LELAH Season 1-3
Syeilla menghapus air matanya yang perlahan mengalir deras di pipinya yang terasa perih bekas tamparan suaminya. Ia hanya bermaksud baik membantu memasangkan dasi suaminya namun sebuah tamparan dan makian yang ia dapatkan.
"Syeilla....... " teriak sebuah suara dengan menggelegar dari bawah. Dia adalah Ratu mertua dari Syeilla yang kerap mencari kesalahan Syeilla disetiap kesempatan. Syeilla segera membenahi penampilannya dan segera turun menuruni setiap anak tangga sambil berlari kecil-kecil hingga sampai di depan mertuanya.
"Ada apa ma" tanya nya setelah ia berada di depan Ratu yang sedang berkacak pinggang dan menatap Syeilla yang seolah siap memangsanya hidup-hidup.
"Kamu tidak lihat hah!! Rumah masih berantakan, kamu pikir kamu bisa tinggal seenaknya di rumah ini seperti nyonya besar. Ngacak dong kamu ngasih saya cucu saja tidak mampu tapi malah berlagak" maki Ratu dengan kejam.
Syeilla hanya mampu terdiam jika mertuanya sudah mengungkit masalah cucu yang sampai kapanpun tidak bisa ia berikan karena satu bulan yang lalu ia dinyatakan mandul namun entah mengapa sampai saat ini suaminya belum juga menceraikannya meski sudah didesak oleh mertuanya.
"Maaf ma akan Syeilla bersihkan sebentar lagi"
"Enak saja. Nggak ada kata sebentar lagi. Kamu kerjakan sekarang!" marah Ratu dengan sengit.
"Tapi ma.. "
"Berani kamu membantah saya hah!!! Berani kamu? Kamu itu cuma istri yang tidak pernah dianggap oleh anak saya apa kurang jelas?" sinis Ratu sambil mengapit kedua pipi Syeilla hingga Syeilla meringis kesakitan.
"Tidak ma, Syeilla akan mengerjakannya sekarang"
Ratu melepaskan japitannya kemudian berjalan dengan angkuh menuju kamarnya sedangkan Aiden hanya melihat Syeilla dengan sinis kemudian ia pun menuruni tangga untuk segera berangkat ke kantornya tanpa melirik Syeilla sedikitpun.
"Mas sudah mau berangkat" tanya Syeilla sambil menghentikan aktivitasnya dan menghampiri Aiden untuk menyalaminya.
"Sudah tau masih bertanya" ujar Aiden dengan sarkas tanpa menyambut tangan Syeilla yang masih terulur.
Syeilla hanya tersenyum masam melihat suaminya pergi tanpa menyambut uluran tangannya padahal ia hanya ingin menjadi iatri yang berbakti pada suaminya.
Dari kejauhan Ratu melihat Syeilla dengan marah.
"Kamu itu ya disuruh bersihin rumah malah santai-santai disini" tunjuk Ratu tepat di wajah Syeilla yang kaget mendengar suara mertuanya.
"Ini lagi Syeilla bersihin kok ma"
"Awas ya kalau saya pulang nanti rumah masih kotor!" ancam Ratu kemudian menyenggol tubuh Syeilla hingga tersungkur ke lantai.
Syeilla mengaduh kesakitan pasalnya saat tersungkur tangan kirinya ikut terkilir dan rasanya sangat menyakitkan saat digerakkan.
"Awh sakit.. Tapi pekerjaanku belum selesai" ringisnya.
Ia mengerjakan pekerjaan rumah dengan kondisi tangan yang mulai membengkak. Air matanya tak henti-hentinya mengalir karena menahan sakit di tangannya. Ia terus memaksakan sampai pekerjaannya selesai. Karena kelelahan ia pun tertidur dengan rasa sakit yang mendera tangannya.
"Enak ya kerjaan kamu hanya tidur, tidur dan tidur sedangkan anak saya harus mencari nafkah buat kamu tapi apa yang kamu lakukan di rumah? Kerjaan kamu hanya malas-malasan" teriak Ratu marah sesampainya ia di rumah saat mendapati Claudi tertidur di sofa ruang tamu.
Syeilla mengerjapkan kedua matanya saat melihat tubuh mertuanya berdiri di hadapannya dengan raut marah.
"Maaf ma tapi Syeilla sudah membersihkan rumah" ujar Syeilla kemudian bangun dari sofa sambil menahan ngilu di tangannya.
"Banyak alasan. Ikut saya!" perintah Ratu sambil menarik tangan kiri Syeilla yang tadi terkilir hingga Syeilla meringis kesakitan namun ia menahannya takut mertuanya kembali marah dan mengatakannya membuat alasan.
Ratu membawa Syeilla ke belakang rumah dan melempar tubuh Syeilla hingga terjengkang ke depan hingga kepalanya terbentur sudut tembok hingga meninggalkan luka memar.
"Kamu lihat itu, cucian masih menumpuk dan saya tidak mau tau kamu harus mencuci semua pakaian kotor itu sekarang dan ingat jangan pakai mesin cuci"
"Tapi ma Syeilla belum makan dari tadi pagi"
"Ya salah sendiri kenapa tidak sarapan dasar bodoh! kerjakan itu sekarang kalau tidak kamu tau apa akibatnya" ujar Ratu sambil menunjuk wajah Syeilla yang mulai pucat.
