Bab 19

"Sekarang kamu sudah bisa ceritakan apa yang terjadi kemarin sampai buat Angel tidak masuk sekolah, aku tau aku juga teman kamu tapi aku tidak mau teman aku menikung teman yang lain" Aura mulai menginterogasi Natasya.

"Beb sebenarnya ada apa sih, kenapa kamu bilang Natasya menikung dan apa hubungan nya sama Angel yang tidak masuk sekolah"

"Dimas kamu bisa diam dulu nggak, biar Natasya yang cerita atau kamu Rangga yang mau ceritakan" Aura beralih pada Rangga.

Dimas, Bimo dan herry yang tidak mengerti apa yang terjadi jadi heran sendiri, apa yang terjadi sih.

"Maaf Aura, sebaiknya kamu nggak usah ikut campur" jawab Rangga.

"Bagaimana aku nggak ikut campur jika masalah ini bisa membuat teman aku yang satunya menangis"

"Apa maksud kamu, apa Angel kemarin menangis?" tanya Rangga cemas.

"Ya dia menangis bahkan tidak mau menemui aku setelah pulang dari tempat Natasya, sekarang coba kamu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi"

"Tunggu dulu, sebenarnya apa yang terjadi"

"Bimo kamu bisa diam nggak atau ini buku akan masuk ke mulut kamu" Aura sangat kesal jika saat ini omongan nya di potong potong.

"Kalian kan tau mama aku menganggap Natasya itu sebagai anaknya, jadi maksud mama aku, mama itu menganggap Natasya sebagai anak menantu, maksud aku calon anak menantu"

"Kamu serius Rangga?" tanya Dimas.

"Tapi kok bisa" sambung Bimo.

Melati yang tau apa yang sebenarnya terjadi hanya diam saja tidak mau ikut campur, karena dia sudah janji sama Natasya untuk menjaga rahasia ini.

"Yah mama aku sangat suka pada Natasya dan Natasya juga pandai memasak, mama aku selama ini tidak menyetujui hubungan aku sama Angel karena Angel tidak bisa memasak" terang Rangga yang jujur.

"Tapi ini bisa menyakiti Angel Rangga" sahut Aura.

"Apalagi Natasya juga teman kita" tambah Aura lagi.

"Iya aku tau"

"Kenapa kamu tidak menolak nya saja" ujar Dimas.

"Bagaimana aku bisa menolak jika mama mengancam aku akan menghapus nama aku dari kk dan ahli waris, nanti ke depannya mau kasih apa ke Angel, dan bagaimana pun mama tetap mama aku, jadi aku nggak bisa menolaknya" kata Rangga mulai berbohong sebagian.

"Apa mama kamu nggak keterlaluan Rangga, maaf bukan maksud menjelekkan Natasya, tapi kenapa mama kamu lebih memilih kehilangan kamu dari pada Natasya" ujar Bimo penasaran.

"Kalian kayak nggak tau mama ku aja, mama aku dari dulu sangat kepengen punya anak perempuan yang ideal sama mama, kebetulan Natasya sesuai dengan keinginan mama ku, jika kalian tanya siapa yang mama pilih antara aku dan Natasya maka tanpa pikir panjang mama ku pasti akan memilih Natasya"

"Mama kamu sangat egois Rangga"

"Mama aku memang egois, mau nya menang selalu"

"Rangga nggak baik tau menjelekkan tante Melisa, dia mama mu sendiri" bela Herry.

"Apa kamu mau melapor sama mama aku"

"Nggak bukan begitu, seegois egoisnya mama kamu dia tetap mama kamu, kamu nggak boleh bersikap begitu ngak baik" terang Herry.

"Tumben kamu bener" usil Dimas.

"Ah Dimas jahat, Herry selalu bener tau"

"Iya, yang Herry katakan benar, kamu harus bersyukur Rangga punya mama, sedangkan aku dari SD sudah kehilangan ibu dan ayah aku" Natasya berkata lirih dia jadi kangen ibu sama ayah nya.

"Bahkan aku ngak punya foto kedua orang tua aku" Melati mengusap bahu Natasya agar Natasha bisa bertabah.

"Natasya maaf sebelumnya, apa kamu nggak bisa menolak perjodohan ini, aku bukan nggak mendukung hubungan kamu sama rangga tapi..." ucapan Aura di potong sama Natasya.

