Selesai dengan kegiatannya Lala masuk kedalam kamar lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya.
Padahal kegiatan Lala ya hanya menonton TV saja sih,
Hehee..
Mengingat kakinya yang sedang sakit ibu Indah tidak mengizinkan anak semata wayangnya ikut ke toko sembako miliknya walau tidak terlalu jauh dari rumah.
Sembari memejamkan mata Lala menghela nafas .
" Huff gara-gara tu orang stres kaki gue jadi sakit, awas aja kalau ketemu tak bikin tu muka jadi perkedel , untung kemarin sempet liat mukanya hmm, ganteng sih tapi .
Sudah lah dari pada gue mikirin tu orang stres mending gue telfon Nanda ''. Lala menggantung kan kata-kata nya lalu bangkit dari tempat tidur dan menghubungi Nanda .
" Iya La, gimana kaki lo , udah mendingan belom? " . Jawab Nanda perhatian
setelah Nanda menerima telfonnya.
" Udah tenang aja , gue gapapa kok, oh iya bsok jadikan kita antar surat lamaran nya''. Tanya Lala .
" Jadi dong , tapi bsok biar bang Gio ya yang antar kita, kemaren gue cerita kalo Lo abis kecelakaan dia langsung panik". Jawab Nanda.
" Ok , ga masalah , berarti bsok klian yang jemput gue ya".
" Siap , dandan yang cantik siapa tahu ada cogan". Ucap Nanda cekikikan.
" Hahaaa, cogan cogan , yang ada pada kabur duluan liat Abang Lo, secara Abang Lo kan ketat dalam penjagaan ahahaaa". Balas Lala dengan suara keras.
Gio adalah kakak kandung Nanda, sudah seperti kakak sendiri sehingga sedikit saja Lala dan Nanda terluka mampu membuat Gio semakin menjaga mereka.
Bak menjaga anak ayam yang takut di terkam Serigala.
________
Jam hampir menunjukan pukul 5 sore yang berarti jam pulang kantor segera tiba .
Tiba-tiba handphone Daniel bergetar yang menandakan ada panggilan masuk .
Tertera nama Mommy nya yang memanggil lalu Daniel menggeser layar pada gambar hijau walau dengan rasa malas, Daniel sudah tahu pasti mommy nya akan menyuruhnya pulang.
belum sempat Daniel menyapa,
teriakan mommy pun langsung terdengar, spontan Daniel menjauhkan benda pipih tersebut dari telinganya.
" Daniel ,,, Hey anak nakal jangan lupa pulang malam ini ". Ucap mama Daniel dengan suara lantang .
Oh God , belum bertemu saja sudah seheboh ini bagaimana jika sudah didepan mata, Daniel berucap sembari memijit pangkal hidung nya.
" Daniel mommy belum tuli ya " . Masih dengan nada yang sama .
" Plis mom kecilkan suara mommy , gendang telinga ku hampir pecah mendengarnya". jawab Daniel dengan kesal.
" Sudah berani ya dengan mommy" . Ucap Mama Anna
" Bukan begitu Mom, aku hanya tidak ingin melihat kerutan di wajah cantik Mommy itu saja" .
Daniel tau jika Mommy nya tidak ingin terlihat tua apa lagi sampai ada kerutan diwajahnya.
" Oh , mommy lupa, terima kasih son".
" Anak nakal , kamu tidak lupan pulang ke rumah kan atau sudah lupa jalan pulang, biar Mommy yang jemput, apa kamu tidak merindukan Mommy, bi Lastri bilang kamu tidak pernah pulang lagi semenjak Mommy pergi dengan Daddy " . tanya Mommy Daniel tanpa jeda.
Daniel pun menghela nafasnya panjang.
Benar memang semenjak 2 tahun orang tua nya pergi ke Paris , Daniel lebih memilih tinggal di apartemen nya dan hanya pulang sesekali saja dengan alasan tidak ingin di ganggu Alenna , sepupunya.
walau begitu sepupu manjanya tetap saja berkunjung ke apartemennya ya walaupun tidak terlalu sering .
" Sudahlah Mom, nanti saja bertanya nya , Daniel sedang banyak pekerjaan , nanti Daniel pulang bersama Alex " . Lalu memutuskan sambungan telfon secara tiba-tiba.
" Tut".
Hufff,
Sudah pasti mommy akan menanyakan kapan aku menikah , sungguh sial pertanyaan itu selalu datang pada ku .
Daniel mendengkus kesal .
Bagaimana tidak Daniel yang sudah berumur 30 tahun masih saja melajang, bukan tidak ada yng tertarik dengannya , namun semua gadis yang dikenalkan mommy nya di tolak dengan alasan belum ada yang cocok.
Sementara di rumah , Anna menggerutu kerena telfon yang tiba-tiba di matikan oleh putranya.
" Astaga anak ini benar-benar , ". Omel Anna .
" Kenapa sayang, apa anak mu membuat ulah lagi?" . Tanya David pada istrinya.
" Huff , tidak jauh beda dengan mu Mas" . Sungut Anna
" Sudahlah sayang kasihan Daniel. Kita bicarakan baik-baik jika sudah datang anaknya ". Ucap papa Daniel.
" hUuff ". Anna menghela nafas panjang sambil menganggukkan kepalanya.
Bukan karena Anna dan David memilih derajat untuk menjadikan para gadis sebagai calon menantunya .
Tapi karena kejadian waktu dulu yang membuat anak semata wayangnya menjadi sedingin ini.
Menurutnya latar belakang hanyalah sebuah pandangan untuk nama baiknya tapi kasih sayang yang tulus lah yang terpenting.
Begitulah kenapa orang tua Daniel selalu mempertanyakan Daniel untuk mencari pendamping.
Salam sayang buat semua 🤍
jangan lupa dukung Mama kecil ya supaya lebih semangat 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Erlina Purwanty Moe
peng di telinga tu ru angkat tlfn dngar suara teriakan
2022-10-22
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
kalo dah waktunya dapat jodoh udah pasti nikah mmmmm kalo orang kaya itu memilih camen di lihat dari bibit bebet bobotnya gitu
2022-10-17
0
botak
miris bingit 4 Thun blm move-on dri jalang,pntesan jlangnya gede kepalaaa🤣
2022-10-11
1