Hijrah Setelah Patah Hati
Kirana duduk di sebuah kursi yang ada di depan kontrakannya dan sahabat-sahabatnya sambil menunggu kedatangan Agam.
Saat Agam tiba, dia langsung duduk disamping Kirana yang sedang duduk disebuah kursi.
"Kita nikah ya di akhir tahun ini" ucap Agam
"Serius kamu mau menikahiku" kata Kirana senang mendengar ucapan Agam
"Iya tapi aku lagi ngumpulin uang jadi kasih aku waktu, nanti kalo udah terkumpul aku pasti langsung menemui kedua orang tuamu" jelas Agam meyakinkan Kirana
"Aku kan gak pernah minta pesta mewah yang penting sah" jawab Kirana sembarangan karena sangat mencintai Agam
"Tapikan setidaknya harus ada syukuran meskipun sederhana, kedua orang tuaku juga harus kesini saat melamar nanti" jelas Agam memegang tangan Kirana
"Iya iya, ayo pergi. keburu kemalaman nontonnya" kata Kirana sembari beranjak dari tempat duduknya diikuti Agam dari belakang.
Agam menghidupkan motornya dan Kirana naik dan duduk di jok belakang, Agam pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju bioskop.
Seperti biasa Kirana ketika libur selalu mengajak Agam pergi untuk jalan-jalan atau nonton bioskop meski Agam bekerja Kirana selalu memaksa, pada akhirnya Agam izin tidak masuk kerja demi menuruti maunya Kirana.
Kirana sangat beruntung mendapatkan kekasih seperti Agam selain selalu ada di setiap Kirana butuh, Agam juga selalu menuruti apa maunya terkadang setiap bulan pun Agam selalu membelikan hadiah untuk Kirana mengingat tanggal jadian mereka.
Sahabat Kirana terkadang merasa iri padanya, namun mereka tidak tau apa yang dirasakan Kirana saat ini yang selalu dituntun kedua orang tuanya segera menikah karena Kirana kalo punya masalah memang lebih suka memendam sendiri berbeda jika dia sedang bahagia, akan heboh seperti orang mendapatkan uang 1 milyar.
Sebelum masuk ke ruang bioskop Kirana dan Agam membeli cemilan terlebih dahulu tak lama kemudian mereka berdua masuk ke ruangan bioskop lalu mereka berdua menuju tempat duduk yang telah mereka pesan.
Film sudah mulai di tayangkan mereka mulai fokus dengan layar besar yang ada dihadapan mereka sembari sesekali memasukan popcorn kedalam mulut mereka.
"Akhh ...." Teriak para penonton saat adegan menyeramkan
Saat ini Kirana dan Agam sedang menonton film horor karena sudah sering menonton adegan romantis, lucu dan action.
Kirana yang kebelet buang air kecil izin dengan Agam ingin ke toilet sebelum dapat jawaban dari Agam, Kirana pergi begitu saja meninggalkan Agam.
Setelah kembali dari toilet Kirana duduk lagi dan melanjutkan menonton film.
Hingga tak terasa film pun berakhir, para penonton yang lain juga sudah keluar dari ruangan bioskop.
Kirana dan Agam juga keluar, mereka berdua berjalan menuju parkiran dan ingin segera pulang apalagi hari sudah makin larut malam.
Sebelum pulang Kirana membeli makanan terlebih dahulu untuk sahabat-sahabatnya yang di kontrakan.
Tiba di kontrakan Kirana, Agam langsung pamit pulang ke kontrakannya.
Agam anak rantauan dari Kalimantan yang bekerja sebagai kuli bangunan yang saat ini sedang bekerja di pembangunan perusahaan terbesar yang ada di Jakarta.
Sedangkan Kirana bekerja di restoran dekat dengan pembangunan perusahaan tersebut, Kirana memang tak pernah pulang kerumah karena lelah mendengar perkataan kedua orang tuanya yang selalu menyuruhnya segera menikah.
Jadi Kirana memutuskan ikut sahabat-sahabatnya mengontrak menurutnya itu lebih baik, meski kontrakan itu awalnya sahabat-sahabatnya yang bayar sekarang Kirana ikut membayar juga.
Selama Kirana pacaran dengan Agam, Agam tak pernah sekali pun berani untuk ikut kerumah Kirana karena dia tak ingin bertemu kedua orang tua Kirana terlebih dahulu sebelum benar-benar ingin menikahi putri mereka.
Kirana juga tak mempermasalahkan hal itu selama ini, apalagi hubungan mereka juga masih baik-baik saja meski belum diketahui kedua orang tuanya.
Agam tiba di kontrakannya setelah memasukan motornya kedalam kontrakan, Agam langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih.
Selesai mandi Agam keluar dan menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, saat sedang berbaring di atas kasur yang hanya berukuran 80x180 Agam tiba-tiba ingat dengan uang tabungannya selama ini.
Agam beranjak dari tidurnya lalu membuka lemari yang berada disamping tempat tidurnya dan mengambil sebuah kotak kayu yang dulu dibuatnya sendiri.
Agam mulai menghitung lembaran demi lembaran hingga lembaran terakhir.
"Baru 5 juta, masih kurang banyak. Aku berniat memberi Kirana 10 juta belum kebutuhan lain, ayah dan ibu juga harus kesini butuh biaya ongkos mereka jika aku jadi melamar Kirana tidak mungkin aku menikah tanpa kedua orang tuaku" kata agam berbicara sendiri
Agam pun menutup kotak kayu itu dan meletakkannya lagi ke dalam lemari disamping tempat tidurnya.
Lalu Agam kembali merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.
Ditempat lain Kirana sedang makan sate bersama sahabat-sahabatnya seperti biasa jika pulang jalan-jalan Kirana tak pernah lupa untuk membelikan sahabat-sahabatnya makanan.
Begitu juga sahabatnya yang lain jika habis jalan-jalan pasti mereka membawa makanan.
"Enak banget satenya, beli dimana" kata Lili salah satu sahabat Kirana
"Iya enak, kapan-kapan kalo kita libur beli ini juga" jawab Fitri sahabat Kirana yang lain sambil memakan sate
"Kirana kata kamu, Agam mau ngajak kamu nikah, kapan?" tanya Sevia penasaran
"Belum tau masih ngumpulin duit, karena kedua orang tuanya juga harus kesini jika kami akan menikah. Masa iya dia nikah tanpa kedua orang tuanya" jelas Kirana pada sahabat-sahabatnya
"Ngapain juga buru-buru sih Kirana, kamu kan masih 20 tahun juga belum 30 tahun, masih kepala dua" canda Fitri sembari tertawa
"Bener tu, apa juga yang mau dikejar nanti sudah nikah hamil udah tu ngelahirin ngurus anak. Kalo aku belum siap untuk hal-hal gitu mending puasin dulu masa muda karena kapan lagi kalo gak sekarang" cerocos Lili dengan mulut mancun-mancun karena sedang mengunyah makanan
"Iya udah ngapain bahas itu, mending cerita hal lain" jawab Kirana mengalihkan pembicaraan
Mereka masih melanjutkan makan dan ngobrol hal lain, terkadang bercanda dan tertawa bersama.
Begitulah persahabatan mereka yang selalu kompak dan saling mengerti satu sama lain, apalagi jika ada salah satu dari mereka yang sakit akan saling menjaga.
Sampai larut malam mereka masih mengobrol, tak lama mereka mulai merasakan kantuk karena jam juga sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam setelah itu mereka menggosok gigi dan akhirnya tidur karena besok harus bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Baihaqi Sabani
mmpir....crta realita shri hri
2022-07-12
1