Langkah tegas Athena masih menyusuri jalan-jalan sempit di Kota ini. dibalik kacamatanya ia menatap Intens setiap orang yang berlalu-lalang didekatnya dengan berbagai bentuk dan keadaan.
Tak hayal ia melihat ada beberapa Pejalan kaki yang merokok ditempat Umum padahal sudah terdapat aturan bawah disampingnya ada Rumah Sakit dan itu sangat dilarang merokok sembarangan.
Karna merasa sangat jengkel, Athena melangkah keluar dari Jalan sempit setapak yang ia lalui ke jalan besar dekat Post Rumah Sakit yang sangat ramai dipadati semua orang yang berkeperluan.
"Ehm!"
Athena berdehem kecil, ia duduk dengan santainya didekat Pria yang terlihat dipenuhi dengan tato dan gambar Gagak Hitam dengan rambut Plontos disertai tindik mengelilingi daun telinga dan bibirnya, terlihat sangat menyeramkan.
"Mau Rokok?"
Pria berambut Plontos dengan asap rokok menggumpal dihidungnya itu mengulur satu batang Rokok ke hadapan Athena yang hanya diam menatap kesekelilingnya yang banyak orang memperhatikan mereka, apalagi tampilannya yang aneh bersama pria ini.
"Ini bukan tempat merokok."
"Hey, Ayolah! tak ada yang bisa melarang ku merokok disini, ini wilayahku." Ucapnya dengan percaya diri membuka Kaos tipis berwarna putih itu hingga menunjukan tubuh tegap dan berototnya yang membuat semua orang ngeri.
"Namamu?"
"Igor. memangnya kenapa? kau menyukaiku?"
Si Pria menjijikan itu ingin menyentuh tangan Athena hingga ia lansung berdiri menatapnya datar seraya melirik ke jalan sepi dibelakang Gedung Rumah Sakit ini.
"Ikut aku!"
"Ouhh, kau suka tempat sepi, hm?"
Igor membuang sisa puntung rokoknya kesembarang arah dengan langkah kecil mengikuti Athena yang menjahui Keramaian tak ingin memicu keributan, ia melihat tempat dibelakang Rumah Sakit yang sangat sepi dan tak terawat.
"Ayo, aku pasrahkan padamu!"
"Kau yakin?"
Gumam Athena melenturkan jari-jari tangannya membelakangi Pria plontos yang sangat bernafsu melihat lekuk tubuhnya dari Jeans yang ketat membentuk Body ini.
"Yah, aku sangat suka caramu bermain di dalam sepi begini."
"Memang harusnya begitu!"
Bughh..
Tanpa banyak bicara Athena melempar Ransel hitan ditangannya ke wajah pria itu hingga membuat Igor terkejut saat kaki jenjang yang ia sangka akan menari ditubuhnya tadi malah menari menghujami dadanya.
"Wanita sialan!!!"
Igor yang memeggangi dadanya itu, lansung menyerang balik Athena yang menagkap tinjuan kekarnya dengan sekali pelintir kebelakang tubuh kekar Igor yang lansung menjerit karna suara retakan ditulang lengannya.
Krekk..
"Aaasss!!!"
"Ini bukan wilayahmu."
Geram Athena mengunci pergerakan pria ini dengan kedua lututnya menekan betis dan tangannya memelintir dengan satu lagi menarik dagu pria itu dengan kuat.
Matanya sudah menyala dengan sangat geram melihat sampah Negara tak berguna ini merusak pemandangannya.
"M..Maaf, aku..aku tak akan mengulangi ini lagi."
"Berapa banyak orang yang kau bohongi!"
Krekk..
Athena lansung memutar kuncian dagu dan leher itu hingga pria itu lansung tewas dengan sendirinya, ia menatap kearah sekitar yang tak ada orang dengan CCTV yang minim disini.
Athena tak pernah memberi kesempatan melebihi kesabaranya, dari tatapan Masyarakat tadi ia mengambil kesimpulan kalau pria ini sudah beberapa kali ditegur tapi tak akan pernah berubah.
"Sampah sepertimu, tak akan dicari orang."
Gumam Athena memberi pesan pada Teman-Temannya untuk membereskan ini, ia harus cepat ke Gedung besar CIA untuk menemui Jendral yang memanggilnya tadi.
"Nona!"
Seorang Penjaga Rumah Sakit yang datang dari depan mendekati Athena yang lansung menendang Mayat pria ini kebelakang Tong sampah sana lalu ia kembali seperti biasa seakan tak terjadi apapun.
"Iya, Pak?"
"Kau siapa?"
