Rei Murka

Di dalam sebuah ruangan, kamar yang begitu megah dengan tema gold, Seorang gadis baru saja tersadar dari pingsannya. Gadis itu ingin bangun, tapi kaki dan tangannya terikat dengan kuat.

"Bagaimana aku bisa di culik? bodoh kau Ara, bodoh!! Hari ini, adalah hari pernikahanku dengan Danish, dan aku justru terkurung di kamar ini," rutuknya dengan kesal. Dia mencoba bangun dengan sekuat tenaganya untuk menggapai gelas yang ada di meja, dekat ranjang big Size yang sekarang di tempatinya. Dia berniat akan memutuskan tali yang menjeratnya, dengan pecahan gelas kaca tersebut.

TAP.. TAP... TAP...

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat, gadis itu yakin. Seorang yang sedang menuju ke arahnya adalah orang yang sama dengan yang menentang pernikahannya.

"Aku harus menyambutnya dengan manis, agar dia tidak melakukan hal aneh padaku," gumam Ara dan segera mengatur posisi duduk manis di ranjang dengan tangan dan kaki masih terikat.

CEKLEK...

Pintu terbuka, menampakkan tubuh tegap seorang pria yang menatap Ara seperti singa kelaparan.

"Sudah ku duga, ini pasti ulah Aldev," batin Ara.

*****

"Kurang ajar! bagaimana bisa Adikku menghilang. Apa tidak ada satupun dari kalian yang memantaunya!" Teriak pemimpin di dalam anggota itu.

"Nona tidak mau, jika kita mengikutinya, Tuan," jawab seorang kepercayaan pria yang mengaku adalah kakak dari Ara.

"Kami hanya menemukan mobil anda, dalam keadaan rusak parah. Tanpa Nona di dalamnya," lanjutnya dengan menundukkan kepalanya.

"Kalian cari, bodoh! Aku tidak perduli dengan mobil. Cari Ara sekarang!! semua barang-barang Ara, sudah ku pasang alat pendeteksi. Aku beri kalian waktu satu jam. Jika tidak ketemu, silahkan mencari pekerjaan yang lain. Aku tidak suka memiliki orang lelet dan bodoh. Misi kita adalah menggagalkan kejahatan, tapi saat adikku di culik kenapa kalian bisa kecolongan ha! Apa kalian mau terjadi hal seperti 5 Tahun yang lalu?" bentak pria itu pada semua anak buahnya.

*****

Sementara di gedung hotel ARDA CORP, Tuan Haris sedang mencari keberadaan putri tunggalnya. Dari kemarin sampai saat ini, Ara bahkan tidak menampakkan dirinya. Ara benar-benar tidak pulang ke mantion, setelah mencari ke berbagai tempat dan tidak menemukan Ara, Tuan haris segera menyuruh orang kepercayaannya untuk menjemput Ara di rumah yang ia bangun sendiri.

"Agam, kau cepat jemput Ara, ini hari pernikahannya kenapa bisa terlambat datang," perintah Tuan Haris tanpa basa basi pada sekretarisnya. Bagi Tuan Haris, hari ini Ara sudah keterlaluan.

"Baik, Tuan. Saya akan segera menjemput Nona Ara," Agam segera melangkah, menjauh dan melakukan perintah dari atasannya.

Ali dan keluarga sudah ada di tempat acara pernikahan, mereka segera menemui Tuan Haris untuk menanyakan keberadaan Ara, karena sejak berangkat tadi, Syifana selalu bertanya dan ingin bertemu dengan Ara.

Ali melangkah, mendekat pada calon mertuanya saat melihat pria itu sedang mondar mandir di depan kamar yang seharusnya di pakai Ara untuk bersiap.

"Daddy, kenapa mondar mandir di sini?" tanya Ali heran, dengan tingkah calon mertuanya saat ini.

"Kau sudah datang, Ali?" sapa Tuan Haris panik, bagaimana kalau Ali tahu, bahwa Ara tidak ada di dalam.

"Bang, ayo cepat. Syifa rindu kak Ara," rengek gadis remaja kesayangan keluarga Mahendra itu.

"Iya, sebentar, kita tanyakan dulu pada Daddy. Dimana kak Ara sekarang," ujar Ali dan mengelus surai panjang adik kesayangannya. Gadis bernama Syifana Mahendra itu hanya mengangguk dan terus menempel pada sang kakak.

