Ara menoleh pada sumber suara, Ibu Salma dan Syifa segera menggandeng tangan Ara untuk keluar, agar bisa secepatnya melangsungkan akad nikah.
"Ayo, kak, kak Ara cantik banget. Abang Ali beruntung banget loh. Bisa punya istri seperti kakak," celoteh Syifana masih menggandeng tangan Ara.
Mereka turun ke Ballrome hotel, tempat berlangsungnya acara pernikahan Ara dan Ali. Tempat itu sudah di penuhi kerabat, client dan juga teman dekat dari kedua mempelai.
Karena kejadian penculikan Ara, Reiner mengerahkan semua anak buahnya untuk menjaga tempat acara. Yang utama adalah menjaga Ara.
Begitu Ara datang dengan gaun berwarna putih tanpa lengan. Rambut yang di gerai indah, dan tanpa kacamata yang biasa bertengger di atas matanya. Ali terkesima, dia memandang Ara tanpa kedip. Hingga Ayah Hendra menyenggol lengan Ali, Ali terkesiap dan sadar dari rasa terkejutnya.
"Apa semua sudah siap?" tanya penghulu dan di angguki oleh Ali, mereka duduk berdampingan. Ali segera menjabat tangan Tuan Haris selaku Wali nikah Ara, setelah beliau mengulurkan tangannya.
"Saudara Ali Danish Mahendra, saya nikahkan, dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya. Aracelia Daneen Gunawan, binti Haris Alfaro Gunawan. Dengan mas kawin berupa seperangkat alat solat dan emas 8 gram tunai," Tuan Haris mengucapkan Ijab dengan lantang.
"Saya terima nikah, dan kawinnya Aracelia Daneen Gunawan binti Haris Alfaro Gunawan, dengan mas kawin yang tersebut. Tunai," Ali juga mengucapkan qabul dengan tegas.
"Bagaimana, Saksi?" tanya Penghulu dengan keras.
"SAH," semua undangan yang menghadiri pernikahan Ali dan Ara menyerukan kata sah dengan gembira. Karena putri tunggal Tuan Haris akhirnya menikah.
"Alhamdulillah," Semua tamu undangan dan orang tua mempelai mengucapkan syukur atas kelancaran acara pernikahan itu.
Penghulu memanjatkan doa doa kebaikan untuk kedua mempelai, dan setelah itu Ara mencium punggung tangan Ali sangat lama, bahkan Ali merasakan ada air mata yang mengalir dari mata Ara.
Karena banyak tamu undangan, Ali terpaksa mencium kening Ara. Tapi saat bibirnya menyatu dengan kening Ara, Ali seperti merasakan getaran aneh di dalam dadanya.
"Jika berpenampilan seperti ini, aku seperti pernah melihat dia. Tapi dimana?" gumam Ali bertanya-tanya.
Setelah acara akad nikah, kini saatnya semua tamu mengucapkan selamat untuk kedua mempelai. Ara dan Ali menyalami semua tamu, hingga Reiner mendekat sambil menggendong putri kecilnya, bersama dengan Papi Adit, Mami Jane dan juga Imel sang istri.
"Mami," pekik Ara senang karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu. Karena Mami Jane yang harus mengurus bisnis di negara asalnya.
Ara memeluk Mami Jane dengan erat.
"Dasar anak nakal, kenapa menikah mendadak?" tanya Mami Jane setelah pelukan mereka terlepas.
"He-he, Ara hanya mengikuti kemauan suami Ara, Mi. Dia ngajak nikah, ya udah nikah," kata Ara dengan memandang Ali, berharap Ali tidak mengomentari ucapannya barusan. Ara bisa bernafas lega, karena Ali sama sekali tidak memotong ucapannya.
"Untung saja, Papi dan Mami pasti sempatkan ada di tanah air, saat kamu berulang tahun. Kalau tidak, Papi dan Mami tidak bisa melihatmu menikah 'kan," ujar Papi Adit dan menjewer telinga Ara.
"Aws, Papi, Ara sudah bukan anak kecil. Kenapa tetap saja di jewer sih?" Ara pura-pura mengelus telinganya.
"Jadi ini menantu Mami, Ra?" Mami beralih menatap Ali yang hanya diam di samping Ara.
"Iya, Mi, Pi, kenalin. Ini Danish, Suami Ara yang paling ku cintai," kelakar gadis yang saat ini sudah berubah status menjadi istri.
