Matahari menyelinap masuk dari jendela menandakan bahwa hari sudah pagi, Agam yang masih tidur pun bangun karena matanya merasa silau meski masih ngantuk dirinya terpaksa harus membuka mata meski terasa berat.
Semalam dia tidur hanya sebentar karena menghabiskan waktu bersama Kirana, seingatnya dirinya pulang ke kontrakan jam 1 malam. semalam juga sekalian perpisahan dengan Kirana.
Agam bangun dari tidurnya sembari terus mengucek matanya lalu menyambar hpnya yang tergeletak di kasur, Agam melihat jam yang ada di hpnya.
Jam telah menunjukan pukul 7 pagi, satu jam lagi dirinya harus berangkat karena sudah janjian kemarin siang dengan Danu harus berangkat pagi.
Sedangkan Kirana dan sahabat-sahabatnya sudah sampai di restoran mereka pun masuk lalu absen seperti biasa, lalu berpisah dan mulai mengerjakan pekerjaan masing-masing.
Kirana yang masih bertugas di kasir hanya membersihkan meja dan komputer karena belum ada pembeli Kirana izin ke toilet dulu dengan manager yang selalu memantau karyawan-karyawan lain.
Saat ingin menuju belakang lagi-lagi Kirana mendengar karyawan lain mengosipkan dirinya, Kirana menghentikan langkahnya ingin mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Ehh tau gak sih, semalam jam 1 malam pas aku mau nyari sinyal diluar aku gak sengaja melihat Kirana dengan kuli bangunan itu entah buat mesum apa tu anak" kata Novi mulai menyebar gosip yang gak-gak
"Apa iya, ihh ngapain coba jam 1 malam jangan-jangan" kata Mita sambil mengerakan tangannya kode 2 jari berdekatan
"Mungkin aja aku kan baru keluar, soalnya setelah itu si kuli bangunan itu pulang" jawab Novi tau maksud Mita
"Kalian berdua ini kayak gak punya kerjaan aja ya, pagi-pagi udah gosipin orang. Coba tanya langsung dengan orangnya jangan sembarangan ngomong" kata Kirana dengan nada tinggi
Novi dan Mita hanya saling tatap melihat kemunculan Kirana
"Kalian penasaran semalam aku ngapain dengan Agam, mau tau gak. Kasih tau gak ya nanti pikiran kalian traveling lagi kalo aku kasih tau apalagi jomblo kayak kalian nanti kepengen" kata Kirana seraya mengejek Novi dan Mita
"Akkh pikir sendiri ya, takut kalian kepengen kalo aku kasih tau. Makanya cari pacar biar tau kalo pacaran itu ngapain aja jangan ngejomblo terus, kalian ingat gak dengan umur kalian bentar lagi kepala 3 belum punya pacar kapan mau nikah hahahaha" kata Kirana terus mengejek Novi dan Mita sembari pergi menuju toilet.
Kirana sangat kesal dengan Novi dan Mita selalu menyebarkan gosip tentang dirinya padahal mereka tidak pernah tau kenyataan, meskipun hidup Kirana bebas dirinya tau batas pacaran.
memang Kirana pernah pelukan tapi mungkin semua orang tau pelukan itu tanda cinta, cium kening tanda sayang sebatas itu tak pernah lebih.
Sebagai wanita harus selalu menjaga kehormatan sebab jika laki-laki sudah mendapatkan itu sebelum menikah, laki-laki itu akan memperbudak wanita dan akan melakukan terus menerus setelah bosan dicampakan begitu saja.
Dan ingat sebejat-bejat laki-laki dia akan tetap memilih wanita yang baik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya nanti, itulah nasehat ibunya Kirana yang selalu Kirana ingat.
Di tempat lain setelah melihat jam Agam langsung bergegas masuk kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak lama Agam keluar dari kamar mandi dan memakai pakaiannya, dia mulai mengecek kembali semua barangnya yang akan dibawanya karena takut ada yang ketinggalan
"Agam..." Panggil seseorang dari luar kontrakan
Saat sedang sibuk mengecek-ngecek barangnya terdengar dari luar ada yang memanggil namanya.
Agam yang mendengar panggilan segera berjalan mendekati pintu lalu membuka, ternyata Danu yang berteriak memanggil.
"Udah siap belum kita berangkat sekarang lebih cepat lebih baik, biar sampai di sana bisa istirahat. mana besok udah harus kerja" jelas Danu sambil melangkah masuk kontrakan Agam saat pintu sudah dibuka
"Udah, ini kunci motor jangan lupa dipanasin dulu. Aku ambil tasku dulu dalam kamar" kata Agam sembari melempar kunci motor lalu melangkah menuju kamarnya
Sebagian barang Agam telah dititipkannya di truk pengangkutan barang-barang bangunan kemarin dengan yang lain juga jadi Agam tinggal membawa baju-baju miliknya.
Dan beruntungnya di cabang perusahaan yang akan dibangun nanti Agam dan teman-teman di sediakan mess jadi mereka tak perlu mengontrak lagi.
Agam juga bisa menabung uangnya karena ingin segera menikah dengan Kirana akhir tahun ini jadi dirinya harus secepatnya mengumpulkan uang.
Sebelum berangkat Agam berhenti didepan restoran tempat Kirana bekerja, dirinya sengaja menunggu Kirana diluar biar Kirana cukup melihat keberangkatannya tak perlu pamit lagi karena semalam sudah pamitan.
Kirana yang dikasih tau karyawan lain bahwa ada Agam didepan segera berjalan menuju jendela, saat mata mereka sudah bertemu Kirana melambaikan tangan dengan raut wajah yang sedih.
Agam yang melihat Kirana melambaikan tangan hanya membalas dengan anggukan lalu naik kendaraannya dan pergi.
Tak terasa Agam dan Danu sudah tiba meski perjalanan hanya memakan waktu 1 jam membuat pantat Agam terasa panas karena Danu tak sama sekali mengajaknya istirahat selama di perjalanan.
Agam pun turun dari motor, berjalan masuk mess barunya sembari membawa tas miliknya.
Agam lalu meletakan tasnya dan langsung berbaring karena merasa lelah ditambah matanya yang sangat mengantuk, Agam sudah tak tau apa-apa lagi sebab dirinya sudah tertidur.
Sedangkan Kirana mulai murung setelah kepergian Agam tadi, dia masih belum ikhlas harus menjalin hubungan jarak jauh ini.
Namun Kirana juga tak boleh egois, semua ini demi pekerjaan juga jadi sebisa mungkin dibiasakan meskipun berat rasanya.
Kirana duduk di kursi kasir karena belum ada yang membayar sembari melamun memikirkan apakah rencananya yang ingin menikah dengan Agam akhir tahun ini akan terlaksana.
Mengingat hubungan mereka jarak jauh ini membuat perasaan Kirana tidak enak, entah apa yang terjadi kedepannya tapi Kirana mulai gelisah saat ini.
"Dia bilang harus selalu berpikir positif Kirana" ucap Kirana dalam hati berbicara kepada diri sendiri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments