"Ma bagaimana keadaan mama" tanya Hartato begitu melihat Melisa membuka mata.
"Pa Cha Cha mana pa, Cha Cha anak ku, di mana anak ku pa" ujar Melisa begitu sadar dengan mengebu gebu.
Hartato melirik ke arah Natasya, Melisa melihat ke arah yang di lihat Hartato di sana ada Natasya, Melisa yang melihat Natasya mau bangun tapi di cegah sama Hartato.
"Ma jangan bangun dulu" Hartato mendudukkan Melisa di atas kasur tadi Melisa hendak turun dari kasur ingin menghampiri Natasya.
"Natasya anak mama, sini sayang" Melisa merentangkan tangan ke arah Natasya, ingin di peluk.
Hartato memberikan isyarat agar Natasya maju, Bambang juga menuntun agar Natasya ke arah Melisa.
Natasya duduk di pinggir kasur, Melisa langsung memeluk Natasya dengan erat saat Natasya sudah duduk.
"Cha Cha anak mama, jangan tinggalin mama ya, mama sangat sayang sama Cha Cha"
Melisa melepaskan pelukan nya, di pegangnya kedua pipi Natasya.
"Cha Cha sayang ngak sama mama"
"Cha Cha sayang kok sama mama"
"Kalau Cha Cha sayang sama mama, mau ya menikah sama mas Yongki"
"Tapi ma, Cha Cha nggak bisa" jawab Natasya lesu.
Melisa yang mendengarnya menampilkan raut wajah sedih, Natasya nggak tega melihatnya.
"Cha Cha mama mohon mau ya, mungkin ini bisa jadi permintaan mama yang terakhir"
"Mama jangan ngomong gitu dong"
"Jadi mau ya"
"Maaf ma Cha Cha ngak bi....."
"Akh akh" Melisa mengeluh sakit tadi tangannya yang memegang pipi Natasya kini memegang dada bagian kanan beberapa detik kemudian memegang sebelah kiri.
"Ma ma apa yang terjadi sama mama, pa bagaimana ini" panik Natasya.
"Ma jangan di pikirkan lagi, sekarang jaga kondisi badan mama"
"Ngak akh akh, pokoknya mama akh akh mau Cha Cha jadi akh akh menantu mama, jadi anak mama akh akh"
"Ma cukup jangan banyak berpikir, jaga kesehatan mama" Natasya makin panik melihat Melisa yang terus merintih ke sakitan.
"Mama lebih baik akh akh meninggal dari pada akh akh mama harus kehilangan akh akh anak mama ah ah"
"Mama jangan ngomong gitu, Cha Cha masih bisa jadi anak mama kok tanpa harus menikah dengan mas Yongki"
"Tidak akh akh tidak akh akh mama mau kamu menikah akh akh dengan mas Yongki sebelum akh akh mama meninggal akh akh" nafas Melisa mulai terputus putus.
"Tapi ma..."
"Akh akh akh" Melisa kini makin mengerang kesakitan.
"Pa, kek bagaimana ini" Natasya tambah panik.
"Sebaiknya kamu turuti aja kemauan mama Melisa, biar mama Melisa ngak banyak pikiran dan mempengaruhi kesehatannya" ujar Bambang.
"Tapi kek..." Natasya bingung harus bagaimana, jika dia menolak takut kenapa kenapa dengan mama Melisa tapi jika meng ia kan permintaan mama Melisa terlalu berat buat Natasya, Natasya masih berpikir untuk memilih yang mana.
"Akh akh akh" Melisa makin keras berteriak kesakitan.
"Ma ma iktifar ma, baik lah Cha Cha mau menuruti permintaan mama"
"Kamu beneran sayang, nggak bohongin mama" ujar Melisa lemah.
"Iya ma" Natasya nggak tau apa pilihan ini tepat.
Melisa segera memeluk Natasya erat erat.
"Mama senang dengarnya"
Melisa melepas pelukkkannya, di ciumnya muka Natasya beberapa kali.
"Ma, mamq baik baik saja kan" Natasya melihat mama Melisa tidak lagi merintih kesakitan setelah Natasya meng ia kan permintaan Melisa, Melisa malah tampak sangat senang tidak ada raut wajah kesakitan sama sekali seperti beberapa detik yang lalu.
"Ma ma sudah baik kan kok, karena Cha Cha sudah mau mengabulkan permintaan mama"
Natasya bingung kok bisa hanya sekejab tapi mama Rangga sudah nggak kenapa kenapa.
'Kok aneh ya, tapi ngak apa yang penting mama sudah ngak sakit lagi' pikir Natasya polos.
'Aku memang paling jago kalau soal akting, kalau akting gini mah kecil, aku senang sekali Cha Cha mau menuruti permintaan ku, sebentar lagi Cha Cha akan menjadi anak ku, senang nya' Melisa tersenyum lebar.
"Karena mama sudah baikan mama lebih baik istirahat dulu"
"Tapi pa mama masih mau sama nak Cha Cha" Melisa enggan melepaskan Natasya.
