Sekarang sudah siang, sudah saatnya para siswa dan siswi pulang sekolah. Melisa menunggu di depan sekolah Rangga. Melisa celingak celinguk mencari seseorang.
Rangga yang sudah ada di halaman melihat sang mama yang lagi mencari seseorang dari gelagatnya. Rangga menghampiri mama. Rangga menyalami mama nya setelah di depan mama.
"Mama ngapain ke sekolah Rangga jam segini"
"Memang mama nggak boleh ke sini" kata Melisa cuek, masih melihat ke sana ke sini.
"Mama lagi cari siapa sih"
"Mama lagi cari anak mama lah, emang mau cari siapa lagi"
'Anak, bukan nya dah di depan mata ya'
"Maksud mama Natasya?" tanya Rangga memastikan.
"Nah itu tau"
Rangga heran dengan mama nya.
"Sekarang Nak Cha Cha nya mana" akhir nya Melisa memutuskan bertanya sama Rangga karena sudah banyak siswa yang pulang tapi Natasya tidak kelihatan.
'Apa Cha Cha dah pulang ya, tapi dari tadi aku tunggu nggak nampak'
"Bentar lagi juga pu......"
"Eh ada tante, siang tante"
Omongan Rangga di potong sama Angel. Angel segera menyalami Melisa di ikuti sama yang lainnya. Natasya juga ikut salam bagian terakhir, jika sama yang lain mereka hanya mencium tangan mama Rangga, tapi beda sama Natasya. Melisa mencium sekilas pipi dan kening Natasya. Angel yang melihatnya cemburu tapi di tahan. Karena Melisa kalau dengan Angel nggak pernah seramah itu, selalu di cuekin.
"Anak mama sudah pulang, yuk ikut mama jalan jalan"
"Maaf ma, Natasya harus kerja sehabis ini"
"Kamu tenang aja, mama sudah minta izin sama bos mu, bos mu itu teman mama, ayo kita pergi"
Melisa langsung menarik tangan Natasya dan Melisa segera masuk ke mobil.
"Pak ayo jalan"
"Baik nyonya"
Mobil itu meninggalkan perkarangan sekolah. Teman teman Rangga bengong melihat apa yang terjadi.
"Rangga itu mama mu" tanya Bimo heran.
Rangga menaikan sebelah alisnya atas pertanyaan aneh Bimo.
"Kalau bukan mama ku mama siapa lagi"
"Kok mama mu exited banget, biasanya kalem dan berwibawa, seperti orang yang berbeda saja"
'Kalem dari mana, kalian aja ngak tau sifat asli mama aku'
Ya, biasa nya di depan umun sifat Melisa kalem dan cuek gitu penuh dengan wibawa. Tingkah nya selalu anggun dan santai. Beda sama hari ini, seperti orang yang berbeda.
"Kan dah aku bilang mama ku itu pengen anak perempuan, kebetulan suka sama Natasya ya begitu, aku aja dah kek bukan anaknya sendiri" jelas Rangga.
Angel tiba tiba pergi dari situ, hatinya bercampur aduk, Rangga yang lihat Angel pergi langsung menyusul Angel.
"Sayang tunggu....."
Angel terus berjalan mengabaikan Rangga.
"Si Angel itu kenapa sih, muka nya bete gitu" tanya Herry dengan polos.
Yang tinggal di situ melihat Herry dengan heran, memang Herry adalah tipikal orang paling ngak peka dan ngak tau situasi. Mereka meninggalkan Herry sendiri di sana.
"Yah,,,, kenapa kalian pada pergi semua sih"
Herry mengerjar kawan nya yang sudah jauh ke area parkir.
***
Setelah Melisa menjemput Natasya di sekolah, kini Melisa mengajak Natasya ke sebuah restoran barat, karena sudah waktu nya makan siang. Natasya diam dan nurut aja di bawa ke sana. Natasya udah menduga dari lobi restorannya aja sudah berkelas, tentu harga makanannya juga mahal. Satu menu di daftar menunya bisa menghabiskan satu atau dua bulan uang kerja nya.
"Jadi Cha Cha mau pesan apa sayang"
Melisa sudah memesan makanan nya dengan seorang pelayan yang sudah siap mencatat nya.
"Cha Cha air putih aja ma"
"Lho kok hanya air putih aja, kan sudah waktu nya makan siang, biar mama yang pesan kan aja ya"
"Baik ma" dengan nggak enak Natasya menyetujuinya dari pada bingung mau pilih yang mana.
Melisa memilih beberapa menu untuk mereka berdua. Lima belas menit kemudian semua makanan siap di sajikan di atas meja.
Natasya melongo melihat banyak nya makanan yang di pesan Melisa.