Karena mendengar rengekan dari gadis remaja itu, Tuan Harispun menjawab dengan kebohongan.

"Ara tadi pamit, akan ke salon dulu, Ali. Maaf ya harus menunggu lama," elak Tuan Haris untuk mengulur waktunya.

"Wanita ... itu, benar-benar keterlaluan!! apa dia sengaja ingin mempermalukan aku. Dia pasti sedang merencanakan balas dendamnya, atas pembatalan pernikahan yang aku putuskan, kemarin," umpat Ali, tentunya hanya ia lakukan di hati.

*****

"Kau sudah sadar, Ara? Happy Birthdy, Sayang. Kita rayakan ulang tahunmu bersama, ya," ujarnya seraya mendekat pada Ara, Gadis itu hanya memutar bola matanya, malas, jengah dengan kelakuan Aldev yang sangat ambisius itu. Pria itu mendudukkan dirinya di sisi Ara, kemudian mengangkat tangannya, untuk membelai pipi gadis yang sejak kecil sudah bertahta di hatinya.

"Jangan, sentuh aku, Aldev. Apa kau tidak tahu? hari ini aku akan menikah, kenapa kau malah mengurungku di sini!" Ara melontarkan pertanyaan dan menatap Aldev dengan tatapan permusuhan.

"Kamu semakin galak, Sayang ... Tapi aku suka. Untuk apa menikah dengan pria lemah, dan jauh dari derajatmu? Sayang," Tangan Aldev bergerak lagi, ingin menyentuh hidung Ara yang memerah. Tapi Ara segera menggeser tubuhnya, walaupun dengan susah payah.

"Aku memilih Ali, karena Ali adalah pria yang cocok untuk membimbingku, dia laki-laki baik. Tidak seperti kamu Aldev!!" Kemarahan Ara sudah mencapai puncaknya, dia tidak rela, jika ada yang meremehkan calon suaminya.

"Cih, kau bilang pria itu baik? kau pikir laki-laki yang mau menikah denganmu karena harta itu adalah laki-laki baik?" Aldev berdecih dan melayangkan banyak pertanyaan untuk Ara. Bahwa pria yang di bela oleh Ara itu juga adalah pria yang buruk.

"Lepaskan, Tali ini, kita berduel sekarang!! Aku atau kau yang mati!!" teriak Ara dengan lantang. Gadis itu sudah sangat membenci Aldev, yang bertindak di luar batas.

Saat suasana di ruangan itu mulai memanas, Aldev yang juga tidak terima, Ara selalu membela laki-laki yang menurut Aldev, tidak sebanding dengannya. Tiba-tiba Aldev harus meninggalkan Ara, karena di bawah terdengar suara gaduh dan juga tembakan senjata api.

Aldev segera beranjak, keluar dari kamar yang di dalamnya masih ada Ara dengan tangan dan kaki terikat, kesempatan itu di gunakan oleh Ara untuk melarikan diri. Gadis itu susah payah, menggapai gelas kaca hingga jatuh.

Pyar..

Gelas itu pecah, Ara segera menjatuhkan diri ke lantai, dan mengambil satu keping dari pecahan gelas kaca tersebut. Dia berusaha memutuskan tali yang menjerat tangannya.

"Auwh,," desis Ara ketika pecahan gelas itu juga melukai tangannya. Tapi Ara tidak perduli, dia harus cepat keluar dari tempat ini. Setelah tali di tangannya terlepas, Ara segera membuka ikatan tali di kaki. Ara bangun dari posisi duduknya di lantai dan menuju pintu.

Setelah membuka pintu, Ara berjalan menuju lantai bawah, saat menuruni tangga, Ara melihat kakak laki-lakinya sedang adu jotos dengan Aldev. Mereka sama-sama saling mengalirkan permusuhan.

Kedua laki-laki itu, ada di posisi siap bertarung. Bahkan bisa di lihat oleh Ara, bahwa bagian bibir Aldev mengeluarkan darah. Sudah di pastikan, Aldev sudah di hajar oleh laki-laki di hadapannya.

Buuuukkk....

Pria itu melontarkan pukulan yang entah sudah ke berapa kali ia layangkan. Hingga Aldev terjatuh dengan bibir dan hidung yang mengeluarkan darah.

