Mysterious Love
Hey say, ketemu lagi dengan Author receh ini. untuk Cover Author lagi nyari jadi pakai apa adanya aja dulu ya say.. hihi nggak sempet soalnya.
Cuss lanjut...
...........
Siapa yang tak kenal Alaska? Kota dengan tindak Kejahatan tertinggi yang banyak mengundang Kriminalitas setiap harinya. Kota tua yang minim penghuni Masyarakat biasa tapi memiliki jejak Misterius yang kuat.
Suasanan yang menyeramkan tanpa aroma kehidupan, tempat bersemayamnya Gerbong Narkoba dan Pemberontak bersenjata yang membuat Markas ditempat itu menjadi Tempat paling berbahaya dan ditakuti oleh Masyarakat Negara Venuz yang berbatasan dengannya. tapi pertanyaannya, Kenapa tak seorangpun mampu kesana? kenapa Anggota Militer Negara tak menghancurkan kota itu?
Jawabannya hanya ada satu Nama. LUCIFER ...
Nama yang menyeramkan yang terjejak setiap melakukan Kejahatan besar tapi menghilang begitu saja seakan menjadi Penguasa Alaska yang paling ditakuti.
Perbatasan Alaska dan Negara Venuz menjadi Tabir pembatas yang kuat seakan membentengi antara Manusia buangan dengan Negara maju seperti Venuz yang selalu bersinar melebihi Alaska yang lebih dikenal Tanah Berdarah Iblis.
pembunuhan seorang pria paruh baya tanpa identitas di dalam Bar Apple Milik Tuan Gery terjadi pada Pukul 2 Tadi malam, dinyatakan Korban terkena luka sayatan dibagian leher dengan mulut penuh busa hingga mereggang nyawa ditempat Kejadian..
"Siall!!"
Gumam seorang wanita dengan rambut pirang kecoklatan sebahu yang tengah duduk didepan layar LED didalam kamarnya, netra coklat terang menyala tajam itu seakan menelan si pembicara didalam benda kotak tipis itu dengan kedua tangan mengetuk-ngetuk peggangan kursinya.
"Lagi dan Lagi!"
Yah, dialah Athena Hathwey seorang Agen Rahasia Milik Negara yang masih melihat bagaimana kasus pembunuhan terjadi dimana-mana. sebagian besar Aparat Kepolisian tak mampu menyelidiki sampai tuntas Kematian secara Misterius ini.
"Hena!!!"
"Sebentar, Nenek!!!"
Athena lansung mematikan Televisinya dan berlari keluar kamar yang sangat padat ini, ia melangkah menuju Dapur dimana aroma masakan sudah menguar sepertinya Wanita dengan kulit penuh keriput itu telah mematangkan Energi untuknya.
"Nek, kenapa memasak? aku bisa mengurus diriku sendiri."
"Ayolah, apa yang kau bisa, ha? mengurus rambutmu saja kau tak bisa, Cihh! sekarang makan-makananmu dan berangkatlah Kuliah."
Tak mau membantah Nenek Nuseta yang menjadi keluarga satu-satunya, akhirnya Athena pasrah memakan-makanan berbahan Sefood ini dengan sangat imut dan bergaya Feminim dari Hot-pants dan Tengtop berwarna hitam yang menutupi dada sekang dan perut datar dengan lengan tegapnya.
Athena selalu dimanjakan oleh Nenek Nuseta karna Cucu satu-satunya, tapi bukan berarti Athena akan manja dan sangat tak berguna seperti Gadis seumurannya. ia hanya berperilaku seperti ini didepan sang Nenek seorang.
"Bagaimana Kuliahmu?"
"Baik!"
"Hanya baik?" Nenek Nuseta yang mencoba memancing kalimat baru seraya mencuci piring.
"Baik, Nek! semuanya berjalan dengan baik."
"Tak ada yang sangat baik?"
Athena menghentikan suapannya dengan bibir merah delima dan mata berubah datar tapi seketika ia menarik sudut bibirnya kecil tak ingin membuat wanita rentan ini sakit.
"Aku belum punya pacar, tapi akan ku usahakan."
"Ayolah, Hena! umurmu bukan gadis lagi."
"22 itu sangat muda!" Acuh Athena masa bodoh tapi Nenek Nuseta ingin Athena seperti gadis-gadis luar yang bergandengan dengan laki-laki agar terlihat normal karna lingkungan tempat mereka tinggal itu dipenuhi dengan kebebasan.
"Nak, kau ingin selalu digunjingkan para tetanggamu?"
Athena berdiri meminum segelas Susu diatas mejanya lalu mengelap bibir seperti busur panah itu dengan sarbet dan lansung memeluk wanita senja dengan rambut hampir semuanya memutih ini.
"Nek, biarkan saja mereka berkata apa. Wanita tak Normal, ****** atau apapaun. asalkan tak menganggu Nenek, hm?"
