Athena terkejut mendengar suara itu hingga ia mematung ditempat dengan satu tangan masih memeggang Furniture Gagak diatas meja ini.
Suara yang begitu penuh makna dari alunan kata singkat yang tersimpan banyak arti. Athena memejamkan matanya menghela nafas halus menormalkan rasa gugupnya atas aura pria itu.
"A.. Tuan!"
Athena berbalik dengan senyum dibibir sensualnya merekah dengan wajah dibuat sepucat mungkin, ia menarik pandangannya tunduk hingga menatap kelantai kamar.
"Kau suka?"
"A..Apanya?"
Tanya Athena polos dengan raut kucing yang memakan umpan. Pria berambut lurus tapi setengahnya menutupi separuh mata itu seperti potongan ala Jepang yang juga cocok dengan matanya yang agak sipit.
"Kamar!"
Ucap Lucifer mendekat dengan kedua tangan didalam masing-masing saku celananya dengan pandangan Intens ke wajah cantik Athena yang menunduk berpeggangan ke pinggir meja dibelakangnya.
"S..Suka, a..aku.. Suka, kamarnya bagus."
"Benarkah?"
"Iya, Sialan!!"
Batin Athena menyambar karna ia sangat kesal ditanya berulang kali dengan pokok bahasan yang sama, tentu ia menyembunyikan itu dari bungkusan epik senyum indah rona merah pipi tirusnya.
"Iya, dan..dan juga nyaman."
"Hm."
Lucifer duduk dipinggir Ranjang empuk ini dengan bersila angkuh tapi matanya menatap ke Balkon kamar dimana pemandangan reruntuhan Gedung didepannya terlihat jelas dimata Elangnya.
"Kenapa bisa tersesat?"
"Aku tak tahu, awalnya aku kira aku tengah ada didalam Mimpi. tapi nyatanya.. woww.. aku menemukan Kota ini."
Ucap Athena begitu gembira membuat Lucifer tersenyum miring menepuk tempat disampingnya hingga Athena mematung.
"Ada apa? Tuan!"
"Duduk!"
Athena perlahan melangkah pelan mendekati Lucifer yang masih bertopang kaki angkuh menatapnya dengan pandangan yang sangat sulit diartikan.
Saat bokong berisi Athena ingin duduk disampingnya, Lucifer lansung mengangkat tangannya mencengkram bongkahan dagging kenyal ini.
"Kauu!!!!"
Athena Refleks membentak lalu ia berdiri menjauh menatap Lucifer dengan amarah tapi bayangan dimana ini Misinya membuat Athena tak berdaya, jika terbongkar sekarang maka ia sudah terlanjur masuk ke Alaska.
"Apa? Kau meninggikan suaramu!"
"A.. bukan begitu, aku..aku hanya terkejut, yah."
Jawab Athena cengengesan tapi mengusap bokongnya kasar seakan tangan pria ini adalah tangan Mahluk kotor yang tak pantas menyentuh tubuhnya.
"Kemari!"
"Aku duduk disini saja!"
Athena lansung menjatuhkan tubuhnya disamping kaki Lucifer seraya bersandar ke tepian ranjang berselonjoran kaki menunjukan lebam di lututnya.
Athena mencari cara agar ia bisa mendapatkan Informasi dari pria ini setidaknya ia tak sia-sia mengorbankan Bokong indahnya.
"T..Tuan."
"Hm."
"Sebenarnya anda kenapa disini?"
Tak ada jawaban selain seringaian kecil dengan satu tangan terulur membelai kepala Athena yang seketika tercekat diam ditempatnya, tubuhnya seakan kaku dengan tangan besar nan kekar itu seperti memainkan untaian pendek bergrlombang miliknya.
Srett..
"***!"
Athena meringis saat rambutnya ditarik sampai ia memeggang pinggir ranjang menahan sakit karna rambutnya seakan mau lepas dari kulit kepalanya.
"Hidup!"
"T..Tuan."
"Aku disini hidup, kau kira apa, hm?"
Athena terdiam kembali bernafas saat Lucifer melepas cengkramannya dan kembali membelai rambutnya lembut, bahkan sangat lembut bak memperlakukan hewan peliharaan tapi Athena yakin pria ini sudah gila, ia suka terkekeh sendiri dengan emosi yang labil.
"Aku harus memilih kata-kata."
Athena membatin berfikir tapi tengkuknya yang kali ini jadi sasaran dicengkram kuat tangan besar itu seakan begitu geram padanya.
"T..Tuan!"
"Kau tak menjawab, hm?"
"A.. Iya, aku..aku percaya!" Jawab Athena cepat hingga Lucifer kembali menyeringai melepas tekananya ketengkuk Athena dan menepuk-nepuk halus puncak kepala wanita ini.
"Aku suka keberanianmu."
"Y..Yah aku, aku memang berani."
Jawab Athena mengalihkan pembicaraan yang tadi, ia menatap ke Balkon dimana suasana langit mulai berubah senja dan ia sudah terperangkap ditempat ini entah kapan akan kembali membawa bukti dan informasi berguna.