Petugas Keamanan itu mencurigai Athena yang tadi dilaporkan salah satu Staf Rumah Sakit yang melihat Seorang wanita berpakaian gelap mencurigakan membawa seorang Pria berandalan biasa didepan Post Rumah sakit.
"Mahasiswi!"
"Kenapa kau kesini? dan dimana pria itu?"
Wajah Athena dibalik masker sana bertambah geram, petugas tak berguna ini sama sekali tak ada artinya hanya menambah beban Negara saja.
Dengan cepat Athena menunjukan Kartu Pelajar Mahasiswinya hingga pria paruh baya itu membaca dengan cermat lalu memberikannya dengan wajah biasa seakan tak ada kejanggalan. padahal Kartu ini adalah Kartu palsu yang ia gunakan untuk berbagai penyamaran.
"Baik, lain kali jangan bersamanya. dia Berandal di sini."
"Seharusnya itu tugasmu, menjaga keamanan Masyarakat disini! bukan hanya memeriksa, tapi melakukan tindakan. PAHAM!"
Pria itu terkejut mendengar suara Athena terdengar sangat tegas sesuai dengan gesturnya yang penuh kewaspadaan, dari penampilannya memang wanita ini terlihat biasa tapi ia mulai ragu dengan pengamatannya.
"Baik, saya akan lebih waspada."
"Sudah terjadi baru kau Waspada!"
Umpat Athena kasar lalu melangkah pergi, sungguh entah apa yang terjadi pada Negara ini sekarang. semuanya hanya berfikir tentang jabatan tanpa melaksanakan kewajiban.
Ia menyandang Ranselnya melangkah keluar dari wilayah Rumah Sakit untuk kembali ke tujuannya, ia beberapa kali melihat Jam dipergelangan tangannya agar tak terlambat dalam beberapa menit saja.
Mata Athena selalu tertuju pada anak-anak yang melewatinya dengan digandeng kedua orang tuanya, rasanya ia ingin seperti itu tapi sangat disayangkan ia hanyalah yatim, piatu sejak lahir.
"Kehidupan yang sangat gelap."
Gumam Athena menggeleng terus melangkah sendiri sampai ia bingung tujuan hidupnya kemana. yang jelas ia hanya ingin tugasnya selesai lalu pulang bertemu Neneknya. hal sederhana yang selalu ia lakukan tak bisa berjalan atau berpacaran dengan sembarang lelaki.
Namun, ia tersigap saat mendengar jeritan didekat lorong sempit yang sangat sunyi karna ini sudah memasuki Wilayah tepi Kota.
"T..Tolong."
Athena menghentikan langkahnya, ia menatap disekitar sini sudah tak ada orang melainkan ada Lorong gelap tempat pembuangan sampah Kota yang terbengkalai cukup jauh dari Rumah Sakit.
"T..Tolong."
"Kau dimana?"
Tanya Athena menatap waspada kesemua tempat ini, ada banyak tempat sampah yang memenuhi area kotor yang ia jadikan jalan pintas menuju Gedung CIA-nya.
"T..Tolong!"
Athena menyibak kecil Tong sampah disampingnya hjngga matanya terbelalak melihat tangan penuh darah yang dibungkus didalam Plastik beserta ada tubuh yang juga ditimbun botol-botol plastik.
"T..Tolong."
"Kau.."
Athena lansung menarik tubuh pria tanpa tangan ini keluar dari gulungan sampah hingga Tubuh plos tanpa busanan ini digerogoti Serangga dan binatang pengerat seperti tikus membuat Athena sedikit menahan nafas akan baunya.
"T..Tolong."
"Kau bisa mendengarku? kau jangan banyak bergerak aku akan.."
"D..Dia.. Dia L..Lucifer, dia.."
"A..Apa maksudmu?"
Sayangnya pertanyaan Athena hanya dijawab hembusan nafas terakhir dari pria paruh baya yang dipenuhi luka sayatan, mata Athena menajam saat membaca ukiran di paha pria ini dan itu nama yang selalu di sebutkan setiap ada Kematian misterius di Negara ini.
"LUCIFER! siapa?"
Athena mengumpat beberapa kali merasa sangat pusing, ia banyak menemui segala tindak Kriminal tapi kali seakan semuanya berhubungan dan memiliki dendam.
"Kapten!!!!"
.......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
OMG😱😱😱
2024-03-22
0
Qaisaa Nazarudin
ATHENA AKU PADA MU..🥰🥰🥰😍😍😍😍
2024-03-22
0
Rangrizal28
keren baru baca seru ceritanya.lanjut
2023-05-28
1