Brakk..
Lemparan gelas itu lansung meluncur didepan kaca dihadapannya. emosinya seketika meluap dengan raut wajah yang merah meradang membayangkan betapa Intimnya wanita sialan itu dengan Masternya.
"Sialan!!! Dasar Sialan!!!"
Hera menendang apapun yang ada dihadapannya hingga kamar ini sudah sangat berantakan karna amukannya, kepalan tangannya menguat dengan guratan amarah mengubun.
"Kau!! Kau memang sangat licik!!"
Geram Hera naik pitam. ia juga tak habis pikir kenapa Lucifer yang jelas-jelas ia sangat kenal pria itu tak mudah ditipu dan sangat cerdik tapi kenapa sekarang ia malah mengikuti rencana wanita brengsek itu.
"Athena! Lihat saja, kau akan tahu rasanya hidup di Alaska!!!"
Geramnya tertawa kecil membayangkan Athena akan dibunuh oleh Lucifer sendiri. dan itu sangatlah menyenagkan baginya. ada Ide berlian dikepala Hera mengingat Athena itu suka mengelak maka akan ia buat Athena berbicara dihadapan Masternya sendiri.
"Aku harus membuat Master mau mengunjungi Istana Negara Venuz dan perjodohannya akan terjadi."
Hera tersenyum puas memikirkan rencana briliannya. jika Lucifer kembali ke Venuz dan bertemu dengan semua orang termasuk Keluarganya maka akan mudah mendesak pria itu untuk menerima Perjodohannya.
.....
Sedangkan didalam kamar sana. Athena tengah melamun diatas Ranjangnya dengan Lucifer yang telah tertidur disampingnya. ia berfikir cara menghubungi Markas bagaimana? sedangkan alat Komunikasi di cincinnya sudah ia putuskan? apalagi ia tak tahu apa Neneknya sudah makan atau belum.
Lama Athena diam dengan separuh tubuh dibaluti selimut berbaring menyamping memunggungi Lucifer yang juga melakukan hal yang sama.
"Apa Nenek baik-baik saja?"
Batin Athena sangat resah, bagaimana jika wanita tua itu kembali sakit apalagi tak ada orang dirumah yang akan mengurusnya? ia disini. dan bagaimana kalau Madam Mery membuat sakit Jantung Neneknya kumat?
Athena berperang dengan pikirannya hingga ia sempat berfikir untuk mengakhiri ini. ia tinggal memberi tahu kalau Lucifer itu nama pimpinan Klan Alaska dan tempatnya berada didalam Reruntuhan Gedung maka ia bisa bebas dari Misinya.
"Ada apa, hm?"
"Eh!"
Athena tersigap saat satu lengan kekar yang menelusup kesela selimut memeluk perut datarnya lembut dengan tubuh yang berdempet. Athena sudah biasa hingga ia hanya diam menatap lurus kedepan.
"Tidak ada! kau tidurlah, ini sudah malam. Tuan!"
"Bagaimana aku bisa tidur? saat kau tak tidur!"
Bisik Lucifer membenamkan wajahnya ke rambut harum Athena yang merasakan kalau sikap Lucifer padanya itu terlelu lembut, kadang ia bingung. apa pria ini tak merasakan kejanggalan atas kehadirannya?
"Aku hanya tak bisa tidur."
"Apa ada masalah?" tanya Lucifer mengelus perut datar Athena yang memejamkan matanya menggeleng hingga helaan nafas Lucifer meruak halus.
Dengan ringan Lucifer membuka laci disamping ranjang hingga memperlihatkan benda pintar yang sudah lama tak ia gunakan, bisa dibilang sudah bertahun-tahun karna ia hanya memakai Alat Pantau di Ruangan khususnya.
"Buka matamu!"
"Tadi, kau menyuruhku tidur. Tuan!" jengah Athena tak ingin bicara dengan Lucifer yang mencengkram perut Athena kuat hingga ia lansung pasrah.
