Tatapan Intens Jendral Guinter lansung menghunus layar Laptopnya, ia beberapa kali melihat jam tangan dipergelangan kekarnya dengan sangat khawatir. tiba-tiba saja sinyal dari perangkat yang terpasang di cincin Athena tiba-tiba hilang dari Pantauan mereka.
"Jendral, Sinyalnya terputus di dalam Gedung!"
"Sambungkan lagi!"
Dames berusaha menyambungkan kembali tapi tetap saja Eror Conection yang buruk padahal cuaca sangat bagus dan tak Exstreme sama sekali.
"Bagaimana bisa? kemaren disini masih tersimpan Jaringan."
"Kemungkinan ada layanan yang diputus dari Venuz ke Alaska, Jendral!"
Jawab Dames berfikir agar cerdas karna ia mengkhawatirkan Athena didalam sana. walau Kaptennya itu sangat menyebalkan tapi ia tak tega membiarkan wanita secantik itu menjadi santapan Gagak Hitam yang memang banyak di Alaska.
Tiba-tiba perasaan takut menjalar di hati Dames hingga membuat perutnya bergejolak keroncongan.
"Jendral!"
"Hm."
"ۢBagaimana kalau Kaptenku disantap Gagak-Gagak itu?"
Jendral Guinter hanya membelo jengah mendrngar ucapan Dames yang meredam rasa takutnya dengan mengemil camilan, ia tetap menatap Foto Kota Alaska yang sangat menyeramkan membuat ia mematikan Laptopnya.
"Untuk sekarang kita tunggu kabar dari Athena, kalau tidak ada sedari besok kau pantau lewat jalur atas dari Agen lain!"
"T..Tapi bagaimana Gagak itu me.."
"Akan ku lempar kau kedalamnya jika masih membantah!!"
"Siap, Jendral!!!"
Dames lansung berdiri hormat akan bentakan itu lalu mengelus dadanya melirik kepergian Jendral Guinter diambang pintu lalu mengumpat memakan kembali camilannya.
"Kapten! semoga kau baik-baik saja."
......
Sedangkan wanita yang dibicarakan itu tengah memanjat ke pagar Balkon kamar seraya menaiki beberapa beton dengan alat komunikasi dicincin permata berliannya yang hancur dipijaki kaki pria bedebah itu.
Athena harus memanjat beberapa Lantai untuk mendapatkan Jaringan tapi sayangnya hanya sebagian kecil seakan mempermainkannya lalu menghilang membuat ia naik darah.
"Sialan, sudah cukup pria gila itu merusak Moodku hari ini. dan kau jangan coba-coba."
Geram Athena mengangkat tangannya tinggi seraya berpeggangan ke pinggir beton disampingnya hingga ia tersigap saat ada suara anak buah Lucifer dibawah sana.
"Apa kau menemukan penyusup?"
"Tidak, tapi aku menemukan sisa Hewan yang dikirim kemari oleh musuh Master!"
Athena lansung turun dengan cepat bergelantungan kembali kepinggir jendela hingga ia kembali terjun keatas Balkon dengan pakaian yang sama.
"Apa yang mereka Maksud Anggota CIA?"
Gumam Athena berfikir kecil mengibas rambutnya yang membuat ia panas, tatapan matanya tertuju pada Cincin pertama yang hampir saja remuk dipijaki pria itu dengan jengkel.
"Bagaimana ini? kenapa Jaringannya tiba-tiba menghilang?"
"Mencari apa?"
Athena lansung tersigap saat kedatangan pria ini kembali mengejutkan jantungannya yang tadi sangat fokus untuk mencari solusi.
"Mencari udara segar, Tuan!"
Lucifer yang bersandar ke daun pintu Balkon tampak diam menatap penampilan Athena yang menurutnya sangat cantik tapi dari rautnya ia sangat tak tertarik pada wanita ini.
"Hm, kesegaran tak akan datang jika kau membawa bangkai ditubuhmu!"
"M..Maksudnya?"
Lucifer melempar handuk kewajah Athena dengan kasar lalu berbalik melangkah menuju ranjang dengan semaunya sendiri membuat Athena benar-benar diuji kesabarannya.
"Mau ku mandikan!"
"A..Aku..Bisa.."
Athena berlari cepat menuju pintu didalam sana hingga membuat Lucifer menyeringai menatap kembali kebelakang. ia sudah membuat Kota ini buta akan sinyal Komunikasi hingga tak ada satu orangpun yang akan mampu mendeteksi apa yang terjadi didalamnya.
"Kau pikir mudah membohongiku!"
Gumamnya lalu melangkah ke arah pintu keluar tak ingin membuang tenaga menunggu Tikus liar itu selesai membersihkan diri.
Dan saat ia membuka pintu kamar, nyatanya Hera sudah berdiri didepan pintu dengan tatapan mata menunduk tak berani menatap wajah Tampan datar Masternya.
"Master!"
"Hm!"
"Apa yang harus saya lakukan untuk Tahanan di ruang bawah?"
