Mata kecil Elena mengerjap dengan susah payah. Ia melihat ruangan tempat ia berada. Ia kemudian teringat hal terakhir sebelum mereka kecelakaan.
"Kakek" lirihnya.
"Sayang syukurlah kamu sudah siuman" ujar seorang wanita dengan mata sembabnya.
"Mama dimana kakek" tanya Elena dengan gelisah namun mamanya hanya diam tidak tau harus menjawab apa pada putrinya.
"Mama kenapa diam, mana kakek ma" desak Elena yang hampir menangis.
"Kau dasar anak pembawa sial" teriak sebuah suara yang mendobrak pintu ruang rawatnya dengan kasar.
"Nenek" lirih Elena dengan pelan.
"Jangan pernah mulut sialmu menyebutku. Gara-gara kau aku harus kehilangan suamiku. Kau dasar pembawa sial" teriak Aisyah dengan histeris. Elena sudah menangis di tempatnya sedangkan Lita tidak tau harus melakukan apa.
"Mama sudahlah" ujar Lita dengan pelan. Aisyah menatap tajam mata menantunya dengan sengit. "Kalian berdua sama saja. Sama-sama pembawa sial untuk keluargaku!" kembali Aisyah teriak dengan histeris. Lita hanya mampu memeluk tubuh kecil putrinya yang masih lemah.
"Mama apa yang dikatakan nenek tidak benar kan. Kakek masih hidup kan ma. Kakek tidak mungkin meninggalkan Elena, kakek sudah berjanji akan menjaga Elena ma. Kakek pasti masih hidup" Elena menangis pilu meratapi kepergian kakeknya. Ia bahkan melupakan makian yang dilontarkan Aisyah padanya barusan karena dalam pikirannya hanya ada kakeknya seorang.
Sedangkan di lain tempat Syeilla sedang berjuang melarikan diri dari kejaran Roy yang menyekapnya. Ia tidak ingin menyusahkan kakeknya hanya untuk menyelamatkan dirinya.
"Berhenti anak sialan" teriak salah satu anak buah Roy dengan geram namun Syeilla terus berlari menembus kasarnya jalanan bebatuan tanpa menggunakan alas kaki.
"Aku harus bisa lari dari mereka. Aku harus bisa" tekad Steilla dengan kuat. Kakinya bahkan beberapa kali tergores tajamnya kerikil namun tidak menyurutkan tekadnya. Ia terus berlari sampai kakinya menemukan jalan besar yang banyak dilalui kenderaan sedangkan dibelakangnya mereka sudah dekat dengannya. Dengan keberanian yang ia miliki ia melemparkan badannya ke sebuah mobil yang sedang melaju dengan pelan.
"Aww" ringis Syeilla sembari memegang lututnya yang terbentur aspal jalanan. Tampak seseorang keluar dari mobil sembari menatap Syeilla dengan wajah bertanya.
"Apa yang kau lakukan sendirian disini dengan astaga lihatlah kakimu melepuh" teriak wanita tersebut dengan khawatir kemudian ia membawa Syeilla menuju mobilnya.
Saat Syeilla sudah di dalam mobil Syeilla pun mengucapkan maaf dan berterima kasih karena sudah menolongnya.
"Maafkan saya nyonya saya terpaksa melakukannya karena penjahat sedang mengejar saya dan terima kasih karena sudah menolong saya" ujar Syeilla dengan pelan sembari menundukkan kepalanya.
"Wah kau sungguh pemberani" ujar seorang anak laki-laki yang melihat Syeilla dengan takjub.
"Aku hanya tidak ingin merepotkan siapa pun" ujar Syeilla.
Anak leki-laki itu pun menyodorkan tangannya dan memperkenalkan dirinya.
"Nama ku Altafian Maleq, siapa nama mu?" tanya Altaf sembari tersenyum.
"Nama ku Syeilla Aretha Zayna" sambut Syeilla dengan senyuman manisnya.
"Apa kau mau menjadi istriku kelak" ujar Altaf dengan serius.
Merisa membulatkan matanya setelah mendengar penuturan putranya yang terlampau jauh. Merisa menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Kau ini, lihatlah usiamu. Masih kecil sudah bercita-cita menjadikan Syeilla sebagai istrimu" decak Merisa dengan gemas.
"Altaf bilang kan kelak mom. Lagipula Syeilla sangat cantik" goda Altaf seketika membuat wajah Syeilla merona.
"Sudah sudah jangan lagi mengganggu Syeilla, kau tidak lihat wajahnya sudah bersemu" Merisa mengalihkan matanya ke arah Syeilla "sayang jangan dengarkan dia. Dia itu playboy" ujar Merisa yang berhasil mendapat pelototan gemas dari putranya.
"Tidak Syeilla, itu tidak benar sama sekali" bantah Altaf dengan cepat. Ia tidak mau perempuan yang ia sukai akan menjauhinya. Lagi pula mommy nya sangat tidak gaul.
"Hahahaha" tawa Syeilla pun pecah seiring perdebatan Altaf dan Merisa berlangsung. Tawa lepas yang belum pernah ia tunjukkan pada siapapun selain neneknya.
