Part 2 : Menyakitkan

Sepanjang perjalanan Aqila hanya menutup jendela tanpa berniat membukanya, Sedangkan pria yang di sebelahnya sedari tadi terus menyuruhnya untuk membuka jendela.

"Ck, kau saja makanya yang duduk sini!" kesal Aqila.

"Hei nona, sikapmu sangat arogan tapi kau takut dengan jendela?" ledek pria tersebut.

Aqila menatap tajam pria itu, dia memicingkan matanya saat mendapat kartu pengenal yang ada di jas pria tersebut.

"Dokter Elvio Keanu Ge ...,"

Belum juga Aqila selesai baca, pria yang bernama Elvio itu langsung menutupi kartu pengenalnya. Dia melepasnya dan menaruhnya di saku jasnya.

"Ck, sombong amat!" decak Aqila

Elvio pria itu hanya melirik Aqila singkat, setelah itu dirinya menegakkan tubuhnya dan mencoba tertidur.

Tiba-tuba terjadi guncangan di pesawat, Aqila pun tanpa sadar mencengkram tangan Elvio dengan erat sehingga Elvio bisa merasakan betapa takutnya wanita di sampingnya ini.

"Sudah puas megangnya nona?" tanya Elvio.

Aqila melihat tangannya yang mencengkram tangan Elvio, dia membulatkan matanya dan melepas tangannya dari tangan pria tersebut.

Elvio segera mengusap tangannya dan menyemprotkan hand sanitizer pada bekas tangan Aqila.

"Kau!" sentak Aqila

"Kuman," singkatnya.

Aqila mendengus kesal, dia mencium tangannya tapi tak bau sama sekali. Malahan tangannya sangat wangi terlebih dirinya yang sangat menjaga kebersihan.

Beberapa jam kemudian pesawat sudah mendarat, Aqila dan pria tersebut bangun tapi di karenakan Aqila yang reflek bangun dan berakhir pusing akhirnya dia duduk kembali.

"Kenapa?" heran Elvio.

"Gak papa, sedikit pusing aja," ujar Aqila.

Elvio membantu Aqila berdiri, Aqila pun tak menolaknya sehingga kini mereka jalan berdampingan hingga ke pengambilan koper.

"Kau akan pulang kemana?" tanya Aqila pada Elvio yang sedang mengambil kopernya.

"Aku, jakarta," ujar Elvio.

Aqila mengangguk, dia menyodorkan tangannya pada Elvio tetapi pria itu malah diam menatap tangan Aqila.

"Tadi gue udah pakai hand sanitizer, ayok kenalan," ajak Aqila.

"Maaf, saya tak terbiasa berjabat tangan dengan wanita. Kalau begitu saya duluan, hati-hati,"

Aqila melongo menatap kepergian Elvio, dia menatap tangannya yang bergantung bebas tak ada yang menyapanya.

"Baru kali ini gue diginiin, beruntung banget jodoh masa depannya. Dapet yang fresh," gumam Aqila dan menarik tangannya lagi.

Aqila pun menyeret kopernya, baru saja dia berjalan beberapa langkah ada seorang pria berpakaian serba hitam menghampirinya.

"Maaf, nona Aqila?" tanya pria itu.

Aqila menoleh ke kana dan kekiri dan hanya mendapati dirinya sendiri, setelah itu dia menunjuk dirinya sendiri karena tak ada lagi orang.

"Saya? iya saya sendiri," bingung Aqila.

"Bos kami telah menunggu anda, silahkan ikuti saya," pintanya.

"Ye nggak mau, enak aja! bos lu siapa huh? gue gak ada urusan sama bos lu," sentak Aqila.

Pria itu menunjuk seorang pria yang berdiri dengan pakaian long jas biru dongker, pria itu tengah menunggu sambil memakai kaca matanya.

"Frans?" gumam Aqila.

Aqila oun menyerahkan kopernya pada pria itu dia segera menghampiri pria yang bernama Frans yang sedang menunggunya.

"Frans!" seru Aqila.

Frans hanya menatap datar Aqila, dia pergi dari hadapan Aqila sehingga Aqila hanya mengikutinya dari belakang.

