Bab 6

Pagi ini adalah pagi ke empat Natasya berada di keluarga ini.

Natasya mulai membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah ruangan yang asing, dia mengernyitkan kening nya.

"Aku ada di mana"

Tiba tiba saja pintu terbuka, muncul Melisa di balik pintu.

"Kamu sudah bangun sayang" Melisa mendekati kasur Natasya dan duduk di pinggirnya.

"Tante Melisa, kenapa Natasya ada di sini tante"

Tadi Melisa datang senyum lebar, tapi mendengar perkataan Natasya luntur sudah senyumannya. Melisa jadi keingatan sama perkataan dokter Bram jika Natasya sembuh maka Natasya akan lupa dengan kejadian saat dia demam.

"Kamu ada di rumah mama sayang"

Natasya bingung harus bersikap bagaimana, seingatnya orang tuanya sudah meninggal kenapa mama nya Rangga memanggil dirinya mama di depannya.

"Ya sudah kamu mandi aja dulu ya, sana pergi"

Melisa berkata dengan lembut, walaupun masih bingung Natasya mengikuti arahan Melisa.

Sambil menunggu Natasya mandi Melisa pergi ke kamar Yongki buat mengambil perlengkapan sekolah Natasya. Sekarang kamar Yongki sudah menjadi 'gudang' barang Natasya yang di beli Melisa.

Kini Natasya telah siap mandi, dilihatnya tante Melisa masih ada di kamar itu.

"Sini sayang pakai baju dulu"

Melisa menyerahkan seragam Natasya lengkap dengan pakaian dalam. Natasya balik lagi ke kamar mandi untuk pakai baju, dia sangat heran apa yang terjadi saat ini, bahkan pakaian dalam yang di berikan Melisa sangat pas dan nyaman dia pakai, tidak mau ambil pusing, siap pakai baju Natasya keluar kembali.

"Ayo duduk sini sayang, biar mama rapikan rambut nya”

Tanpa menunggu jawaban Natasya Melisa langsung mendudukkan Natasya di depan cermin berhias. Melisa segera menyisir rambut Natasya dan mengucir satu. Natasya benar bingung tapi nggak tau harus bertanya apa, dia melihat Melisa yang antusias dan senang menyisir rambutnya. Di balik cermin Natasya bisa melihat kalung yang ada di lehernya, padahal dia ngak pernah pakai perhiasan.

"Ini...."

Belum siap Natasya bertanya tapi sudah di potong sama Melisa.

"Gimana bagus kan, itu kalung yang kamu pilih sendiri, oh ya kamu pakai gelang dan antingnya juga ya"

Melisa memakaikan gelang dan anting yang di beli satu set sama kalung yg di pakai Natasya. Sedangkan cincin di simpan kembali.

"Nggak usah tante" tolak Natasya.

"Kok panggil tente sih mama dong, jangan di lepas ya, tuh kan cocok sama kamu, mama senang lihat nya" dipeluknya Natasya sebentar.

Natasya mau menolak tapi melihat raut wajah senang tante Melisa jadi mengurungkan niat nya menolak pemberian tante Melisa.

"Ayo kita ke bawah, kita sarapan dulu, yang lain sudah menunggu"

Mereka akhirnya turun setelah Natasya sudah rapi dan cantik.

***

Di meja makan sudah ada Bambang di ujung meja, Hartato sebelah kiri di kursi samping Bambang dan Yongki di sebelah kanan samping Bambang dan Rangga yang duduk di sebelah Yongki.

"Maaf ya semuanya kami telat, Rangga kamu pindah duduk di samping mama saja"

Tanpa berkata Rangga segera pindah.

"Cha Cha sayang duduk di sini ya"

Melisa mendudukkan Natasya di samping Yongki kemudian dia duduk diantar Hartato dan Rangga.

"Natasya kamu sudah sembuh" tanya Rangga.

"Sembuh maksudnya" tanya Natasya tidak mengerti.

"Kamu nggak inget kemarin kamu demam" Natasya tambah bingung, yang ia ingat dia izin pulang dari tempat kerjanya memang karena sakit.

"Jadi gini sayang kemarin kamu tuh deman, kata dokter Bram saat kamu demam kau akan lupa apa yang terjadi saat sakit, kamu ngak tau"

"Ngak tau tante" Natasya baru tau fakta ini, pantesan aja setiap habis dia sakit seperti dia melompati waktu.

"Kok kamu manggil tante lagi si, ayo panggil mama dong, panggil ini papa dan ini kakek" Melisa menerangkan.

"Baik ma.... mama" walaupun canggung Natasya memaksakan diri.

"Jadi selama ini jika kamu sakit bagaimana"

"Biasanya Natasya di rumah aja tant..... Maksud Natasya mama"

"Aduh kasian kali kamu"

"Jadi berapa hari Natasya sakit"

"Kamu sudah sakit selama empat hari dan kamu sudah bolos sekolah selama tiga hari"

"Apaaaaaa" teriak Natasya sampai dia berdiri.