"Baiklah!"
"Hm."
Athena lansung membuka matanya hingga..
"Aaaa!!!"
Athena memekik keras melihat satu benda pipih yang terlihat sangat rapi dan bersih tentunya sangat mahal.
"10 menit!"
"T..Tuan, kau..kau serius?"
Tanya Athena berbalik berbinar menatap mata elang Lucifer yang suka melihat binar cerah dinetra Coklat ini. entahlah rasanya senyum Athena sangat beracun baginya.
"Hm, aku sedang berbaik hati sekarang!"
"Aaaaa!!!! Terimakasihh!"
Refleks Athena memeluk Lucifer yang menarik sudut bibirnya kecil mengusap kepala Athena yang lansung bangun dari baringannya.
"Aku pinjam sebentar, Tuan!"
"Apa dia sangat penting bagimu?" tanya Lucifer masih menahan Ponsel ditangannya menatap menyelidik Athena yang mengangguk.
"Sangat. dia satu-satunya yang ku punya!"
Jawab Athena lolos begitu saja, memang suara Lucifer tak terkesan begitu merencanakan hal buruk. lagi pula pria ini juga tak akan tahu apa maksudnya.
"Apa dia sangat Spesial?"
"He'm. sangat spesial!"
"Kekasihmu?" kali ini suaranya agak mendingin membuat Athena lansung menggeleng menunjukan Cincin dijari manisnya.
"Dia itu temanku. dia yang memberikan ini!"
"Laki-laki?"
"Perempuan. ayolah, hanya sebentar!"
Athena ingin menganbilnya tapi Lucifer masih menahan karna ia masih belum puas dengan jawaban Athena barusan.
"Kau yakin?"
"Apanya?"
"Dia bukan Pecinta sesama jenis?"
Athena lansung terkekeh membekap wajah Tampan Lucifer dengan bantal dipahanya. rasanya sangat menggelikan saat membayangkan Nenek Nuseta itu penyuka sesama jenis.
"Hey!! aku masih waras, Tuan!"
"Siapa tahu kau agak berbelok!"
Ketus Lucifer memberikan Ponselnya hingga Athena lansung ingin melangkah turun tapi Lucifer mencegahnya membuat dahi Athena mengkerut.
"Ada apa, Tuan?"
"Aku juga ingin mendengarnya!"
Degg..
Athena lansung diam mulai gugup karna pasti nanti Lucifer tahu kalau yang ia Telfon ini suara Nenek-Nenek dan apa yang harus ia bicarakan?
"A.. itu.. ini..ini agak rahasia. Tuan!"
"Rahasia?"
Tanya Lucifer menyipitkan satu matanya sedangkan satunya lagi tertutup oleh helaian rambutnya yang agak panjang sedikit disamping. hanya pinggirnya saja yang terlihat menutupi pelipisnya.
"Bukan itu, ini pembicaraan antar wanita!"
"Bicara atau tidak!"
Tegas Lucifer hingga akhirnya Athena mengangguk menyetujuinya. ia menghidupkan layar Ponsel dimana Walpaper utamanya adalah langit Alaska membuat Athena menggeleng saja. tak ada Privasi sama sekali hingga ia fokus ke Telepon utamanya.
"Apa ada sinyalnya?"
"Hm, ada!"
Athena mengangguk menekan Nomor Nenek Nuseta yang masih ia hafal betul dikepalanya dan mulai memanggil. Athena mendengarkan suara Memanggil yang tersambung hingga ia sungguh menanti.
"Haaa!!!"
"Aa.. emm, Nenek!"
Ciut Athena kecil membiarkan Lucifer meletakan kepalanya ke paha Athena hingga mata elang itu tak mengalihkan pandangan ke wajah gugup Athena.
"Kau siapa? kenapa malam-malam menelfonku?"