"Kau menjemputku? benarkah? wah, aku tak menyangka kau akan menjemputku!" sery Aqila.

Frans masuk mobil, begitu pula dengan Aqila. Senyuman Aqila belum juga luntur, hatinya terasa berbunga-bunga saat Frans menjemputnya.

"Kita ke restoran xx," titah Frans dengan dingin.

Aqila mengerutkan keningnya, otak kecilnya berpikir mengapa Frans mengajaknya ke restoran?

"Kenapa kita gak langsung ke apartemenku? kau tahu bukan besok pagi aku harus ke kantor Elbert?" bingung Aqila.

"Ada sesuatu yang harus kita bicarakan," ujar Frans.

Aqila sudah mengerti arah pembicaraan itu, pembatalan pertunangan yang Frans rencanakan sedari kemarin. Masihkah ada harapan lagi untuknya dan Frans kembali?

Mobil mereka melaju dengan kecepatan sedang, Aqila memilin tangannya karena tak tahu harus apa. Sedangkan Frans dia sibuk dengan Ipadnya mengecek berkas kantornya.

Tak lama mobil yang mereka tumpangi telah sampai di parkiran resto, Frans pun keluar diikuti oleh Aqila.

Mereka masuk kedalam resto itu dan mencari tempat, setelah dapat Aqila langsung duduk tanpa Frans suruh karena baginya percuma saja pria itu tak akan berbicara apapun.

"Jadi bicaralah," ujar Aqila.

"Kau tak mau pesan makan dulu?" heran Frans.

"Kau pikir setelah mendengar perencanaan pertunangan kemarin aku bisa makan dengan enak huh?"

Frans mengangkat satu sudut bibirnya, dia menatap Aqila dengan dingin sementara Aqila hanya menunggu apa yang di bicarakan Frans.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita," ujar Frans..

Tubuh Aqila mendadak membeku, dirinya masih berharap pembatalan itu hanya untuk mengundur waktu saja bukan untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Maaf, aku sudah tau siapa ibumu. Aluna Abraham, seorang mantan wanita penghibur. Aku tak bisa melanjutkan hubungan ku dengan putri dari wanita penghibur,"

Ucapan Frans sungguh menusuk hati Aqila, dia memegangi dadanya yang terasa sesak. Air matanya jatuh saat Frans mengatakan hal seperti itu.

"Maaf, aku tak bermaksud menyakitimu," ujar Frans dengan tatapan bersalahnya.

Aqila menatap tajam Frans dengan air matanya, dia menahan sesak yang menghimpit di dadanya. Sungguh Aqila juga tak mau lahir darinya, tapi bagaimana pun juga Aluna adalah ibu kandungnya.

"But you have hurt me!" sentak Aqila.

(Tapi kau telah menyakitiku!)

"Sorry," lirih Frans.

Aqila berdiri dan mengambil tasnya yang tadi sempat dia taruh di meja, dia menghapus air matanya sambil berlalu meninggalkan Frans.

Aqila menuju mobil yang terparkir, dia membuka bagasi mobil sehingga supir pun terkejut

"Apa yang nona lakukan?" paniknya.

"Tak apa, aku hanya mengambil koper ku. Terima kasih, aku akan pulang naik taksi dan aku mampu untuk bayar semua itu," ujar Aqila.

Aqila menyeret kopernya, tatapannya bertemu dengan tatapan tajam milik Frans. Pria itu yang sedang berjalan ke arahnya. Aqila melengos begitu saja sedangkan Frans hanya menatap kepergian Aqila dengan dingin.

Aqila menghentikan taksi, dia langsung masuk bersama kopernya. Menutup pintu pun Aqila tak melihat Frans yang tengah menatapnya dari kejauhan.

"Ke apartemen xx" titah Aqila.

Supir itu mengangguk, dia menjalankan mobilnya sementara Aqila menyenderkan kepalanya ke kaca jendela mobik.

