Aracelia Daneen Gunawan. Seorang gadis berusia 24 Tahun, anak tunggal dari pengusaha ternama di negaranya, Haris Alvaro Gunawan. Ibunya meninggal dunia saat Ara masih kecil. Dia jatuh Cinta kepada Seorang pria karena janji pada sang Sahabat.
Ali Danish Mahendra, Seorang Pria berusia 25 Tahun, anak pertama. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya yang seorang kontraktor di perusahaan besar di negaranya. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Dan Ali juga bekerja di tempat yang sama dengan sang ayah. Dia seorang Karyawan biasa yang kebetulan justru mendapat kesempatan menjadi suami dari Anak tunggal sang Bos.
Clarissa Indria Jaya, 28 Tahun. Kekasih Ali yang matre. Dia seorang bintang iklan yang sedang naik daun. Walaupun umurnya lebih tua dari Ali, entah kenapa Ali begitu mencintainya.
Alvino Maladeva 25 Tahun, Seorang pewaris Tunggal kerajaan bisnis sang ayah, Dia seorang pria yang Ambisius. Teman Ara sejak kecil, memiliki rasa cinta begitu dalam pada Ara, tapi Ara tidak pernah menyukainya. Justru menjauhi Aldev saat mengetahui perasaan Pria tersebut.
"Oke, aku terima perjodohan ini. Karena kamu yang minta," akhirnya Ali membuat keputusan.
Clarissa menyunggingkan senyum licik di belakang punggung Ali.
"Kalo Ali jadi kaya raya, hidupku pasti akan jauh lebih enak," batin Clarissa bersorak.
Mereka melanjutkan rencana mereka, untuk berbelanja barang incaran Clarissa. Walaupun Ali belum memiliki gaji yang besar, tapi Ali selalu menuruti permintaan Clarissa yang terkadang di luar batas.
*****
Keesokan harinya, Ali menemui Tuan Haris di ruangannya.
"Pak Agam, apa Tuan Haris ada di dalam?" tanya Ali pada sekretaris Tuan Haris.
"Ada, di dalam. Beliau sudah menunggumu," jawab Pak Agam "mari iku saya," Pak Agam beranjak dari duduknya untuk mengantar Ali ke ruangan Tuan Haris. Ali mengikuti Pak Agam di belakang.
Suara pintu di ketuk dari luar, mengalihkan perhatian Tuan Haris yang sedang fokus bekerja.
"Tuan, boleh saya masuk?" Pak Agam meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan CEO.
"Masuk," jawab Tuan Haris singkat.
Setelah membuka pintu, Pak Agam segera masuk, di ikuti Ali di belakangnya.
"Tuan, Ali sudah datang," ucap Pak Agam memberi tahu Tuan Haris bahwa orang yang di tunggu sudah ada di sana.
Tuan Haris yang semula sedang memeriksa berkas-berkas penting, segera menghentikan pekerjaannya dan menutup berkas yang di periksa nya.
"Agam, kau boleh keluar," perintah Tuan Haris pada sekertaris pribadi nya.
Sekretaris bernama Agam itu, menuruti perintah atasannya. Dia segera keluar ruangan untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Duduk Ali, apa Kau sudah mengambil keputusan, tentang tawaranku? Jangan beri aku, kabar buruk !" ancam Tuan Haris.
Ali tersenyum tipis "Saya, sudah mengambil keputusan Tuan. Saya akan menerima perjodohan ini, tapi, saya ingin bertemu dulu dengan putri anda," pinta Ali pada atasannya.
"Baiklah, kau boleh bertemu dulu dengannya. Tapi jangan membuat dia, sakit hati !" Tuan Haris memberi peringatan pada Ali. "nanti ku beri kabar. Jika putriku sudah bisa kau temui," lanjut nya.
Ali menganggukkan kepala dan segera pamit untuk bekerja kembali. "Saya permisi, Tuan,"
Tuan Haris mengibaskan tangannya pertanda Ali boleh keluar. Setelah kepergian Ali Tuan Haris segera menghubungi Ara.
Baru dering pertama, Ara sudah menjawab telfon dari ayahnya.
"Iya, Daddy, ada apa?" Sapa Ara setelah sambungan telfon tersambung.
"Kau siap, untuk bertemu dengan pria pujaanmu itu?" Tuan Haris segera melayangkan pertanyaan pada Ara.
"Kapanpun, Ara siap, Daddy !" pekik Ara girang.
"Siapkan dirimu, Ara, Nanti siang bertemulah dengannya. Di cafe favoritmu," perintah Tuan Haris pada Ara.
"Baik, Daddy, sudah dulu ya. Ara akan bersiap," Pamit Ara pada sang ayah.
"Hm," jawab Tuan Haris singkat.
Ara memutuskan sambungan telfon, dengan ayahnya, dan segera melanjutkan pekerjaannya. Setelah selesai, Ara beranjak menuju tempat pertemuan dengan sang pangeran impian.