Lucifer terdiam sesaat, sebagian besar Tawanan diruang bawah adalah bagian dari Personel kiriman si tua bangka itu dan jika ia menghabisinya sekarang maka permainan tak akan seru.
"Jalankan saja olahraganya!"
"Baik!"
Hera pamit melangkah pergi dengan pandangan aneh, tak biasanya Masternya bisa menunda menghabisi nyawa para Tawanan itu tapi apa ada yang lebih mengasikan dari pada melihat mereka meminta ampun menyebut nama Lucifer itu sendiri.
Jawabannya tak ia dapatkan sekarang. ia harus menjalankan titahan mutlak itu sesuai kehendak Masternya.
Sedangkan Lucifer. ia bersiul kecil bersandar ke ambang pintu memejamkan matanya dengan pikiran yang melayang sendiri, sementara Athena yang sudah selesai mandi itu mengumpat mengintip keluar pintu. nyatanya bajingan itu masih ada disana.
"Sial!! kenapa dia tak pergi?"
Gumam Athena mengeratkan simpulan handuk didepan dadanya seraya bersandar ke pintu kamar mandi menunggu Lucifer pergi dari pintu tapi nyatanya siulan pria itu semangkin keras membuat Athena sudah mendingin didalam sini.
"Ayolah!"
Gumam Athena sudah mengigil dengan tetesan air dirambutnya masih basah ini hampir saja kering menunggu Lucifer keluar hingga beberapa saat kemudian siulannya menghilang hingga mata Athena berbinar.
"Terimakasih, ya Tuhan!"
Athena mengelus dadanya lega lansung membuka pintu leluasa seperti dikamarnya hingga kakinya melangkah keluar mengibas rambutnya bebas.
"Sudah selesai?"
Duarrr..
Athena seakan menjadi patung didekat ranjang saat suara itu muncul dari belakang tubuhnya hingga wajahnya pucat dengan cengkraman ke simpulan handuknya mengerat.
"A.."
"Mandi wanita memang sangat lama!"
Athena menelan ludahnya kasar lalu mengangguk tanpa menoleh kebelakang melainkan ia merapatkan kakinya menjaga jarak dan waspada agar tak ada sesuatu diluar batas.
"Tuan, apa anda tak keluar? saya ingin mengganti baju!"
"Berbalik!"
"Tuan saya.."
Srett..
Mata Athena terbelalak saat handuknya ditarik dari belakang hingga ia lansung berbalik menubruk tubuh kekar itu dengan satu tangan lansung menutupi mata elang yang tak sempat menatapnya karna pergerakan Athena sangat cepat.
Grep..
Lucifer refleks memeluk pinggang ramping polos Athena yang merapat ketubuhnya dengan satu tangan Athena menutup matanya hingga keduanya sama-sama tersengat saat kedua kulit ini berdempet dengan teggukan berat Lucifer menelan ludah kasar saat merasakan kedua benda kenyal yang sudah terbayang berapa ukuran dikepalanya itu membuat ia merinding.
"Kau.."
"J..Jangan membuka mata!!"
Tekan Athena tak lagi perduli suara lembutnya seraya menatap kebelakang dimana ada selimut diatas ranjang hingga perlahan ia menarik lengan Lucifer untuk berbalik tapi sangat susah karna Posisinya sudah rapat.
"Kau berbalik!"
"Kau?"
"A..Tuan, kau.. kau berbalik, aku mohon!"
Ucap Athena terselip nada geram hingga Lucifer berbalik dengan Athena lansung meloncat keatas ranjang menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
"Sudah!"
Lucifer kembali berbalik hingga menyeringit melihat Athena menggulung tubuhnya hanya wajah yang terlihat dan puncak kepala Tikusnya ini.
"Kau dingin?"
"Tidak, tapi..tapi ini lebih baik, Tuan!"
Gugup Athena karna tadi ia mengira Lucifer melihat bentukan tubuhnya dan pasti ia sudah tak punya harga lagi dihadapan siapapun.
Melihat itu Lucifer tersenyum menyeringai hingga ia kembali bergestur khas memasukan kedua tangannya kekedua saku celana menatap Athena dengan mesum.
"T..Tuan kau..kau tak melihatnya kan?"
"Apanya?"
"Itu.."
Lucifer membungkuk membuat Athena memundurkan kepalanya hingga semberaut pucat itu bisa Lucifer lihat dan kali ini tak dibuat. ini memang rona asli karna memang semuanya terjadi tak direncanakan.
"Kau tahu?"
"A..Apa?"
Lucifer mendekatkan bibirnya ketelinga Athena yang berusaha tak menendang kepala pria ini menjauh sejauh-jauhnya tapi ia takut tubuhnya terexspos sempurna.
"Bentuknya lumayan!"
Degg...
...
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Rose_Ni
tuh kan,Lucifer udah tahu Athena mata-mata
2022-08-31
1
Ray
Apanya yg lumayan bentuknya😄Semangat selalu ya Thor💪🙏
2022-08-04
0
Isabelle Moreau
lumayan katanya.. 😂😂😂
2022-07-13
0