"Ayo duduk lagi sayang, kenapa kamu tekejut begitu"..

"Bagaimana ini" Natasya ketakutan.

"Ada apa sayang"

"Natasya sudah bolos tiga hari, bagaimana dengan beasiswa Natasya, nanti bisa di tarik karena Natasya bolos tiga hari berturut turut" Natasya hampir mau nangis tapi malu ada keluarga Rangga.

"Kamu tenang aja, ngak ada orang yang bakalan cabut beasiswa kamu, jika sampai itu terjadi kakek akan tutup itu sekolah"

Yang lain di sana tidak kaget dengan ucapan Bambang, apa lagi Rangga jika hal itu menyakut Natasya semua pasti di lakukan.

"Maksud nya kakek"

"Natasya kamu tenang aja, sekolah kita itu milik kakek, kamu libur sebulan juga pasti nggak masalah"

Natasya makin bingung apa yang terjadi.

'Sebenarnya apa yang terjadi selama aku sakit, nanti aku perlu minta perjalasan sama Rangga'

Natasya mempelototi Rangga tapi yg di pelototi malah asyik makan. Dasar temen rasa lemon, aseeem.

"Sudah sudah jangan ribut lagi ayo kita sarapan, nanti kalian telat ke sekolah dan pergi ke kantor"

Akhirnya mereka meneruskan makan. Kini mereka telah siap sarapan.

"Natasya kamu mau bareng sama aku nggak" tawar Rangga.

Mendengar pertanyaan Rangga, Melisa menginjak kaki Rangga secepat kilat. Rangga mengaduh kesakitan.

"Maaaa" protes Rangga.

"Rangga bukan nya mau menjemput Angel" kata Melisa dengan kode penuh arti.

"Ah iya ma, Rangga lupa, kalau gitu Rangga duluan ya" Rangga yang melihat tatapan tajam mama nya paham dan dari pada nanti dia nggak di kasih uang jajan mending kabur aja. Maaf ya Natasya.

Rangga langsung berlari kalang kabut dari meja makan.

"Cha Cha pergi sekolah nya di antar sama mas Yongki aja ya"

Natasya melirik ke Yongki sebentar, sikap Yongki santai, biasa saja.

"Nggak sah ma, nanti Natasya naik ang....."

"Dah sana pergi, ini tas sama bekalnya ya, Yongki hati hati kalau nyetir ya, antar nak Cha Cha sampai selamat ke sekolah"

Melisa lagi lagi memotong ucapan orang, dia langsung memberikan tas dan bekal Natasya, di kecupnya dahi Natasya sebentar, Natasya merasa tersentuh, ia sudah lama kehilangan kasih sayang sang mama.

"Ma kalau gitu kami pamit dulu ya, ayo Cha Cha kita berangkat"

Yongki mengecup sekilas pipi mama nya kemudian langsung ke bagasi yang di ikuti Natasya dari belakang.

"Ah mereka serasi sekali, mama jadi ngak sabar menunggu mereka menikah"

***

"Rangga kita perlu bicara"

Tanpa basa basi Natasya menarik Rangga begitu dia sampai di kelas, dia mau bawa Rangga ke tempat yang sepi di taman belakang karena jam pagi pagi segini anak anak yang lain lebih suka di kantin.

"Natasya tunggu, kamu apa apan sih narik narik Rangga" Angel menghalangi langkah Natasya.

"Maaf Angel, aku pinjam Rangga bentar ya, ini penting"

"Nggak boleh, kamu ngak boleh berduaan saja sama Rangga"

Angel memang tipe cemburuan, apalagi kemarin Natasya dekat sama mama Rangga, Angel takut nanti mereka akan di jodohin, Angel cinta mati sama Rangga nggak mau di pisahkan.

"Kami juga ikut" ujar Herry.

"Apa kalian juga mau ikut" tanya Natasya ke teman lain, di lihat dari gerak gerik mereka nampak kali mereka mau ikut.

"Ehemmm kami hanya penasaran aja apa yang kalian mau omongin, ini pasti menyangkut kenapa kamu tiga hari ini tidak masuk sekolah" jelas Aura.

Natasya memijit keningnya sebentar, masalahnya sudah bikin dia pusing kini temannya juga membuat dia tambah pusing.

"Kalian kalau mau ikut boleh, tapi dengan satu syarat, nanti kalian harus diam, jangan ikut campur"

"Siap kapten, ayo kita pergi"

Herry langsung menarik tangan Natasya tapi di tepis sama Rangga. Angel yang melihatnya cemburu tapi dia tahan.

"Nggak usah pegang pegang kan bisa"

Rangga dan Natasya keluar dari ruang kelas dan di ikuti sama yang lainnya.

Terpopuler

Comments

Citra Nathania

Citra Nathania

☝️

2021-01-11

0

Darknight

Darknight

lha kyk main sepur2 an pd narik2 tangan 😂😂🤣🤣🤣

2021-01-06

0

Narni Azaria

Narni Azaria

seru

2020-10-30

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!