lala.

" Jangan terlalu manis ya bang " . ucapnya lagi.

" Ok , tunggu sebentar ya".

Lala memesan satu cup Ice capuccino dengan gula sedikit di tambah toping boba di dalamnya.

"Tara , sudah selesai". Ucap nya dengan semangat.

" Ice capuccino boba untuk pria dingin ". hihihii

" Biarin aja , biar dia ngerasain di kerjain tu ga enak". Ucapnya lagi.

" Sudah nabrak dua kali tapi tidak sekalipun minta maaf ".

_____

Tok tok tokk....

Kembali di ketuk pintu ruang sang Presdir.

" Apa kamu membuat kopi di negara tetangga, kenapa lama sekali".

" Mana kopinya". Ucap Daniel dengan ketus.

Lala menyodorkan kantong plastik lengkap dengan sedotan.

" Maaf pak , tadi saya sudah mencari di mana Pantry tempat membuat kopinya , tapi tidak ketemu, saya cari orang yang bisa di tanya juga tidak ada , ya udah pak jadi saya berinisiatif membeli ini di luar". Ucap Lala dengan polos.

" Astaga kau ini". Ucap Daniel dengan geram.

Alex tidak sengaja mendengar teriakkan Daniel dari luar , karena pintu yang tidak di tutup rapat jadi suara dari dalam bisa terdengar.

" Maaf , ada apa ya". Tanya Alex.

" Maaf pak , ini saya tadi di suruh bikin kopi , tapi saya ga tahu dimana tempatnya, jadi saya belikan ini dari luar". Ucap Lala dengan menunduk.

" Saya mintanya kopi La , kopi , K O P I " . Daniel berbicara sembari mengeja.

" Maaf pak , setahu saya ice boba bisa ngembaliin semangat, saya liat tadi bapak seperti sedang pusing , jadi saya berinisiatif membelinya untuk bapak". Ucap Lala dengan tubuh yang bergetar.

Alex menahan tawanya agar tidak terdengar . Baru pertama kalinya seorang Tuan Presdir habis dijahili anak 18 tahun .

" Sudah sana". Ucap Daniel dengan ketus .

Lala pun berlalu dari hadapan Daniel.

________

Happy reading teman Mama kecil ❤️

Semoga suka ya .

Salam sayang 💌 semoga harimu menyenangkan 🥰

Terpopuler

Comments

A

A

Daniel, Lala juga Alex kalau minumannya sudah diletakkan serbuk-serbuk asrama ehhh..Asmara.
Pelakunya siapa lagi kalau bukan Author 🤣

2022-09-28

6

Anah Azzahra

Anah Azzahra

sukaaa

2022-05-31

2

Lisken Gultom

Lisken Gultom

hahahah, lucuuu thor

2022-05-27

3

lihat semua
Episodes
1 Anak ayam
2 Daniel Adipati Mahessa
3 telfon dari Mommy
4 Makan malam
5 Surat lamaran
6 Ganteng tapi Kaku
7 Claudia Ayunda
8 Club
9 Interview
10 Pertanyaan tidak masuk akal
11 Tamu tak di undang
12 Hari pertama
13 Ice capuccino untuk pria dingin
14 kantin
15 Tugas dadakan
16 Malam Minggu
17 Cantik
18 Nasi goreng spesial
19 Bernegosiasi
20 Rumah sakit
21 Rumah sakit 2
22 Bima vc Daniel
23 Apartemen
24 Kau milikku sekarang
25 Kau milikku sekarang 2
26 Allena
27 Hukuman Lala
28 Penculikan yang gagal
29 Kabur
30 Meloloskan diri
31 Kau hanya masa lalu ku
32 Gadis kecil ku
33 Kau harus bertanggung jawab
34 Roti bakar
35 Pindah ruangan
36 Pengakuan Daniel 1
37 Pengakuan Daniel 2
38 Ketegasan Alex
39 Trio kucing
40 Pesona Lala
41 Memenuhi undangan
42 Kepanikan Daniel
43 Pertolongan untuk Lala
44 Dalang
45 Sudah ku duga
46 Perdebatan membawa bahagia
47 Senyum penuh kemenangan
48 Kelembutan di balik tingkahnya
49 Gangguan
50 Minyak urut
51 Makan malam bersama
52 Pertanyaan Mommy
53 Kepercayaan
54 Kejutan
55 Kejutan 2
56 Pasar malam
57 Untuk mu
58 Alex
59 Bahagia menyelimuti semua
60 Andini
61 Kau tidak sedang kerasukan kan? ( Allena)
62 Sial
63 Kau sudah berani ya?
64 Aku hanya bercanda
65 Pangeran dari negri dongeng
66 Demi restu
67 Perjuangan
68 Restu
69 Dinding pembatas ( Alex & Andini)
70 Persiapan
71 Nasehat Daddy
72 Lamaran
73 Kau tidak normal
74 Apa dunia sebesar daun kelor?
75 Undangan
76 Aku bukan mencuri
77 Gelisah
78 Persiapan
79 Sedikit permainan
80 Akad
81 Siapa pemenang nya ?
82 Resepsi
83 Bahagia
84 Bonus part
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Anak ayam
2
Daniel Adipati Mahessa
3
telfon dari Mommy
4
Makan malam
5
Surat lamaran
6
Ganteng tapi Kaku
7
Claudia Ayunda
8
Club
9
Interview
10
Pertanyaan tidak masuk akal
11
Tamu tak di undang
12
Hari pertama
13
Ice capuccino untuk pria dingin
14
kantin
15
Tugas dadakan
16
Malam Minggu
17
Cantik
18
Nasi goreng spesial
19
Bernegosiasi
20
Rumah sakit
21
Rumah sakit 2
22
Bima vc Daniel
23
Apartemen
24
Kau milikku sekarang
25
Kau milikku sekarang 2
26
Allena
27
Hukuman Lala
28
Penculikan yang gagal
29
Kabur
30
Meloloskan diri
31
Kau hanya masa lalu ku
32
Gadis kecil ku
33
Kau harus bertanggung jawab
34
Roti bakar
35
Pindah ruangan
36
Pengakuan Daniel 1
37
Pengakuan Daniel 2
38
Ketegasan Alex
39
Trio kucing
40
Pesona Lala
41
Memenuhi undangan
42
Kepanikan Daniel
43
Pertolongan untuk Lala
44
Dalang
45
Sudah ku duga
46
Perdebatan membawa bahagia
47
Senyum penuh kemenangan
48
Kelembutan di balik tingkahnya
49
Gangguan
50
Minyak urut
51
Makan malam bersama
52
Pertanyaan Mommy
53
Kepercayaan
54
Kejutan
55
Kejutan 2
56
Pasar malam
57
Untuk mu
58
Alex
59
Bahagia menyelimuti semua
60
Andini
61
Kau tidak sedang kerasukan kan? ( Allena)
62
Sial
63
Kau sudah berani ya?
64
Aku hanya bercanda
65
Pangeran dari negri dongeng
66
Demi restu
67
Perjuangan
68
Restu
69
Dinding pembatas ( Alex & Andini)
70
Persiapan
71
Nasehat Daddy
72
Lamaran
73
Kau tidak normal
74
Apa dunia sebesar daun kelor?
75
Undangan
76
Aku bukan mencuri
77
Gelisah
78
Persiapan
79
Sedikit permainan
80
Akad
81
Siapa pemenang nya ?
82
Resepsi
83
Bahagia
84
Bonus part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!