Semua siswa hari ini belajar seperti biasanya. Hari ini guru mereka memberikan tugas kelompok dan minggu depan harus di kumpulkan. Kebetulan Natasya, Angel, Melati dan Aura satu kelompok dan Rangga, Herry, Bimo dan Dimas juga satu kelompok.
"Natasya nanti kita belajar kelompok di tempat mu aja ya" ujar Aura.
"Boleh saja, tapi nggak apa tempat nya sempit" Natasya agar ragu mengajak temannya ke kontrakkannya karena luas kontrakan nya tidak seluas kamar mereka, karena mereka merupakan anak orang kaya dengan rumah luasnya seperti lapangan sepak bola.
"Nggak apa apa kok Natasya yang penting nyaman" tambah Melati.
"Kami bisa ikut juga kan" tiba tiba Herry nimbrung pembicaraan mereka.
"Mau ikut ke mana kamu" tanya Bimo.
"Ya ikut belajar lah"
"Mau belajar atau mau merampok makanan Natasya lagi" kata Dimas.
Ya Herry selalu meminta jatah makan Natasya bahkan dia sering juga bayar sebagai gantinya karena kasihan Natasya harus banting tulang sendiri untuk mencari uang. Natasya menganggap uang yang di kasih Herry sebagai bayaran atas makanan yang dia buat, kan Herry kalau ambil jatah makanan Natasya nggak tanggung tanggung apa lagi kalau Natasya sendiri yang buat. Buat Herry makanan buatan Natasya No uno tidak ada saingannnya bahkan oleh chef internasional pun.
Oke kembali ke cerita.
"Hehehe, kan sambil belajar sambil makan"
"Nggak boleh, kamu ikut belajar kelompok bersama kami, kita belajar di cafe saja, nanti kamu bisa pesan sepuasnya" terang Rangga.
"Baiklah" Herry nurut aja daripada nanti dia di omelin lagi.
***
"Angel nanti kita mampir ke supermarket dulu ya, nanti kita belanja bahan dapur dulu, kita makan siang di rumah Natasya aja, Natasya nanti kamu yang masakin ya biar bahannya kami yang belikan" ujar Aura.
Kini mereka ada di dalam mobil Angel dalam perjalanan ke tempat Natasya.
"Iya boleh" jawab Angel.
"Nggak usah mampir ke supermarket lagi, di kontrak akan masih banyak stok bahan makanan kok"
"Baik lah kalau gitu, ayo kita segera ke sana"
Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di kontrakan.
"Natasya bukankah itu kamar kamu, kok pintunya kebuka" tanya Melati.
Mereka sudah beberapa kali ke sini walaupun tempatnya kecil tapi mereka suka di sini, apalagi di tambah sama makanan buatan Natasya.
Natasya membuka pintu kontrakannya, di dalam ternyata ada tante Melisa.
"Mama kenapa bisa di sini" Natasya heran melihat mama Rangga yang menganggap dirinya calon ibu mertua Natasya ada di kontrakannya lengkap dengan celemek dan kemonceng di tubuhnya.
"Mama lagi beresin kamar menantu mama aja kok" kata Melisa dengan bangga.
"Calon menantu?" tanya Aura, Angel dan Melati.
Mereka bertiga kaget mengetahui hal ini.
"Iya, Natasya ini calon menantu tante" Melisa melepaskan celemek dan menaruh kemoceng di rak sepatu dekat pintu.
"Mama sudah siap beresin kamarnya nak Cha Cha, jadi mama pulang dulu ya"
Melisa mencium kening Natasya sekilas kemudian dia langsung pergi meninggalkan Natasya dan teman temannya yang masih terkejut.
"Natasya apa maksud dari tante Melisa" tanya Melati saat sadar dari keterkejutannya.
"Ah itu sebenarnya....."
Ucapan Natasya terpotong karena Angel pergi dengan tiba tiba.
"Angel, Angel tunggu dulu" Aura mencoba mengejar Angel.
Angel saat ini tidak tau harus berbuat apa, Angel berpikir bahwa Natasya dan Rangga sudah di jodohkan sama tante Melisa. Angel tidak bisa menerima kenyataan ini karena bagaimana pun Angel sangat mencintai Rangga. Oleh karena itu Angel lebih memilih pergi dari kontrakan Natasya dari pada dirinya makin terluka dengan fakta ini.
Aura mencoba mencegah Angel yang berjalan dengan cepat, Aura tau pasti saat ini Angel dalam suasana hati yang buruk.
"Angel tunggu dong"
Akhirnya Aura bisa menyusul Angel yang sudah sampai di tempat parkiran mobil.