"Tapi Nenek tak suka dia mereka mengatai Cucuku tak Normal, lihat saja bagaimana bentukanmu mengalah anak gadis mereka yang tak berguna itu."
Athena hanya menjawab dengan kekehan seraya melangkah menuju Sofa didepan Televisi ruang tamu sana, rumah ini tak terlalu besar hanya cukup untuk mereka berdua saja.
Drett..
Ponsel Athena berbunyi hingga tangan lentik tanpa hiasan itu mengambilnya seraya menatap kebelakang dimana Nenek Nuseta masih asik dengan kegiatan rutinnya.
"Hm."
"Jendral menyuruhmu datang ke Gedung."
"15 menit."
"Jangan terlam.."
Tutt..
Athena mematikan sambungannya asal lalu melangkah masuk menuju kamar, Ranjang minimalis kecil hanya muat untuk satu orang dengan perabotan tak berguna seperti buku-buku lama dan mesin mainan robot anak-anak itu memenuhi kamarnya, tapi ia hanya acuh membuka lemari yang menggantungkan semua jenis pakaian.
Tapi jelas tak ada Rok didalam sini. ia meraih Jeans hitam, Jaket, Masker dan Topi. pakaian yang sangat tak digemari kaun wanita jaman sekarang karna membosankan tapi begitulah Athena, ia tak suka Dunia Feminim yang membuang waktu.
"Hena!!! jangan keluar dulu."
"Kenapa, Nek?"
Tanya Athena seraya cepat memakai Celana dan Jaketnya hingga dalam beberapa menit ia selesai tanpa ber Make-up atau Lipstik karna wajahnya memang sudah cantik tak perlu dipermak banyak.
"Jangan keluar kalau tak mencari pacar!!"
"Akan ku bunuh semua laki-laki di sekitar sini karna kau, Nenek."
Umpat Athena menyambar Ransel Hitam miliknya yang sudah siaga barang-barangnya disana dan bergegas keluar berlari kecil menghampiri Neneknya yang menyusun Piring bersih.
"Aku pergi!" seraya mencium pipi keriput itu.
"Mencari pacar?"
"Hm, akan Hena bawakan satu ekor untuk Nenek."
Nenek Nuseta lansung membelo jengah mendengarnya hingga memandangi Athena keluar dari pintu kayu itu dan menghilang dimatanya.
Dan disinilah tempat pengujian iman. disepanjang jalan Athena dipandang aneh oleh para Tetangga dan Ibu-Ibu yang biasa berkumpul didekat persimpangan jalan menuju jalan raya. ia hanya acuh seakan mata dan telinganya sudah tebal digunjingi setiap hari.
"Hey, Wanita tak Normal. mau kemana?"
"Putriku baru saja dibawa oleh laki-laki yang sangat tampan, dan kau kapan?"
"Putrimu dibawa Unta Tua!!"
Ketus Athena hanya acuh, memang di Negara ini tradisi aneh yang kental terjadi. setiap orang tua akan bangga jika anak gadisnya dibawa laki-laki keluar asalkan Tampan dan Dompet cukup rasanya sudah sangat dibanggakan.
"Dasar Wanita sombong!!"
"Kau mau bukti?"
Athena menghentikan langkahnya membuat para Ibu-Ibu itu saling pandang sinis.
"Cih, bukti apa?"
"Anak kalian dijajahkan!"
"Kauu!!"
"Pergi dari sini!!"
Geram Athena hingga beberapa wanita paruh baya itu melangkah pergi saat Athena sudah jengah mendengarnya. tinggal satu wanita lagi yang menghuni rumah tepat disamping tempat kecilnya.
"Dan kau!! urus kehidupanmu sendiri!"
"Cihh, merusak suasana pagiku!" ia menutup pintu kasar membuat Athena menggeleng tapi masih ada umpatan didalam sana.
"Dasar Sombong!!!"
Athena membatu tetap melangkah terus sesekali melihat Jam dipergelangan tangannya. sepatu yang ia pakai sudah berdetak lama meninggalkan pemungkiman terlarang yang sangat ia musuhi itu, apalagi mereka semua selalu menganggapnya Sampah karna hanya Rumahnya yang masih tua di Kompleks ini. sedangkan yang lain sudah memakai Beton.
"Sangat bangga, padahal Putrinya dijajahkan di berbagai tempat."
Gumam Athena sinis melihat ke tepi jalan dimana banyak kaum remaja yang berpacaran, Negara ini memang maju dan berkembang pesat. tapi budaya *** bebas dan Kemesuman ini sudah mendarah dagging mengiringi Kemajuan dalam segala bidang.
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Dibawa pacar aja bangga,Lain bemer ya gaya pacarannya orang luar negeri..😂
2024-03-22
0
April Omen
maksdnya gembong kali bukan gerbong
2024-01-04
0
#ayu.kurniaa_
.
2023-12-02
0