Bab 13

Kemarin Rangga untung bisa membujuk Angel sehingga mereka sudah baik kan kembali. Rangga memberikan penjelasan yang bisa di mengerti sama Angel, apalagi Angel tipe pencemburu dan cepat ngambekan. Kini mereka sudah berbaikan dan berada di dalam kelas.

Hari ini Rangga juga benar benar menghindari Natasya, Rangga sudah menduga Natasya pasti akan mencarinya untuk perihal masalah Natasya dan mas Yongki tentang permintaan mama Rangga. Rangga nggak mau ikut campur, cukup uang jajan sama kartu kredit nya yang di blokir selama seminggu, dia nggak mau masanya di perpanjang.

Mama nya sudah mewanti wanti Rangga kalau Natasya berubah pikiran maka mama nya akan menuduh Rangga yang meracuni pikiran Natasya sehingga Natasya berubah pikiran. Jadi Melisa berpesan agar Natasya tetap mau nikah sama mas Yongki atau ancaman nya segala vasilitasnya akan di sita tidak hanya uang jajan dan membekukan kartu kredit selama seminggu. Rangga dilema antara teman dan fasilitasnya. Tapi untuk saat ini, fasilitasnya yang utama.

Natasya mencari kesempatan ingin bicara dengan Rangga tapi Rangga menghindarinya, dari tadi pagi sampai sekarang, dari pura pura ngak melihat Natasya sampai pura pura sibuk bicara sama Angel. Natasya ngak mungkin menarik Rangga di depan umum apalagi di depan Angel, Natasha takut hal semalam di ketahui orang banyak, kan Natasya belum siap jika gosipnya menyebar.

Pada pelajaran kedua Rangga yang kepelet ke kamar mandi minta izin ke toilet yang di ia kan sama guru mapel, beberapa menit kemudian Natasya juga beralasan yang sama, tanpa curiga guru juga memberikan izin.

Natasya menunggu Rangga di depan pintu toilet cowok, Natasya masih sabar menunggu untuk tidak langsung menerobos masuk ke dalam toilet cowok. Saat keluar Rangga langsung di cegat Natasya. Rangga nggak mungkin bisa kabur lagi kalau sudah begini.

"Rangga kita perlu bicara" tanpa ba bi bu Natasya langsung ke intinya.

"Bicara apa ya, nanti saja ya, sekarang masih jam pelajaran, nanti istirahat aja ya"

Rangga mau kabur tapi kerah baju belakang sudah duluan di tarik sama Natasya ke arah taman belakang. Kali ini Rangga bener bener nggak bisa menghindar lagi.

"Sekarang jelas kan semua apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga kamu" tanya Natasya to the point.

"Jelaskan apa ya" jawab Rangga pura pura nggak tau.

"Udah deh Rangga, ngah usah pura pura bodoh"

"Kamu tu ya sama kek mama aku, suka kali ngatain aku bodoh, padahal aku tu rangking dua se sekolahan tau" ujar Rangga tak terima, sama Natasya Rangga berani protes tapi kalau sama mama nya boro boro protes yang ada uang jajannya duluan yang bisa melayang.

"Rangking dua kan, berati lebih bodoh dari rangking satu dong, dah terima aja nasib mu" ejek Natasya.

Rangga nggak bisa protes lagi, apalagi yang rangking satu itu Natasya, Natasya dari kelas satu selalu rangking satu, Rangga padahal udah belajar mati matian tapi selalu no dua.

Tak apa Rangga jadi no dua asal ngak di duakan.

"Dah balik lagi ke topik pembicaraan tadi, sekarang kamu jelaskan dengan sejelas jelasnya, kalau ngak....." Natasya membuat mimik menakutkan untuk menakut nakuti Rangga.

"Kalau nggak apaan sih" kata Rangga acuh, padahal antenanya sudah memberi tanda ada yang nggak beres.

"Yah kalau kamu nggak mau cerita, biar aku aja yang cerita ke Angel bahwa minggu kemarin aku lihat kamu pelukkan sama cewek lain" kata Natasya santai sambil meniup kukunya.

"Yah jangan gitu dong, lagian itu bukan pelukan tapi di peluk, saat itu si ceweknya nggak sengaja jatuh dan kebetulan aku ada di depannya"

Rangga panik, bisa berabe kalau Angel tau, Angel pasti akan marah besar, baru tadi pagi mereka berbaikan, masak marahan lagi, kan ngak lucu.

"Kan yang aku lihat kalian lagi pelukan, mau di peluk kek, memeluk kek yang jelas kalian terlihat mesra gimana gitu, gimana ya kira kira respon Angel kalau dia tau pacarnya pelukan sama cewek lain" ancam Natasya.

"Oke oke aku nyerah, jangan ceritakan sama Angel ya, emang kamu nggak kasihan sama aku"  Rangga membuat ekspresi menyedihkan.

"Ngak" tak sampai sedetik Natasya langsung menjawab.

