Bab 16

Semua siswa hari ini belajar seperti biasanya. Hari ini guru mereka memberikan tugas kelompok dan minggu depan harus di kumpulkan. Kebetulan Natasya, Angel, Melati dan Aura satu kelompok dan Rangga, Herry, Bimo dan Dimas juga satu kelompok.

"Natasya nanti kita belajar kelompok di tempat mu aja ya" ujar Aura.

"Boleh saja, tapi nggak apa tempat nya sempit" Natasya agar ragu mengajak temannya ke kontrakkannya karena luas kontrakan nya tidak seluas kamar mereka, karena mereka merupakan anak orang kaya dengan rumah luasnya seperti lapangan sepak bola.

"Nggak apa apa kok Natasya yang penting nyaman" tambah Melati.

"Kami bisa ikut juga kan" tiba tiba Herry nimbrung pembicaraan mereka.

"Mau ikut ke mana kamu" tanya Bimo.

"Ya ikut belajar lah"

"Mau belajar atau mau merampok makanan Natasya lagi" kata Dimas.

Ya Herry selalu meminta jatah makan Natasya bahkan dia sering juga bayar sebagai gantinya karena kasihan  Natasya harus banting tulang sendiri untuk mencari uang. Natasya menganggap uang yang di kasih Herry sebagai bayaran atas makanan yang dia buat, kan Herry kalau ambil jatah makanan Natasya nggak tanggung tanggung apa lagi kalau Natasya sendiri yang buat. Buat Herry makanan buatan Natasya No uno tidak ada saingannnya bahkan oleh chef internasional pun.

Oke kembali ke cerita.

"Hehehe, kan sambil belajar sambil makan"

"Nggak boleh, kamu ikut belajar kelompok bersama kami, kita belajar di cafe saja, nanti kamu bisa pesan sepuasnya" terang Rangga.

"Baiklah" Herry nurut aja daripada nanti dia di omelin lagi.

***

"Angel nanti kita mampir ke supermarket dulu ya, nanti kita belanja bahan dapur dulu, kita makan siang di rumah Natasya aja, Natasya nanti kamu yang masakin ya biar bahannya kami yang belikan" ujar Aura.

Kini mereka ada di dalam mobil Angel dalam perjalanan ke tempat Natasya.

"Iya boleh" jawab Angel.

"Nggak usah mampir ke supermarket lagi, di kontrak akan masih banyak stok bahan makanan kok"

"Baik lah kalau gitu, ayo kita segera ke sana"

Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di kontrakan.

"Natasya bukankah itu kamar kamu, kok pintunya kebuka" tanya Melati.

Mereka sudah beberapa kali ke sini walaupun tempatnya kecil tapi mereka suka di sini, apalagi di tambah sama makanan buatan Natasya.

Natasya membuka pintu kontrakannya, di dalam ternyata ada tante Melisa.

"Mama kenapa bisa di sini" Natasya heran melihat mama Rangga yang menganggap dirinya calon ibu mertua Natasya ada di kontrakannya lengkap dengan celemek dan kemonceng di tubuhnya.

"Mama lagi beresin kamar menantu mama aja kok" kata Melisa dengan bangga.

"Calon menantu?" tanya Aura, Angel dan Melati.

Mereka bertiga kaget mengetahui hal ini.

"Iya, Natasya ini calon menantu tante" Melisa melepaskan celemek dan menaruh kemoceng di rak sepatu dekat pintu.

"Mama sudah siap beresin kamarnya nak Cha Cha, jadi mama pulang dulu ya"

Melisa mencium kening Natasya sekilas kemudian dia langsung pergi meninggalkan Natasya dan teman temannya yang masih terkejut.

"Natasya apa maksud dari tante Melisa" tanya Melati saat sadar dari keterkejutannya.

"Ah itu sebenarnya....."

Ucapan Natasya terpotong karena Angel pergi dengan tiba tiba.

"Angel, Angel tunggu dulu" Aura mencoba mengejar Angel.

Angel saat ini tidak tau harus berbuat apa, Angel berpikir bahwa Natasya dan Rangga sudah di jodohkan sama tante Melisa. Angel tidak bisa menerima kenyataan ini karena bagaimana pun Angel sangat mencintai Rangga. Oleh karena itu Angel lebih memilih pergi dari kontrakan Natasya dari pada dirinya makin terluka dengan fakta ini.

Aura mencoba mencegah Angel yang berjalan dengan cepat, Aura tau pasti saat ini Angel dalam suasana hati yang buruk.

"Angel tunggu dong"

Akhirnya Aura bisa menyusul Angel yang sudah sampai di tempat parkiran mobil.

