Bab 11

"Ma bagaimana keadaan mama" tanya Hartato begitu melihat Melisa membuka mata.

"Pa Cha Cha mana pa, Cha Cha anak ku, di mana anak ku pa" ujar Melisa begitu sadar dengan mengebu gebu.

Hartato melirik ke arah Natasya, Melisa melihat ke arah yang di lihat Hartato di sana ada Natasya, Melisa yang melihat Natasya mau bangun tapi di cegah sama Hartato.

"Ma jangan bangun dulu" Hartato mendudukkan Melisa di atas kasur tadi Melisa hendak turun dari kasur ingin menghampiri Natasya.

"Natasya anak mama, sini sayang" Melisa merentangkan tangan ke arah Natasya, ingin di peluk.

Hartato memberikan isyarat agar Natasya maju, Bambang juga menuntun agar Natasya ke arah Melisa.

Natasya duduk di pinggir kasur, Melisa langsung memeluk Natasya dengan erat saat Natasya sudah duduk.

"Cha Cha anak mama, jangan tinggalin mama ya, mama sangat sayang sama Cha Cha"

Melisa melepaskan pelukan nya, di pegangnya kedua pipi Natasya.

"Cha Cha sayang ngak sama mama"

"Cha Cha sayang kok sama mama"

"Kalau Cha Cha sayang sama mama, mau ya menikah sama mas Yongki"

"Tapi ma, Cha Cha nggak bisa" jawab Natasya lesu.

Melisa yang mendengarnya menampilkan raut wajah sedih, Natasya nggak tega melihatnya.

"Cha Cha mama mohon mau ya, mungkin ini bisa jadi permintaan mama yang terakhir"

"Mama jangan ngomong gitu dong"

"Jadi mau ya"

"Maaf ma Cha Cha ngak bi....."

"Akh akh" Melisa mengeluh sakit tadi tangannya yang memegang pipi Natasya kini memegang dada bagian kanan beberapa detik kemudian memegang sebelah kiri.

"Ma ma apa yang terjadi sama mama, pa bagaimana ini" panik Natasya.

"Ma jangan di pikirkan lagi, sekarang jaga kondisi badan mama"

"Ngak akh akh, pokoknya mama akh akh mau Cha Cha jadi  akh akh menantu mama, jadi anak mama akh akh"

"Ma cukup jangan banyak berpikir, jaga kesehatan mama" Natasya makin panik melihat Melisa yang terus merintih ke sakitan.

"Mama lebih baik akh akh meninggal dari pada akh akh mama harus kehilangan akh akh anak mama ah ah"

"Mama jangan ngomong gitu, Cha Cha masih bisa jadi anak mama kok tanpa harus menikah dengan mas Yongki"

"Tidak akh akh tidak akh akh mama mau kamu menikah akh akh dengan mas Yongki sebelum akh akh mama meninggal akh akh" nafas Melisa mulai terputus putus.

"Tapi ma..."

"Akh akh akh" Melisa kini makin mengerang kesakitan.

"Pa, kek bagaimana ini" Natasya tambah panik.

"Sebaiknya kamu turuti aja kemauan mama Melisa, biar mama Melisa ngak banyak pikiran dan mempengaruhi kesehatannya" ujar Bambang.

"Tapi kek..." Natasya bingung harus bagaimana, jika dia menolak  takut kenapa kenapa dengan mama Melisa tapi jika meng ia kan permintaan mama Melisa terlalu berat buat Natasya, Natasya masih berpikir untuk memilih yang mana.

"Akh akh akh" Melisa makin keras berteriak kesakitan.

"Ma ma iktifar ma, baik lah Cha Cha mau menuruti permintaan mama"

"Kamu beneran sayang, nggak bohongin mama" ujar Melisa lemah.

"Iya ma" Natasya nggak tau apa pilihan ini tepat.

Melisa segera memeluk Natasya erat erat.

"Mama senang dengarnya"

Melisa melepas pelukkkannya, di ciumnya muka Natasya beberapa kali.

"Ma, mamq baik baik saja kan" Natasya melihat mama Melisa tidak lagi merintih kesakitan setelah Natasya meng ia kan permintaan Melisa, Melisa malah tampak sangat senang tidak ada raut wajah kesakitan sama sekali seperti beberapa detik yang lalu.

"Ma ma sudah baik kan kok, karena Cha Cha sudah mau mengabulkan permintaan mama"

Natasya bingung kok bisa hanya sekejab tapi mama Rangga sudah nggak kenapa kenapa.

'Kok aneh ya, tapi ngak apa yang penting mama sudah ngak sakit lagi' pikir Natasya polos.

'Aku memang paling jago kalau soal akting, kalau akting gini mah kecil, aku senang sekali Cha Cha mau menuruti permintaan ku, sebentar lagi Cha Cha akan menjadi anak ku, senang nya' Melisa tersenyum lebar.

"Karena mama sudah baikan mama lebih baik istirahat dulu"

"Tapi pa mama masih mau sama nak Cha Cha" Melisa enggan melepaskan Natasya.