Dia kembali teringat akan apa yang Frans ucapkan, sakit ... itu yang dia rasakan. Dirinya tidak bisa memilih mau lahir dari rahim siapa? bahkan semua manusia tak ada yang mampu untuk memilih. Lalu ... mengapa ada pria yang menyudutkannya hal seperti itu?

"Kalau boleh tau nonnya kenapa? kok sampai nangis begitu?" tanya sang supir yang merasa kasihan.

"Hehe, gak pak. Saya hanya rindu dengan keluarga saya," ujar Aqila dan menghapus air matanya.

"Hal kayak gitu wajar non, bapak aja mesti kehilangan anak dan istri bapak dalam waktu yang bersamaan. Tapi bapak percaya jika semua sudah di tetapkan oleh takdir, jadi kita gak boleh larut dalam kesedihan," ujar sang supir.

Aqila tersenyum, benar apa yang di katakan sang supir. Lagi pula beruntung Frans memutus hubungan mereka sebelum ke jenjang pernikahan. Jika sudah terjadi malah itu lebih sakit.

"Baik ... mari kita move on Aqila," batin Aqila menyemangati dirinya.

PENCET TOMBOL LIKE !

LIKE !

LIKE !

HADIAH DAN KOMENNYA JANGAN LUPA ... 🥳🥳🥳🥳🥳.

VOTENYA JUGA LOH ... LOVE UNTUK KALIAN😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

