Depresi berat!

Raut khawatir itu seketika tercipta dari wajah-wajah Para Agen IT CIA yang sangat terkejut saat Sistem mereka kembali diretas Eror dengan Virus yang membuat semuanya rusak parah.

Ketikan jari itu semangkin dipercepat dengan tatapan mata fokus dan wajah yang berfikir bagaimana bisa ini terjadi untuk yang kesekian kalinya? padahal semuanya sudah diamankan dalam Kode yang rahasia.

"Kenapa jadi begini? aku sudah katakan kalau sekarang kita tak bisa lengah karna mereka akan menyerang kapan saja."

Jendral Guinter menatap tajam 5 Agen khusus yang tengah berusaha memulihkan Sistem CIA kembali. mereka terlihat sangat berusaha tapi setiap memasuki laman Web dan ingin mencoba kembali Login tetap nama LUCIFER yang keluar hingga membuat mereka terdiam sejenak.

"Jendral! Virus ini menuruti Sinyal Internet dari Sistem dan membuat eror semua perangkat, kami butuh waktu untuk memulihkannya!"

"Sial!!!"

Umpat Jedndral Guinter bersandar kekursinya. bagaimana sekarang mereka bisa mengirim alat untuk melacak keberadaan Athena atau berkomunikasi mengirim kembali Personel khusus dari angkatan yang sama jika kendalanya adalah Komunikasi yang buntu.

"Dames!"

"Siap. Jendral!!"

Dames berdiri memberi hormat dengan sisa camilan didalam mulutnya membuat Jendral Guinter menghela nafas kasar.

"Kau pantau terus apa Athena masih mengirim Sinyal atau apapun yang bisa membuat kita tahu dia berada di Gedung yang mana!"

"Tapi, Dronnya sudah tak ada, Jendral!"

"Pakai sinar sensor."

"Itu membutuhkan Koneksi dan kita tak punya!"

Jawab Dames apa adanya membuat Jendral Guinger naik pitam melangkah pergi mencari jalan lain agar bisa menghubungi Athena. ia sudah melakukan pertemuan dengan Mentri Pertahanan soal Vidio dimana banyak Rakyat Venuz yang menjadi Korban di Alaska dan ia menunggu tanggapan lansung dari Presindet Negara ini.

.......

Athena tengah merenggu duduk diatas Ranjang empuk berwarna abu ini, ia terdiam beberapa saat melihat kesekelilingnya dengan tatapan yang sangat lemah dan merasa pusing.

"Apa kabar Nenek?"

Gumam Athena merasa khastir dengan wanita tua itu. ia tak bisa kemanapun selain menuntaskan Misinya dan kembali menemui Nenek Nuseta tapi rasanya ini sangat panjang.

"Aaaa!!! Kenapa aku harus kesini?"

"Kau!"

Athena terdiam saat ada suara yang memanggilnya hingga ia menoleh kearah pintu dimana Si wanita berambut emas dengan mata yang selalu mengibarkan kemarahan padanya itu tengah berdiri dengan tegap.

"Kenapa?"

"Kesini!"

Athena akhirnya pasrah, ia memakai kaos berlengan pendek warna putih kebesaran milik Lucifer dengan celana panjang Jogernya membuat tatapan Hera bertambah sinis.

"Hm."

"Kau bukan wanita biasa kan?"

Athena menyeringit bersandar dengan santai ke Daun pintu seraya menatap Hera dengan pandangan sinis. ia mencempol rambutnya asal dengan wajah tak takut sama sekali.

"Aku wanita, kau tak lihat aku punya dada?"

"Kau sengaja mendekati Master agar kau bisa menyerang kami! iya kan?"

Athena hanya diam memperhatikan betul gelagat Hera yang sangat terpancing saat ia bersama Lucifer, yang benar saja ia jatuh cinta pada pria itu.

"Kalau aku mencintainya kau mau apa?"

"Kau!!"

Hera mengulur tangannya ingin menampar pipi Athena hingga tangan jenjang Athena tak tinggal diam lansung sigap menagkapnya dan memelintir kebelakang tubuh wanita ini.

Grett...

Hera terkejut saat Athena mengunci lengan dan kakinya hingga ia benar-benar yakin kalau wanita ini adalah Personel yang dikirim untuk memata-matai mereka.

