Bab 15

"Sekarang kita mau pulang atau jalan jalan jalan dulu" tanya Dimas.

"Jalan jalan lah, mana seru pulang dulu" keluh Herry.

"Ya lah yang tadi di kasih uang" sindir Aura tapi tidak di hiraukan Herry.

Mereka akhirnya memutuskan untuk berkeliling sambil mencuci mata. Mereka masuk dari satu toko ke toko lain. Angel, melati dan Aura masing masing sudah membeli sebuah dres yang sekiranya cocok sama mereka. Ang cowok pun juga ikutan beli sesuai selera masing masing.

Kini mereka ada di salah satu toko pakaian, disana ada dijual pakaian cewek dan cowok sekaligus. Tadi Bimo katanya mau membeli jaket sehingga uang cowok pergi ke bagian jaket cowok. Yang cewek juga mau lihat lihat baju baju baru, sedangkan Natasya memilih duduk di kursi yang di sediakan di toko itu karena kakinya sudah sangat capek, Natasya bukanlah tipe yang suka belanja mutar sana mutar sini.

Saat berkeliling Rangga melihat sebuah jaket yang sangat bagus baginya dan harganya juga sangat mahal sesuai dengan kualitas barangnya.

"Kenapa mahal sekali sih, lagi nggak ada uang lagi" keluh Rangga.

"Mbak, apa jaket ini nanti ada masuk lagi?" tanya Rangga pada salah satu pegawai di sana.

"Maaf dik untuk jaket ini nggak mengeluarin model yang sama, jika tidak ambil sekarang maka tidak akan ada stok lagi, karena perusahaan ini hanya mengeluarkan produk sekali saja" jelas pegawai tersebut.

Rangga jadi dilema, mau beli tapi uang tidak ada. Tiba tiba dia punya ide, Rangga langsung mengambil jaketnya.

"Mbak tolong bawa ini ke kasir ya, saya ambil yang ini"

"Baik dik" pegawai itu langsung membungkus jaket tersebut.

Rangga setelah itu langsung mencari Natasya. Rangga melihat Natasya yang sedang duduk di salah satu kursi yang disediakan buat para pengunjung yang merasa kelelahan.

"Natasya pinjam kartu kreditnya mas Yongki dong" Rangga menadahkan tangannya pada Natasya. Natasya menengok antara tangan Rangga dan muka Rangga.

"Pinjamkan dong" ulang Rangga sekali lagi.

"Kenapa kamu minta pinjam" Natasya memicingkan matanya.

"Apa kamu nggak tau, jika uang jajan aku baru di potong dan kartu kredit aku juga di bekukan sama mama, jadi aku sekarang nggak ada uang, dan aku pun belum sempat minta uang sama mas Yongki"

"Kenapa ngak beli nanti aja"

"Aduh Natasya, jika aku bisa beli nanti aku ngak akan minta kartu kredit mas Yongki, soalnya jaket ini nggak akan mengeluarkan edisi ini lagi, plis ya pinjemin, ngak mahal kok, harganya murah, sangat sangat murah"

"Ya sudah ini, tapi hanya beli jaket saja ya"

"Iya ya" jawab Rangga semangat.

Beberapa saat kemudian Natasya melihat apa yang di beli Rangga. Rangga tidak hanya membeli jaket tapi juga membeli sepatu sama celana jeans baru yang harganya selangit, total belanja hampir dua puluh jutaan.

"Dasar tak tau di untung kamu ya Rangga, sudah di kasih jantung malah minta ginjal hati sama usus ususnya sekalian" Natasya menggapit leher Rangga dengan kuat.

"Aduh ampun Natasya, aku khilaf, aku janji nggak akan mengulanginya lagi, akan aku kembalikan kartu kamu sekarang nya"

Rangga langsung menyerahkan kartu kredit kepada Natasya. Natasya mengabaikan Rangga dan tetap menggapit leher Rangga di ketiaknya.

"Aduh Natasya sakit" rintih Rangga.

"Natasya apa yang kamu lakukan" Angel tiba dan melihat Rangga yang kesakitan. Angel langsung melepaskan tangan Natasya dari leher Rangga.

"Kamu nggak apa apa kan sayang" Angel mengelus leher rangga sebentar.

Natasya hanya bisa misuh misuh sendiri melihat mereka berdua.

"Kenapa kamu jahat banget sih sama Rangga"

"Itu salah Rangga nya sendiri" bela Natasya.

"Memang apa salah nya Rangga"

"Kamu tanya aja sendiri sama dia"

"Yang apa yang terjadi sih sebenarnya"

Rangga hanya diam, dia akui jika dia salah. Dia beneran khilaf saat melihat sepatu dan celana yang lumayan keren dan beken itu. Tau gini dia nggak beli tadi.

"Rangga itu tadi pinjam kartu kredit aku, katanya mau beli jaket yang harganya muraaaaaaah buanget, tapi nyatanya dia beli jaket yg harganya jutaan di tambah juga dia beli sepatu sama celana yang mahal juga" cerita Natasya karena Rangga hanya dian saja.