'Ini mah bisa untuk lima orang'
"Ayo sayang di habiskan, Cha Cha pilih yang mana Cha Cha suka atau Cha Cha mau pesan makanan yang lain juga boleh sayang"
"Tidak apa apa ma, yang ini saja sudah cukup banyak"
"Kalau gitu ayo kita makan sekarang"
Natasya segera makan tanpa protes, perutnya sudah berbunyi dari tadi. Mereka makan sambil bercerita tentang aktifitas mereka, lebih banyak Melisa yang bertanya dan Natasya hanya menjawab saja.
Siap makan siang Melisa mengajak Natasya ke mall buat shopping. Kini mereka telah sampai di salah satu butik langganan Melisa yang lain.
"Sayang bagaimana baju ini, cantik kan"
Melisa memilih beberapa potong baju dan mencocokkan dengan tubuh Natasya.
"Ini buat Cha Cha ma?" tanya Natasya.
"Iya sayang gimana kamu suka ngak"
Natasya bingung, baju yang di rumahnya dan belum di pakai ini malah di beli lagi.
"Ma ngak sah aja ya"
"Kok gitu sih sayang, mama kan beli ini untuk anak mama"
"Ma, baju yang mama tarok di kontrakkan Cha Cha aja belum Cha Cha pakai, jadi ngak sah beli lagi ya ma"
"Kan baju ini bisa di simpan dulu nanti kalau perlu kan sudah ada baju"
Setelah berkata gitu Melisa melihat pakaian yang lain.
"Ma, udah ya kita pergi aja dari sini, gini deh, nanti kalau Cha Cha perlu pakaian baru, baru Cha Cha beli baju baru"
Natasya berusaha membujuk Melisa agar tidak menghamburkan uangnya.
Melisa berpikir sebentar, kasihan juga melihat anaknya sedang membujuknya, biasanya kalau ada yang Melisa ajak belanja selalu beli banyak barang, anak menantu nya ini berbeda, tidak menghamburkan hamburkan uang, untuk menghargai Natasha Melisa mengikuti saran menantunya itu.
"Ya sudah kalau kamu nggak ingin baju baru, ini kamu pegang kartu kredit ini ya, jika kamu perlu sesuatu pakai kartu kredit ini ya sayang" Melisa menyerah kan kartu kredit punya Yongki ke Natasya.
"Ngak usah ma" tolak Natasha ngak enak, mana mungkin dia menerima kartu kredit itu, dari warna nya aja pasti itu kartu kredit yang unlimited.
"Udah kamu jangan malu malu, mama nggak mau ada penolakkan"
Melisa langsung memasukkannya ke dalam dompet Natasya yang ada di dalam tas Natasya.
"Kalau gitu sekarang ayo kita ke salon, mama senang banget ada yang menemani, apalagi sama anak mama sendiri"
Melisa langsung menyeret Natasya ke salon langganan yang sering dia kunjungi untuk melakukan perawatan.
***
Melisa sesudah dari salon langsung pulang ke rumah tidak lupa Natasya juga ikut di bawa serta.
Kini waktu sudah sore dapat di lihat dari matahari yang hampir pamit mau di gantikan sama bulan.
Di ruang tamu sudah ada Bambang, Hartato, Yongki dan Rangga. Mereka lagi santai sambil menikmati secangkir kopi dan cemilan.
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam"
"Lho ada nak Cha Cha juga sini duduk" Bambang menyuruh Natasya duduk di samping nya
"Sore kakek" sapa Natasya.
"Sore juga"
Natasya segera menyalami Bambang, Hartato dan Yongki. Kemudian baru Natasya duduk di samping Bambang.
"Jadi gimana tadi jalan jalannya sama mama Melisa"
"Kami tadi makan sama ke salon kek"
"Kenapa nggak belanja" tanya Bambang lagi.
"Tadi ada Melisa ajak belanja pa, tapi Cha Cha bilang ngak mau jadi ngak jadi belanjanya pa"
"Kenapa Cha Cha ngak mau belanja sayang"
"Itu kek, baju di kontrakan Cha Cha yang mama beli kemarin belum habis Cha Cha pakai, kan sayang mubazir"
"Ah kamu ini memang menantu idaman, nggak suka borosin uang, pintar masak lagi" kata Melisa bangga.
Natasya hanya tersenyum di puji begitu.
"Berati mama bukan menantu idaman dong" ujar Rangga.
'Kan mama boros dan nggak pandai masak'
Melisa mempelototi Rangga, kan ngak mungkin dia melempar bantal di depan calon menantunya, ntar takut lagi sama mama mertua nya karena galak.
"Udah, kalian anak sama ibu tapi kek kucing aja, selalu ribut"
"Itu Rangga yang salah pa" protes Melisa.
"Ya Rangga yang selalu salah" cibir Rangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ai Nurlela
rangga diem aja ntar d kutuk sma Mamah Mu😂😂author aja deh yg d kutuk biar gk gesrek😂😂
2020-12-28
3
Ani
yg sabar ya Rangga trutama si yongki hbs duitx di pke sama ma"c sendri
2020-12-05
5
Dewi
rangga surga d bwah tlpak kaki ibu ingat itu..
2020-11-09
1