Setelah melayangkan dan menjatuhkan Aldev, pria itu mendekat, meraih dan mencengkram kerah kemeja Aldev dengan kencang.

"Untuk apa, kau membela laki-laki lemah itu kak? Aku bahkan lebih segalanya dari pecundang itu! aku mencintai Ara dengan sepenuh hati," ujar Aldev pada laki laki yang sedang On fire itu, dia sangat marah, karena Aldev berani menculik adiknya.

"Kau tidak paham juga, kalau Ara hanya mencintai Ali. Untuk apa kau mengejar hingga menculik adikku!!" bentak Laki-laki yang sangat menyayangi Ara tersebut.

"Hanya aku, yang pantas mendampingi Ara kak!" ujar Aldev dengan berani.

Pria itu mengencangkan kepalan tangannya, hingga buku buku jarinya memutih, Dan siap untuk meninju wajah Aldev hingga hancur. Saat tangan itu sudah dekat dengan wajah Aldev, kegiatan pria itu terpaksa terhenti karena teriakan Ara, tangan itu hanya melayang di udara tanpa landasan sebagai pelepasan emosi.

"Rei, sudah, kau bisa membunuhnya,"

BERSAMBUNG...

Kak, kalau bisa jangan boom like tanpa jarak detik ya, itu bisa menurunkan popularitasku. Tapi terima kasih untuk kalian yang suka ceritaku yang masih kaku ini. Maafkan ya, ini karya pertamaku. Hehe, selamat menjalankan ibadah puasa untuk umat muslim sedunia.