"Bener yang apa yang di katakan Natasya"

Rangga menganggukan kepalanya.

"Kenapa kamu nggak pakai uang kamu sendiri sih, lagian kamu nggak baik menipu Natasya begitu, aku ng gak suka ya punya pacar seorang penipu"

"Maaf sayang, tadi aku beneran khilaf deh, suwerr, dan aku pinjam kartu punya Natasya karena uang jajan aku di stop selama seminggu dan kartu aku juga di blokir jadi yah begitu"

"Kamu berantem lagi sama mama mu"

"Begitulah"

"Kenapa kamu nggak ia in aja kemauan mama mu atau diemin aja, jangan ngebantah, pasti kamu ngelawan mama mu lagi kan?" tebak Angel.

Walau Angel nggak dekat sama mama Rangga, Angel paling nggak suka lihat seseorang yang tipe pembangkang apalagi sama orangtua.

"Iya deh aku minta maaf, aku janji nggak akan mengulanginya lagi, maaf ya Natasya, nanti jika aku ada uang, akan aku kembalikan lagi"

"Sudah nggak sah bayar lagi, ini uang keluarga mu juga, sekarang kita susul teman kita yang lain saja, sepertunya mereka juga sudah siap belanja"

***

"Kamu dari mana saja, kenapa jam segini baru pulang, kan sudah mama bilang jangan pulang larut" Melisa mencegat Rangga yang baru pulang. Hari ini mood Melisa lagi jelek, karena nggak bisa jumpa sama calon anak menantunya.

"Ma ini baru jam delapan malam"

"Mama bilang larut ya larut, nggak usah ngebantah"Melisa mulai ngengas.

"Kamu ia in aja mama mu, mama mu hari ini lagi sensi, papa aja dari tadi kenak omel mulu, padahal papa hanya duduk diam saja" bisik Hartato yang kebetulan lewat.

"Papa ngapain bisik bisik sama Rangga, mau menjelekin mama ya"

"Ngak kok ma, papa itu tadi mau bilang sama Rangga bahwa mama malam ini sangat cantik, ia kan Rangga" Hartato mencari alasan melihat Melisa yang mulai mempelototinya.

"Iya" jawab Rangga sekenanya.

"Udah papa sana masuk kamar atau malam ini tidur di luar, nggak usah  gombalin mama, mama nggak akan terpengaruh"

Hartato mencari aman, dia langsung pergi ke kamar tanpa bicara lagi. Sesudah Hartato pergi Melisa fokus kembali pada Rangga.

"Sudah sana kamu juga masuk ke kamar mama lagi nggak mau lihat wajah kamu lama lama, bikin mood mama tambah badmood saja" setelah berkata begitu Melisa berlalu pergi dari sana.

Rangga memperhatikan mama nya yang pergi ke kamarnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini Rangga, kenapa hanya berdiri saja"

Yongki baru saja pulang dari rapat. Yongki segera duduk di sofa yang di susul sama Rangga.

"Itu mama lagi badmood, masak jam segini di bilang sudah larut"

"Memang kenapa mama bisa bad mood"

"Itu tadi siang mama mau menjemput Natasya tapi mama nggak jumpa sama Natasya jadi begitu deh jadinya"

"Owh" respon Yongki.

"Mas minta uang dong, uang jajan Rangga di stop lagi sama mama"

"Makanya kamu jangan membantah mama mu melulu" Yongki mengeluarkan dompetnya dan memberikan Rangga beberapa lembar uang merah.

"Ini"

"Terimakasih ya mas Yongki"

"Hemmm"

"Emm mas, Rangga ingin bertanya sesuatu boleh ngak"

"Mau tanya apa, ngak biasanya kamu begini"

"Itu, apa mas Yongki ngak nolak di nikahkan sama Natasya"

Yongki hanya melihat raut wajah Rangga tanpa menjawab pertanyaan Rangga.

"Kenapa mas lihat Rangga begitu"

Yongki menyibukkan dirinya dengan membuka dasi dan baju di pergelangan tangan dan leher.

"Mas jawab dong, biasanya mas langsung menolak mentah mentah saat dijodohkan"

"Kamu lebih baik belajar yang rajin, sebentar lagi kamu ujian dan mau masuk universitas, tidak usah pikirkan urusan mas mu"

Setelah berkata begitu Yongki langsung pergi ke kamarnya.

"Ah jawab aja kenapa sih, jangan jangan mas Yongki juga ke paksa lagi seperti Natasya, sudah ah, mending aku mau tes belanjaan hari ini, daripada mikir yang bukan urusan aku"

Terpopuler

Comments

Fitri Harahap

Fitri Harahap

kok mas yongki nya sekali kali aja lewat,kn hrusny dy jg jd pemeran utama thor..

