My Perfect Mafia Daddy

My Perfect Mafia Daddy

Part 1 : Pulang kembali

Mentari masuk melalui celah ruangan, seorang gadis yang masih berselimut itu terpaksa mengerjapkan matanya.

"Huh ... jam berapa sih," gumamnya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Aqila bangun sayang, ini udah jam tujuh loh," panggil seorang pria.

wanita yang bernama Aqila itu terkejut, dia menduduki dirinya dan menatap jam yang ada di atas nakas.

"I am late!" gusarnya.

(Saya terlambat!)

Aqila langsung menyingkap selimutnya, tangannya terangkat untuk mencepol rambutnya.

"Aqila sayang, kamu sudah bangun?"

"Yes dad, I'm awake!" ujar Aqila sambil mengambil handuknya dan berlari ke kamar mandi.

(Ya ayah, aku sudah bangun)

Sang ayah yang bernama Gio Lawrance menggelengkan kepalanya, putrinya yang biasa selalu bangun sangat pagi kini harus terlambat karena lembur tadi malam.

Gio pun turun ke bawah, dia berjalan menuju meja makan. Netranya melihat makanan yang ada di sana.

"Apakah tidak ada roti? putriku terlambat dan pasti dia tak ingin makan nasi," ujar Gio pada salah satu maid.

"Baik tuan, saya akan mengambilkannya," ujar maid tersebut dan berlalu dari hadapan Gio.

Gio pun duduk di meja makan, dia menyantap makanan disana.

Dertt!

Dertt!

Ponsel Gio berdering, dia mengangkatnya dan menyapa orang di sebrang sana.

"Apa kabar?"

"Baik, oh iya lu bilang hari ini Aqila bakal balik ke indo? gue harap lu gak kasih harapan palsu lagi ke gue," ujarnya.

"Hahaha, tenang saja Alden. Aqila memang benar akan pulang hari ini, dia akan mengadakan meeting dengan perusahaan cabang Wesley. Kau jangan takut, dia juga akan menetap sekitar satu bulan disana," terang Gio.

"Ok gue nunggu dia datang, apalagi Amora dia menunggu putri angkatnya itu. Kalau gitu gue tutup dulu, anak gue lagi nangis di bawah. Bye!"

Setelah Alden menutup telponnya Gio menggelengkan kepalanya. Di umur temannya yang sama sepertinya, temannya itu memiliki anak yang berumur 3 tahun sungguh membuatnya bingung.

"Ayah!" seru Aqila.

Gio menoleh, dia tersenyum hangatnya melihat sang putri yang menuruni tangga.

"Morning ayah!" seru Aqila sambil mengecup pipi sang ayah.

"Morning baby girl," ujar Gio.

Aqila merengut kesal, padahal umurnya sudah mencapai 25 tahun tapi sang ayah masih memanggilnya baby girl.

"Sudah jangan cemberut begitu," ledek Gio.

"Abisnya ayah, aku kan sudah berumur 25 tahun," kesal Aqila.

"Tapi kau masih jomblo," ujar Gio.

"Ish ayaaahhh!"

Gio tertawa, dia mengambilkan putrinya roti dan mengolesi selai nanas dia atasnya sesuai kesukaan sang putri. Setelah itu dia memberikan kepada putrinya dan langsung di terima dengan senang hati oleh Aqila.

"Oh iya bagaimana hubunganmu dengan Frans? kalian akan mengadakan pertunangan dua minggu lagi bukan?" tanya Gio.

Seketika kunyahan Aqila terhenti, dia menelan rotinya dengan susah payah.

"Ehm," dehem Aqila.

"Kenapa? apa Frans menyakitimu?" khawatir Gio.

Aqila menggeleng, sudut bibirnya terangkat yang membuat Gio lega.

"Tidak, hanya saja belakangan ini kita jarang berkomunikasi," ujar Aqila.

Gio mengangguk, putrinya sibuk dengan kantornya begitu pula dengan pria yang bernama Frans kekasih sang putri.

"Apa kau ingin berangkat sekarang? atau nanti sore?" tanya Gio.

"Sekarang, aku sudah memesan tiket," ujar Aqila.

Gio tersenyum, dia mengelus kepala sang putri dengan sayang. Tak terasa Aqila sudah beranjak dewasa, putrinya yang manis lucu dan menggemaskan kini menjadi wanita yang sangat anggun dan cantik.