_Nurmahalicious_

Terpopuler

Comments

vhyra

vhyra

up

2022-04-05

1

vivinika ivanayanti

vivinika ivanayanti

lanjutkan kak... semangat 💪💪💪

2022-04-05

1

Nur Adam

Nur Adam

lnjut smgt

2022-04-05

2

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Visual dan Bertemu
3 Pertemuan dan Perjanjian pernikahan
4 Kemarahan Ali
5 Kedatangan Aldev
6 Di hadang di tengah jalan.
7 Membatalkan rencana pernikahan
8 Kemarahan Ayah Hendra
9 Tamparan pertama
10 Kegalauan Ace
11 panggilan Moon
12 Ketakutan Danish
13 Menjebak Clarissa
14 Ara di culik?
15 Rei Murka
16 Tentang Reiner
17 Pernikahan
18 Pulang Ke Rumah
19 Sisi hangat Ali
20 Hari Pertama
21 Ingin Cucu
22 Cucu Lagi
23 Keterpurukan Aldev
24 Sun
25 Bertemu Clarissa
26 Cemburu
27 Numpang Sholat
28 Belajar Wudhu
29 Hapus Air Matamu!
30 Op*rasi
31 Mereka ingin Cucu
32 Salah mangsa
33 Ali disini
34 Kamu Bohong?
35 On The Way MP
36 Peperangan pertama
37 Darah kehormatan
38 Rachel Anak siapa
39 Mode garang
40 Aku Gantung Diri Sajalah
41 Dulu, Papi juga begitu
42 Kesedihan Mami Jane
43 Keberuntungan Reiner
44 Kegilaan Aldev
45 Pria Psico
46 Rencana Licik Clarissa
47 Cemburu
48 Olahraga Siang
49 Tantangan Maut Di Anggap Sirkus
50 Kasih Tulus Papi Adit
51 Sila Siapa?
52 Rencana Bulan Madu
53 Obat Tidur
54 Bertemu Aldev
55 Kisah Masa Lalu
56 Pernah Sedekat Nadi
57 Dean
58 Mati Dua Kali
59 Ara mengigau
60 Masa Kecil Ara
61 Perjanjian Pernikahan
62 I Love You
63 Robek Perjanjian Pernikahan
64 Kelemahan Rei
65 Keusilan Rachel
66 Beli pabrik Ice Cream
67 Rumor tentang Clarissa
68 Little Sanja
69 Mobil baru Ali
70 Kerinduan Ibu Salma
71 Telletubies
72 Makan Malam
73 Dia Yang Meculik Ara
74 Pistol Kosong
75 Daddy Haris
76 Kecemasan Ara
77 Tamparan untuk Al
78 Kozushima
79 Ijin Pergi
80 Larangan Daddy Haris
81 Tolong Jaga Istriku
82 Rahasia Apa
83 Tempat penyekapan
84 Daddy Terluka
85 Mafia Badut
86 Rumah Sakit
87 Daddy Sadar
88 Tentang Al
89 Bodyguard Untuk Daddy
90 Ferry Ngelunjak
91 Rayuan Ferry
92 Telfon dari Ali
93 Pulang Ke Indo
94 Penyerangan
95 Kamu Cantik
96 Ayolah, Aku Rindu!
97 Balas Dendam
98 Kejujuran Ara
99 Kisah kelam masa lalu
100 Luka Lama yang kembali terbuka
101 Mahakaryaku
102 Kotak Kayu
103 Mommy Cia
104 Kedatangan Mami dan Papi
105 Serigala berbulu domba
106 Alergi
107 Ancaman Mami Jane
108 Keanehan Imel
109 Efek obat
110 Nasib malang Clarissa
111 Pria Bertopeng
112 Kecemasan seorang istri
113 Kepung lawan
114 Penyesalan Imel
115 Panggilan Nona Muda
116 Jebakan
117 Mimpi Buruk
118 Rasa khawatir Nona
119 Menggoda
120 Boy datang
121 Menculik Clarissa
122 Bahagiakan bersamaku?
123 Andai jadi Tuan Muda
124 Sarapan sederhana
125 Jadi direktur utama
126 Perintah papi
127 Sekretaris Baru
128 Kayla
129 Pemberontakan Ferry
130 Diungkit kembali
131 Omong Kosong
132 Ancaman
133 Jebakan
134 Kegelisahan
135 Penjelasan
136 Amel
137 Terpaksa
138 Masuk Angin
139 Ngidam tumis kangkung
140 Ali merajuk, Arham yang terkena getah
141 Ruangan Rahasia
142 Rekaman Suara
143 Kamu manja sekali
144 Pengakuan
145 Pelajaran untuk Clarissa
146 Twins
147 Tambah anggota keluarga
148 Kembaran Imel
149 Larangan Dean
150 Ngidam memberi hadiah
151 Imel yang aneh
152 Tangisan Rachel
153 Bertemu Mama
154 Senjata makan Nona
155 Pengakuan wanita tua
156 Akan belajar Bela diri
157 Cemburu pada Dean
158 Melakukan penyerangan
159 Menyelamatkan mertua
160 Tertangkap
161 Dean Menangis
162 Melayani Mama
163 Aku iklas jika harus gugur
164 Deandra Setiano
165 Tiga Ronde
166 kemarahan mama seren
167 Rencana gagal
168 iklas pada takdir
169 Fakta
170 awasi adikmu
171 Tekad Ara
172 sikap aneh Ara
173 Sadis
174 manja
175 mood ibu hamil
176 Air mata Ara
177 Saran
178 Tengah Hutan
179 Berakhir
180 Gairah Perawan Tua