"Kau mata-mata kan?"

"Kenapa kau sangat ingin tahu, hm?"

Athena melepas pelintirannya lalu menendang pinggang Hera yang lansung berbalik ingin kembali menendangnya namun sayangnya Athena juga melakukan hal yang sama hingga kaki keduanya saling menendang kuat.

Bughh..

Hera tertolak kebelakang dengan Athena yang tetap santai didepan pintu. mata Athena berubah datar memasukan kedua tangannya kedalam kedua sisi saku celana hingga gestur Athena persis seperti yang biasa Lucufer lakukan.

"Itu urusanku!"

"Kau dengar baik-baik!"

Hera melangkah mendekati Athena yang juga menantang dengan raut wajah datar yang sama sekali tak bisa disentuh.

"MASTER! tidak akan MENCINTAIMU!"

"Hm, aku harap kau jangan menangis."

Geram Athena hingga Hera lansung mendorong bahunya kasar lalu melangkah pergi meninggalkan Athena yang mendecah kesal menghela nafas halus menatap kearah depan dimana ada tangga entah kemana perginya.

"Sangat membosankan!"

Gumam Athena lalu menutup pintu kamar dan melangkah menuju tangga dihadapannya. ia menatap kesemua seluk beluk tempat ini sesekali terhenti melihat lukisan dan hiasan dinding yang sangat unik.

"Kenapa dia sangat suka pada Gagak?"

Gumam Athena menatap Lukisan Gagak yang berkibar perkasa dilangit yang menurutnya ini langit Alaska yang agak senja kekuningan. sangat cantik tapi ada terlihat rona merah dicakar Hewan ini membuat Athena menggeleng.

"Apa harus ada dagging?"

Umpat Athena lalu melanjutkan langkahnya menuju tangga atas seraya meneliti beberapa tempat disini. ia cukup kagum dengan Desain ruangan didalam yang tak seperti pemandangan diluar, ini seperti Desain Klasik kuno yang mengedepankan warna usam tapi penuh Estetika dari ukiran dindingnya.

Brughh..

Athena tersigap saat mendengar suara reruntuhan diatas sana hingga ia lansung melangkah menuju tangga atas dengan raut wajah penasaran yang kuat.

Suara pecahan kaca dan reruntuhan barang-barang itu dengan jelas ia dengar hingga langkahnya terus mendekat dengan mata tertuju pada satu pintu yang tepat ada didekat perbatasan ujung tangga yang ia pijaki.

Prankk..

Athena mendekatkan telinganya ke pintu itu hingga suara berisiknya begitu terdengar hingga membuat tangan Athena lansung terulur menekan Gagang pintu untuk membukanya tapi beriringan dengan lemparan Botol kaca kearahnya.

Brugh..

Athena lansung berjongkok hingga lemparan itu melewati atas kepalanya. mata Athena terbelalak melihat siapa yang dengan tampilan kacaunya itu tengah melempar Botol-Botol Alkohol dari Lemari kaca sana kedepan pintu dengan satu botol yang ia peggang seraya duduk diatas Sofa yang sudah berserekan kaca-kaca tajam ini.

"Brengsek!!! kalian semua!!!!"

"K..Kau.."

Athena mengelak dari semua lemparan botol itu hingga ia menelisik kedinding agar Lucifer yang tengah mengamuk dengan mata merahnya itu tak melukainya.

"Alaska ini Milikku!!! Persetan dengan kalian semua!!!!"

"Hey!"

Athena mendekat kebelakang Lucifer yang masih menegguk alkoholnya lalu ia lempar kesembarang arah dan bergantian menyesap rokok yang tampak sudah beberapa batang dihabiskan membuat wajah Lucifer merah dengan mata berair juga meradang tak mau menghentikan teggukan Alkohol dan Rokok yang ia hisap dengan penuh kemarahan.

"Hey! kau bisa tersedak!"

"Kau!!!"

Lucifer menggeram saat Athena memeggang pundaknya hingga ia menepisnya kasar seraya mencoba berdiri walau agak oleng membuat Athena khawatir jika Tubuh Lucifer tumbang kearah pecahan kaca sana.

"Kauu!!! Kau mau melawanku, hm?"

