Bab 9

Sekarang sudah siang, sudah saatnya para siswa dan siswi pulang sekolah. Melisa menunggu di depan sekolah Rangga. Melisa celingak celinguk mencari seseorang.

Rangga yang sudah ada di halaman melihat sang mama yang lagi mencari seseorang dari gelagatnya. Rangga menghampiri mama. Rangga menyalami mama nya setelah di depan mama.

"Mama ngapain ke sekolah Rangga jam segini"

"Memang mama nggak boleh ke sini" kata Melisa cuek, masih melihat ke sana ke sini.

"Mama lagi cari siapa sih"

"Mama lagi cari anak mama lah, emang mau cari siapa lagi"

'Anak, bukan nya dah di depan mata ya'

"Maksud mama Natasya?" tanya Rangga memastikan.

"Nah itu tau"

Rangga heran dengan mama nya.

"Sekarang Nak Cha Cha nya mana" akhir nya Melisa memutuskan bertanya sama Rangga karena sudah banyak siswa yang pulang tapi Natasya tidak kelihatan.

'Apa Cha Cha dah pulang ya, tapi dari tadi aku tunggu nggak nampak'

"Bentar lagi juga pu......"

"Eh ada tante, siang tante"

Omongan Rangga di potong sama Angel. Angel segera menyalami Melisa di ikuti sama yang lainnya. Natasya juga ikut salam bagian terakhir, jika sama yang lain mereka hanya mencium tangan mama Rangga, tapi beda sama Natasya. Melisa mencium sekilas pipi dan kening Natasya. Angel yang melihatnya cemburu tapi di tahan. Karena Melisa kalau dengan Angel nggak pernah seramah itu, selalu di cuekin.

"Anak mama sudah pulang, yuk ikut mama jalan jalan"

"Maaf ma, Natasya harus kerja sehabis ini"

"Kamu tenang aja, mama sudah minta izin sama bos mu, bos mu itu teman mama, ayo kita pergi"

Melisa langsung menarik tangan Natasya dan Melisa segera masuk ke mobil.

"Pak ayo jalan"

"Baik nyonya"

Mobil itu meninggalkan perkarangan sekolah. Teman teman Rangga bengong melihat apa yang terjadi.

"Rangga itu mama mu" tanya Bimo heran.

Rangga menaikan sebelah alisnya atas pertanyaan aneh Bimo.

"Kalau bukan mama ku mama siapa lagi"

"Kok mama mu exited banget, biasanya kalem dan berwibawa, seperti orang yang berbeda saja"

'Kalem dari mana, kalian aja ngak tau sifat asli mama aku'

Ya, biasa nya di depan umun sifat Melisa kalem dan cuek gitu penuh dengan wibawa. Tingkah nya selalu anggun dan santai. Beda sama hari ini, seperti orang yang berbeda.

"Kan dah aku bilang mama ku itu pengen anak perempuan, kebetulan suka sama Natasya ya begitu, aku aja dah kek bukan anaknya sendiri" jelas Rangga.

Angel tiba tiba pergi dari situ, hatinya bercampur aduk, Rangga yang lihat Angel pergi langsung menyusul Angel.

"Sayang tunggu....."

Angel terus berjalan mengabaikan Rangga.

"Si Angel itu kenapa sih, muka nya bete gitu" tanya Herry dengan polos.

Yang tinggal di situ melihat Herry dengan heran, memang Herry adalah tipikal orang paling ngak peka dan ngak tau situasi. Mereka meninggalkan Herry sendiri di sana.

"Yah,,,, kenapa kalian pada pergi semua sih"

Herry mengerjar kawan nya yang sudah jauh ke area parkir.

***

Setelah Melisa menjemput Natasya di sekolah, kini Melisa mengajak Natasya ke sebuah restoran barat, karena sudah waktu nya makan siang. Natasya diam dan nurut aja di bawa ke sana. Natasya udah menduga dari lobi restorannya aja sudah berkelas, tentu harga makanannya juga mahal. Satu menu di daftar menunya bisa menghabiskan satu atau dua bulan uang kerja nya.

"Jadi Cha Cha mau pesan apa sayang"

Melisa sudah memesan makanan nya dengan seorang pelayan yang sudah siap mencatat nya.

"Cha Cha air putih aja ma"

"Lho kok hanya air putih aja, kan sudah waktu nya makan siang, biar mama yang pesan kan aja ya"

"Baik ma" dengan nggak enak Natasya menyetujuinya dari pada bingung mau pilih yang mana.

Melisa memilih beberapa menu untuk mereka berdua. Lima belas menit kemudian semua makanan siap di sajikan di atas meja.

Natasya melongo melihat banyak nya makanan yang di pesan Melisa.