"Ayah jika aku ada disana tolong jaga diri ayah, jangan lupa istirahat. Jangan terlalu banyak bekerja, jika ayah mau aku akan mencarikan istri yang baru lagi untuk ayah," ujar Aqila.

"Tidak sayang itu tidak perlu, ayah bisa menjaga diri ayah sendiri. Kau tak perlu repot mencari kan ayah istri," tolak Gio.

Aqila tertawa, sang ayah hanya menikah sekali dengan seorang model. Dan itu pun harus kandas karena tak ada kecocokan di anatar mereka.

"Andai mamah masih hidup, apa ayah akan menikahi mamah?" tanya Aqila.

"Jika mamahmu berubah, mungkin hal itu akan terjadi," ujar Gio.

Aqila mengetahui bahwa dirinya adalah anak di luar nikah, tapi walau begitu Aqila percaya bahwa inilah takdir jalannya hidupnya. Dia tak boleh membenci siapapun termasuk sang ibu.

"Habis kan sarapanmu, ayah akan bersiap untuk mengantarmu ke bandara." ujar Gio sambil membersihkan mulutnya dengan kain.

Aqila mengangguk, Gio pun beranjak dari ruang makan menuju kamarnya. Sedangkan Aqila dia mendapat notifikasi chat dari ponselnya.

"Ck, pria sungguh menyebalkan! seenaknya mendekat, giliran membawa ke jenjang lebih serius ada aja alasannya," gerutu Aqila saat melirik ponselnya yang tergeletak disamping piring rotinya.

***

"Hati-hati yah sayang, ingat pesan ayah. Jangan pulang kerja larut malam dan jaga dirimu baik-baik okay," ujat Gio.

Kini mereka telah sampai di bandara, Gio pun harus melepaskan putrinya untuk terbang menuju indonesia.

"Jaga kesehatanmu juga,"

Aqila mengangguk, dia memeluk ayahnya sangat erat. Aqila pasti akan sangat merindukan ayahnya ini, apalagi dirinya hanya tungga berdua dengan sang ayah sebelumnya.

"Aku pasti akan sangat merindukan ayah," gumam Aqila.

"Tentu, kau harus merindukan ayahmu ini," canda Gio.

Mereka pun melepaskan pelukan mereka, Aqila menatap Gio dengan senyum manisnya. Tangannya terulur untuk mengambil kopernya.

"Ayah jaga diri baik-baik," pinta Aqila.

"Iya, sana pergilah. Kau akan ketinggalan pesawat," ujar Gio.

Aqila mengangguk, dia berbalik dan melangkah menjauhi Gio. Tapi hatinya sangat tak rela berpisah dengan sang ayah sehingga dia berbalik dan memeluk kembali sang ayah.

"Hei, kenapa kau menangis hm? kau hanya satu bulan saja, bukan bertahun-tahun," ujar Goo mencoba bercanda dengan sang putri

"Tetep aja lama, Aqila gak tega tinggalin ayah," ujar Aqila.

Gio melepaskan pelukan sang putri, dia menghapus air mata sang anak dengan tangannya.

"Pergilah, ayah akan sering menelponmu," bujuk Gio.

Aqila mengangguk, dia kembali menuju kopernya dan beranjak meninggalkan Gio. Gio pun hanya memandang kepergian putrinya dengan sendu, baru kali ini dia berpisah dengan putrinya sejak mereka bersama.

Aqila pun memasuki pesawat, dia duduk di tempat duduknya. Dia menoleh menatap jendela pesawat. Dirinya tak suka berada di dekat jendela pesawat.

"Ish bisa tukeran gak sih?" gumam Aqila.

Aqila menoleh menatap pria yang duduk di samping kirinya, dia berdehem sebentar agar pria itu menoleh menatapnya.

"Ekhm, Excuse me, can we swap seats?"

(Maaf, bisakah kita bertukar kursi?)

Pria tersebut menoleh, dia mengerutkan keningnya ketika Aqila bertanya hal seperti itu.

"Budeg kayaknya nih orang," gumam Aqila karena pria tersebut hanya menatapnya tanpa niat menjawab.

Saat Aqila akan berbalik, pria itu akhirnya angkat bicara.