Suara Nenek Nuseta yang terdengar kesal membuat senyum Athena mekar. ia sangat merindukan lengkingan serak dari kerongkongan kendur itu.
"Nek, kau tak mengenalku?"
"A..Athena!!!! i..ini Hena?"
"Iya, Ini Hena!"
Jawab Athena menantikan jawaban Nenek Nuseta diseberang sana, sementara Lucifer. ia tengah fokus menatap dada Athena yang selalu menjadi pusat perhatiannya.
"Hena!!! apa kabarmu, Nak? dan..dan bagaimana? apa sudah jadi?"
Dahi Athena mengkerut tak mengerti dengan ucapan Nenek Nuseta yang ambigu.
"Apanya yang jadi?"
"Itu, apa pacarmu sangat perkasa?"
"A..Apa?"
Gumam Athena tak percaya hingga menjauhkan Ponselnya dari Lucifer yang menahan tangan Athena untuk menjauh hingga membuat wajah Athena benar-benar pucat takut Lucifer mendengarnya, melihat raut aneh itu Lucifer lansung menekan sesuatu dibalik telinganya lalu melepas cengkalannya ketangan Athena.
"Nenek kasih saran. kau harus pandai bermain, atau perlu Nenek kirimkan cara membuatnya."
"Tidak perlu!"
"Ayolah, pasti kalian sudah menghabiskan malam yang panjang, hm? kau sampai lupa menghubungiku!"
Atehan memejamkan matanya menebalkan telinga mendengarnya. sedangkan Lucifer mulai berfikiran aneh saat kata 'Malam panjang' itu ia cerna dan membayang ke dada dan bagian paha Athena yang masih belum sadar.
"Emm, Apa dia memuaskan mu?"
"Aa.. aku..aku ada pekerjaan. mungkin lain kali aku tak sempat menelfon. jadi jaga diri baik-baik dan.."
"Iya, tak apa! yang penting saat pulang kau sudah berisi. Sayang!"
Tut..
Athena mematikan sambungan secara sepihak lalu menghembuskan nafas kasar. tapi ia lega karna wanita tua menyebalkan itu masih sama aktifnya.
"Kenapa dimatikan?"
"Sudah selesai!"
Jawab Athena menatap Lucifer yang terbaring dipahanya, tangannya terulur ingin menyibak setengah rambut didekat mata Lucifer tapi tangan pria itu lansung menahannya.
"Tidak usah!"
"Kenapa? Athena heran.
"Aku buruk rupa!"
Athena seketika lansung mendecah mengangga tubuhnya dengan satu tangan kebelakang. sedangkan Lucifer meletakan bantal menutupi bagian bawahnya.
"Membual. lihat saja bagaimana Asistenmu itu tergila-gila padamu. Tuan!"
"Hm, ini hal tak penting."
Jawab Lucifer menyembunyikan wajahnya diperut Athena yang tak ambil pusing. walau penasaran pada pelipis sebelah kiri Lucifer tapi ia pikir pria ini hanya memiliki gaya sendiri.
"Hey, kembalilah ketempatmu. Tuan!"
"Hm."
Lucifer hanya diam dengan gumamannya dengan kedua tangan membelit pinggang ramping Athena yang menghela nafas melakukan hal yang dapat menidurkan pria ini cepat.
"Tetap begitu!"
"Kau pikir aku robot."
Batin Athena tapi ia mulai suka memeggang kepala pria ini. ia merasa lebih berkuasa sendiri tapi tak sampai hati melakukan hal yang tidak-tidak saat Lucifer sudah baik padanya.
......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hanya seorang Athena yg bisa megang dan mengusap kepala Lucifer 🤣🤣🤣🤣
2024-03-22
0
Sel-v
malah di dukung,suruh nikah dulu makkkk😂
2023-05-21
0
Denzo_sian_alfoenzo
apakah sesi unboxing nya akn se dramatis cara king dan shena 😅
2023-05-13
0