Malampun mulai pekat, tatapan mata mereka semangkin menajam kelayar Laptop yang sedari tadi menyala memperlihatkan Personel angkatan CIA(Central Inteligence Ageney) masih bergegas mencari tempat persembunyian di Alaska.
Mayat-mayat yang ditemukan hampir semuanya yang mengalami tanda sayatan nama di paha dan diseluruh tubuhnya. dan tentu itu tak luput dari pengamatan mata Athena.
"Kalian cari tempat peristirahatan, besok pagi dilanjutkan!"
"Baik, Kapten!"
Athena menghela nafas halus melenturkan jari-jarinya dan otot lehernya, ia bersandar ke punggung kursi dengan kedua tangan mengetuk peggangan kursinya.
Mata Indah tajam itu menatap kelangit-langit ruangan seraya bersiul kecil memang keggemarannya seperti ini, melayang jauh berfikir dengan senyau siul yang merdu.
"Kapten!"
Dames yang datang membawa berkas yang diserahkan Jendral Guinter tadi padanya, wajah pria gempal ini tampak kusut dengan mata berat yang terlihat.
"Ada apa?"
"Jendral mengirim ini untukmu!"
Dames duduk disamping Athena yang lansung membuka Berkas ber Mab merah ini, sedangkan Dames memanfaatkan waktu itu dengan kembali menyantap bekal camilannya yang sangat banyak ia bawa.
"Mau!"
"Tidak!"
"Haiss."
Gumam Dames melihat Athena sangat acuh, entah pria mana yang akan meluluhkannya nanti. yang jelas masih seribu tahun yang akan datang.
"Hannes?"
Gumam Athena mencoba mengingat, Hannes adalah nama Keluarga Bagsawan yang 10 Tahun ini telah mengalami pembunuhan berantai sampai anak cucu dari setiap keluarganya di bunuh, dan pelakunya masih belum ditemukan karna seakan-akan kejadian ini saling berkaitan seperti saling membunuh antar keluarga.
Athena menatap satu foto tua dimana disini ada Tuan besar Eroano yang merupakan Anak kedua dari Ayahnya Albreto, disini ia berdiri dengan seorang wanita cantik yang tersenyum menatap ke Kamera dengan dua anak laki-laki yang ada dibelakang mereka, tapi tak jelas wajahnya karna setengah terbakar.
"Haiss, tak ada salinan Foto ini? ini tak jelas."
"Itu yang ditemukan di sana, kata Jendral kau harus turun tangan lansung kesana."
"Kediaman itu?"
Dames menelan sisa kunyahannya lalu menatap serius Athena yang juga memandang dengan raut yang sama. keduanya sama-sama terdiam lalu...
"Aku tak tahu!"
"Sial!!!"
Athena memukul kepala Dames yang terkekeh lalu melanjutkan makannya, sedangkan Athena lansung menghubungi Jednral Guinter untuk meminta surat perintah.
"Ada apa, Athena?"
"Jendral! apa kau memerintahkan aku untuk menyelidiki kasus ini?"
"Hm, Yah! aku sudah sangat tak bisa untuk turun ke sana, kau tahu sendiri kesehatanku bagaimana. pergilah susul anggota lainnya ke Alaska. karna semua pusatnya berada disana."
"Tapi.."
"Pergilah! bawa semua yang kau butuhkan, uhukk.. aku ..aku percaya padamu."
"Siap, Jendral!"
Sambungan itu terputus dengan renungan Athena mendengar suara batuk dari seraknya pria tua itu, apakah ia harus pergi? bagaimana dengan Neneknya yang tinggal sendirian di Rumah sana.
"Ada apa?"
"Kau jaga Nenekku dirumah!"
Uhuk..
Dames terbatuk keras mendengar ucapan Athena yang berdiri mengemas barang-barangnya dengan tatapan sangat tak setuju Dames.
"Kapten, kau..kau mau apa? dan.."
"Jendral memerintahkan aku ke Alaska! kau jaga Nenekku dan katakan kalau aku ada Tugas Kuliah ke Luar Negri dan akan pulang lama."
Dames menggeleng menghalang langkah Athena keluar dari ruangan ini membuat kepalan tangan Athena menguat menatap tajam Dames yang pucat.
"A..Aku hanya berfikir, Nenekmu itu tak akan percaya padaku. apalagi dia pasti sudah menyiapkan makanan untukmu, setidaknya pulanglah dulu. nanti pagi baru kau pergi, kau butuh rencana kan?"
Athena terdiam sejenak menatap keluar Jendela ruangan ini yang gelap, benar juga. ia harus benar-benar memastikan Neneknya tak khawatir dan barulah ia bisa pergi dari sini.
