Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam. Sudah waktunya Natasya pulang dari tempat kerja. Natasya bekerja di salah satu restoran yang ada di pusat perbelanjaan, restoran itu selalu rame, Natasya bekerja sebagai koki utama di sana karena masakan yang Natasya buat sangat enak dan di gemari sama pelanggan di sana.
Dia sudah bekerja sejak kelas dua SMA. Jam kerja Natasya mulai dari jam 4 sore sampai jam 10 malam. Gaji yang dia terima di sana sangat besar sesuai dengan kualitas restoran. Untung saja restoran tempat dia kerja tidak memecatnya karena tidak masuk selama tiga walaupun pas hari terakhir dia di izinkan pulang karena sakit.
Kini Natasya sudah berada di depan kontrakannya, kontrakan yang hanya seluas 4x6 meter, hanya ada tiga ruangan, kamar mandi, dapur dan kamar untuk tidur sekaligus ruangan serba guna. Natasya belum pulang sejak ia sakit kemarin, dia sudah bisa ngebayangin seberapa jorok sudah rumahnya karena tidak di tempati selama 4 hari. Pasti sudah bau busuk karena sampah yang tidak ia buang.
Natasya memasukkan kunci rumahnya, saat dia buka pintu hal yang pertama ia lihat adalah kemewahan, semua apa yang ada di dalam rumahnya seperti hotel berbintang kelas atas bukan seperti rumah kontrakan nya. Natasya menutup pintu kembali, di lihatnya no kamarnya, masih dengan no yang sama.
'Apa mata aku yang salah ya, kok rasanya kek bukan tempat tinggal aku'
Natasya menyakini pada diri nya sendiri bahwa tadi dia berhalusinasi. Natasya membuka kembali pintunya, tapi apa yang dia lihat masih sama seperti yang di lihat tadi. Natasya mengucek ngucek matanya, barang kali ada taik mata sehingga matanya rabun. Tapi setelah di kucek masih tetap sama.
Natasya menutup pintunya kembali, dia segera turun ke bawah mau menemui pemilik kontrakkan. Pas sekali mereka bertemu di lobi bawah.
'Tapi kenapa pemilik kontrakan bawa barang banyak kek gini, seperti orang mau pindahan aja'
"Malam ibu" Natasya menyapa ibu pemilik kontrakan.
"Iya ada apa Natasya"
"Bu kenapa kontrakan saya di sewa kan ke orang lain, kan saya ngak pernah telat bayar dan di mana barang barang saya"
Natasya menduga bahwa pemilik kontrakan menyewakan ke orang lain lantaran barang barang yang ada di kontrakan tersebut bukan barang dia, semuanya serba waaah.
'Tapi orang kaya gila mana yang pindah ke kontrakan butut kek gini, padahal barang semua mewah kenapa ngak sewa di aparteman aja, ini malah sewa di kontrakan yang aku tempati'
"Siapa yang bilang kontrakan kamu di sewakan lagi untuk orang lain"
"Kalau bukan, kenapa barang yang ada di kontrakan tersebut berubah semua tidak ada lagi barang barang saya"
"Ya mana tau ibu kalau barang nya berubah, kamu tanya aja sama bu Melisa, kemarin dia yang minta kunci kontrakan kamu"
Natasya bingung apa maksudnya ini. Jangan jangan mama Rangga yang memonopoli kamar nya.
""Mama aku tuh sudah anggap kamu sebagai anak nya""
Natasya ke ingat ucapan Rangga.
"Pak angkat barang yang ini harus hati hati ya, jangan sampai pecah, ini terbuat dari kaca" pemilik kontrakan menyuruh kepada kusir pengangkut barang.
"Ibu mau ke mana malam malam begini sambil pindahin barang"
"Natasya dengar ya, mulai dari sekarang kontrakan ini bukan lagi milik saya, ada orang dermawan yang beli kontrakan ini dengan harga setinggi langit, jadi mana mau saya tolak, jadi sudah ya saya mau pindahan ke rumah baru"
Setelah semua barang siap di naikkan, pemilik lama kontrakan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.
Natasya tanpa pilihan lain segera ke kontrakan nya. Di buka nya pintu, Natasya melihat sekeliling ruangan, sudah tidak ada lagi cat yang tergelupas semuanya sudah terganti dengan wallpaper yang elegan, karpet bututnya kini sudah di ganti dengan karpet yang super halus, kasur jeleknya kini sudah berganti menjadi kasur yang super empuk.
Dapur nya yang dulu hanya memiliki satu wajan, satu teplon dan beberapa barang seadanya kini menjadi dapur dengan setelan set lengkap seperti peralatan yang ada di restoran nya, lengkap dengan segala ***** bengek alat memasak, mulai dari oven listrik, satu set blender bahkan juga ada kulkas dua pintu, dulu boro boro punya kulkas bayar listrik aja pas pasan.
Kepala Natasya rasanya makin pusing. Dari pada tambah pusing Natasya memutuskan lebih baik mandi terus tidur saja. Natasya hendak mau mengambil handuk baru di dalam lemari usang nya tapi kemana pergi lemari nya.