"Angel kamu harus tenang dulu"

"Bagaimana aku harus tenang Aura, bagaimana aku harus tenang di saat aku tau pacar aku telah di jodohkan sama sahabat aku sendiri, bahkan yang menjodohkannya adalah mama pacar aku sendiri"

Angel mengeluarkan emosinya. Angel sulit menerima kenyataan ini.

"Mungkin ini ada kesalahan"

"Kesalahan apa Aura, tadi aku denger sendiri mama Rangga memanggil Natasya calon menantu"

"Mungkin juga tante Melisa tadi lagi bercanda"

"Aura, aku tau bagaimana sifat mamanya Rangga, mama Rangga tidak mungkin bercanda, beliau bukan tipe orang yang suka bercanda, jika sudah bilang A maka tetap A"

Angel sudah mengeluarkan air mata, Angel berjongkok sambil menangis. Aura langsung memeluk Angel untuk menenangkan Angel. Aura ingin memberi kekuatan untuk sahabatnya.

"Angel sabar ya, besok kita minta penjelasan dulu sama Natasya"

"Penjelasan apa lagi Aura, semua ini sudah jelas, tidak perlu ada penjelasan apapun lagi"

Aura tau saat ini Angel pasti tidak mau mendengarkan siapapun lebih baik Aura diam saja menemani Angel sampai Angel berhenti menangis.

Beberapa menit kemudian tangisan Angel mulai mereda.

"Angel biar aku saja yang menyetir ya, soalnya kamu masih dalam suasana hati yang buruk"

"Ok, tapi bagaimana dengan Melati, dia masih ada di atas, di kontrakan Natasya"

"Kamu tenang saja, nanti aku kabari Melati lewat sms, Melati pasti akan memaklumi nya"

"Baiklah kalau begitu ini kuncinya" Angel berdiri dan menyerahkan kuncinya pada Aura.

Aura menerima kunci mobil Angel, sebelum Aura masuk ke mobil, Aura lebih memilih me SMS Melati dulu, untuk mengabari bahwa mereka pulang dan mengabari Dimas agar menjemputnya di rumah Angel.

***

Melati dan Natasya hanya melihat kepergian Angel dan Aura, Natasya lebih memilih tidak mengejar Angel karena Natasya tau kalau di kejar pun Angel pasti tidak mau mendengarkan penjelasan apapun. Natasya lebih memilih menjelaskan besok saja.

Melati memfokuskan kembali pada Natasya.

"Natasya apa kamu mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, apa maksud mama Rangga kalau kamu adalah calon menantunya"

"Bagaimana aku harus menjelaskannya ya"

"Lebih baik kita masuk aja ke dalam dulu, biar nggak di lihat sama orang lain"

"Oh ya hampir saja lupa, ayo masuk Melati"

Natasya mempersilahkan Melati masuk. Melati sudah pernah ke kontrakan Natasya, Melati melihat bagaimana kondisi kontrakan Natasya yanh sudah berubah 180 derajat, Melati yakin ini perbuatan dari mama Rangga.

"Ayo Melati duduk, mau minum apa" tawar Natasya untuk mencairkan suasana.

"Apa saja boleh" jawab Melati.

"Kalau begitu sebentar ya, aku ambilkan dulu" Natasya buru buru ke belakang mengambil dua kaleng minuman.

"Ini silahkan di minum"

"Iya terima kasih" karena Melati memang merasa haus, Melati langsung membuka dan meminumnya.

"Sebenarnya aku nggak mau orang lain tau hal ini, tapi aku juga nggak bisa merahasiakan ini semua" Natasya mencoba menceritakan masalahnya.

Melati tidak mau memotong ucapan Natasya, dia menunggu Natasya melanjutkan ceritanya.

"tapi sebelum itu aku ingin kamu merahasiakan dulu hal ini dari siapapun termasuk Angel" tawar Natasya.

"Kenapa ini harus di rahasiakan" tanya Melati tidak mengerti.

"Yah karena masalah ini juga berat buat aku, jadi kamu janji tidak akan menceritakannya pada siapapun terutama bagi Angel"

"Tapi bagaimana dengan Angel nanti"

"Ini hanya sementara kok, aku janji nanti setelah hari kelulusan aku akan menceritakannya, hari kelulusan kita hanya tinggal sebulan lagi"

"Baiklah jika itu keputusan kamu"

Terpopuler

Comments

hanna

hanna

nah gini ni orang mah kalo gk kpengen tmbah salah phm ya jujur,itusih nmbah msalah yg ada cacaa

2021-02-26

0

Nana

Nana

kasian enggel jd slh sangka. lagian si caca mah aneh

2020-11-04

3

Hamla

Hamla

makin seru nih..

2020-06-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!