"Bagaimana rencana yang ku buat bisa gagal?" batin Andri.
Flashback On.
Setelah mengetahui identitas Clarissa, Andri segera merencanakan sesuatu untuk menjebak Clarissa. Karena Clarissa adalah kunci utama untuk menggagalkan pernikahan Ali dan Ara, sebab mereka sudah mencari tahu bahwa Ali terpaksa menikahi Ara atas permintaan Clarissa. Andri menyuruh anak buahnya, Fildan, untuk mengikuti kemana saja Clarissa pergi dan mendekati Clarissa saat ada kesempatan.
Di sebuah pusat perbelanjaan, Clarissa sedang shoping barang-barang incarannya seorang diri. Karena dia dan Ali sedang menjaga jarak untuk kepentingan menjaga rahasia hubungan mereka. Tapi tentunya Clarissa sudah meminta sejumlah uang dari Ali untuk kebutuhan shopingnya, sebelum drama jaga jarak itu terjadi.
Saat Clarissa sedang memilih beberapa barang incarannya. Tiba-tiba ada yang menyenggolnya, hingga barang yang di bawanya terjatuh berserakan.
"Gimana sih, kalau jalan pake ma ...." ucapan Clarissa terhenti karena terpaku dengan ketampanan seorang pria yang menyenggolnya tadi. Badan tegap, tinggi, kulit putih, rahang tegas dan hidung mancung.
"Nona tidak apa-apa?" tanya si pria yang menabrak Clarissa.
"Tidak apa-apa," jawab Clarissa singkat, masih terdiam menatap lebih dalam pria di hadapannya.
"Ya ampun, ganteng banget ...." jerit Clarissa dalam hati.
"Boleh saya berkenalan dengan Nona?" Pria itu mengulurkan tangannya dan segera di sambut tangan Clarissa.
"Aku Clarissa Indria Jaya," ucapnya memperkenalkan diri.
"Saya Fildan permana. Pemilik stasiun TV Bintang Permana," bohong sang pria untuk menarik Clarissa padanya. "saya akan mengganti semua belanjaan Nona Clarissa, yang sudah rusak karena kesalahan saya," lanjutnya semakin menarik perhatian Clarissa.
"Beneran, mas Fildan enggak bohong?" tanya Clarissa memastikan.
"Nona Clarissa pilih saja, barang yang di inginkan. Biar saya yang bayar,"
Clarissa segera memilih berbagai tas dan sepatu branded incarannya. Dia semakin tertarik pada pria itu, setelah melihat sendiri bahwa pria bernama Fildan Permana itu membayar semua barangnya dengan Black card. Kartu yang pastinya memiliki banyak sekali uang di dalamnya.
Setelah berbelanja, mereka berniat untuk makan siang bersama. Dengan langkah beriringan, mereka berjalan menuju stand makanan di pusat perbelanjaan itu.
"Mau makan apa No ...."
"Clarissa, jangan panggil aku Nona lagi yah Mas Fildan," usul Clarissa dengan nada menggoda, bahkan sebelum Fildan menyelesaikan ucapannya.
"Baiklah, Clarissa mau makan apa?" tanya Fildan.
"Terserah, mas Fildan aja," jawab Clarissa singkat.
Fildan segera memesan beberapa menu untuk mereka berdua. Setelah pelayan menghidangkan makanan, mereka makan dengan diam. Clarissa masih saja mencuri pandang pada Pria kaya di hadapannya.
"Emm,apakah ada yang salah dengan saya, Clarissa?" tanya Fildan saat melihat Clarissa terus mencuri pandang dan tersenyum senang.
"Tidak, Mas Fildan tampan sekali," Rayu Clarissa. Wanita itu sudah bertekad akan mendapatkan pria kaya di hadapannya.
"Kamu bisa saja...."
Setelah menghabiskan makanannya, mereka beranjak dari restoran itu. Masih berjalan berdampingan hingga sampai di area basemant.
"Clarissa bawa mobil?"
"Enggak mas, mobilku tadi mogok. Jadi aku ke sini naik taksi," Fildan mengangguk mengerti.
"Aku antar ya?" tawar Fildan pada gadis sexy di hadapannya.
"Kalau nggak ngerepotin, boleh mas," ujarnya pura-pura jual mahal, padahal dalam hatinya bersorak.
"Lihat saja, aku akan mendapatkan kamu," batin Clarissa dengan senyum licik.
Fildan membuka pintu mobilnya untuk Clarissa, dia segera masuk ke dalam mobil. Fildan juga masuk dan menyalakan mesin mobilnya. Fildan memacu mobilnya menuju Apartemen Clarissa.
"Kamu tinggal di mana, Clariss? tanya Fildan agar Clarissa tidak curiga dengannya.
"ABI mas, kalau mas Fildan nggak tahu. Jalan aja nanti aku tunjukin ...."
"Aku tahu kok," sela Fildan sebelum Clarissa menyudahi ucapannya.
Fildan segera mengarahkan mobilnya pada alamat yang tadi di jelaskan oleh Clarissa.
