Semuanya hening seketika dengan mata Athena yang menatap lemah netra tajam Lucifer yang perlahan berubah menjadi netra lembut menatapnya hingga mereka semua terkejut saat darah itu mengalir ditangan Lucifer yang seketika lansung melihat kebawah dan..
"K..Kau.."
"T..Tuan!"
Athena berucap lemah dengan mata yang sayu memandang wajah pucat Lucifer yang melepas pisau ditangannya dengan gemetar menatap perut Athena yang bercucuran darah membuat Hera tersenyum mekar penuh binar kebahagiaan.
"K..Kau.."
Athena tumbang dengan Lucifer lansung menarik tubuh lunglai wanita ini. Hera yang bergegas menjalankan rencana keduanya.
"Apa yang kau lakukan, ha????"
"Master! anda harus tahu bahwa dia akan membahayakan Alaska!"
Kepalan tangan Lucifer menguat menatap pisau yang sudah berlumuran darah itu lalu beralih menatap Hera dengan murka membuat suasana kembali mendingin.
"Bahaya?"
"Iya, dia..."
Plakkk..
Hera yang tadi mendekat lansung mendapat tamparan keras dari tangan keras Lucifer yang membuat mereka semua terkejut saat Hera lansung tersungkur ke lantai sana.
Pelayan yang melihatnya lansung gemetar takut melihat sudut bibir Hera koyak dengan kepala yang terbentur ke dinding tepat membuat suara nyaring.
"Berani kau!!!"
"M..Master!"
Hera gemetar saat Lucifer ingin mengambil pisau yang tadi melukai perut Athena yang tampak bersandar ke dada bidang Lucifer yang semangkin naik darah.
"S..Sudah!"
"Dia.."
"T..Tuan kau.."
Lucifer lansung menggendong Athena kembali memasuki kamar dengan wajah yang terlihat sangat khawatir. Para Pelayan sana lansung berkumpul didepan kamar Masternya menunggu titahan selanjutnya.
"Panggilkan Wiliam kesini!!!"
"Baik!!"
Salah satu kepala pelayan sana bergegas menjalankan tugasnya sementara Lucifer tengah dilanda jantungan saat melihat wajah Athena semangkin memucat dengan keringat dingin dikeningnya.
"Kau..Kau bertahanlah!"
Lucifer menaikan baju kaos yang dipakai Athena ke atas dada wanita itu hingga ia melihat jelas bagian pinggir perut Athena tertusuk dengan luka sepanjang 3 Cm dengan darah yang terus keluar membuat nafas Lucifer seakan terhenti.
"Tuan!"
"Tenanglah!"
Lucifer menarik laci didekat ranjang tergesa-gesa mencari Kotak obat hingga ia menemukannya membuat Athena hanya bisa diam menatap wajah Tampan Lucifer yang sudah teralihkan dari amarah Kejiwaannya tadi hingga hanya wajah khawatir yang sangat-sangat ia lihat.
"Kenapa kau tak menghindar, ha? aku tahu kau bisa melawanku!!"
Geram Lucifer seraya membekap luka Athena dengan Kapas hingga membuat ringisan kecil itu keluar. rasanya sangat perih membuat Lucifer meniupnya pelan seraya menatap wajah Athena yang memejamkan matanya hanya ingin istirahat.
"Aku ingin tidur!"
"Jangan dulu. aku..aku akan menyelesaikan ini."
Lucifer mengambil jarum yang biasa ia gunakan untuk menjahit lukanya sendiri tapi seketika ia diam saat menatap wajah Athena dan luka ini bergantian, ia tak mungkin membuat rasa sakit wanita ini semangkin parah.
"Kenapa?"
"Tunggulah sebentar, hm?"
Lucifer mengelus kepala Athena lembut seraya membekap luka diperut Athena dengan kapas ditangannya, sesekali ia meniupnya pelan membuat Athena larut dalam pandangannya kewajah pucat pria ini.
"Kau sangat bodoh!"