"Emm, Tuan!"
"Hm."
"A..Aku bisa memijat kakimu!"
Tawar Athena memulai rencana B nya yang kali ini harus bisa membuat pria ini percaya kalau ia memang wanita ****** yang baru sadar dari mabuknya.
"Hm."
Athena dengan cepat melenturkan jari-jari lentiknya dan memijat dengan lembut dan telaten disertai wajah yang malu-malu yang sangat ia benci, ia membenci dirinya sendiri.
Bugh..
"***, Tuan!"
"Kau punya tenagga?"
Athena mengangguk mengelus dagunya yang ditendang kaki kokoh ini hingga Athena melanjutkan pijatan, kali ini ia menambahkan sedikit tenaga membuat dagunya kembali diterjang sampai sudut bibir Athena berdarah karnanya.
"T..Tuan!"
"Kau ingin membunuhku?"
"Iya!"
Jawab Athena sudah geram tapi kemudian ia mencengir mengusap darah yang keluar dari bibirnya dan ia usapnya ke lantai dibawahnya dengan nanar dan penuh angkara murka.
"Iya, aku sangat ingin mengambil nyawamu yang begitu berarti. Tuan! anda sangat Mulia bagi saya."
"Benarkah?"
"Emm, Yah! apapun, Tuan bisa katakan saya akan lakukan sebagai tanda terimakasih sudah menyelamatkan saya tadi."
Jawab Athena penuh keceriaan hingga Lucifer mengeluarkan Rokoknya dan menyesap santai dengan hembusan asap ke wajah Athena yang tetap mempertahankan senyuman walau taringnya sudah seakan mau keluar.
"Kau yakin?"
"Iya, apapun untuk Tuanku!"
Lucifer mengangguk kecil masih merokok dengan santai dan Cool. ia sesekali menatap Athena dengan pandangan aneh yang Athena jabarkan itu sebagai tatapan Misterius bagi Gagak hitam ini.
"Ada seorang wanita."
"A..Iya."
"Dia pandai bermain drama tapi juga sayang untuk tak ditonton."
Athena terdiam menelan ludahnya kasar merasa agak tersinggung dengan ucapan itu, hatinya resah menebak apa pria ini tahu apa yang ia lakukan atau bagaimana.
"Kau diam."
"Aku mendengarkan, Tuan!"
Athena kembali memijat kaki kekar ini bergantian dengan mata yang masih menatap Lucifer yang bersiul dengan memainkan asap yang terbentuk dari rokoknya.
"Aku suka Mainan baru."
"Aku juga suka mainan, Tuan!"
"Hm, kali ini sepertinya cara bermain agak berbeda."
Athena mendengarkan dengan baik, kadang-kadang pria ini seakan tahu ia siapa tapi kenapa pikirannya buyar saat ada saja kalimat sanggahan.
"Bagaimana?"
"Cukup mudah."
Ucap Lucifer lalu berjongkok dihadapan Athena yang bungkam ditempat menatap wajah Tampan ini seperti orang tak waras dan begitu menyeramkan.
"Menyelinap, lalu Whusss.."
"A..Apa?"
Tanya Athena saat Lucifer menujuk ke Balkon kamar hingga ia melihat segerombolan gagak yang tiba-tiba berterbangan ke Balkon masih berebut daging yang ia patuk dari gedung lain.
"Ikut berbagi dengan anak-anakku!"
Lucifer tertawa keras menepuk kepala Athena lalu terdiam kembali merokok berdiri Cool tapi wajahnya berubah datar menatap Athena dengan pandangannya sendiri.
"Pikirkan, Permainan apa yang seru."
"A..Aku tak mengerti. Tuan!"
Lucifer menyeringai menatap tubuh Athena lalu memandang ke Balkon. sepertinya sangat indah jika Tubuh ini terukir paruh para Putranya.
"Begini saja, hm?"
Lucifer meremas pungung Rokoknya yang hanya setengah dihisap dan masih berapi itu dengan mudah membuat Athena agak ngeri tapi ia masih menunggu apa yang akan dilakukan pria ini.
"Kita bermain. Polisi dan Penjahat!"
"Tuan, aku tak bisa aku.."
Lucifer dengan sengaja menginjak tangan Athena yang ada dilantai jingga berbunyi retakan membuat Athena menggeram meraptkan mulutnya menahan sakit.
"Siapa yang lebih licik!"
Gumam kecilnya lalu melangkah pergi membuat Athena lansung memejamkan matanya dengan jari-jari yang terkilir ditekan pria itu kebawah lantai.
"Pria sialan kau!"
....
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Denzo_sian_alfoenzo
knp aq bayangin nya klo athena itu sprt alen dan lucifer sprt pak tua antonio 🤣
2023-05-13
0
Denzo_sian_alfoenzo
knp aq blm bs bayangin gmn c lucifer ni dy orang barat ato orang korea 😅
2023-05-13
0
Mystera11
entah knp aq suka bnget crita yg alurnya mengisahkan ttg kkerasan,,, sputar dunia mafia tntunya...apalg mngambil sudut pandang luar negeri...
2023-02-27
0