"Mas Fildan mau mampir dulu?" tawar Clarisaa begitu mobil berhenti di basemant Apartemen.
"Memang tidak apa-apa kalau aku mampir?" tanya Fildan memastikan.
"Tidak apa-apa mas, kan aku yang menawarkan,"
"Baiklah,"
Mereka turun dari mobil, berjalan bersama masuk ke dalam lift, Clarissa menekan angka 7 untuk sampai di unit yang di tinggali olehnya. Setelah beberapa saat, lift terbuka. Mereka segera keluar, setelah sampai di depan unitnya, Clarissa membuka pintu Apartemen miliknya yang di belikan oleh sang kekasih.
"Ayo mas, masuk," ajak Clarissa pada mangsa barunya. Fildan mengikuti Clarissa masuk ke dalam Apartemen.
Fildan menghempaskan dirinya di sofa. "Kau tinggal sendirian, Cla?" tanya Fildan berpura-pura penasaran pada kehidupan Clarissa.
"Iya mas, aku tinggal sendirian. Mamah dan Papahku tinggal di Paris, sebentar ya aku buatkan kopi," tawar Clarissa dan hanya di angguki oleh Fildan.
Clarissa berjalan menuju dapur, yang sebenarnya tidak pernah ia gunakan untuk memasak. Hanya saat Ali berada di sana dapur itu di gunakan, Clarissa membuat kopi dan segera membawa kopi itu untuk Fildan.
Clarissa meletakkan kopi itu di hadapan Fildan, "Minum dulu mas. Tapi masih agak panas,"
"Iya nanti ku minum, sepertinya aku tidak asing dengan namamu Cla. Apakah kamu bekerja sebagai bintang iklan?" tanya Fildan.
"Iya mas, sebenarnya aku juga ingin jadi artis, tapi belum ada kesempatan," jawab Clarissa.
"Aku bisa membantumu, jika kamu mau." tawar Fildan untuk melancarkan aksinya.
"Benarkah?" pekik Clarissa segera mendekat pada Fildan.
"Tapi ... ada syaratnya,"
"Apa....?" tanya Clarissa dan memegang lengan Fildan.
"Kamu harus mau melayani aku, kalau servisemu memuaskan. Aku akan bantu kamu ...." Fildan mengedipkan sebelah matanya.
"Dengan senang hati." Clarissa langsung menyetujui tawaran dari Fildan tanpa pikir panjang. Clarissa membuka Blezer yang menutupi bagian tubuhnya, menampakkan tubuh seksinya yang hanya menggunakan tang top dan miniskirt.
Mendengar Clarissa menyetujui tawarannya, Fildan segera menyerang bibir Clarissa. Menciumnya dengan buas dan menuntut, Clarissa mengikuti permainan Fildan. Mereka bergulat dengan semangat di atas sofa ruang tamu Apartemen milik Ali. Tanpa Clarissa tahu, bahwa Fildan sudah meletakkan kamera di sudut ruangan untuk merekam kegiatan panas mereka.
Saat sedang asik dengan pergulatan mereka, pintu Apartemen terbuka. Muncul Ali dengan wajah garangnya, Ali terkejut dengan pemandangan yang dia dapatkan di ruang tamu Apartemen yang di tinggali oleh Clarissa. Ali menyaksikan Clarissa yang sedang bercumbu mesra dengan pria asing.
"Cla ... jadi seperti ini kelakuanmu di belakangku !" bentak Ali dengan suara tinggi, Clarissa terkejut dengan bentakan Ali dan segera melepaskan diri dari kungkungan Fildan.
"Bagus, jadi aku tidak perlu repot menyebarkan vidio gila ini," gumam Fildan dengan senyum kemenangan.
Ali yang memang tidak pernah belajar bela diri, lebih memilih pergi dari sana. Dia berjalan dengan tergesa, menahan amarah yang membumbung tinggi. Ali tidak mengira bahwa Clarissa bisa menghianatinya.
Flashback off
"Singkirkan bangkai bedebah sialan ini dariku, Andri. Kenapa kau hanya melamun .... Ha !" bentak Aldev pada Andri.
"Baik, Tuan," Andri segera menyeret tubuh tak bernyawa dan bersimpah darah Fildan untuk segera menyingkirkannya dari hadapan Tuan Mudanya.
"Lakukan rencana selanjutnya, untuk menggagalkan pernikahan Ara !" perintah Aldev setelah Andri menyingkirkan mayat Fildan.
BERSAMBUNG...
Thanks For Reading.
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, rate dan komen ya. Kalau yang berbaik hati kirim aku hadiah juga aku terima dengan senang hati.
_Nurmahalicious_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kasia deh Fildan yg berhasil perangkap Clarissa,Malah dia yg mati,,Sialan Aldev🥲
2022-12-31
0
Qaisaa Nazarudin
# Ulet bulu
2022-12-31
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk Ilet bulu naik daun🤣🤣🤣🤣
2022-12-31
0