Pagi ini adalah pagi ke empat Natasya berada di keluarga ini.
Natasya mulai membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah ruangan yang asing, dia mengernyitkan kening nya.
"Aku ada di mana"
Tiba tiba saja pintu terbuka, muncul Melisa di balik pintu.
"Kamu sudah bangun sayang" Melisa mendekati kasur Natasya dan duduk di pinggirnya.
"Tante Melisa, kenapa Natasya ada di sini tante"
Tadi Melisa datang senyum lebar, tapi mendengar perkataan Natasya luntur sudah senyumannya. Melisa jadi keingatan sama perkataan dokter Bram jika Natasya sembuh maka Natasya akan lupa dengan kejadian saat dia demam.
"Kamu ada di rumah mama sayang"
Natasya bingung harus bersikap bagaimana, seingatnya orang tuanya sudah meninggal kenapa mama nya Rangga memanggil dirinya mama di depannya.
"Ya sudah kamu mandi aja dulu ya, sana pergi"
Melisa berkata dengan lembut, walaupun masih bingung Natasya mengikuti arahan Melisa.
Sambil menunggu Natasya mandi Melisa pergi ke kamar Yongki buat mengambil perlengkapan sekolah Natasya. Sekarang kamar Yongki sudah menjadi 'gudang' barang Natasya yang di beli Melisa.
Kini Natasya telah siap mandi, dilihatnya tante Melisa masih ada di kamar itu.
"Sini sayang pakai baju dulu"
Melisa menyerahkan seragam Natasya lengkap dengan pakaian dalam. Natasya balik lagi ke kamar mandi untuk pakai baju, dia sangat heran apa yang terjadi saat ini, bahkan pakaian dalam yang di berikan Melisa sangat pas dan nyaman dia pakai, tidak mau ambil pusing, siap pakai baju Natasya keluar kembali.
"Ayo duduk sini sayang, biar mama rapikan rambut nya”
Tanpa menunggu jawaban Natasya Melisa langsung mendudukkan Natasya di depan cermin berhias. Melisa segera menyisir rambut Natasya dan mengucir satu. Natasya benar bingung tapi nggak tau harus bertanya apa, dia melihat Melisa yang antusias dan senang menyisir rambutnya. Di balik cermin Natasya bisa melihat kalung yang ada di lehernya, padahal dia ngak pernah pakai perhiasan.
"Ini...."
Belum siap Natasya bertanya tapi sudah di potong sama Melisa.
"Gimana bagus kan, itu kalung yang kamu pilih sendiri, oh ya kamu pakai gelang dan antingnya juga ya"
Melisa memakaikan gelang dan anting yang di beli satu set sama kalung yg di pakai Natasya. Sedangkan cincin di simpan kembali.
"Nggak usah tante" tolak Natasya.
"Kok panggil tente sih mama dong, jangan di lepas ya, tuh kan cocok sama kamu, mama senang lihat nya" dipeluknya Natasya sebentar.
Natasya mau menolak tapi melihat raut wajah senang tante Melisa jadi mengurungkan niat nya menolak pemberian tante Melisa.
"Ayo kita ke bawah, kita sarapan dulu, yang lain sudah menunggu"
Mereka akhirnya turun setelah Natasya sudah rapi dan cantik.
***
Di meja makan sudah ada Bambang di ujung meja, Hartato sebelah kiri di kursi samping Bambang dan Yongki di sebelah kanan samping Bambang dan Rangga yang duduk di sebelah Yongki.
"Maaf ya semuanya kami telat, Rangga kamu pindah duduk di samping mama saja"
Tanpa berkata Rangga segera pindah.
"Cha Cha sayang duduk di sini ya"
Melisa mendudukkan Natasya di samping Yongki kemudian dia duduk diantar Hartato dan Rangga.
"Natasya kamu sudah sembuh" tanya Rangga.
"Sembuh maksudnya" tanya Natasya tidak mengerti.
"Kamu nggak inget kemarin kamu demam" Natasya tambah bingung, yang ia ingat dia izin pulang dari tempat kerjanya memang karena sakit.
"Jadi gini sayang kemarin kamu tuh deman, kata dokter Bram saat kamu demam kau akan lupa apa yang terjadi saat sakit, kamu ngak tau"
"Ngak tau tante" Natasya baru tau fakta ini, pantesan aja setiap habis dia sakit seperti dia melompati waktu.
"Kok kamu manggil tante lagi si, ayo panggil mama dong, panggil ini papa dan ini kakek" Melisa menerangkan.
"Baik ma.... mama" walaupun canggung Natasya memaksakan diri.
"Jadi selama ini jika kamu sakit bagaimana"
"Biasanya Natasya di rumah aja tant..... Maksud Natasya mama"
"Aduh kasian kali kamu"
"Jadi berapa hari Natasya sakit"
"Kamu sudah sakit selama empat hari dan kamu sudah bolos sekolah selama tiga hari"
"Apaaaaaa" teriak Natasya sampai dia berdiri.
