Sudah seminggu lamanya semenjak Syeilla keluar dari rumah sakit. Ia sudah bekerja dengan keras siang dan malam tanpa jeda. Bagaimana mau ada jeda jika semua hal yang ia kerjakan semuanya di pantau langsung oleh mertuanya. Akhirnya setelah bekerja seharian ia bisa mengistirahatkan tubuhnya dengan nyaman di atas sofa.
"Ah lelahnya" gumamnya kemudian langsung tertidur tanpa makan malam sesuappun.
Aiden masuk ke kamarnya sambil membawa secangkir kopi karena malam ini ia harus mengerjakan pekerjaannya mengingat esok lusa ia da meeting penting dengan klien yang sangat di hormati dan disegani oleh pelosok negeri.
Ia melihat Syeilla yang sudah tertidur pulas dengan wajah lelahnya kemudian ia melangkah menuju meja kerjanya tanpa memperdulikan istrinya. Toh apa urusannya pikir Aiden.
"Papa mama aku rindu" racau Syeilla dengan sangat pelan namun masih mampu ditangkap oleh pendengaran Aiden namun kembali ia mengabaikannya. Ia sebenarnya tidak mengetahui apapun tentang Syeilla apalagi masalah keluarganya.
"Papa mama Syei sangat lelah bawalah aku bersama kalian" kembali Syeilla meracau sambil memanggil mama dan papanya yang sudah meninggal dua tahun yang lalu tanpa bisa ia lihat untuk terakhir kalinya. Namun racauan Syeilla kali ini sangat mengganggu Aiden.
Dengan perasaan kesal Aiden membangunkan Syeilla sambil mengguncang tubuh rapuh Syeilla dengan kencang.
"Hei bangun" ucap Aiden dengan keras.
"Ada apa" gumam Syeilla dengan perlahan.
"Ambilkan aku air putih aku kehausan" perintah Aiden yang kemudian di anggukinoleh Syeilla.
Syeilla segera bergegas ke bawah untuk mengambil minuman untuk suaminya meakipun tubuhnya masih sangat lelah tapi demi suaminya ia mengesampingkan rasa lelahnya dan berjalan dengan pelan saat menuruni anak tangga.
Sesampainya ia di bawah ia merasakan sesuatu yang sangat mengganjal di perutnya ia kemudian berlari ke wastafle untuk mengeluarkan sesuatu yang bergejolak di dalam perutnya.
Uwekkk
Uwekkk
Uwekkk
Ia terus memuntahkan cairan bening yang sangat menyiksanya. Tubuhnya yang sangat lelah bertambah lelah saat rasa mual dan muntah menderanya. Ia bahkan sampai lupa mengambilkan air minum untuk suaminya.
"Mana air minumnya" tanya Aiden sambil menatap Syeilla dengan tajam.
"Maaf aku melupakannya akan aku ambil kembali" ujarnya kemudian melangkah pergi menuruni anak tangga.
"Ini" sodornya pada suaminya yang masih menatapnya dengan tajam.
"Aku sudah tidak kehausan lagi"
Aiden kemudian melangkah keluar dari kamarnya dengan perasaan kesal luar biasa. Entah apa penyebabnya ia pun tidak tau.
Syeilla menghela napasnya dengan lelah. Namun lagi-lagi rasa mual mulai menderanya dengan segera ia berlari menuju kamar mandinya dan ia kembali muntah.
Uwekkk
Uwekkk
Ia sangat kelelahan hingga kakinya tidak sanggup lagi menopang berat badannya. Ia pun terduduk dengan lemas. Dengan perlahan ia menyeret kakinya dengan perlahan menuju sofa dan segera merebahkan tubuhnya disana.
"Sepertinya besok aku harus ke dokter" ujarnya kemudian memejamkan matanya yang sudah sangat lelah.
Keesokan harinya....
Ia tetap bekerja seperti biasanya mulai dari memasak menyapu, mengepel, mencuci pakaian kotor dan membersihkan taman. Peran yang seharusnya dikerjakan oleh para pembantu kini berpindah tugas ke tangannya. Meski lelah kerap menderanya namun ia tetap mengerjakannya dengan tulus.
Selesai mengerjakan pekerjaannya ia berpamitan pada Ratu mama mertuanya bahwa ia akan pergi ke rumah sakit namun tidak diijinkan oleh mertuanya. Syeilla mencoba meminta pengertian mertuanya namun mertuanya tetap tidak memberinya ijin sedikitpun. Kembali gejolak itu datang lagi dengan segera Syeilla berlari menuju wastafle dan memuntahkan cairan bening. Ratu memperhatikan Syeilla dari kejauhan dengan seksama. Kemudian ia berlari menuju Syeilla dan mengajukan berbagai pertanyaan.