"Aku tau, kamu mau bilang kasihan Angel kan, aku juga mau menolak perjodohan ini tapi aku takut penyakit jantung mama Rangga bisa kambuh lagi"

Yang lain yang mendengar nya hanya bisa diam. Mereka nggak tau harus membela yang mana, karena kedua sisi memiliki resiko tersendiri.

"Kalian tenang saja, nanti kami akan mencoba membujuk mama aku lagi supaya perjodohan ini gagal, tapi tidak sekarang, kita masih punya banyak waktu, apalagi kami masih sekolah" Rangga ngak mau masalah ini jadi makin runyam.

"Aku juga akan bantu Rangga agar Angel bisa memahami ini untuk sementara waktu, aku dan Rangga akan mencari solusi sampai kita lulus dari sekolah, nanti aku bisa menjauhi Rangga dan keluarganya setelah kita masuk kuliah"

"Terus Angelnya gimana untuk sementara"

"Nanti sepulang sekolah aku akan mencoba membicarakan ini sama Angel, supaya dia bisa memaklumi hal ini"

"Kalau pilihan kalian itu, kami hanya bisa mendukung supaya ke depan tidak ada masalah lagi" ujar Dimas.

"Kalau masalah ini sudah selesai ayo kita ke kantin, Herry dari tadi sudah terletak tak berdaya karena belum makan" ujar Bimo.

Mereka semua melihat herry yang meletakkan wajah dan kedua tangan di atas meja menunggu mereka siap berdiskusi. Herry sudah terlalu lapar untuk ikut nimbrung.

"Ayo sekarang kita ke kantin" Dimas menarik Herry yang sudah lemas, semuanya mengikuti Dimas dari belakang.

"Terima kasih Rangga kamu sudah membantu aku"

"Ya sama sama, tapi kamu nanti juga harus membantu aku ya"

"Iya kamu tenang aja"

Natasya dan Rangga yang berjalan di belakang mereka berbisik bisik agar tidak di dengar sama teman yang lain.

***

Sepulang sekolah seperti yang di katakan Rangga tadi, dia langsung meluncur ke rumah Angel, dia tidak mau hubungannya sama Angel beneran berakhir.

"Assalamualaikum bi, bi Angel nya ada di rumah" sapa Rangga pada salah satu pembantu di rumah Angel.

"Wa'alaikumsalam, oh den Rangga ternyata, ayo masuk, non Angel ada di rumah" bibi yang di tanyain sama Rangga tadi lagi menyapu halaman rumah.

Semua orang yang bekerja di rumah ini sudah tau siapa Rangga, karena Rangga sering bermain ke rumah Angel sejak kecil, jadi tidak heran jika Rangga sudah di anggap tuan rumah sendiri di sini.

"Baik bi"

Rangga mengikuti pembantu itu dari belakang, sebenarnya jika Rangga mau maka Rangga bisa langsung saja masuk, tapi itu tidaklah sopan.

"Den Rangga mau tunggu di sini atau mau nyusul sendiri ke kamar Angel"

"Saya tunggu di sini saja bi"

"Baiklah kalau begitu, den Rangga tunggu sebentar ya biar bibi panggilkan non Angel nya"

"Iya bi, terima kasih ya"

"Ah den Rangga kek sama orang lain saja"

Setelah berkata begitu bibi itu langsung menuju ke kamar Angel. Rangga mendudukkan pantatnya di sofa. Bebebrpa saat menunggu ternyata mama Angel baru pulang juga.

"Rangga" sapa mama Angel, Sonita.

"Siang tante" sapa Rangga.

Rangga langsung berdiri mengalami Sonita.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

wikha Sandra

wikha Sandra

klu gni crtany si natasya sngaja ngncurkn hubungan rangga m angel skligus DKK

2021-01-17

1

Gina Indira Gina Part II

Gina Indira Gina Part II

Kasihan natasha yg coment pda bilangin dia egois.pdhl yg pling kasihan natasha.

2020-12-13

3

itsphotte

itsphotte

gak suka sama sifat egoisnya natasya. katanya sahabat tapi malah bikin semuanya menjadi salah paham, susah banget apa tinggal jelasin semuanya..huuufttt

2020-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!