"Hm, kau pulanglah!"
"A..Aku..Aku mau ke rumahmu, Kapten!"
"Untuk?"
Tanya Athena menyelidik membuat Dames agak kikuk dipandangi netra coklat bergradasi ini.
"A.. Aku merindukan, Nenek!"
"Hm!"
Athena meraih Ranselnya kembali dan lansung melangkah keluar dari ruangannya, ia kembali memakai Masker dengan Dames yang leluasa saja karna ia memang anggota yang diresmikan didepan banyak orang, sedangkan ia hanya anggota bayangan khusus.
"Kopral!"
Dames mengangguk angkuh saat para Penjaga sana memberi hormat padanya menuju Lift, perut buncitnya yang berisi tampak merekahkan kancing Baju yang sudah sesak sedari tadi menampung beban.
Athena hanya diam dengan tatapan aneh para Penjaga itu padanya, langkahnya yang tegas tak menye-menye membuat mereka menduga itu adalah anggota bawahan dari Kopral Dames yang bertugas.
Drett..
Ponsel Athena berbunyi dengan sigap Athena mengeluarkannya dan melihat kesekelilingnya yang tak ada orang hingga masuk ke dalam Lift, nama Neneknya tercantum disana.
"Ne.."
"Ini sudah malam kenapa tak pulang? apa sudah dapat pacarmu?"
Athena membelo jengah mendengar pertanyaan itu.
"Hena, kau sudah dapatkan pacarmu?"
"Belum, Nek! mencarinya sangat susah disini!"
"Ya Tuhan, kalau begitu kau pulang. lanjutkan besok saja. sepertinya ini mau hujan, tapi cari dalam perjalanan, ya?"
"Dia pikir ini seperti mencari anak ayam."
Gumam Athena menjauhkan Ponselnya membuat Dames terkikik, memang Athena sangat berbeda saat bersama si tua di ruamah kecil sana.
"Hena!!"
"Iya, Nek! nanti ku cari, eh.. ini sudah hujan. dahhh Nek!"
"Hena kau.."
Tutt..
Athena mematikan sambungannya lalu kembali merubah raut wajahnya semangkin dingin menatap tajam Dames yang lansung diam dari kikikan gelinya.
"Sekali kau tertawa, ku tarik lidahmu!"
"M..Maaf, Kapten! Maaf."
Ucap Dames penuh penyesalan hingga agak berlari kecil mengikuti langkah Athena keluar Lift ke lantai bawah menuju Pintu keluar yang dijaga Petugas keamanan.
"Kopral!!"
"Hm."
Dames kembali bersikap Cool mengantar Athena menuju Loby Mobilnya, Athena hanya diam berdiri didekat tangga didepan lapangan ini.
Ia menatap lurus kedepan hingga ia merasakan ada yang mengawasi mereka dari atas sana hingga mata Athena menatap ke atas.
Ia menyipitkan netra coklatnya melihat benda kecil didekat Tiang Bendera yang paling tinggi hingga ia melihat Gedung ini bergantian dengan benda kecil sedikit bercahaya merah itu.
"Kapten!"
Dames sudah melajukan Mobilnya kehadapan Athena yang terdiam sejenak menatap ke Gedung lalu melangkah masuk ke Mobil Dames yang melaju stabil keluar Gerbang.
"Hari ini sangat melelahkan, ya?"
Athena hanya diam mengetuk kursinya dengan pikiran melayang, matanya menatap ke luar Jendela hingga saat dipertengahan Jalan ia melihat para wanita yang berkeliaran di Jalanan dengan pakaian yang Minim hingga banyak ditemani para lelaki.
"Itu para wanita penghibur disini, aku kenal mereka."
"Wanita penghibur?"
Dames tersenyum penuh binar saat Athena menanggapi ucapannya, jarang-jarang si cuek ini menyambung.
"Iya, Wanita penghibur yang diidamkan banyak lelaki, aku pernah membooking mereka tapi mereka tak mau. katanya tak mau bercinta dengan Drum berjalan, Cihh sangat menyebalkan bukan?"
Dames kembali menatap Athena yang membisu menatap keluar hingga ia lansung mengumpat, mungkin jaringan disini E hingga wanita ini memutuskan percakapan begitu saja.
.......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Denzo_sian_alfoenzo
apapun jdulnya penguasa sbnrnya adlh mark 😅 aq suka smua karyamu thor ❤️
2023-05-13
1
Cancer
jngn kasih kendor ya nek😁
2023-02-22
0
玫瑰
Makin seru ni
2022-11-22
0