"Ma, mama harus jaga kesehatan dulu, besok Cha Cha bisa main ke sini lagi, benarkan Cha Cha" ujar Hartato meminta persetujuan Natasha.
"Ah iya pa" jawab Natasya ragu.
"Baik lah mama mau istirahat, tapi sebelum itu Yongki kamu antar nak Cha Cha sampai ke kontrakkannya ya, mama nggak mau terjadi sesuatu sama anak mama"
"Baik ma" jawab Yongki.
"Ngak sah ma, biar Natasya pulang di antar Rangga aja" tolak Natasya.
"Kamu pulang di antar sama Yongki aja ya, kalau mas Yongki yang antar mama jauh lebih tenang, kalau Rangga yang antar mama khawatir Rangga ngak bisa jagain kamu ntar, Rangga itu anak yang ngak becus, ngak menurut sama orang tua jadi kamu di antar sama mas Yongki aja ya biar mama ngak khawatir" Melisa masih sempat sempatnya menjelekkan Rangga.
"Baik ma" pasrah Natasya.
"Sudah sana berangkat"
"Ma kami pamit dulu ya, yuk Cha Cha"
"Ma Cha Cha pamit dulu ya"
Setelah pamit dan mengalami semuanya Natasya dan Yongki keluar dari kamar itu.
***
"Eh Natasya mau langsung pulang"
Di ruang keluarga mereka berpapasan sama Rangga yang habis mengantar dokter Yuli.
"Iya"
"Ya sudah ayo aku antar kamu pulang"
Natasya melirik sekilas ke arah Rangga dan mas Yongki.
"Nggak sah Rangga biar mas Yongki aja yang antar" tolak Natasya.
"Nggak apa kok, lagian bukannya mas Yongki biasanya sibuk ya"
"Mas lagi ngak sibuk kok" bantah Yongki.
"Lho tumben, biasanya selalu sibuk"
"Sudah sana masuk, mama nyariin kamu"
"Mama sudah sadar mas?" tanya Rangga.
"Sudah, makanya mas mau antar Natasya di suruh mama"
"Oh ya sudah, Rangga mau ke kamar mama dulu, hati hati ya Natasya pulangnya, aku duluan ya dah"
Rangga langsung melesat ke arah kamar mama nya.
"Lho mas, bukannya mama nggak lagi nyariin Rangga ya" tanya Natasya.
Natasya heran, padahal tadi mama nya Rangga malah menjelek jelekkan Rangga bukan mencari Rangga. Kenapa mas Yongki bilang mama lagi mencari Rangga.
"Sudah nggak sah di bahas itu, ayo mas antar kamu pulang"
Yongki meraih tangan Natasya untuk di gandeng menuju ke tempat parkiran mobil.
***
Di dalam mobil Natasya merasa sangat canggung, mau bicara juga nggak tau mau bicara apa. Mau bahas tentang permintaan mama Melisa pun Natasya mau sendiri. Yongki juga ngak bersuara sehingga suasana sangat kaku. Mereka berdiam diri, Yongki fokus dengan menyetir dan Natasya hanya menunduk sambil dalam hati komat kamit agar segera sampai. Waktu berlalu hingga mobil tiba di kontrak kan Natasya.
"Natasya sudah sampai di depan kontrakkan kamu" beritahu Yongki.
Natasya yang di bilang sudah sampai di kontrak kan melihat ke sekeliling, ini memang di depan kontrakkan nya, tapi bagaimana mas Yongki bisa tau, itulah yang ada di benak Natasya.
"Kenapa mas Yongki tau kontrakan Natasya, kan Natasya nggak beritahu arah jalannya tadi"
"Jadi kamu baru sadar jika dari tadi kamu ngak kasih tau alamat tempat tinggal kamu" sindir Yongki dengan terkekeh.
Natasya merasa malu di sindir begitu, ya tadi dia lupa kasih tau, sangking canggungnya.
"Ah itu itu....., sudahlah, terima kasih mas Yongki sudah mau antar Natasya pulang"
"Iya sama sama, sana masuk"
"Sekali lagi terima kasih"
Setelah mengucapkan terima kasih dua kali Natasya keluar dari mobil Yongki. Yongki langsung tancap gas pulang ke rumah. Natasya masuk ke kontrakannya dengan langkah berat. Kenapa hidupnya begini amat ya.
Dia memang rindu kasih sayang keluarga tapi bukan gini juga kali, dia juga masih SMA walaupun bentar lagi tamat, Natasya belum kepikiran untuk menikah walaupun nikah muda tidak masalah bagi nya. Natasya ingin kuliah mencapai cita citanya dulu baru menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Uma_Billah
kaya keluarga Smith menjerat calon mantu dengan sedikit drama 🤣🤣
2021-04-16
0
💜bucinnya taehyung💜
mamanya PE A bgt..aslih mertua idaman
2021-02-25
0
Ini Elsa Srilya
tuhannn tolong sisain aku mertua kaya Melisa😭❤️
2021-01-06
3