Brughh..
Athena mengelak menyandungkan kakinya kepagar Balkon agar Lucifer yang kebetulan baru selesai mandi itu dengan cepat menarik pinggangnya hingga jatuh dalam pelukan kekar Sexsinya.
"Tuan!!!"
Pekik Athena keras memeluk tubuh Atletis segar ini dengan raut wajah ketakutan yang teramat. pelukan Lucifer ke pinggang ramping Athena mengerat dengan wajah mengeras melihat kearah tembakan dari arah Bangunan tepat dihadapan mereka.
"Kesini kalian!!!!"
Bentakan Lucifer membuat Gagak-Gagak diatas sana lansung berterbangan ketakutan hingga Athena pun terkejut melihat wajah Lucifer sudah merah padam dengan deru nafas yang membara.
Semua anggota yang tengah bekerja dibawah sana gemetar takut mendengar suara itu menggeleggar hingga mereka menunduk tak berani mengadahkan kepalanya.
"Master!"
Hera yang telah berdiri dibawah sana dengan kepala tertunduk sama seperti yang lainnya, Pistol ditangannya ia genggam erat membuat Athena yang melihatnya menyeringai.
"Kau melakukannya!"
"Maaf, tapi tembakan saya meleset! aku ingin menembak Dron diatas tapi aku tak tahu kalau dia ada disana!"
Jawab Hera lantang karna semuanya hening. Athena menyeringit menatap keatas langit, Apa itu Dron dari Agen CIA? kalau iya maka pasti Sinyal disini sudah membaik.
"T..Tuan, aku..aku sangat takut."
Athena memeluk Lucifer sangat intim membuat para anggota dibawah sana terngangak tak percaya itu akan terjadi. Lucifer yang hanya memakai handuk itu tengah berdiri tegap menatap kearah bawah dengan satu tangan membelit pinggang Athena yang menikmati aroma Maskulin yang sangat khas ini.
"Dia tak sengaja!"
"Tak sengaja? yang benar saja. seharusnya dia sudah terlatihkan?"
Athena semangkin memecah anggota Lucifer agar bisa ia lumpuhkan satu persatu. jika Lucifer sudah tak percaya pada anggotanya maka akan besar kesempatannya menghancurkan Sistem pria ini.
"Apa kau terluka?"
"Em, tidak! tapi kakiku sakit."
Ucap Athena mengangkat ujung Selimutnya hingga memperlihatkan bagian memar diarea Tumit dan mata kakinya karna tersandung Pagar Balkon tadi.
"Hm, akan ku obati!"
"A..Apa?" Athena tak percaya dengan jawaban Lucifer hingga matanya mematung saat Lucifer menggendongnya ringan melangkah masuk kembali kedalam kamar menuju ranjang.
"Apa dia sakit?"
Batin Athena merasa bingung. semalam Lucifer begitu memperlakukannya dengan sangat kasar tapi kenapa pagi ini ia bersifat seperti Pangeran dari Negri Dongeng.
"T..Tuan, tak usah! aku.."
"Diam!"
Lucifer berjongkok dihadapan Athena yang ia dudukan ditepi ranjang seraya satu kaki jenjang mulus wanita ini ia naikan kepahanya hingga melihat luka memar ditumit dan mata kaki Athena.
"T..Tuan!"
Lucifer hanya membatunya memijatnya kecil membuat Athena merasa Rileks, wajah Lucifer masih terkesan datar tapi mata pria itu menatap intens memar dikakinya.
"Lain kali berhati-hatilah!"
"Hm, Terimakasih!"
Ucap Athena mengulur tangannya memeggang pipi Lucifer yang terdiam sesaat lalu mengangguk berdiri menatap lembut wajah Athena yang juga tersenyum memandangnya.
Lama keduanya saling pandang hingga ada rasa aneh jika saling tatap begini hingga keduanya lansung mengalihkan pandangan ke sembarang arah dengan raut kecanggungan.
"Em, kau mandilah!"
"Itu.. "
"Akan ku carikan!"
Athena berbinar lalu berdiri menepuk bahu Lucifer yang lebih tinggi darinya dan melangkah pergi ke kamar mandi dengan raut wajah berubah datar begitu juga Lucifer yang melenturkan jari-jari tangannya.
Ia melangkah ke Walkcloset dengan tangan menekan sesuatu dibalik telinganya. ia dengan cepat memakai Pakaian seraya mengulur tangan membuka sesuatu dari balik lemari hingga memperlihatkan Deretan Senjata yang tertata rapi dibalik tatanan Pakaiannya.
"Mari bermain!"
Lucifer menyeringai mengambil satu Pistol Glock-20 yang pendek ia sembunyikan dibalik pinggang celana Jogernya hingga ia menyisir rambutnya asal lalu melangkah keluar dengan Kaos Oblong berwarna Hitam.