"Ya, iyalah, kau cintai, Yang mau denganmu 'kan hanya Ali," cibir Reiner menggoda adiknya itu. Ara membalasnya dengan mencubit pinggang kakaknya itu.
"Awas ya, kau Rei. Aku akan menculik kak Imel, dan ku bawa kabur," balas Ara dan menjulurkan lidahnya mengejek Reiner.
Imel hanya tertawa melihat tingkah kedua kakak adik itu, Suami dan juga adik iparnya ini memang selalu saling mengolok, padahal dalam hatinya, mereka saling menyayangi.
"Berani kau, sentuh Imel. Ku buat babak belur suamimu itu," ancam Reiner dengan senyum menyeringai.
"Sudah, sudah. Kalian ini benar-benar seperti anak kecil," Lerai Tuan Haris pada kedua kakak adik yang punya hobi jail itu.
"Ali, kenalkan, ini Tuan Aditia dan Nyonya Jane. Mereka teman Daddy, tapi juga menganggap Ara adalah putri mereka," Tuan Haris mengenalkan orang tua angkat Ara pada Ali.
Ali menjabat tangan Papi Adit dan Mami Jane,
"Salam kenal, ...." Belum sempat Ali menyelesaikan ucapannya. Papi Adit menyela ucapannya.
"Panggil, Papi dan Mami. Kau sekarang juga anak kami 'kan," usul laki laki paruh baya yang masih terlihat gagah itu.
"Ah, iya, P-papi dan Mami," Ali menuruti saran orang tua angkat Ara karena merasa tidak enak. Ali cukup tau, Ras Entertainment adalah media sukses di tanah air. Dia baru tahu, bahwa Ara juga mempunyai orang-orang yang menyayangi dia dengan tulus.
"Kalau pria ini, Daddy pikir, tidak perlu menjelaskan dia siapa? Kau pasti tahu dia siapa. Yang jelas, dia adalah kakak angkat Ara. laki-laki yang menjaga Ara saat Daddy tidak ada di tanah air. Jadi kamu tidak perlu berpikiran negatif pada kedekatan mereka berdua," Tuan Haris beralih menjelaskan hubungan antara Ara dan Reiner.
Ali juga mengulurkan tangannya, untuk menjabat Reiner. Mereka berjabat tangan, di genggaman tangan Reiner terdapat sesuatu yang Ali mengerti maksudnya. Reiner mengancam Ali jika macam macam pada Ara lewat sebuah genggaman tangan.
*****
Sedangkan di Mantion megahnya, Aldev tengah mengamuk. Dia gagal untuk menggagalkan pernikahan Ara. Semua barang-barang yang ada di ruangannya menjadi korban. Tempat yang biasanya bersih tanpa cela, saat ini bagaikan tersapu Tsunami.
Andri, Reval, dan Jonathan hanya mampu terdiam. Menyaksikan keterpurukan Tuan Mudanya.
"Agghhhhhh," jerit Aldev semakin menggila. Bahkan dia juga mengambil sebuah belati. Dia berniat mengakhiri hidupnya. Untuk apa jika hidup, tapi belahan jiwanya bahkan sudah menikah dengan pria lain.
Melihat Tuan Mudanya akan menyakiti diri sendiri, Jonathan dengan sigap merebut belati itu. Tuan Mudanya tidak boleh mati sia-sia hanya demi wanita, pikir Jonathan.
Aldev semakin murka ketika mendapati anak buahnya menghalangi niatnya, semakin mengamuk. Hingga dengan terpaksa, Andri menyuntikan obat penenang di lengan Aldev.
Perlahan, Aldev mulai tenang. Juga kehilangan kesadarannya. Jonathan dengan sigap membopong tubuh lemah Tuan Mudanya ke dalam kamar pribadinya.
"Panggil maid untuk membersihkan kekacauan ini," ujar Andri pada Reval.
"Okelah," Reval menjawab dengan santai dan segera beranjak untuk memanggil maid yang tadi sengaja di ungsikan dari pada menjadi korban kekejaman Aldev.
BERSAMBUNG....
Thanks For Reading...
_Nurmahalicious_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sampai disini juga masih tertanya2 Apa kah yg terjadi sebenarnya antara Ali,Ara dan Aldev,Semua masih samar2…
2023-01-01
0
Desi Ummu Ihsan
Kasian kau Aldev obsesimu membunuhmu
2022-05-22
0
Dewi Denis
semangat terus nulis nya thor
2022-04-15
1