181 Promo Novel Anakku Bukan Anak Suamiku
182 Promo Novel Dikira Mandul Ternyata Subur
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Awal kisah
2
Visual dan Bertemu
3
Pertemuan dan Perjanjian pernikahan
4
Kemarahan Ali
5
Kedatangan Aldev
6
Di hadang di tengah jalan.
7
Membatalkan rencana pernikahan
8
Kemarahan Ayah Hendra
9
Tamparan pertama
10
Kegalauan Ace
11
panggilan Moon
12
Ketakutan Danish
13
Menjebak Clarissa
14
Ara di culik?
15
Rei Murka
16
Tentang Reiner
17
Pernikahan
18
Pulang Ke Rumah
19
Sisi hangat Ali
20
Hari Pertama
21
Ingin Cucu
22
Cucu Lagi
23
Keterpurukan Aldev
24
Sun
25
Bertemu Clarissa
26
Cemburu
27
Numpang Sholat
28
Belajar Wudhu
29
Hapus Air Matamu!
30
Op*rasi
31
Mereka ingin Cucu
32
Salah mangsa
33
Ali disini
34
Kamu Bohong?
35
On The Way MP
36
Peperangan pertama
37
Darah kehormatan
38
Rachel Anak siapa
39
Mode garang
40
Aku Gantung Diri Sajalah
41
Dulu, Papi juga begitu
42
Kesedihan Mami Jane
43
Keberuntungan Reiner
44
Kegilaan Aldev
45
Pria Psico
46
Rencana Licik Clarissa
47
Cemburu
48
Olahraga Siang
49
Tantangan Maut Di Anggap Sirkus
50
Kasih Tulus Papi Adit
51
Sila Siapa?
52
Rencana Bulan Madu
53
Obat Tidur
54
Bertemu Aldev
55
Kisah Masa Lalu
56
Pernah Sedekat Nadi
57
Dean
58
Mati Dua Kali
59
Ara mengigau
60
Masa Kecil Ara
61
Perjanjian Pernikahan
62
I Love You
63
Robek Perjanjian Pernikahan
64
Kelemahan Rei
65
Keusilan Rachel
66
Beli pabrik Ice Cream
67
Rumor tentang Clarissa
68
Little Sanja
69
Mobil baru Ali
70
Kerinduan Ibu Salma
71
Telletubies
72
Makan Malam
73
Dia Yang Meculik Ara
74
Pistol Kosong
75
Daddy Haris
76
Kecemasan Ara
77
Tamparan untuk Al
78
Kozushima
79
Ijin Pergi
80
Larangan Daddy Haris
81
Tolong Jaga Istriku
82
Rahasia Apa
83
Tempat penyekapan
84
Daddy Terluka
85
Mafia Badut
86
Rumah Sakit
87
Daddy Sadar
88
Tentang Al
89
Bodyguard Untuk Daddy
90
Ferry Ngelunjak
91
Rayuan Ferry
92
Telfon dari Ali
93
Pulang Ke Indo
94
Penyerangan
95
Kamu Cantik
96
Ayolah, Aku Rindu!
97
Balas Dendam
98
Kejujuran Ara
99
Kisah kelam masa lalu
100
Luka Lama yang kembali terbuka
101
Mahakaryaku
102
Kotak Kayu
103
Mommy Cia
104
Kedatangan Mami dan Papi
105
Serigala berbulu domba
106
Alergi
107
Ancaman Mami Jane
108
Keanehan Imel
109
Efek obat
110
Nasib malang Clarissa
111
Pria Bertopeng
112
Kecemasan seorang istri
113
Kepung lawan
114
Penyesalan Imel
115
Panggilan Nona Muda
116
Jebakan
117
Mimpi Buruk
118
Rasa khawatir Nona
119
Menggoda
120
Boy datang
121
Menculik Clarissa
122
Bahagiakan bersamaku?
123
Andai jadi Tuan Muda
124
Sarapan sederhana
125
Jadi direktur utama
126
Perintah papi
127
Sekretaris Baru
128
Kayla
129
Pemberontakan Ferry
130
Diungkit kembali
131
Omong Kosong
132
Ancaman
133
Jebakan
134
Kegelisahan
135
Penjelasan
136
Amel
137
Terpaksa
138
Masuk Angin
139
Ngidam tumis kangkung
140
Ali merajuk, Arham yang terkena getah
141
Ruangan Rahasia
142
Rekaman Suara
143
Kamu manja sekali
144
Pengakuan
145
Pelajaran untuk Clarissa
146
Twins
147
Tambah anggota keluarga
148
Kembaran Imel
149
Larangan Dean
150
Ngidam memberi hadiah
151
Imel yang aneh
152
Tangisan Rachel
153
Bertemu Mama
154
Senjata makan Nona
155
Pengakuan wanita tua
156
Akan belajar Bela diri
157
Cemburu pada Dean
158
Melakukan penyerangan
159
Menyelamatkan mertua
160
Tertangkap
161
Dean Menangis
162
Melayani Mama
163
Aku iklas jika harus gugur
164
Deandra Setiano
165
Tiga Ronde
166
kemarahan mama seren
167
Rencana gagal
168
iklas pada takdir
169
Fakta
170
awasi adikmu
171
Tekad Ara
172
sikap aneh Ara
173
Sadis
174
manja
175
mood ibu hamil
176
Air mata Ara
177
Saran
178
Tengah Hutan
179
Berakhir
180
Gairah Perawan Tua
181
Promo Novel Anakku Bukan Anak Suamiku
182
Promo Novel Dikira Mandul Ternyata Subur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!