Aldev mengambil tab yang di serahkan oleh Reval dan membaca informasi yang di berikan oleh Hacker andalannya itu.
"Clarissa Indria Jaya. Model yang saat ini sedang naik daun, karena menjual diri pada petinggi di media itu. Apa lebihnya jal*ng itu dari pada Ara ? Aku tidak akan membiarkan dia menyakiti Araku !" emosi Aldev kian memuncak dan membanting tab yang ada di genggaman nya.
"Tabku..." teriak Reval dalam hati.
"Aku akan menggantinya, dengan yang baru !" Ucap Aldev yang mengerti dengan ekspresi Hacker andalannya itu.
"Baik, Bos." Jawab Reval dengan gembira.
"Bye-bye Tab butut, aku seharusnya memang sudah menggantimu dengan yang baru!" Batin Reval.
"Kita harus menggagalkan rencana pernikahan Ara, dengan Laki-laki brengsek itu !" Perintah Aldev pada semua anak buahnya.
"Perintahkan semua anggota untuk beraksi malam ini !" Komando tak terbantahkan dari sang pemimpin Wild Wolf.
"Baik, Tuan," Semua anak buah Aldev segera membubarkan diri dan mempersiapkan segalanya untuk mengacaukan rencana pernikahan wanita impian sang Pemimpin.
*****
Di tempat yang berbeda, Seorang gadis sedang duduk dengan anggunnya di kursi kebesarannya.
Seseorang mengetuk pintu ruangan CEO perusahaan ARDA CORP.
"Permisi, Nona apa saya boleh masuk?" ucap seseorang meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan petinggi perusahaan *ARDA CORPORATION*. Perusahaan yang sedang berkembang pesat di Tahun ini.
"Masuk, Dina!" ucap gadis di dalam ruangan luas itu.
"Nona, ada yang perlu anda tanda tangani," Dina memberikan berkas penting perusahaan yang harus di tanda tangani.
Gadis tersebut segera membaca dan membubuhkan tanda tangannya setelah mempriksa berkas tersebut.
"Dina, apa kau sudah mengirimkan undangan pernikahanku pada kolega-kolega penting di perusahaan?" tanya gadis yang berpengaruh di perusahaan tersebut.
"Sudah, Nona Daneen. Kami sudah mengirimkan undangan pada kolega yang juga menaruh saham di ARDA CORPORATION. Nona," jawab Dina sambil merapikan berkas yang sudah di tanda tangani oleh Daneen.
"Ya sudah, kau boleh keluar. Terima kasih Dina,"
"Baik Nona. Saya permisi,"
Dina segera keluar dari ruangan sang CEO di perusahaan dia bekerja.
"Semoga aku bisa, meluluhkan hatimu Danish !" gumam Ara dengan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kebesarannya.
*****
Ali sedang dalam perjalanan, hari ini dia sudah bertekat akan menemui kekasihnya. Ali terlalu merindukan kekasih yang dia pacari sejak 4 tahun yang lalu.
"Aku merindukan kamu, beb. Kenapa tidak pernah membalas dan menjawab telfonku?" gumam Ali dengan tangan yang mengetuk-ngetuk setir mobilnya. Ali segera menginjak pedal gas semakin dalam agar cepat tiba di apartement kekasihnya.
Setelah 30 menit perjalanan dengan kecepatan penuh. Ali tiba di gedung tinggi tempat tinggal Clarissa. Dia memarkirkan mobilnya di bastman. Apartemen yang juga di beli Ali untuk kekasihnya itu.
Ali berjalan memasuki lift dan menekan tombol tempat Clarissa berada. Lift terbuka, Ali segera keluar dan berjalan ke unit tempat tinggal Clarissa. Ali menekan kode Apartemen Clarissa dan segera Masuk ke dalam nya.
*****
Sementara di sebuah ruangan mewah, seseorang sedang duduk dengan menyilangkan kaki, dengan tangan yang memegang sebuah senjata berjenis Glock mayer 22.
"Tuan Rei, apa kita perlu mengawal Nona Ace, Hingga acara nya selesai?" ucap seorang bawahannya.
"Tidak perlu, Ferry. Aku sudah menempatkan Dean untuk selalu memantau kegiatan nya," ucap Reiner. Sang pemimpin Deadly Scorpion, kelompok yang mempunyai misi menggagalkan berbagai jenis kejahatan.
"Baik, Tuan. Tapi apakah tidak berbahaya, jika membiarkan acara penting Nona Ace berlangsung, tanpa pengamanan yang khusus?" tanya Ferry memastikan.
"Kau kirim saja, anggota terpercaya untuk mengamankan acaranya. Tapi untuk Ace, itu adalah kewajibanku untuk menjaganya," ucap Reiner tegas.