"Ma, mama harus jaga kesehatan dulu, besok Cha Cha bisa main ke sini lagi, benarkan Cha Cha" ujar Hartato meminta persetujuan Natasha.

"Ah iya pa" jawab Natasya ragu.

"Baik lah mama mau istirahat, tapi sebelum itu Yongki kamu antar nak Cha Cha sampai ke kontrakkannya ya, mama nggak mau terjadi sesuatu sama anak mama"

"Baik ma" jawab Yongki.

"Ngak sah ma, biar Natasya pulang di antar Rangga aja" tolak Natasya.

"Kamu pulang di antar sama Yongki aja ya, kalau  mas Yongki yang antar mama jauh lebih tenang, kalau Rangga yang antar mama khawatir Rangga ngak bisa jagain kamu ntar, Rangga itu anak yang ngak becus, ngak menurut sama orang tua jadi kamu di antar sama mas Yongki aja ya biar mama ngak khawatir"  Melisa masih sempat sempatnya menjelekkan Rangga.

"Baik ma" pasrah Natasya.

"Sudah sana berangkat"

"Ma kami pamit dulu ya, yuk Cha Cha"

"Ma Cha Cha pamit dulu ya"

Setelah pamit dan mengalami semuanya Natasya dan Yongki keluar dari kamar itu.

***

"Eh Natasya mau langsung pulang"

Di ruang keluarga mereka berpapasan sama Rangga yang habis mengantar dokter Yuli.

"Iya"

"Ya sudah ayo aku antar kamu pulang"

Natasya melirik sekilas ke arah Rangga dan mas Yongki.

"Nggak sah Rangga biar mas Yongki aja yang antar" tolak Natasya.

"Nggak apa kok, lagian bukannya mas Yongki biasanya sibuk ya"

"Mas lagi ngak sibuk kok" bantah Yongki.

"Lho tumben, biasanya selalu sibuk"

"Sudah sana masuk, mama nyariin kamu"

"Mama sudah sadar mas?" tanya Rangga.

"Sudah, makanya mas mau antar Natasya di suruh mama"

"Oh ya sudah, Rangga mau ke kamar mama dulu, hati hati ya Natasya pulangnya, aku duluan ya dah"

Rangga langsung melesat ke arah kamar mama nya.

"Lho mas, bukannya mama nggak lagi nyariin Rangga ya" tanya Natasya.

Natasya heran, padahal tadi mama nya Rangga malah menjelek jelekkan Rangga bukan mencari Rangga. Kenapa mas Yongki bilang mama lagi mencari Rangga.

"Sudah nggak sah di bahas itu, ayo mas antar kamu pulang"

Yongki meraih tangan Natasya untuk di gandeng menuju ke tempat parkiran mobil.

***

Di dalam mobil Natasya merasa sangat canggung, mau bicara juga nggak tau mau bicara apa. Mau bahas tentang permintaan mama Melisa pun Natasya mau sendiri. Yongki juga ngak bersuara sehingga suasana sangat kaku. Mereka berdiam diri, Yongki fokus dengan menyetir dan Natasya hanya menunduk sambil dalam hati komat kamit agar segera sampai. Waktu berlalu hingga mobil tiba di kontrak kan Natasya.

"Natasya sudah sampai di depan kontrakkan kamu" beritahu Yongki.

Natasya yang di bilang sudah sampai di kontrak kan melihat ke sekeliling, ini memang di depan kontrakkan nya, tapi bagaimana mas Yongki bisa tau, itulah yang ada di benak Natasya.

"Kenapa mas Yongki tau kontrakan Natasya, kan Natasya nggak beritahu arah jalannya tadi"

"Jadi kamu baru sadar jika dari tadi kamu ngak kasih tau alamat tempat tinggal kamu" sindir Yongki dengan terkekeh.

Natasya merasa malu di sindir begitu, ya tadi dia lupa kasih tau, sangking canggungnya.

"Ah itu itu....., sudahlah, terima kasih mas Yongki  sudah mau antar Natasya pulang"

"Iya sama sama, sana masuk"

"Sekali lagi terima kasih"

Setelah mengucapkan terima kasih dua kali Natasya keluar dari mobil Yongki. Yongki langsung tancap gas pulang ke rumah. Natasya masuk ke kontrakannya dengan langkah berat. Kenapa hidupnya begini amat ya.

Dia memang rindu kasih sayang keluarga tapi bukan gini juga kali, dia juga masih SMA walaupun bentar lagi tamat, Natasya belum kepikiran untuk menikah walaupun nikah muda tidak masalah bagi nya. Natasya ingin kuliah mencapai cita citanya dulu baru menikah.

Terpopuler

Comments

Uma_Billah

Uma_Billah

kaya keluarga Smith menjerat calon mantu dengan sedikit drama 🤣🤣

2021-04-16

0

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

mamanya PE A bgt..aslih mertua idaman

2021-02-25

0

Ini Elsa Srilya

Ini Elsa Srilya

tuhannn tolong sisain aku mertua kaya Melisa😭❤️

2021-01-06

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!