"Gue gak budeg!"

Aqila sontak saja terkejut, dia berbalik dan menatap tak percaya pada pria itu.

"Kau ... kau ngerti bahasa budeg?" kaget Aqila.

"Jelas! karena gue dari indo," kesalnya.

Aqila meneguk ludahnya kasar, dia sudah berbicara lancang dengan pria yang tak dikenalnya. Dia pun mencoba untuk meminta maaf, tapi pria itu malah mengabaikannya.

"Huh, mirip banget sama si Frans. Sebelas dua belaslah, kalau yang satu batu yang ini triplek." gerutu Aqila sambil menatap jendela.

___________________

Hai para pembaca, kenalkan ini karya ketigaku yang berjudul my perfect mafia daddy. Bagi kalian yang belum baca cerita Transmigrasi mommy harap baca dulu yah, karena ini sequel transmigrasi mommy😘. yang bercerita tentang kisah anak-anak Alden dan Amora.

Gak mau baca juga gak papa sih, nanti di jelaskan ulang kok disini semua tokoh. Tetapi lebih detail di transmigrasi mommy, ada kelucuan Elbert juga yang gak kalah sama Ravin😍.

Ini berkisah dari awal konflik masalah Aqila dan Frans okay😉 agar kalian mengerti asal muasalnya🤭🤭.

Tolong bantu author untuk memberi dukungan kada karyaku ini dengan cara beri Like, Vote, komen dan hadiah. Jangan lupa masukkan favorit, dan follow akun author😘😘😘😘.

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Mampir lagi☝️
untuk kesekian kalinya baca karya kak author Ken...bagus"👍

2024-10-15

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Baru cush disini kak...semoga seru seperti yang lain ya kak....☺️☺️☺️

2024-10-10

0

Neulis Saja

Neulis Saja

Thor, di sini ada si bocil cadelnya ?