Tatapan mata datarnya menghunus pintu kamar mandi lalu menatap kearah Balkon. ternyata ia salah mengira kalau wanita ini tak bergerak cepat, nyatanya ia sudah mulai melakukan rencananya.
"Cih, lakukan apapun yang kau bisa!"
Gumam Lucifer lalu melangkah keluar kamar kembali menekan sesuatu dibalik telinganya dengan beberapa anggota yang lansung siaga menghampirinya.
"Master!"
"Serang Dron sampah itu!"
"Baik!"
Mereka lansung berpencar sementara Lucifer lansung naik kedalam Lift disampingnya ke lantai bawah tepat diruangannya. ia hanya diam menatap jam dipergelangan tangannya dan ini masih pagi untuk menciptakan kejutan baru.
Lift itu terhenti hingga membuka memperlihatkan Hera yang telah berdiri didepan sebuah Pintu ruangan gelap dengan ia yang melangkah besar kesana.
"Master!"
"Hm. katakan!"
"Ada 5 Dron yang berkeliaran di langit Alaska, kami harus apa?"
"Tinggalkan satu dan arahkan ke tumpukan mayat pagi ini!"
Hera mengangguk menghubungi Anggota Lainnya yang sudah bersiap sementara Lucifer masuk ke ruangannya dimana tempat berbagai Alat Sistem pertahanan Alaska dibentuk.
Semuanya sangat canggih dengan deretan Layar memperlihatkan seluruh bagian Alaska dan satu layar Kontrol ke Venuz.
"Berikan peringatan!"
Titah Lucifer melalui alat komunikasi dimejanya yang aktif hingga semua rekannya mendengar itu semua. Langit Alaska dari layar Monitornya sudah seperti kembang api membuat Lucifer puas akan kinerja bawahannya.
"Kau pikir mudah membobol Sistem yang ku rancang, bodoh!"
Maki Lucifer menyeringai kembali melakukan pekerjaannya, ia menyebarkan satu Virus IT kesemua jaringan Venuz hingga ia pastikan Kota itu akan mengalami krisis Internet.
Saat asik dengan Dunianya, Lucifer lansung terhenti saat melihat satu Kamera didekat Perbatasan ada Segerombolan Mobil dengan Plat Nomor yang sangat ia kenal hingga wajahnya mengeras.
Hera juga datang dengan wajah pucatnya menunduk kebelakang Lucifer yang meremas alat Control ditangannya hingga remuk melihat anak buah seseorang yang keluar dari Mobil itu.
"Master, Pengawal dari Istana Negara kota Venuz datang!"
Lucifer hanya diam dengan aura yang sangat tak bersahabat membuat Hera begitu sesak ada disini. ia sudah hafal jika Masternya tak akan sudi kembali ke tempat terkutuk itu. walau seperti Surga Dunia Venuz adalah Kutukan bagi Lucifer yang mempunyai Dendam berdarah dengan sejarahnya.
"President Hercules mengirim surat kepada anda, Master!"
"Aku tak perduli!"
"Tapi, dia terus meminta anda kembali dan menurut karna kalau tidak Alaska akan dihancurkan!"
Urat tangan Lucifer semangkin tercipta karna kepalannya yang menguat berbunyi retakan dari apa yang ia genggam, mata elangnya berkobar kemurkaan dengan rasa membangkang yang kuat.
Hati Hera mencolos melihat bagaimana penolakan Lucifer untuk kembali hingga ia menunduk membiarkan pria ini mengambil keputusan untuk mempertahankan Alaska.
"Selagi aku masih bernafas, tak akan ku biarkan mereka merebut Alaska dariku!!"
Brakk..
Lucifer menerjang Meja dihadapannya hingga patah membuat Hera gemetar tetap diam. sekarang yang ia takutkan pria ini akan selalu mengalihkan kehidupan penuh likunya dengan Rokok dan Alkohol itu lagi.
"Tidak akan pernah!!!"
Lucifer menghancurkan apa yang ia lihat sampai Hera melangkah pergi memberi ruang agar emosi Pria itu stabil kembali, ia sudah pucat melangkah pergi tak ingin menghadapi Lucifer ketika masa amarahnya masih menggunung.
....
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Sel-v
anak orkay ya?
2023-05-20
0
Sel-v
dia lupa kalo kemaren nendang dagu si Athena
2023-05-20
0
💞 NW 💞
mafia bukan
penjahat bandar narkoba pengusaha presdir ceo atau ap jg kayaknya bukan...lalu apa dan siapa sbnrnya lucifer...musuh negara dlm hal bagaimana
2023-04-15
0