'Ini mah bisa untuk lima orang'

"Ayo sayang di habiskan, Cha Cha pilih yang mana Cha Cha suka atau Cha Cha mau pesan makanan yang lain juga boleh sayang"

"Tidak apa apa ma, yang ini saja sudah cukup banyak"

"Kalau gitu ayo kita makan sekarang"

Natasya segera makan tanpa protes, perutnya sudah berbunyi dari tadi. Mereka makan sambil bercerita tentang aktifitas mereka, lebih banyak Melisa yang bertanya dan Natasya hanya menjawab saja.

Siap makan siang Melisa mengajak Natasya ke mall buat shopping. Kini mereka telah sampai di salah satu butik langganan Melisa yang lain.

"Sayang bagaimana baju ini, cantik kan"

Melisa memilih beberapa potong baju dan mencocokkan dengan tubuh Natasya.

"Ini buat Cha Cha ma?" tanya Natasya.

"Iya sayang gimana kamu suka ngak"

Natasya bingung, baju yang di rumahnya dan belum di pakai ini malah di beli lagi.

"Ma ngak sah aja ya"

"Kok gitu sih sayang, mama kan beli ini untuk anak mama"

"Ma, baju yang mama tarok di kontrakkan Cha Cha aja belum Cha Cha pakai, jadi ngak sah beli lagi ya ma"

"Kan baju ini bisa di simpan dulu nanti kalau perlu kan sudah ada baju"

Setelah berkata gitu Melisa melihat pakaian yang lain.

"Ma, udah ya kita pergi aja dari sini, gini deh, nanti kalau Cha Cha perlu pakaian baru, baru Cha Cha beli baju baru"

Natasya berusaha membujuk Melisa agar tidak menghamburkan uangnya.

Melisa berpikir sebentar, kasihan juga melihat anaknya sedang membujuknya, biasanya kalau ada yang Melisa ajak belanja selalu beli banyak barang, anak menantu nya ini berbeda, tidak menghamburkan hamburkan uang, untuk menghargai Natasha Melisa mengikuti saran menantunya itu.

"Ya sudah kalau kamu nggak ingin baju baru, ini kamu pegang kartu kredit ini ya, jika kamu perlu sesuatu pakai kartu kredit ini ya sayang" Melisa menyerah kan kartu kredit punya Yongki ke Natasya.

"Ngak usah ma" tolak Natasha ngak enak, mana mungkin dia menerima kartu kredit itu, dari warna nya aja pasti itu kartu kredit yang unlimited.

"Udah kamu jangan malu malu, mama nggak mau ada penolakkan"

Melisa langsung memasukkannya ke dalam dompet Natasya yang ada di dalam tas Natasya.

"Kalau gitu sekarang ayo kita ke salon, mama senang banget ada yang menemani, apalagi sama anak mama sendiri"

Melisa langsung menyeret Natasya ke salon langganan yang sering dia kunjungi untuk melakukan perawatan.

***

Melisa sesudah dari salon langsung pulang ke rumah tidak lupa Natasya juga ikut di bawa serta.

Kini waktu sudah sore dapat di lihat dari matahari yang hampir pamit mau di gantikan sama bulan.

Di ruang tamu sudah ada Bambang, Hartato, Yongki dan Rangga. Mereka lagi santai sambil menikmati secangkir kopi dan cemilan.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Lho ada nak Cha Cha juga sini duduk" Bambang menyuruh Natasya duduk di samping nya

"Sore kakek" sapa Natasya.

"Sore juga"

Natasya segera menyalami Bambang, Hartato dan Yongki. Kemudian baru Natasya duduk di samping Bambang.

"Jadi gimana tadi jalan jalannya sama mama Melisa"

"Kami tadi makan sama ke salon kek"

"Kenapa nggak belanja" tanya Bambang lagi.

"Tadi ada Melisa ajak belanja pa, tapi Cha Cha bilang ngak mau jadi ngak jadi belanjanya pa"

"Kenapa Cha Cha ngak mau belanja sayang"

"Itu kek, baju di kontrakan Cha Cha yang mama beli kemarin belum habis Cha Cha pakai, kan sayang mubazir"

"Ah kamu ini memang menantu idaman, nggak suka borosin uang, pintar masak lagi" kata Melisa bangga.

Natasya hanya tersenyum di puji begitu.

"Berati mama bukan menantu idaman dong" ujar Rangga.

'Kan mama boros dan nggak pandai masak'

Melisa mempelototi Rangga, kan ngak mungkin dia melempar bantal di depan calon menantunya, ntar takut lagi sama mama mertua nya karena galak.

"Udah, kalian anak sama ibu tapi kek kucing aja, selalu ribut"

"Itu Rangga yang salah pa" protes Melisa.

"Ya Rangga yang selalu salah" cibir Rangga.

Terpopuler

Comments

Ai Nurlela

Ai Nurlela

rangga diem aja ntar d kutuk sma Mamah Mu😂😂author aja deh yg d kutuk biar gk gesrek😂😂

2020-12-28

3

Ani

Ani

yg sabar ya Rangga trutama si yongki hbs duitx di pke sama ma"c sendri

2020-12-05

5

Dewi

Dewi

rangga surga d bwah tlpak kaki ibu ingat itu..

2020-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!