Nenek Nuseta menatap aneh barang-barang yang baru saja dikirim ke sini, pagi-pagi buta begini ia sudah mendapat kiriman dan pikiran Nenek Nuseta lansung berkelana membayangkan kalau ini kiriman dari Pacara Athena yang semalam baru ditemui tapi Athena menyembunyikannya.
"Dapat Kiriman?"
Tanya tetangga Nenek Nuseta seorang Ibu beranak satu dengan tatapan sinis penuh persaingan, dialah Madam Imery yang merupakan seorang penggunjing ditempat ini yang sangat menyebalkan bagi Nenek Nuseta.
"Iya, ini Kiriman dari Pacar Cucuku!"
Sontak Madam Imery terkejut lansung keluar dari rumahnya agak berlari kecil menaiki tangga rumah Nenek Nuseta yang tengah berdiri memeggang Kotak berukuran sedang.
"Pacar? mana mungkin Cucumu yang tak Normal itu memiliki pacar, yang benar saja!"
"Kau pikir Putrimu saja yang bisa, ha? Cucuku juga punya. dia seorang Bilioner!"
Madam Imery lansung menyipitkan matanya menatap kotak ditangan Nenek Nuseta yang lansung masuk ke Rumahnya dengan menutup pintu keras membuat Madan Imery menggeram tapi ia menguping didekat Pintu.
"Hena!!!"
"Iya, Nek!!!"
"Ini kirimanmu!!!"
Athena yang baru selesai mandi itu lansung keluar dari kamarnya dengan handuk yang membalut tubuh indahnya yang mulus, Nenek Nuseta tersenyum penuh kepuasan melihat anak gadisnya ini memang sangat sempurna.
"Ini dari pacarmu!"
"Nek, itu hanya.."
Nenek Nuseta melototkan matanya pada Athena yang bingung hingga menatap ke pintu, dari pandangan ini ia mengerti kalau Neneknya sedang adu mulut lagi bersama Madam Imery itu.
"A.. Iya, itu..itu dari Pacarku, Nek!"
"Aaa, sudah Nenek duga, siapa namanya, Hena?"
Athena mendengus mengambil Kotak ditangan Nenek Nuseta yang juga menantikannya, ia benar-benar berharap Athena memiliki jambatan hati sebelum ia tiada.
"Namanya.."
"Namanya?"
Athena mengggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu melihat ke Dapur dimana ada Panci yang biasa Nenek Nuseta gunakan untuk merebus Telur.
"Panci!"
"Apa?"
Pekik Madam Imery diluar sana membuat Nenek Nuseta membuka pintu hingga wanita paruh baya itu menormalkan raut wajah terkejutnya.
"Kenapa kau masih disini?" Nenek Nuseta memandang sinis.
"A.. Aku baru saja ingin pergi, tempatmu sangat panas dan tak menjamin!"
Umpatnya kasar lalu melangkah pergi membuat Nenek Nuseta menggeram dengan tingkah aneh Tetangganya, sedangkan Athena menghela nafas membawa Kotak ditangannya kekamar.
Dames telah pulang setelah mengantarnya semalam hingga sekarang ia sudah menyiapkan rencana matang untuk masuk ke Wilayah musuh dalam Posisi yang berbeda.
"Hena, cepat keluar dan makan-makananmu, katakan pada Tuan Panci itu untuk datang nanti malam, Nenek akan memasak untuknya."
Teriak Nenek Nuseta menyiapkan makanan, sesekali ia melihat Panci dibelakangnya lalu mengggeleng merasa nama anak jaman sekarang sangat Exstrem. tapi, ia penasaran dengan isi Kotak tadi hingga ia lansung melangkah mendekati kamar Athena.
Sedangkan Athena, ia tengah bergelut dengan barang-barang wanita yang sangat ia benci dan tak tahu cara memakainya.
"Ya Tuhan, lebih baik hadapkan aku dengan Bom."
Decah Athena membulak-balikan Rok Span yang ia peggang dengan Baju Ketat berbahan rajutan tanpa lengan berwarna coklat tua yang ia tatap ngeri lalu melemparnya ke atas Ranjang.
"Aku tak mau memakainya!!!"
"Harus mau!"
Degg..
Athena terkejut melihat Nenek Nuseta yang berdiri bertopang dada diambang pintu kamar hingga Athena lansung meloncat ketempat tidur menutupi pakaiannya tadi.
"A.. Nenek!"
"Sesekali Cucu Nenek harus jadi wanita seutuhnya. hm?"
"Nenek, ini..i..ini hanya mau ku berikan ke temanku."
Elak Athena saat Nenek Nuseta mendekat hingga mata tuanya yang agak muram menatap Peralatan Make-up lengkap dengan Tas dan Heels wanita berwarna hitam yang elegan, jiwa mudanya membara melihat alat tempur satu ini.