"Baik, saya akan segera memilih anggota yang mampu, untuk berjaga di sana. Saya permisi, Tuan," pamit Ferry pada ketua yang sangat di hormati oleh nya.
Tanpa menunggu jawaban dari Reiner, Ferry segera berjalan meninggalkan Reiner yang sedang asik memanjakan senjata kesayangannya itu.
*****
Suara langkah kaki yang begitu keras, terdengar di Apartmen Blue international.
Ali berjalan cepat dengan emosi yang memuncak, tidak perduli banyak mata yang memperhatikannya. Ali yang biasanya bisa mengendalikan kemarahannya, saat ini sudah tidak bisa ia kendalikan.
Clarissa mengejar langkah lebar Ali dengan tergesa-gesa, bahkan ia lupa bahwa hanya memakai tang top juga miniskirt yang sudah lusuh. Clarissa berlari dan berusaha menggapai tangan Ali.
"Dengarkan aku dulu, Ali !" ucap Clarissa dengan nafas yang tersengal, saat berhasil menggapai tangan Ali.
"Aku harus mendengarkan apa? dari mulut wanita murahan sepertimu, Cla !" bentak Ali menatap nyalang pada kekasih yang di pertahankan selama empat tahun walaupun tanpa restu dari orang tuanya.
"Aku, bisa jelaskan Ali. Maaf, kami hanya melatih peran saja," Clarissa bicara sambil memohon agar Ali mempercayai ucapannya.
"Berlatih? berlatih peran kau bilang, Cla ! peran apa hingga harus latihan bercumbu! kau fikir aku bodoh !" sarkas Ali menunjuk bekas kissmark yang terlihat di leher Clarissa.
Clarissa segera menutupi bekas-bekas percintaan dengan kekasih gelap yang baru saja ia dapatkan.
"Kenapa? kau mencoba untuk menutupi bekas itu? tidak perlu, Cla ! aku bahkan sudah melihat bagaimana kalian bercumbu !" ucap Ali dan hal itu membuat Clarissa terdiam.
Ali segera melangkahkan kakinya, untuk pergi dari tempat terkutuk itu. Tapi baru beberapa langkah, Ali menghentikan langkahnya. Membuat Clarissa besar kepala, ia kira Ali akan memaafkan kesalahannya, karena Ali terlalu mencintai dirinya.
Clarissa berjalan mendekat, saat sudah semakin dekat. Ali membalikkan tubuhnya.
"Kau, jangan pernah mendekatiku lagi. Hubungan kita sudah berakhir, Cla ! kau tenang saja. Apartment ini tetap menjadi milikmu, aku memberikannya untuk hadiah perpisahan kita."
Setelah mengucapkan itu, Ali segera melanjutkan langkah kakinya menjauh dari Clarissa. Ali bertekat akan menemui Ara saat ini juga.
Ali mengambil ponsel dari saku jas yang di pakainya. Ia segera mengirimkan chat pada Ara.
[Kau, di mana?]
Ara yang sedang fokus pada pekerjaannya, segera menghentikan aktifitas pentingnya karena melihat ada chat dari calon suaminya.
{Aku sedang di mantion daddy, ada apa Danish?} balas Ara dan segera beranjak meninggalkan pekerjaannya.
Sebuah mobil Daihatsu Xenia membelah jalan yang lumayan sepi dengan kecepatan penuh. Ali sudah memutuskan akan membatalkan pernikahannya dengan Ara.
Ali membelokkan mobilnya mengarah ke mantion Tuan Haris. Setelah sampai di depan gerbang hitam yang menjulang tinggi, Ali segera membuka kaca mobil saat ada seorang petugas keamanan yang mendekat.
"Maaf, Tuan mencari siapa?" tanya petugas ke amanan di mantion mewah milik Tuan Haris.
"Saya, mencari Ara, Pak, boleh saya masuk?" tanya Ali.
"Oh, baik. Sebentar, saya bukakan dulu gerbangnya," ucap petugas dengan name tag, Aryo.
Aryo segera membuka gerbang besi itu dan mempersilahkan Ali untuk masuk.
Ali turun dari mobil sudah di sambut Ara dengan senyum lebarnya.
"Danish, kau datang?" pekik Ara senang.
"Aku hanya ingin mengatakan, bisa kita batalkan rencana pernikahan kita?" ucap Ali tanpa memandang Ara.
BERSAMBUNG...
Thanks For Reading..
_Nurmahalicious_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk Cinta tampa Restu,sudah pastinya Ortu mu sudah lebih dulu tau siapa Clarissa,makanya mereka gak restui,,Kamunya aja yg BEGO,,dia itu model kamu cuman Pegawai biasa,gak sadar kamu,,
2022-12-31
0
vhyra
hancur Banget hati ara
2022-03-29
0