"Hm, kau ingin membunuhku. kan?"
Lucifer diam masih fokus pada luka Athena yang merasa dipermainkan sendiri. ia sudah tahu kalau Lucifer tak bodoh soal Identitasnya terbukti tadi ia melihat jelas tatapan Lucifer seakan menganggapnya sebagai ancaman dan begitu haus ingin membunuh siapapun.
"Kau tahu aku siapa!"
"Kau diam!"
"Kenapa kau tak membunuhku?"
"DIAM!"
Geram Lucifer mencengkram kedua pipi Athena yang tak lagi menyembunyikan Sifat aslinya, apalagi tadi Lucifer bilang kalau ia seharusnya melawan dan pria ini tahu ia bisa menghindar.
"Kau merencanakan sesuatu?"
"Lucifer!"
Seorang pria dengan kulit putih dan mata hitam itu telah berdiri didepan pintu sana dengan Seragam ahli yang biasa Athena lihat sebagai Profesi seseorang.
"Lepas!"
"Kau!"
"Aku baik-baik saja."
Ucap Athena menepis tangan Lucifer yang memeggang perutnya hingga membuat rahang Lucifer kembali mengetat menatap Athena seakan sangat tak suka.
"Jangan memancingku!"
"Aku musuhmu!"
"Kau membual!!"
Lucifer mendorong bahu Athena untuk kembali berbaring membuat Athena ingin memberontak tapi Lucifer mengunci perggerakan kedua tangannya membuat Wiliam si pria berkulit putih beralis tebal itu mematung diam.
"Apa yang kau tunggu, ha??"
"Baik!"
Wiliam mendekat dengan wajah linglung kearah Athena yang terlihat sangat cantik membuatnya agak merasa salah tingkah ada diatas ranjang wanita ini.
"Aku tak butuh itu!"
"Kau diam!!"
"Aku tak butuh itu, kau Tuli ha!!!"
Bentak Athena hingga membuat Lucifer membekap mulutnya lalu menatap tajam Wiliam yang lansung memeriksa dan berusaha fokus karna tak biasanya Lucifer begini.
"Emm!!"
"Kau ingin merasakan jadi buta?"
Geram Lucifer menurunkan Baju kaos Athena hingga dada wanita itu ia tutup dengan lengannya barulah Wiliam sedikit lega takut membuat Lucifer mengamuk.
"Saya perlu menjahitnya."
"Jahit!"
"Tapi, Nona ini bisa diam sebentar?"
Ucap Wiliam mengeluarkan perlengkapannya dengan Lucifer yang mengikat kedua tangan Athena dengan satu tangannya dan ia naikan keatas kepala wanita ini. sedangkan mulut Athena ia sumpal dengan Tisu diatas meja disamping Ranjang.
"Emm!!!"
"DIAM!"
Lucifer mengancam dengan pandangan tak terbantahkan dengan kuat meremas dada Athena yang mau tak mau harus diam hingga membuat Dokter Wiliam mengambil kesimpulan kalau wanita ini sangat penting bagi Sahabatnya satu ini.
"Lakukan!"
"Jangan banyak bergerak."
"Hm."
Dokter Wiliam melakukan Injeksi ke perut Athena yang sedikit meringis hingga Lucifer menendang kaki Dokter Wiliam yang sangat dibuat jengkel sekaligus takut akan Kegilaan pria ini.
"Kau bisa pelan. ha?"
"Ini sudah pelan, memang kalau di suntik dibagian ini agak nyeri. Cifer!"
Athena terdiam sesaat mendengar panggilan Dokter Wiliam yang terdengar sangat akrab dan dekat dengan Lucifer, apalagi pria berjas putih ini terlihat memaklumi sifat Tempramental Lucifer.
"Apa sakit?"
Athena hanya acuh memejamkan matanya tak ingin menatap wajah Tampan Lucifer yang kembali berona biasa karna darah diperutnya sudah berhenti, walau pria ini masih terlihat mengkhawatirkannya tapi Athena sendiri merasa mulai tak nyaman dengan hatinya.