"Angel kamu harus tenang dulu"
"Bagaimana aku harus tenang Aura, bagaimana aku harus tenang di saat aku tau pacar aku telah di jodohkan sama sahabat aku sendiri, bahkan yang menjodohkannya adalah mama pacar aku sendiri"
Angel mengeluarkan emosinya. Angel sulit menerima kenyataan ini.
"Mungkin ini ada kesalahan"
"Kesalahan apa Aura, tadi aku denger sendiri mama Rangga memanggil Natasya calon menantu"
"Mungkin juga tante Melisa tadi lagi bercanda"
"Aura, aku tau bagaimana sifat mamanya Rangga, mama Rangga tidak mungkin bercanda, beliau bukan tipe orang yang suka bercanda, jika sudah bilang A maka tetap A"
Angel sudah mengeluarkan air mata, Angel berjongkok sambil menangis. Aura langsung memeluk Angel untuk menenangkan Angel. Aura ingin memberi kekuatan untuk sahabatnya.
"Angel sabar ya, besok kita minta penjelasan dulu sama Natasya"
"Penjelasan apa lagi Aura, semua ini sudah jelas, tidak perlu ada penjelasan apapun lagi"
Aura tau saat ini Angel pasti tidak mau mendengarkan siapapun lebih baik Aura diam saja menemani Angel sampai Angel berhenti menangis.
Beberapa menit kemudian tangisan Angel mulai mereda.
"Angel biar aku saja yang menyetir ya, soalnya kamu masih dalam suasana hati yang buruk"
"Ok, tapi bagaimana dengan Melati, dia masih ada di atas, di kontrakan Natasya"
"Kamu tenang saja, nanti aku kabari Melati lewat sms, Melati pasti akan memaklumi nya"
"Baiklah kalau begitu ini kuncinya" Angel berdiri dan menyerahkan kuncinya pada Aura.
Aura menerima kunci mobil Angel, sebelum Aura masuk ke mobil, Aura lebih memilih me SMS Melati dulu, untuk mengabari bahwa mereka pulang dan mengabari Dimas agar menjemputnya di rumah Angel.
***
Melati dan Natasya hanya melihat kepergian Angel dan Aura, Natasya lebih memilih tidak mengejar Angel karena Natasya tau kalau di kejar pun Angel pasti tidak mau mendengarkan penjelasan apapun. Natasya lebih memilih menjelaskan besok saja.
Melati memfokuskan kembali pada Natasya.
"Natasya apa kamu mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, apa maksud mama Rangga kalau kamu adalah calon menantunya"
"Bagaimana aku harus menjelaskannya ya"
"Lebih baik kita masuk aja ke dalam dulu, biar nggak di lihat sama orang lain"
"Oh ya hampir saja lupa, ayo masuk Melati"
Natasya mempersilahkan Melati masuk. Melati sudah pernah ke kontrakan Natasya, Melati melihat bagaimana kondisi kontrakan Natasya yanh sudah berubah 180 derajat, Melati yakin ini perbuatan dari mama Rangga.
"Ayo Melati duduk, mau minum apa" tawar Natasya untuk mencairkan suasana.
"Apa saja boleh" jawab Melati.
"Kalau begitu sebentar ya, aku ambilkan dulu" Natasya buru buru ke belakang mengambil dua kaleng minuman.
"Ini silahkan di minum"
"Iya terima kasih" karena Melati memang merasa haus, Melati langsung membuka dan meminumnya.
"Sebenarnya aku nggak mau orang lain tau hal ini, tapi aku juga nggak bisa merahasiakan ini semua" Natasya mencoba menceritakan masalahnya.
Melati tidak mau memotong ucapan Natasya, dia menunggu Natasya melanjutkan ceritanya.
"tapi sebelum itu aku ingin kamu merahasiakan dulu hal ini dari siapapun termasuk Angel" tawar Natasya.
"Kenapa ini harus di rahasiakan" tanya Melati tidak mengerti.
"Yah karena masalah ini juga berat buat aku, jadi kamu janji tidak akan menceritakannya pada siapapun terutama bagi Angel"
"Tapi bagaimana dengan Angel nanti"
"Ini hanya sementara kok, aku janji nanti setelah hari kelulusan aku akan menceritakannya, hari kelulusan kita hanya tinggal sebulan lagi"
"Baiklah jika itu keputusan kamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
hanna
nah gini ni orang mah kalo gk kpengen tmbah salah phm ya jujur,itusih nmbah msalah yg ada cacaa
2021-02-26
0
Nana
kasian enggel jd slh sangka. lagian si caca mah aneh
2020-11-04
3
Hamla
makin seru nih..
2020-06-07
3