*****
Di tempat lain. "Kau sudah mengambilkan semua barangku, Dina? tanya seseorang pada orang kepercayaannya.
"Sudah Nona, Semua sudah ada di mobil," jawab Dina.
"Baiklah, kau urus Kantor. Aku masih ada urusan penting," perintah seseorang itu.
*****
Kantor P.T Gunawan Sentosa.
"Agam, Kau sampaikan pada Ali. Ara sudah bisa dia temui di Cafe Favoritnya," perintah Tuan Haris pada Asisten kepercayaannya.
"Baik, Tuan, saya akan segera menyampaikan pesan anda," jawab Pak Agam dengan patuh.
Pak Agam segera beranjak, menuju ruangan Ali. Begitu sampai di ruangan Ali, Pak Agam segera menyampaikan pesan dari Sang Bos, untuk Ali.
"Ali, Nona Ara sudah bisa di temui, di Andria Cafe. Sekarang !" ucap Pak Agam tegas.
Pak Agam segera beranjak untuk kembali bekerja setelah memastikan Ali mendengar perintahnya.
"Awas kau, Wanita sialan, berani sekali ingin menjadi Istriku !" batin Ali. Dia segera beranjak untuk memenuhi perintah dari Tuan Haris.
Ali mengemudikan mobilnya menuju Cafe, yang di sebutkan Pak Agam tadi. Sampai di Cafe yang di maksud, Ali di sambut oleh pelayan dengan senyum ramah, di depan pintu Cafe.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" sapa sang pelayan dengan ramah.
"Reservasi atas nama Ara dimana Mbak?" tanya Ali pada pelayan yang menyambutnya.
Pelayan tersebut tersenyum. "Mari ikut saya, Tuan,"
Pelayan berjalan di depan, di ikuti Ali dari belakang. Hingga pelayan berhenti, di Ruangan prifat nomor 8. "Ini ruangan atas nama Nona Ara, tuan," ucap pelayan dan hanya di angguki oleh Ali. Pelayan segera membukakan ruangan itu untuk Ali masuk.
"Saya permisi, Tuan," pamit pelayan itu setelah Ali masuk ke dalam.
"Sudah Culun, Lelet pula !" gerutu Ali saat melihat ke dalam, ternyata Ara belum ada di ruangan itu.
Ali segera mendudukan diri di kursi, dan mengambil Ponselnya untuk menghubungi Clarissa.
Setelah berulang kali, Ali menelfon dan tak ada jawaban. Akhirnya di tersambung juga.
"Ada apa? Baby, Agh ...." Sapa Clarissa dengan suara tertahan.
"Aku akan bertemu gadis Culun itu, sekarang. Kau, sedang apa Beb?" Ali bertanya karena mendengar ada suara desahaan Clarissa.
"Oh, iya . Aku sedang bekerja Beb, sudah dulu ya? Aku sibuk," Clarissa mematikan sambungan telfon, tanpa menunggu jawaban Ali, membuat Ali semakin meradang.
"Ini gadis sialan, nyasar kemana sih !" gerutu Ali ketika sudah menunggu lama tapi Ara belum juga menampakan diri.
Setelah beberapa saat, pintu terbuka, muncul sosok gadis berkacamata, dan rambut yang di kepang dua.
"Maaf, aku terlambat. Tadi macet," ucap gadis culun tersebut. Sebenarnya walaupun berpenampilan Culun, tapi Ara masih tampak cantik dan imut. Hanya saja, Ali yang sudah terlalu Bucin pada Clarissa, tidak bisa melihat sisi itu pada Ara. Ara segera mendudukan diri di kursi yang berhadapan dengan Ali.
"Kau itu niat tidak, bertemu denganku? Membuang Waktuku Saja !" bentak Ali pada gadis culun di hadapannya.
"Maaf," hanya kata itu yang di ucapkan Ara. Dia masih tidak percaya bisa bertemu dan memandang sedekat ini pada pangeran nya.
"Huh ... Apa alasanmu memintaku menjadi Suamimu?" tanya Ali, ketika Ara hanya terdiam, dengan pandangan tertuju pada wajah tampan nya.
"Aku ...." Ara diam lagi, bingung bagaimana mengutarakan perasaannya pada Ali.
"Aku, apa? ngomong yang jelas !" bentak Ali karena Ara justru terdiam dan menunduk.
"Aku mencintai Kamu," jawab Ara dengan lantang.
BERSAMBUNG...
Thanks For Reading..
_Nurmahalicious_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣Kamu belum tau aja siapa Ara sebenarnya,gimana wajah sebenarnya😜😜
2022-12-31
0
Qaisaa Nazarudin
Ini pasti Ara,,,👏🏻👏🏻👏🏻
2022-12-31
0
uhuuyyyyyy
walaah Aliiii kamu kok gk pinter too..itu cewek kamu lg indehoy sama laki laiiinn....dasar mau aja di kadali sama cewekmu
2022-12-15
0