Setelah kepergian Ratu Syeilla jatuh terduduk dan memegang kepalanya yang berdenyut sakit ditambah denyutan nyeri dari tangannya. Ia ingin menangis meratapi nasibnya namun ia kembali berpikir tidak ada gunanya.
"Sabar Syeilla kamu pasti kuat" bisiknya menguatkan dirinya sendiri kemudian memulai aktivitasnya meski dalam kondisi yang kurang baik.
Menjelang malam Syeilla baru menyelesaikan pekerjaannya dan segera kembali menuju kamarnya tepat saat ia akan menaiki tangga terdengar langkah kaki dari arah pintu depan dan dengan segera Syeilla menghampiri suaminya yang baru pulang dari kantornya. Syeilla berniat menyalami suaminya namun Aiden melangkah melewati Syeilla yang mematung di tempatnya.
"Inikah balasan atas perbuatanku padamu dulu Elena" lirihnya sambil menitikkan air matanya dengan wajah pucatnya. Kemudian ia segera menyusul suaminya menuju kamar mereka.
"Kamu mau mandi dulu atau makan biar aku siapkan" tanya Syeilla sambil menempatkan tas kerja suaminya ke tempatnya.
"Tidak perlu repot-repot mengurusiku. Urus saja dieimu yang tidak berguna itu" sinis Aiden kemudian melangkah memasuki kamar mandi dan meninggalkan Syeilla yang menatapnya dengan senyuman pilu.
lelah memikirkan betapa kasar dan dinginnya suaminya ia pun merebahkan dirinya di sofa panjang
Yang terdapat di sudut ruangan yang berdekatan dengan lemari berukuran sedang dengan tiga pintu yang terbuat full dari kaca. Kepalanya kembali berdenyut dengan nyeri di tambah tangannya yang masih belum sempat ia obati ikut terasa ngilu.
"Aku sangat lelah" gumamnya dan kedua matanya tertutup dengan perlahan.
Aiden keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena seharian bekerja di kantor. Ia melirik sekilah Syeilla yang sudah tertidur dengan lelap di sofa yang ia sediakan karena ia tidak pernah sudi tidur saru ranjang dengan wanita yang sudah membuat hidupnya hancur.
"Cih sok berlagak mau menyediakan makanan tapi baru ditinggal sebentar saja sudah tidur" decak Aiden dengan sinis.
Ia kemudian melangkah menuju kasur kingsize nya dan merebahkan tubuh lelahnya namun tiba-tiba ia merasa kehausan namun terlalu malas untuk bangun dan mengambilnya ke dapur. Ia pun melirik Syeilla dan mencoba membangunkannya dengan suara kerasnya.
"Syeilla, Syeilla" panggilnya dengan keras.
Namun tidak mendapat respon dari Syeilla dengan marah Aiden membangunkan Syeilla dengan paksa.
"Heh bangun" ujarnya sambil mengguncang tubuh Syeilla dengan kuat hingga membuat Syeilla terbangun.
"Ada apa" tanya nya dengan lemah.
"Ambilkan saya air. Saya haus" perintah Aiden tanpa melihat wajah Syeilla yang sudah pucat.
"Tunggu sebentar"
Syeilla segera bangun dari tidurnya dengan susah payah dan kembali kepalanya terasa sakit sampai rasanya ingin pecah. Ia baru berjalan beberapa langkah dengan pandangan yang mulai memburam hingga tubuhnya tak mampu lagi menahan berat badannya alhasil ia terjerembab dan menabrak tubuh suaminya yang membelakinya hingga pandangannya diambil alih oleh kegelapan.
"Apa-apain sih kamu" teriak Aiden marah namun ia menatap wajah pucat Syeilla yang tak bergerak sama sekali.
"Hei Syeilla kamu kenapa? Tanyanya dengan khawatir. Ia juga menepuk wajah Syeilla dengan lembut namun tidak ada pergerakan sama sekali karena panik Aiden segera melarikan istrinya ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis.
"Dokter,, dokter tolong istri saya" teriaknya dengan panik sembari berlari sambil menggendong tubuh Syeilla kemudian beberapa suster datang sambil membawa brankar dan segera memindahkan tubuh Syeilla dan melarikannya ke ruang UGD.
Beberapa menit kemudian terlihat dokter menghampiri Aiden untuk memberitahu mengenai keadaan Syeilla.
"Istri anda mengalami kelelahan sehingga tubuhnya tidak mampu mengendalikan kesadarannya ditambah terjadi pembengkakan pada tangan kirinya yang kemungkinan besar karena terkilir. Terang dokter tersebut sambil tersenyum.
"Apa sudah boleh saya jenguk" tanya Aiden.
"Tentu setelah pasien dipindahkan" ujar dokter tersebut kemudian pamit dan berlalu dari sana.
❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
roempoet liar soe
halah... bikin emosi malah .....
2022-12-03
0
arin
klo sy dpet suami juga mertua Kya gni mah mending hdp sndri
2021-12-09
0
anggrymom
syeilla kok.mau jd bodoh mempertahankan suami laknat ky gitu. ga ada alasan buat ga cerai, mumpung blm pny anak syeill
2021-10-29
0