"Ayo duduk lagi sayang, kenapa kamu tekejut begitu"..
"Bagaimana ini" Natasya ketakutan.
"Ada apa sayang"
"Natasya sudah bolos tiga hari, bagaimana dengan beasiswa Natasya, nanti bisa di tarik karena Natasya bolos tiga hari berturut turut" Natasya hampir mau nangis tapi malu ada keluarga Rangga.
"Kamu tenang aja, ngak ada orang yang bakalan cabut beasiswa kamu, jika sampai itu terjadi kakek akan tutup itu sekolah"
Yang lain di sana tidak kaget dengan ucapan Bambang, apa lagi Rangga jika hal itu menyakut Natasya semua pasti di lakukan.
"Maksud nya kakek"
"Natasya kamu tenang aja, sekolah kita itu milik kakek, kamu libur sebulan juga pasti nggak masalah"
Natasya makin bingung apa yang terjadi.
'Sebenarnya apa yang terjadi selama aku sakit, nanti aku perlu minta perjalasan sama Rangga'
Natasya mempelototi Rangga tapi yg di pelototi malah asyik makan. Dasar temen rasa lemon, aseeem.
"Sudah sudah jangan ribut lagi ayo kita sarapan, nanti kalian telat ke sekolah dan pergi ke kantor"
Akhirnya mereka meneruskan makan. Kini mereka telah siap sarapan.
"Natasya kamu mau bareng sama aku nggak" tawar Rangga.
Mendengar pertanyaan Rangga, Melisa menginjak kaki Rangga secepat kilat. Rangga mengaduh kesakitan.
"Maaaa" protes Rangga.
"Rangga bukan nya mau menjemput Angel" kata Melisa dengan kode penuh arti.
"Ah iya ma, Rangga lupa, kalau gitu Rangga duluan ya" Rangga yang melihat tatapan tajam mama nya paham dan dari pada nanti dia nggak di kasih uang jajan mending kabur aja. Maaf ya Natasya.
Rangga langsung berlari kalang kabut dari meja makan.
"Cha Cha pergi sekolah nya di antar sama mas Yongki aja ya"
Natasya melirik ke Yongki sebentar, sikap Yongki santai, biasa saja.
"Nggak sah ma, nanti Natasya naik ang....."
"Dah sana pergi, ini tas sama bekalnya ya, Yongki hati hati kalau nyetir ya, antar nak Cha Cha sampai selamat ke sekolah"
Melisa lagi lagi memotong ucapan orang, dia langsung memberikan tas dan bekal Natasya, di kecupnya dahi Natasya sebentar, Natasya merasa tersentuh, ia sudah lama kehilangan kasih sayang sang mama.
"Ma kalau gitu kami pamit dulu ya, ayo Cha Cha kita berangkat"
Yongki mengecup sekilas pipi mama nya kemudian langsung ke bagasi yang di ikuti Natasya dari belakang.
"Ah mereka serasi sekali, mama jadi ngak sabar menunggu mereka menikah"
***
"Rangga kita perlu bicara"
Tanpa basa basi Natasya menarik Rangga begitu dia sampai di kelas, dia mau bawa Rangga ke tempat yang sepi di taman belakang karena jam pagi pagi segini anak anak yang lain lebih suka di kantin.
"Natasya tunggu, kamu apa apan sih narik narik Rangga" Angel menghalangi langkah Natasya.
"Maaf Angel, aku pinjam Rangga bentar ya, ini penting"
"Nggak boleh, kamu ngak boleh berduaan saja sama Rangga"
Angel memang tipe cemburuan, apalagi kemarin Natasya dekat sama mama Rangga, Angel takut nanti mereka akan di jodohin, Angel cinta mati sama Rangga nggak mau di pisahkan.
"Kami juga ikut" ujar Herry.
"Apa kalian juga mau ikut" tanya Natasya ke teman lain, di lihat dari gerak gerik mereka nampak kali mereka mau ikut.
"Ehemmm kami hanya penasaran aja apa yang kalian mau omongin, ini pasti menyangkut kenapa kamu tiga hari ini tidak masuk sekolah" jelas Aura.
Natasya memijit keningnya sebentar, masalahnya sudah bikin dia pusing kini temannya juga membuat dia tambah pusing.
"Kalian kalau mau ikut boleh, tapi dengan satu syarat, nanti kalian harus diam, jangan ikut campur"
"Siap kapten, ayo kita pergi"
Herry langsung menarik tangan Natasya tapi di tepis sama Rangga. Angel yang melihatnya cemburu tapi dia tahan.
"Nggak usah pegang pegang kan bisa"
Rangga dan Natasya keluar dari ruang kelas dan di ikuti sama yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Citra Nathania
☝️
2021-01-11
0
Darknight
lha kyk main sepur2 an pd narik2 tangan 😂😂🤣🤣🤣
2021-01-06
0
Narni Azaria
seru
2020-10-30
3