Rangga yang mendengar jawaban Natasya yang spontan langsung kicep.

'Mama dan Natasya memang klop'

"Hahhh jadi gini sebenarnya mama aku tu anggap kamu anak menantu bukan seperti anak angkat"

"Kenapa kamu nggak bilang dari dulu, kalau tau gitu aku akan langsung kabur kalau lihat mama mu, gila aja aku masih sekolah di suruh cepat nikah"

"Kenapa kamu sendiri nggak  tanya"

Plakkk

Dengan geram Natasya mengeplak kepala Rangga.

"Aduhhhh, Natasya sakit tau" protes Rangga sambil mengelus kepalanya yang dipukul.

"Eh calon manyit, ngak semua hal harus di tanya, noh lihat berita di tv nggak ada yang tanya tapi di kabari juga" lama lama Natasya kesal juga.

"Itu kan beda, yah pada intinya mama aku pengen kamu cepat nikah sama mas Yongki itu aja"

"Itu aja kamu bilang" sewot Natasya.

Tanpa peri rambutan Natasya menarik rambut Rangga dengan kesal.

"Aduhh Natasya lepas, sakit tau nggak"

Natasya melepas jabakannya.

"Lagian kan kamu sendiri kemarin yang bilang sama keluarga aku kalau kamu ninggak masalah nikah muda"

Natasya langsung diam, ia memproses pertanyaan keluarga Rangga malam itu.

"Jadi maksudnya keluarga mu bertanya serius bukan iseng aja"

"Ya serius lah, udah kita balik lagi ke kelas nanti kita di marahin kelamaan izin"

Rangga langsung menuju kembali ke kelas sedangkan Natasya mengikuti dari belakang bagai tubuh tanpa jiwa karena terlalu kaget dengan kenyataan ini.

***

Kini mereka semua menuju ke gerbang sekolah minus Herry yang pamit ke kamar mandi sebentar. Natasya dari jauh sudah melihat mama Rangga yang berdiri di samping mobil nya.

'Pasti mau bahas yang semalam lagi'

"Rangga Rangga" panggil Natasya sambil menarik Rangga untuk bersembunyi di balik tembok agar tidak kelihatan sama mama Rangga.

Yang lain yang melihatnya heran, Natasya dari tadi melirik lirik ke arah gerbang tapi dia nya bersembunyi di belakang tembok.

"Natasya ada apa sih" tanya Melati.

"Huss diem dulu"

"Ada apa ini sebenarnya" tanya Angel lagi.

Mata Angel terfokus pada tangan Natasya yang memegang lengan Rangga. Natasya langsung melepaskan pegangan tangannya begitu melihat Angel yang fokus pada mereka berdua.

"Jadi begini, boleh ngak aku minta tolong sama kalian"

"Minta tolong apa" tanya Dimas.

"Kalian lihatkan di gerbang ada mama nya Rangga, nanti kalau mama Rangga nyariin aku, bilang aku sudah pulang duluan ya"

"Kenapa mama Rangga nyariin kamu" tanya Angel sensi.

"Sayang begini, kan aku dah bilang kalau mama aku itu dah menganggap Natasya sebagai anaknya, jadi karena mama terlalu protektif jadi Natasya kurang nyaman" Rangga segera mencari alasan saat melihat Angel mulai cemburu.

"Masak?" tanya Angel kurang percaya.

"Iya betul yang Rangga bilang, mama Rangga itu suka beli aku barang barang yang nggak penting buat aku, padahal sayang banget duitnya habis buat berfoya foya"

"Biasanya kalau orang di ajak belanja seneng, tapi kamu malah nggak suka, aneh kamu" ujar Aura.

"Itukan biasanya, ini nggak biasa"

"Apa nih imbalan kami untuk membantu mu" tanya Bimo tiba tiba.

"Kok sama temen pakek hitungan sih" protes Natasya.

"Ya mana ada yang gratis di dunia ini, parkir sedetik aja juga kudu bayar" tambah Aura menarik turunkan alisnya.

'Kesempatan emas jangan di tolak'

"Oke kalian mau apa imbalannya, tapi inget ya aku ngak punya banyak duit"

"Traktir kita makan aja gimana" ujar Dimas.

"Traktir?, traktir dimana?"

"Dah kamu pergi lewat jalan belakang saja, nanti kita jemput kamu di persimpangan yang dekat sekolah oke,  kamu duluan aja"

Tanpa deal mereka sudah jalan duluan. Natasha berharap mereka nggak minta di restoran, karena bisa kempes isi dompetnya.

'Sekali kali ngak apa apa kali ya'

Bersambung

Terpopuler

Comments

Febri Yani

Febri Yani

natasya pengen nikahnya ama Rangga aja

2021-01-08

0

Dewi

Dewi

kpn thor mereka syang2an nya...

2020-11-09

3

Mayang Sari

Mayang Sari

cepat dong Thor mereka nikahnya

2020-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!