Natasya celingak celinguk mencari lemarinya, tapi matanya kini tertuju pada sebuah pintu, pintu yang mencurigakan, bagaimana tidak mencurigakan jika dulu di sana hanyalah sebuah dinding lusuh, tapi kini malah ada sebuah pintu, karena penasaran Natasya membuka pintunya.
Ternyata pintu yang Natasya buka adalah pintu menuju ke ruangan sebelah. Ruangan itu dulu di tempati sama pasutri baru nikah, tapi kini sudah di sulap menjadi lemari pakaian ralat maksudnya ruangan pakaian sangking besarnya untuk ukuran lemari.
Natasya berkeliling ruangan tersebut di bukanya satu persatu laci. Isi dari laci itu berisi pakaian, tas, sepatu, aksesoris, perhiasan, jam. Yang jika harganya di totalkan jangan di tanya, kalau di totalkan sudah tidak di hitung jumlah nol nya.
Walaupun Natasya miskin Natasya tau beberapa merk barang terkenal dan harga perhiasan tersebut, berterima kasihlah pada Aura yang tanpa di tanya akan di bahasnya. Bahkan pakaian usang Natasya sudah tidak ada nampak satu pun.
""Intinya kamu sudah di anggap anak sama mama aku dan jadi bagian dari keluarga aku, bahkan mama aku sudah beli banyak barang untuk mu di rumah termasuk kalung, anting sama gelang yang kamu pakai""
Kini Natasya kebayang lagi ucapan Rangga, sekarang dia tau maksud kata Rangga mamanya membelikan banyak barang di rumah.
Padahal rumah yang Rangga maksud adalah yang ada di rumah nya, yang ada di kontrakan Natasya hanya sebagian kecil. Maklum orang kaya bebas, apalagi buat calon menantunya. Tapi mana Natasya tau, ya kan pembaca.
'Tapi ngak kayak gini gini amat, padahal hanya di anggap anak, apa segitu kepengennya punya anak perempuan, mungkin kalau jadi anak beneran lebih parah lagi'
Tidak mau nambah pusing lagi, Natasya akhirnya memutuskan mengambil handuk baru (baru di beli sama Melisa bukan baru di cuci). Siap mandi Natasya langsung tidur dengan pulas.
***
Keesokan hari nya Natasya pagi pagi sekali pergi ke sekolah, Natasya langsung menuju ke kelasnya, kebetulan atau keberuntungan Natasya, orang yang di cari sudah ada di dalam kelas hanya sendiri pula, pas sekali waktunya.
"Rangga" panggil Natasya.
Rangga yang di panggil menoleh ke arah pemanggil, padahal dia lagi seru seruan main game di ponselnya.
"Apa"
"Aku ngak mau tau, pokoknya bilang sama mama kamu angkut semua barang yang ada di kontrakan aku dan balikin semua barang aku seperti semula termasuk dinding nya" dengan gebu gebu Natasya ngomong.
"Kenapa nggak kamu ambil aja barang nya, jarang jarang lho mama aku seloyal itu"
"Aku ngak peduli, pokoknya kembalikan barang aku"
"Kalau gitu kamu bilang langsung aja ke mama aku"
Rangga ngak mau berurusan sama mama nya kalau menyangkut Natasya pasti dia yang selalu salah.
"Kan kamu anak nya, kamu yang bilang dong"
Natasya sengaja menyuruh Rangga bilang kepada mamanya, dia sangat segan kalau harus bilang langsung, apalagi barang yang di kasih banyak gitu dan kalau bicara sama mama Rangga, Natasya pasti kalah debat kek kemarin.
"Walaupun aku anaknya, mama aku itu kalau dah pilih A, apapun yang terjadi tetap A, sudah terima aja"
"Nggak bisa gitu dong, ka....."
Natasya tidak melanjutkan omongannya karena di depan pintu sudah terlihat Angel masuk beserta beberapa siswa lainnya.
"Apa yang lagi kalian omongin, kayaknya serius amat" tanya Angel curiga.
"Ngak ada apa apa kok yang, tadi kita lagi bahas tentang perpisahan sekolah, kan sebentar lagi kita mau tamat SMA".
Angel menatap Rangga makin curiga, dia menyipitkan matanya.
"Bener kok Angel apa yang di bilang Rangga kami lagi bahas perpisahan sekolah sama tentang masuk universitas mana gitu"
Natasya juga menambahkan alasan, Angel mudah curiga, karena dia punya rasa peka yang paling tinggi di antara mereka berdelapan. Angel memilih percaya sama mereka.
'Aku harap mereka ngak menyembunyikan sesuatu dari aku'
"Oh begitu, ya sudahlah" Angel kini duduk di bangkunya samping Rangga.
'Syukurlah kalau Angel percaya' batin ke duanya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
R Imelda Hardianti
ajib bener dinding kontrakan pasuntri aja sampek di jebol loh dan di jadiin ruang ganti😂😂
2021-02-03
0
Ita Sinta
pingin jd nya d angkat anak sama horkay
2020-12-24
0
Liska Putri
kaya beneeer ya mama nya rangga
2020-12-23
0