Lucifer tersenyum miring masih menyesap Rokoknya seraya berdiri oleng beberapa kali ingin jatuh tapi ia bisa mengimbangi kakinya dengan topangan ke Sofa.

"Kau bicara melantur! buang botolnya!!"

"Diam!!!!"

"Kau yang diam!!!"

Bentak Athena mencoba bergerak mendekati Lucifer yang menggeleng mencoba memperjelas pandangannya yang kabur, rasanya semuanya berpusing membuat ia terkekeh kecil menatap keatas langit-langit ruangan ini dengan tawa jenakanya.

"Ada gempa!"

"Kepalamu!! Buang botolnya!!"

Geram Athena meloncat keatas Sofa menarik bahu Lucifer agar tak terus melangkah mundur kebelakang hingga Tubuh lemah Lucifer oleng lansung tumbang keatas Sofa panjang dibawahnya.

Brugh..

Athena jatuh keatas tubuh Lucifer yang memejamkan matanya karna sangat pusing seakan tempat ini berputar meneggelamkan kesadarannya.

"G..Gempa!"

"Sialan!!"

Umpat Athena mengelus dadanya yang sakit jatuh tepat menubruk dada bidang keras Lucifer yang masih meracau dengan mata mengerijab menatap keatas.

"Gem..Gempa!"

Gumam Lucifer lalu terkekeh kecil kembali menyesap Rokoknya dan ia hembuskan kewajah cantik Athena yang lansung terbatuk karna tersedak asapnya.

"Hey, Tikus!"

"Kau memang sudah tak waras!"

Athena bangun dari kungkungannya ketubuh Kekar Lucifer yang meracau aneh terus menghembuskan asap rokoknya ke arah Athena yang menghela nafas halus tak mengerti akan Sifat Pria ini.

"Gempa!!! Gempa Sialan!!!"

"Jangan lempar!!"

Athena mencengkal tangan Lucifer yang ingin melempar Botol yang digenggam kerahnya hingga wajah Lucifer kelam membuat Athena merinding.

"Berani kau melawanku!!!"

"Apanya?"

"Kauuuu!!!"

Lucifer ingin mendorong Athena tapi kepalanya sangat berputar hingga ia mencengkram rambutnya kuat dengan Rokok yang terlepas.

"Shittt!!"

"Itu makanya, kalau tak bisa jangan memaksakan!"

Athena menarik tubuh Lucifer agar duduk lebih baik diatas Sofa hingga menyandarkan kepala keangkuhan itu kedadanya dengan satu tangan membelit pinggang Lucifer yang masih meracau tak jelas.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kalian sangat jahat!"

Athena terdiam mendengar lirihan kecil yang sangat penuh luka dari bibir Lucifer yang memejamkan matanya dengan suara parau karna sudah lama berteriak.

"Dia tak adil!"

"Kenapa?"

"Aku sangat membencinya! dia membunuh semuanya, Ibu.. Ayah. aku membencinya!!!!"

Teriak Lucifer membuat Athena terdiam mendengarkan dengan baik. ia mengelus kepala Lucifer yang bergumam kecil tapi sudah lebih tenang membenamkan wajahnya ke belahan dada Athena yang hanya diam membiarkan selagi Pria ini tenang.

"A.aku membencinya!"

"Suttt, sudahlah! kau tidur saja, hm?"

Lucifer memeluk tubuh Athena erat hingga ia memejamkan matanya mendengarkan degupan jantung yang sangat menenangkan baginya. Athena menyandarkan tubuhnya ke Sofa hingga Lucifer berbaring dengan kepala bertumpu keatas paha empuk Athena sementara wajah terbenam keperut datar wanita ini.

"Hmm."

Lucifer mengambil tangan Athena disampingnya, dan ia letakan diatas kepalanya hingga Athena mengelusnya pelan membuat helaan nafas Lucifer berubah tenang membuat Athena tersenyum kecil.

"Jika kau sadar. kau jadi pria paling menyebalkan sedunia."

Gumam Athena lalu menyandarkan kepalanya kepunggung Sofa menatap ruangan yang berantakan ini, entah apa yang terjadi sampai membuat pria ini depresi berat.

...

Vote and Like Sayang..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***