2021-01-13

0

Ai Nurlela

Ai Nurlela

thor knpa emak nya yg ngebet sich,knpa yongki gk d crtain sich thor yongki gk banyak protes apa yongki jga suka ya sma natasya

2020-12-28

1

Bogor Bogor

Bogor Bogor

hahaha, susmi tkut istri bpknya rangga

2020-07-20

10

lihat semua
Episodes
1 Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31. Hari Kelulusan
32 Bab 32. Jurusan
33 Bab 33. Shopping
34 Bab 34. Memilih
35 Bab 35. Mobil Baru
36 Visual karakter
37 Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38 Bab 37. Status
39 Bab 38. Pertunangan
40 Bab 39. Penolakan
41 Bab 40. Keputusan
42 Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43 Bab 42. Gagal Kencan
44 Bab 43. Tertidur
45 Bab 44. Makan bersama
46 Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47 Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48 Bab 47. Kebenaran
49 Bab 48. Flashback Part 1
50 Bab 49. Flashback Part 2
51 Bab 50. Flashback Part 3
52 Bab 51. Pernikahan
53 Bab 52. Berangkat
54 Bab 53. Apes
55 Bab 54. Mantan
56 Bab 55. Makan siang
57 Bab 56. Sang Mantan
58 Bab 57. Karma
59 Bab 58. Pulang
60 Pengumuman Hiatus
61 Bab 59. Mau pindah
62 Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63 Bab. 61 Curhatan Perempuan
64 Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65 Bab. 63 Tas
66 Bab. 64 Rangga Juga Mau
67 Bab. 65 Bersikap Tegas
68 Bab. 66 Iri Bilang Bos
69 Bab 67. Kesempatan Emas
70 Bab. 68 Taktik Rangga
71 Bab. 69 Bad Mood
72 Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73 Bab. 71 Pamer
74 Bab. 72 Kemampuan Angel
75 Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76 Bab. 74 Salah Paham
77 Bab. 75 Terpaksa
78 Bab. 76 Rencana Mereka
79 Bab. 77 Menolong Melati
80 Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81 Bab. 79 Kebohongan Safira
82 Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83 Bab. 81 Rencana Bimo
84 Bab. 82 Permintaan Bimo
85 Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86 Bab. 84 Tipuan Safira
87 Bab 85. Manja
88 Bab 86. Rencana Hartato
89 Bab 87. Ide Hartato
90 Bab 88. Keputusan Pindah
91 Bab 89. Menjenguk Herry
92 Bab 90. Kesempatan
93 Bab 91. Dilema Rangga
94 Bab 92. Belajar Memasak
95 Bab 93. Kapal Pecah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. Pertemuan dan Asal Mula Kejadian
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31. Hari Kelulusan
32
Bab 32. Jurusan
33
Bab 33. Shopping
34
Bab 34. Memilih
35
Bab 35. Mobil Baru
36
Visual karakter
37
Bab 36. Malam Acara Perpisahan
38
Bab 37. Status
39
Bab 38. Pertunangan
40
Bab 39. Penolakan
41
Bab 40. Keputusan
42
Bab 41. Tidak Ada Perkembangan
43
Bab 42. Gagal Kencan
44
Bab 43. Tertidur
45
Bab 44. Makan bersama
46
Bab 45. Tes Gaun Pengantin Part 1
47
Bab 46. Tes Gaun Pengantin Part 2
48
Bab 47. Kebenaran
49
Bab 48. Flashback Part 1
50
Bab 49. Flashback Part 2
51
Bab 50. Flashback Part 3
52
Bab 51. Pernikahan
53
Bab 52. Berangkat
54
Bab 53. Apes
55
Bab 54. Mantan
56
Bab 55. Makan siang
57
Bab 56. Sang Mantan
58
Bab 57. Karma
59
Bab 58. Pulang
60
Pengumuman Hiatus
61
Bab 59. Mau pindah
62
Bab. 60 Tidak Jadi Pindah
63
Bab. 61 Curhatan Perempuan
64
Bab. 62 Masa Kelam Bimo
65
Bab. 63 Tas
66
Bab. 64 Rangga Juga Mau
67
Bab. 65 Bersikap Tegas
68
Bab. 66 Iri Bilang Bos
69
Bab 67. Kesempatan Emas
70
Bab. 68 Taktik Rangga
71
Bab. 69 Bad Mood
72
Bab. 70 Kepercayaan Kunci Kebahagiaan
73
Bab. 71 Pamer
74
Bab. 72 Kemampuan Angel
75
Bab. 73 Karyawan Baik atau Tidak?
76
Bab. 74 Salah Paham
77
Bab. 75 Terpaksa
78
Bab. 76 Rencana Mereka
79
Bab. 77 Menolong Melati
80
Bab. 78 Hati yang Tersakiti
81
Bab. 79 Kebohongan Safira
82
Bab. 80 Jeritan Hati Melati
83
Bab. 81 Rencana Bimo
84
Bab. 82 Permintaan Bimo
85
Bab. 83 Ada Luka Dibalik Senyuman
86
Bab. 84 Tipuan Safira
87
Bab 85. Manja
88
Bab 86. Rencana Hartato
89
Bab 87. Ide Hartato
90
Bab 88. Keputusan Pindah
91
Bab 89. Menjenguk Herry
92
Bab 90. Kesempatan
93
Bab 91. Dilema Rangga
94
Bab 92. Belajar Memasak
95
Bab 93. Kapal Pecah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!