"Kapan kau terakhir datang bulan" tanya Ratu dengan antusias.
"Sudah sebulan yang lalu ma"jawab Syeilla dengan lemah.
"Kau memang perlu ke rumah sakit mari mama temani" tawar Ratu dengan raut keceriannya yang membuat Syeilla dibuat kebingungan dengan tingkah mertuanya. Siapa tadi yang melarangnya pergi dan sekarang malah menawarkan untuk mengantarnya. Benar-benar sulit dimengerti pikir Syeilla.
"Ayo tunggu apa lagi" ucap mertuanya dengan tajam kemudian mereka pergi menuju rumah sakit.
"Bagaimana dok?" tanya Ratu dengan deg deg an.
Dokter itupun tersenyum dengan ramah kemudian menjabat tangan Ratu sambil berkata.
"Selamat putri anda sedang mengandung dan usia kandungannya baru dua bulan. Ini adalah masa-masa kehamilan yang rentan jadi tolong dijaga putrinya" ucap dokter tersebut sebelum berlalu pergi.
Ratu menatap Syeilla dengan raut yang berbeda dari biasanya. Ada raut haru, raut kelembutan dan raut kasih sayang seorang ibu pada putrinya.
"Akhirnya aku akan menjadi seorang nenek" teriaknya dengan senang kemudian memeluk Syeilla yang tiba-tiba merasa canggung karena diperlakukan dengan baik.
"Terima kasih sayang. Mulai sekarang kamu tidak boleh bekerja lagi kamu haris tetap di rumah" titah Ratu dengan cerewet yang berhasil membuat mata Syeilla berkaca-kaca. Ia sudah lama tidak merasakan kasih sayang seorang ibu.
"Kenapa malah menangis" tanya Ratu dengan lembut.
"Aku hanya rindu dengan mamaku ma" isak Syeilla sambil menangis di pelukan mertuanya.
"Kan masih ada mama sayang" ucap Ratu sambil menenangkan menantu yang dulu sangat ia benci itu.
Begitulah manusia sangat mudah melupakan dan berubah. Menjadi baik atau menjadi jahat. Jika kalian bertanya betapa mudahnya Ratu menyayangi Syeilla setelah Syeilla dinyatakan hamil. Sebenarnya Ratu itu hanya menginginkan seorang cucu makanya saat Syeilla di vonis mandul ia menjadi benci dan suka memaki serta memarahi Syeilla makanya pada saat ia tau bahwa Syeilla mengandung cucunya ia menjadi senang dan bahagia.
Ratu mengumpulkan semua orang yang ada di rumah minus Aiden karena ia masih bekerja di kantornya.
"Dengar! Mulai hari ini kalian kerjakan tugas kalian seperti biasanya dan ingat jangan pernah melibatkan Syeilla dalam hal apapun. Mengerti!"
Ratu kemudian membawa Syeilla ke kamarnya dan menyuruh Syeilla untuk beristirahat sedangkan dia akan pergi untuk membeli susu untuk ibu hamil serta sayuran yang bagus untuk menjaga agar kandungan tetap sehat.
Syeilla merasa beruntung karena sudah ada yang menyayanginya dalam keluarga ini untuk itu ia akan menjaga kandungannya agar tetap sehat sampai hari bayinya siap untuk dilahirkan.
"Sayang minum dulu susunya" Ratu datang sambil membawa nampan berisi susu dan makanan sehat.
"Terima kasih ma" ucap Syeilla kemudian memakan makananya dengan lahap serta menghabiskan minumannya hingga membuat mertuanya berdecak bahagia.
"Ingat jangan tidur kemalaman karena tidak baik untuk ibu mengandung apalagi keluar malam mengerti" Ratu memberi petuah untuk menantunya dengan lenbut.
"Mengerti ma. Terima kasih"
"Oh ya jangan lupa untuk memberitahu pada Aiden kalau kamu lagi mengandung" peringat Ratu kemudian mengecup kening Syeilla dan berlalu dari sana.
❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Fryy Sweet
Syilla sabar bangetenurut aku, dan part ini benar bikin mata gw panas dan pesan mama Aiden kalau aku jd Syailla sy tdk akan memberitahukan tentang kehamilan itu krn hanya akan menyakitkan hati biarlah Syilla tanggung sendiri sampai dana batas ia mampu tanggung 😢😢
2021-05-08
1
~queenSenja🌅
itu anak siapa coba
2021-04-17
0
🦇
mau nya ada part .. syeila harus melayani kebutuhan biologis aiden walaupun gk di anggap setelah itu thor... jadi teringat novel unspoken lov krna hampir sma cuma gk ada keerasan aja .. smpen nanggis sedih bnget krna istrinya bisu ...
2021-04-13
1