2024-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Pulang kembali
2 Part 2 : Menyakitkan
3 Part 3 : Ateez
4 Part 4 : Elbert
5 Part 5 : Keluarga Wesley
6 Part 6 : Kesalahan satu malam
7 Part 7 : pertukaran yang menjanjikan
8 Part 8 : Daniel
9 Part 9 : Hamil
10 Part 10 : Gugurkan!
11 Part 11 : Kecewa
12 Part 12 : Jangan lakukan itu kak!
13 Part 13 : Keanehan Frans
14 Part 14: Perkara susu
15 Part 15 : Susu pemberian calon papa
16 Part 16 : USG
17 Part 17: Kepolosan Frans
18 Part 18: Terbongkar
19 Part 19: Tanggung jawab
20 Part 20: Ikan cupang
21 Part 21: Elvio
22 part 22: Married
23 Part 23: Malam pertama
24 Part 24: Siapa?
25 Part 25: Cleo
26 Part 26: Aku tidak suka
27 Part 27: Curhatan dua suami
28 Part 28: ngidam ala calon bapak
29 Part 29: Nasi goreng buatan Elbert
30 Part 30: Keistimewaan Ravin
31 PERMISI BACA DULU SEBENTAR YAH
32 Part 31: Mateo
33 Part 32: Gangguan Frans
34 Part 33: Kenapa dia disini?
35 Part 34: lagi-lagi ulah Ravin
36 Part 35: Bawahan Daniel
37 Part 36: Konflik pasutri
38 Visual
39 Part 37: Ngidamnya kedua istri sultan
40 Part 38: Kebahagiaan Ane
41 Part 39: Kau kenal Elvio?
42 Part 40: Tentang Cleo
43 Part 41: Flashback Cleo
44 Part 42: Ravin sakit
45 Part 43: Gara-gara rujak
46 Part 44: Mencari bukti 1
47 Part 45: Hukuman Ravin
48 Part 46: Komplotan
49 Part 47: Action
50 Part 48: Frans
51 Part 49: Raffa
52 Part 50: Benda keramat
53 Part 51: Abang mungut ciapa?
54 Part 52: Raffa
55 Part 53: Sampai berapa bulan?
56 Part 54: Drama di rumah sakit
57 Part 55: Frans yang cengeng
58 Part 56: Ravin Keldil
59 Part 57: Dokter Andin
60 Part 58: Hak Frans
61 Part 59: Ada apa dengan Raffa?
62 Part 60: Hot money
63 Part 61: 9 bulan menanti
64 Part 62: Bayiku
65 Part 63: Baby twins Castillo
66 Part 64: Baby Bent
67 Part 65: Audrey
68 Part 66: Zidan dan Kirana
69 Part 67: Reunian trio cadel
70 Part 68: Black
71 Part 69: Sky
72 Part 70: wajan koleksi milik Aqila
73 Part 71: siapa yang membebaskan Daniel?
74 Part 72: Bukan Lavin
75 Part 73: menjemput Sky
76 Part 74: Perdebatan adik kakak
77 Part 75: Tentang Aurora
78 Part 76: Lavin di jahili telus
79 Part 77: Penyerangan
80 Part 78: penyekapan Frans
81 Part 79: Keterkejutan Ica
82 Part 80: Mansion di serang
83 Part 81: kerja sama
84 Part 82: keadaan Frans
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Part 1 : Pulang kembali
2
Part 2 : Menyakitkan
3
Part 3 : Ateez
4
Part 4 : Elbert
5
Part 5 : Keluarga Wesley
6
Part 6 : Kesalahan satu malam
7
Part 7 : pertukaran yang menjanjikan
8
Part 8 : Daniel
9
Part 9 : Hamil
10
Part 10 : Gugurkan!
11
Part 11 : Kecewa
12
Part 12 : Jangan lakukan itu kak!
13
Part 13 : Keanehan Frans
14
Part 14: Perkara susu
15
Part 15 : Susu pemberian calon papa
16
Part 16 : USG
17
Part 17: Kepolosan Frans
18
Part 18: Terbongkar
19
Part 19: Tanggung jawab
20
Part 20: Ikan cupang
21
Part 21: Elvio
22
part 22: Married
23
Part 23: Malam pertama
24
Part 24: Siapa?
25
Part 25: Cleo
26
Part 26: Aku tidak suka
27
Part 27: Curhatan dua suami
28
Part 28: ngidam ala calon bapak
29
Part 29: Nasi goreng buatan Elbert
30
Part 30: Keistimewaan Ravin
31
PERMISI BACA DULU SEBENTAR YAH
32
Part 31: Mateo
33
Part 32: Gangguan Frans
34
Part 33: Kenapa dia disini?
35
Part 34: lagi-lagi ulah Ravin
36
Part 35: Bawahan Daniel
37
Part 36: Konflik pasutri
38
Visual
39
Part 37: Ngidamnya kedua istri sultan
40
Part 38: Kebahagiaan Ane
41
Part 39: Kau kenal Elvio?
42
Part 40: Tentang Cleo
43
Part 41: Flashback Cleo
44
Part 42: Ravin sakit
45
Part 43: Gara-gara rujak
46
Part 44: Mencari bukti 1
47
Part 45: Hukuman Ravin
48
Part 46: Komplotan
49
Part 47: Action
50
Part 48: Frans
51
Part 49: Raffa
52
Part 50: Benda keramat
53
Part 51: Abang mungut ciapa?
54
Part 52: Raffa
55
Part 53: Sampai berapa bulan?
56
Part 54: Drama di rumah sakit
57
Part 55: Frans yang cengeng
58
Part 56: Ravin Keldil
59
Part 57: Dokter Andin
60
Part 58: Hak Frans
61
Part 59: Ada apa dengan Raffa?
62
Part 60: Hot money
63
Part 61: 9 bulan menanti
64
Part 62: Bayiku
65
Part 63: Baby twins Castillo
66
Part 64: Baby Bent
67
Part 65: Audrey
68
Part 66: Zidan dan Kirana
69
Part 67: Reunian trio cadel
70
Part 68: Black
71
Part 69: Sky
72
Part 70: wajan koleksi milik Aqila
73
Part 71: siapa yang membebaskan Daniel?
74
Part 72: Bukan Lavin
75
Part 73: menjemput Sky
76
Part 74: Perdebatan adik kakak
77
Part 75: Tentang Aurora
78
Part 76: Lavin di jahili telus
79
Part 77: Penyerangan
80
Part 78: penyekapan Frans
81
Part 79: Keterkejutan Ica
82
Part 80: Mansion di serang
83
Part 81: kerja sama
84
Part 82: keadaan Frans
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!