Jangan menangis Aqilla , hilang satu tumbuh seribu 😊

2025-01-27

1

Edah J

Edah J

Aqila😢😢😢💪💪💪

2024-10-15

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

😥😥😥😥😥 lanjuuut kak

2024-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Pulang kembali
2 Part 2 : Menyakitkan
3 Part 3 : Ateez
4 Part 4 : Elbert
5 Part 5 : Keluarga Wesley
6 Part 6 : Kesalahan satu malam
7 Part 7 : pertukaran yang menjanjikan
8 Part 8 : Daniel
9 Part 9 : Hamil
10 Part 10 : Gugurkan!
11 Part 11 : Kecewa
12 Part 12 : Jangan lakukan itu kak!
13 Part 13 : Keanehan Frans
14 Part 14: Perkara susu
15 Part 15 : Susu pemberian calon papa
16 Part 16 : USG
17 Part 17: Kepolosan Frans
18 Part 18: Terbongkar
19 Part 19: Tanggung jawab
20 Part 20: Ikan cupang
21 Part 21: Elvio
22 part 22: Married
23 Part 23: Malam pertama
24 Part 24: Siapa?
25 Part 25: Cleo
26 Part 26: Aku tidak suka
27 Part 27: Curhatan dua suami
28 Part 28: ngidam ala calon bapak
29 Part 29: Nasi goreng buatan Elbert
30 Part 30: Keistimewaan Ravin
31 PERMISI BACA DULU SEBENTAR YAH
32 Part 31: Mateo
33 Part 32: Gangguan Frans
34 Part 33: Kenapa dia disini?
35 Part 34: lagi-lagi ulah Ravin
36 Part 35: Bawahan Daniel
37 Part 36: Konflik pasutri
38 Visual
39 Part 37: Ngidamnya kedua istri sultan
40 Part 38: Kebahagiaan Ane
41 Part 39: Kau kenal Elvio?
42 Part 40: Tentang Cleo
43 Part 41: Flashback Cleo
44 Part 42: Ravin sakit
45 Part 43: Gara-gara rujak
46 Part 44: Mencari bukti 1
47 Part 45: Hukuman Ravin
48 Part 46: Komplotan
49 Part 47: Action
50 Part 48: Frans
51 Part 49: Raffa
52 Part 50: Benda keramat
53 Part 51: Abang mungut ciapa?
54 Part 52: Raffa
55 Part 53: Sampai berapa bulan?
56 Part 54: Drama di rumah sakit
57 Part 55: Frans yang cengeng
58 Part 56: Ravin Keldil
59 Part 57: Dokter Andin
60 Part 58: Hak Frans
61 Part 59: Ada apa dengan Raffa?
62 Part 60: Hot money
63 Part 61: 9 bulan menanti
64 Part 62: Bayiku
65 Part 63: Baby twins Castillo
66 Part 64: Baby Bent
67 Part 65: Audrey
68 Part 66: Zidan dan Kirana
69 Part 67: Reunian trio cadel
70 Part 68: Black
71 Part 69: Sky
72 Part 70: wajan koleksi milik Aqila
73 Part 71: siapa yang membebaskan Daniel?
74 Part 72: Bukan Lavin
75 Part 73: menjemput Sky
76 Part 74: Perdebatan adik kakak
77 Part 75: Tentang Aurora
78 Part 76: Lavin di jahili telus
79 Part 77: Penyerangan
80 Part 78: penyekapan Frans
81 Part 79: Keterkejutan Ica
82 Part 80: Mansion di serang
83 Part 81: kerja sama
84 Part 82: keadaan Frans
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Part 1 : Pulang kembali
2
Part 2 : Menyakitkan
3
Part 3 : Ateez
4
Part 4 : Elbert
5
Part 5 : Keluarga Wesley
6
Part 6 : Kesalahan satu malam
7
Part 7 : pertukaran yang menjanjikan
8
Part 8 : Daniel
9
Part 9 : Hamil
10
Part 10 : Gugurkan!
11
Part 11 : Kecewa
12
Part 12 : Jangan lakukan itu kak!
13
Part 13 : Keanehan Frans
14
Part 14: Perkara susu
15
Part 15 : Susu pemberian calon papa
16
Part 16 : USG
17
Part 17: Kepolosan Frans
18
Part 18: Terbongkar
19
Part 19: Tanggung jawab
20
Part 20: Ikan cupang
21
Part 21: Elvio
22
part 22: Married
23
Part 23: Malam pertama
24
Part 24: Siapa?
25
Part 25: Cleo
26
Part 26: Aku tidak suka
27
Part 27: Curhatan dua suami
28
Part 28: ngidam ala calon bapak
29
Part 29: Nasi goreng buatan Elbert
30
Part 30: Keistimewaan Ravin
31
PERMISI BACA DULU SEBENTAR YAH
32
Part 31: Mateo
33
Part 32: Gangguan Frans
34
Part 33: Kenapa dia disini?
35
Part 34: lagi-lagi ulah Ravin
36
Part 35: Bawahan Daniel
37
Part 36: Konflik pasutri
38
Visual
39
Part 37: Ngidamnya kedua istri sultan
40
Part 38: Kebahagiaan Ane
41
Part 39: Kau kenal Elvio?
42
Part 40: Tentang Cleo
43
Part 41: Flashback Cleo
44
Part 42: Ravin sakit
45
Part 43: Gara-gara rujak
46
Part 44: Mencari bukti 1
47
Part 45: Hukuman Ravin
48
Part 46: Komplotan
49
Part 47: Action
50
Part 48: Frans
51
Part 49: Raffa
52
Part 50: Benda keramat
53
Part 51: Abang mungut ciapa?
54
Part 52: Raffa
55
Part 53: Sampai berapa bulan?
56
Part 54: Drama di rumah sakit
57
Part 55: Frans yang cengeng
58
Part 56: Ravin Keldil
59
Part 57: Dokter Andin
60
Part 58: Hak Frans
61
Part 59: Ada apa dengan Raffa?
62
Part 60: Hot money
63
Part 61: 9 bulan menanti
64
Part 62: Bayiku
65
Part 63: Baby twins Castillo
66
Part 64: Baby Bent
67
Part 65: Audrey
68
Part 66: Zidan dan Kirana
69
Part 67: Reunian trio cadel
70
Part 68: Black
71
Part 69: Sky
72
Part 70: wajan koleksi milik Aqila
73
Part 71: siapa yang membebaskan Daniel?
74
Part 72: Bukan Lavin
75
Part 73: menjemput Sky
76
Part 74: Perdebatan adik kakak
77
Part 75: Tentang Aurora
78
Part 76: Lavin di jahili telus
79
Part 77: Penyerangan
80
Part 78: penyekapan Frans
81
Part 79: Keterkejutan Ica
82
Part 80: Mansion di serang
83
Part 81: kerja sama
84
Part 82: keadaan Frans
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!