Altaf tersenyum melihat tawa Syeilla yang membuat wajahnya bertambah cantik. Ia berjanji akan mempersunting Syeilla kelak. Itulah janji Altaf pada dirinya sendiri.
Merissa kembali mengalihkan perhatiannya pada Syeilla.
"Sayang rumahmu dimana?" tanya Merisa dengan lembut. Syeilla pun kemudian menunjukkan arahnya dan mereka segera menuju rumah kediaman Syeilla.
"Rumah Syeilla yang gerbang putih tante" tunjuknya saat mereka sudah berada tidak jauh dari komplek perumahannya. Merisa melihat dengan teliti kesekeliling perumahan tersebut, satu kata untuk menggambarkannya. Mewah.
Sesampainya di depan gerbang rumah Syeilla, Syeilla segera turun dan mengajak serta mereka berdua untuk singgah namun Merisa menolaknya karena ia masih ada urusan penting.
"Terima kasih karena tante sudah mengantar saya pulang, Altaf terima kasih" ujar Syeilla sembari tersenyum tulus.
"Sama-sama sayang" ujar Merisa dan Altaf bersamaan.
"Hus bukan muhrim, tidak boleh memanggilnya dengan panggilan begitu" peringat Merisa dengan gemas.
"Untuk calon istriku tidak akan masalah mom. Bye sayang. Ingat kau tidak boleh memiliki kekasih selain diriku mengerti!" ujar Altaf dengan serius sedangkan Syeilla sudah seperti kepiting rebus. Ia bahagia setidaknya masih ada orang yang mau berteman dengannya.
"Kau ini! Sayang jangan dengarkan playboy cap kadal ini. Kamu jangan pernah lagi pergi jauh ya nak. Hari ini masih untung kami yang menemukanmu bagaimana kalau lain kali orang jahat" seru Merisa dan segwra diangguki oleh Syeilla.
"Sekali lagi terima kasih tante" ucap Syeilla dan melambaikan tangannya dan mobil yang dikemudikan Merisa pun kini sudah hilang.
Syeilla berjlan dngan pelan memasuki rumahnya namun kesepianlah yang menyambutnya.
"Kenapa rumah sangat sepi" pikirnya saat tidak menemukan seorang pun disana.
"Bibi... Bik" teriak Syeilla kemudian datang seorang wanita yang Syeilla maksud.
"Ya Allah non Syeilla dari mana saja. Nyonya besar sangat khawatir dengan nona. Syukurlah nona sudah kembali" ujar Bik Aty dengan lega penuh syukur.
"Ceritanya panjang bik. Oh ya bi kemana semua orang rumah"
Tampak bim Aty seperti menimbang sesuatu lalu kemudian ia pun mengatakannya.
"Tuan besar dan nona Elena mengalami kecelakaan nona dan saat ini nyonya besar beserta yang lainnya berada di rumah sakit non"
"Bagaimana bisa" ujar Syeilla dengan gemetar.
"Saya juga kurang tau non. Kalau begitu saya permisi non"
Syeilla menatap nanar foto besar yang tergantung indah di ruang tamu rumahnya.
"Syeilla harap kakek akan baik-baik saja" ucap Syeilla dengan lirih.
Kaki kecilnya pun melangkah menaiki beberapa anak tangga lalu sesuatu terjatuh di ruang tamu. Ia pun terlonjak kaget dan segwra berlari kembali ke ruang tamu dan disana sudah berserakan pecahan kaca dari bingkai besar yang tergantung disana. Foto yang baru saja dilihat oleh Syeilla kini sudah berada di bawah dengan kaca yang berserakan. Tiba-tiba perasaan khawatir menghampirinya.
"Ada apa ini? Kuharap kakek akan baik-baik saja" ujarnya lalu tanpa sengaja ia menginjak beling kecil, sepertinya terlempar jauh dan tidak disadari oleh Syeilla.
"Aww" ringisnya dengan perih mengingat luka lepuh di kakinya belum juga sembuh lalu ditambah dengan luka baru.
"Ya Tuhan non. Ada apa ini" tanya Aty dengan panik.
"Entahlah bi, perasaan Syeilla tidak enak dari tadi apalagi poto kakek jatuh dengan sendirinya"
Aty pun merasa akan terjadi sesuatu namun ia tidak tau apa gerangan. Lalu matanya beralih ke luka Syeilla. Ia mendudukkan Syeilla di sofa dan segera mengambil kotak P3K dan segera mengobati lukanya.
"Kakek" bisik Syeilla tiba-tiba air matanya jatuh tanpa ia sadari.
❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
cella_cuteee
bukan nya Altaf suami ellena adiknya sheila..... hmmm... berdusta dong Altaf dg janjinya
2021-04-12
0
Tanti Yunita
apa yang membuat ortu syeilla tidak sayang ya ..
2021-04-11
0
Meliala Kolompoy
ceritanya nenek sma sheilla main di taman..trus dilihat sma alena..nah datang si kakek aja maen jga alena nya..sma2 bermain ditaman yg berbeda, tiba2 kakek dpt telpon bahwa sheilla di culik....
dimanakah nenek saat itu???
dan apa yg nenek lakukan saat itu....???
2021-04-10
0