"Dulu, Nenek mantan Make-up artis, Hena!"
"Iya, Hena tahu. dan sekarang Nenek lanjutkan memasak, hm?"
Athena berdiri mencengkal tangan Nenek Nuseta yang ingin memeggang Kotak dilantai sana, sayangnya Nenek Nuseta sudah sangat suka hingga menepis tangan Athena dan mengambil pakaian Minim diatas ranjang.
"Biar Nenek bantu memakainya!"
"Nek aku.."
"Ayo!"
Akhirnya Athena pasrah dipermak tangan rentan ini hingga ia sendiri beberapa kali membantah saat Nenek Nuseta mempertebal Lipstik dibibir Pinknya, tapi apalah dayanya yang tak mampu berkutik oleh wanita ini.
...........
Pria itu menatap intens anak buahnya yang sudah datang membawa satu persatu tangkapan hari ini, seringaiannya menatap puas wajah-wajah pucat dan darah amis yang bercucuran menuju ruang penyiksaan.
"Master!"
"Kurung mereka semua!"
Salah satu anggota berpakaian cumpang-camping itu lansung menyeret kasar beberapa orang yang berseragam Tentara, banyak dari mereka yang masih sadar melihat jelas Markas besar yang ternyata ada di bawah Tanah Gedung ini.
"Berapa yang tinggal?"
"Ada 3 lagi, Master!"
Jawab Hera menunduk hingga Pria dengan tubuh kekar yang selalu memakai kaos Oblong itu lansung mengangguk berdiri tegap menghadap ke bawah sana, mereka tengah ada diatas Gedung tertinggi dengan anak buah yang menunjukan hasil pencarian umpan mereka.
Tatapan penuh kebenciannya lansung menghunus Perbatasan Negara gemerlap diseberang sana, asap rokok yang berhembus dari hidungnya ia mainkan dengan pandangan penuh rencana.
"Jangan biarkan mereka semua lolos, tak akan ada yang bisa menandingi LUCIFER!"
"Baik, Master!"
Hera melangkah pergi hingga meninggalkan Pria tampan itu sendiri diatas sini, suara gagak hitam yang tengah kelaparan memakan dagging manusia yang bergelantungan disetiap Gedung terbengkalai ini membuat ia puas.
"Lihatlah, seberapa kuat kalian melawanku."
Ia kembali bersiul membuang puntung rokoknya dengan kedua tangan kekar yang masuk kedalam kedua saku celana Jokernya, ia sangat suka melihat langit gelap diatas sana seakan menjadi batasan antara Alaska dan Venuz.
Ia memperhatikan Kota Venuz dengan sangat intens seakan itu adalah Tujuan yang harus tercapai, suara teriakan atas penyiksaan didalam setiap Gedung itu menggema seakan menjadi nyanyian pagi baginya.
"Lebih keras!!!!!!"
Brakk..
Satu persatu mayat itu dijatuhkan dari jendela gedung hingga menunjukan Fetival menarik dimata elangnya, ada yang digantung hidup-hidup diatas bangunan yang sengaja disiapkan menampung Gagak hitam kelaparan yang lansung menyerbunya membuat ia tertawa puas melihatnya.
"Inilah Surga!!!!! aku ingin melihat ini setiap pagi, Sayangku!!"
Ucapnya duduk ditepi atap gedung tanpa takut jatuh diketinggian sebanyak ini, ia tak takut mati selagi ia masih bisa membawa kehidupan baru bersamanya.
Dialah Lucifer Hellios seorang penguasa Alaska yang sangat membenci yang namanya Manusia di Venuz, ia tak suka Kedamaian dan Keramaian. ia suka pertengkaran, Kematian dan jeritan-jeritan yang membuat ia puas setiap paginya.
Ia dikenal sebagai Gagak Hitam karna Alaska dipenuhi hewan ini, tak tahu kenapa ia bisa begini dan kenapa ia yang berparas bak Dewa Yunani yang begitu Tampan dengan tubuh Atletis dan aura Intimidasi yang kuat itu malah menjadi Dewa Keggelapan di Alaska, tak ada yang tahu rupanya tapi akan tahu namanya.
....
Vote and Like Sayangku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Jeny Juwan Alfa
kok ngeri ya
2022-09-08
0
Ray
Sadis dan kejam seorang Lucifer😱
Dan apa penyebab Lucifer jadi pembunuh Thor🤔?
Qutunggu ceritanya🙏
2022-08-04
0
Mebang Huyang M
ada lucunya klu baca percakapan Hena sm neneknya. tapi ngeri baca orang2 yg mati dibunuh .
2022-07-31
0