"Aku harus mengakhiri ini."
Batin Athena yang tak mau berlama-lama. bisa saja ia akan terjebak dalam rencananya sendiri dan membuat keadaan semangkin rumit. sialnya kenapa Lucifer begitu bisa membuat ia serba salah.
"Hey, kau dengarkan aku?"
"Hm."
"Kau masih sadar? Athena kau.."
Athena membuka matanya saat Lucifer menyebut nama itu hingga ia menatap Lucifer penuh penghakiman membuat Lucifer yang mematung diam. Lucifer seketika tahu raut wajah Athena yang seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ia tak akan membiarkan wanita ini pergi dari tempat ini.
Athena mengeluarkan tisu dimulutnya dengan meludahkannya.
"Kau tidurlah!"
"Dari mana kau tahu namaku?"
Dokter Wiliam hanya pura-pura tak dengar sesekali melihat wajah Tampan Lucifer yang sangat khawatir dan seperti menahan sesuatu, ia tak berani bertanya selain mempercepat pekerjaannya.
"Lukanya jangan sampai terkena air dulu. jangan banyak bergerak dan usahakan jangan mengangkat hal yang berat karna bagian pisau itu melukai kulit dalam yang bisa saja kembali koyak saat dibebani."
"Pergilah!"
Dokter Wiliam masih diam menatap Athena yang tak memandangnya membuat ia agak merasa wanita ini sangat Jutek.
"Kau ingin mati, ha? Keluar dari sini!!"
"Iya. aku keluar!"
Dokter Wiliam keluar setelah mengemas barang-barangnya hingga menutup pintu membiarkan kedua Manusia itu larut dalam masalahnya sendiri.
"Jawab!"
"Kau tak perlu tahu."
"Kau tahu aku kan?" Tekan Athena hingga Lucifer lansung mencengkram pipinya kuat dengan mata yang tak bisa dibantah atau dilawan dengan apapun.
"Kau dengar ini baik-baik!"
Lucifer mendekatkan wajahnya hingga wajah keduanya sangat dekat dengan mata Athena yang sangat membakang dan keras, tak ada lagi mata lembut yang biasa Lucifer lihat dari raut lemahnya.
"Kau hanya WANITA BIASA. dan tetap menjadi WANITA BIASA!"
"Aku musuhmu. kau.."
"Aku tak tahu apapun!"
Sangkal Lucifer melepas ikatan ditangannya tapi ia malah mengikat kedua tangan Athena ke pinggir ranjang membuat mata Athena membulat sempurna.
"Apa yang kau lakukan, ha???"
Lucifer hanya diam. dengan wajah datar tak bisa diterka ia mengikat kedua kaki Athena dipinggir ranjang baju kaos oblong dari tubuhnya yang ia lepas.
"Lepas!!!!"
"Kau ingin ku suntik bius seluruh tubuhmu?"
"Kauuu!"
"Diam dan Tidurlah!"
Geram Lucifer penuh penekanan hingga tak memberikan cela untuk Athena lepas, ia sampai memikirkan apa yang bisa ia gunakan untuk mengurung wanita ini agar tak pergi dari sini.
"Aku keluar. dan kau ingat pesanku!"
"Lepaskan ikatannya!!!!"
Teriak Athena tak bisa memberontak hingga Lucifer melangkah keluar dengan sesuatu yang telah bersarang dikepalanya. satu orang yang telah membuat rencananya hancur sampai Athena tahu yang sebenarnya.
....
Vote and Like Sayang..
Maaf ya. Author lambat Up soalnya banyak kerjaan di rumah..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mampos kau,Musuh dlm selimut buat Lucifer..
2024-03-22
0
Ray
Lucifer sama2x dah mulai jatuh cinta sama Athena Thor🤔? Selalu semangat ya Outhor🙏💪👍
2022-08-04
0
Mut Shemut
lucifer bikin gemes ya dok...
2022-05-28
1