Gulungan selimut itu masih membungkus tubuh indahnya, tak sekira bagaimana ia ingin berteriak memakai dan memukuli pria yang sekarang dengan sangat santai berbaring disampingnya tanpa selimut tengah memejamkan mata.
"T..Tuan!"
"Hm."
"Pakaianku?"
Lucifer hanya diam. ia sama sekali tak membuka matanya melainkan berbalik memunggungi Athena yang lansung menggeram ingin memukul tapi tak sampai menyentuh membuat sudut bibir Lucifer terangkat membentuk sebuah senyuman Simark.
"Siapa yang menyuruhmu mandi?"
"Tadi, anda yang.."
"Aku tak melakukan apapun."
Athena terdiam sejenak menghela nafas lalu berbaring memunggungi Lucifer yang lagi-lagi tak akan membiarkan wanita yang sudah terlalu berani masuk ke Wilayahnya ini bernafas lega malam ini.
Dengan sedikit tekanan, Lucifer menendang pinggang Athena hingga wanita itu terpekik tertahan berpeggangan ke sudut ranjang.
"Tuan!"
"Selimutku!"
"K.Kau..Kau bisa pakai yang lain, aku butuh ini. Tuan!"
"Tak ada selimut lain!"
Ucap Lucifer berbalik menatap Athena yang mengeratkan belitan selimut ini ketubuhnya. ia menatap handuk yang tadi tergorok dibawah sana hingga ada rasa lega sedikit memberinya nafas buatan.
"Sebentar, aku mengambil Handuk!"
"Selimutku!"
"Sebentar, kau tak tahu kata sebentar, ha?"
Geram Athena kesal hingga wajah Lucifer mengeras ingin kembali memukulnya tapi Athena segera mengatupkan tangannya meminta maaf tak ikhlas.
"M..Maaf, Tuan! aku agak dingin jadi, emosiku naik turun!"
"Selimut!"
"Sial!!! sudah tahu aku butuh ini, memang pria tak tahu diri."
Batin Athena menggeram berusaha bersabar. ia terdiam sejenak mencari Ide baru untuk turun tapi pria ini tak melihat Tubuh polosnya lagi seperti tadi.
"T..Tuan!"
"Hm."
"Tutup matamu!"
Namun, kali ini Lucifer sudah habis kesabaran dengan menunggu wanita ini membuka selimut hingga ia dengan cepat menarik pinggir selimut yang membalut tubuh Athena lalu menendang pinggang wanita ini untuk turun kebawah ranjang.
Brugh..
Athena refleks menyangga tubuhnya dengan kedua tangannya dibawah sana hingga ia tak terlalu membentur lantai dengan wajah penuh amarah menatap Lucifer yang telah menggulung tubuhnya dengan selimut memunggunginya.
"Memang pria sialan!"
Geram Athena membekap dadanya sendiri lalu berdiri dengan tubuh polos yang diterpa rasa dingin. ia tak menyangka cuaca Alaska akan sedingin ini ketika malam hari.
Tapi, setidaknya Athena punya rencana untuk mencari Informasi ketika pria ini tertidur jadi ia tak perlu sakit-sakit diperlakukan kasar seperti itu.
Dengan sigap dan cepat Athena merangkak menyusuri tepi ranjang meraih handuknya dilantai tepat didepan mata Lucifer yang tengah terpejam seakan mati rasa.
"Apa dia sudah tidur?"
Batin Athena menatap Lucifer yang tak bergerak seraya memasang handuk ke tubuhnya, ia sedikit mengigil karna tiba-tiba lantai ini mendingin menyerap kehangatan ditubuhnya.
"Kau sudah tidur, Tuan?"
Tanya Athena menepuk kecil kaki Lucifer yang tak bergerak hingga ia menunggu beberapa saat untuk memastikan, dan yah. helaan nafas pria ini mulai stabil hingga ia lansung hati-hati menaiki ranjang empuk ini.
"Lihat saja, kalau sampai kau tertangkap. aku yang akan memukuli wajah sialanmu ini."
Geram Athena sudah sangat bahagia membayangkan ia akan mengintrogasi Lucifer lalu membalas semua perlakuan tak mengenakan ini. bahkan pinggangnya sudah sangat sakit ditendang kaki tak berguna ini.
Lama Athena memijat pinggangnya kecil seraya melihat keseluruh sudut kamar yang tak ada yang mencurigakan, hanya ada Lemari minuman dan rokok yang berjejer sangat merusak pemandangan mata indahnya.
"Apa Sinyalnya sudah membaik?"
Athena memeriksa cincinya hingga ia melangkah turun ke lantai menuju Balkon, ia mencari kembali hingga matanya berbinar saat Permata cincin ini aktif walau tak terlalu kuat.
"Jendral! Jendral disini Athena."
Athena bersuara kecil melihat kesekelilingnya. ia terus melakukan panggilan darurat tapi tak ada yang merespon dari seberang sana.
"Dames! Dames kau mendengarku?"
Athena lansung geram menendang pinggir Balkon.
"Sial!! kenapa tak dijawab?"
Umpat Athena mengacak rambutnya frustasi, ia ingin memberi tahu kalau sekarang ia sudah menemukan Markasnya dan bagaimana cara bawahan Lucifer bekerja tapi semuanya seakan mati.
"Dari pada aku membuang waktu, lebih baik mencari bukti lain!"
Athena dengan cepat masuk kembali seraya menatap Lucifer yang masih memejamkan mata dalam keadaan yang sama hingga ia beralih menatap Lemari botol-botol Minuman ini.
"Kalau dia mati, kau akan ku buang ke tempat Sampah Venuz!"
Geram Athena membuka lemari itu seraya mencari. deretan minuman alkohol berbagai jenis ini tak ada yang mencurigakan sama sekali apalagi disini tak ada Buku atau sekedar majala.
"Kemana dia?"
Gumam Athena berfikir memeriksa dilaci, barang-barang disini sangatlah langka tapi menurutnya tak menarik. hanya miniatur gagak dan beberapa Lukisan Tua yang menyeramkan.
Lama Athena mencari hingga ia mulai kualahan tak menemukan apapun, ia sedikit berfikir kalau misalnya Lucifer punya ruangan sendiri atau ini hanya kamar biasanya saja karna, Mustahil orang penuh rencana seperti pria ini tak memiliki tempat khusus.
"Apa jangan-jangan ditempat lain?"
Gumam Athena menatap kearah pintu keluar. ia mendekati Lucifer dengan pelan tanpa deritan, pergerakannya pun sangat halus memang seperti Intelijen yang terlatih.
"Kau tak bangun, kan?"
Gumam Athena menepuk pinggang Lucifer palan lalu melambaikan tangan lentiknya kewajah pria ini hingga Athena berbinar cerah karna ia tak susah-susah lagi berkeliaran.
"Bagus, Tidurlah sampai pa.."
Gret..
Mata Athena membulat saat tangannya ditarik kuat oleh tangan kekar ini hingga ia lansung tumbang tak sempat menyangga tubuhnya lagi mengungkung tubuh kekar Lucifer yang masih memejamkan matanya tapi tangan pria ini mencengkram pergelangannya.
"K..Kau.."
Lucifer hanya diam seakan kembali terlelap hingga Athena menahan nafasnya dengan posisi seintim ini, wajah Lucifer tepat terbenam ke dadanya hingga ia sangat susah bergerak.
"Jauhkan wajahmu!"
"Ehm!"
Lucifer bergumam kecil lalu menarik pingggang ramping Athena kesamping hingga sekarang ia pasrah dipeluk erat seperti guling dengan kedua tangan kekar ini membelit tubuhnya.
Helaan nafas Lucifer terkesan pelan dan sangat stabil hingga membuat Athena sulit membedakan pria ini tidur atau tidak.
"T..Tuan!"
Lucifer diam dengan dagu bertopang ke kepala Athena yang meraba dada bidang berotot ini hingga ia merasa sangan kagum akan bentuk tubuh pria ini yang Atletis, tapi ia sangat jijik.
"Tuan, lepas, A..mm!"
Athena bernafas tertahan saat tiba-tiba pelukan Lucifer menguat sampai mencekik tubuhnya yang sulit bernafas membuat Athena sedikit memberontak barulah belitan tangan pria ini mereda.
"Tuan, kau .."
Lucifer kembali membelit erat hingga wajah Athena lansung merah seperti kepiting rebus menahan cekikan kuat Lucifer ketubuhnya dalam beberapa saat kemudian kembali mengendurkannya hingga nafas Athena memburu terlentang dengan keringat dingin bercucuran dikeningnya.
Sudut bibir Lucifer terangkat melihat rona pucat itu kembali tapi kali ini disertai dada Athena naik turun tak beraturan mengisi udara kembali ke rongga dadanya.
"Kau belum tidur?"
Akhirnya Lucifer membuka suara agak serak dan berat membuat Athena membatu menyentak kasar lengan kekar yang ada dipinggangnya ini tapi sayangnya belitan Lucifer sangat kuat menguncinya hingga ia hanya bisa bergerak pelan itupun susah payah memunggungi pria ini.
Kali ini, Lucifer tak ingin mengulang penyiksaan wanita ini hingga ia menekan kecil bagian disela belakang telinganya hingga kembali menggulingi Athena yang hanya mengumpat saat kaki kekar ini menimpa pahanya.
"Tubuhnya berat tapi masih saja meinmpaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Ray
Apakah Lucifer bisa jatuh cinta sama Athena Thor🤔? AQ tunggu Up ceritanya🙏
2022-08-04
0
Sri Widjiastuti
ketahuan dong dr gerakan lincah nya Athena, klu bukan orang biasa
2022-06-08
1
M Dimas Putra
masih tahap" awal nich,,, gk sabar liat lucifer bucin akut kya abi mark... 🤭🤭🤭🥰🥰🥰🥰🥰
2022-03-10
1