Kirana dan sahabat-sahabatnya sudah siap ingin berangkat bekerja, seperti biasa mereka hanya berjalan kaki menuju tempat kerja.
Diperjalanan mereka masih ngobrol, bercanda dan tertawa. Sampai tak sadar jika sudah di depan restoran, mereka pun masuk dan tak pernah lupa absen terlebih dahulu.
Mereka berempat berpisah ketempat tugas masing-masing, Kirana sekarang tugasnya bagian kasir karena yang biasa jadi kasir sedang libur hari ini, Fitri tugasnya bagian belakang, Sevia dan Lili tugasnya bagian pelayan.
Seluruh karyawan restoran sudah mengerjakan tugas masing-masing.
"Mita sini sebentar" kata Novi memanggil Mita yang sedang keluar dari toilet
"Ada apa, pasti ada berita baru ni" tebak Mita mendekati Novi
"Semalam aku lihat story Agam, kayaknya mereka kemarin ketemuan" jelas Novi
"Emang kamu punya nomor Agam bisa lihat story dia" tanya Mita penasaran
"Iya punyalah jauh sebelum dia jadian dengan Kirana, dulu Agam itu mengaggap aku ini seperti kakaknya tapi semenjak jadian dengan Kirana. Dia gak pernah lagi chattingan denganku" jelas Novi kesal
"Ohh gitu, kenapa mereka belum ada tanda-tanda mau putus ya. Aku tu gak suka lihat Kirana bahagia, pertama kali dia bekerja melihat dia yang sok bisa semua membuat aku muak lihat wajahnya" jelas Mita dengan penuh kebencian
Fitri yang tadi ingin ke toilet mendengar semua pembicaraan Mita dan Novi mengurungkan niatnya, dirinya tak habis pikir ternyata itu alasan mengapa Mita dan Novi begitu sangat membenci Kirana.
Setelah Mita pergi, Fitri terus memperhatikan Novi. Dirinya ingin sekali menasehati Novi namun tak ada keberanian apalagi Novi terkenal keras kepala.
Fitri dan Novi yang bertugas sama dibagian belakang memang jarang sekali mereka berdua mengobrol, jika ada obrolan pun hanya seperlunya saja.
Sedangkan ditempat lain Agam beserta kuli bangunan lain, hari ini diliburkan dahulu oleh pemilik perusahaan karena kedatangan para investor
Apalagi mereka bekerja di depan perusahaan, pemilik perusahaan tidak mau hanya karena ada pekerja kuli bangunan jadi membuat jalan para investor terhalang.
Sebelum para investor datang rombongan kuli bangunan sudah membereskan barang-barang yang berantakan di depan perusahaan, para investor datang ingin investasi di perusahaan tersebut.
Agam yang hari ini libur mengajak Danu keluar jalan-jalan dengan motor ingin keliling kabupaten tersebut, Danu yang memang sangat suka traveling menyetujui ajakan Agam.
Danu yang menyetir motor, Agam memang lebih suka dibonceng jika naik motor bersama teman. Danu melajukan motor dengan kecepatan sedang mereka menikmati udara di kabupaten tersebut yang memang masih asri, mereka melewati hutan-hutan yang lebat.
Danu yang melihat ada danau di depan jadi menghentikan motor, mereka berdua turun dari motor dan mendekat ke tepi danau.
"Kirana......" teriak Agam saat sudah berdiri di tepi danau
"Gak usah teriak-teriak bisa pecah ni gendang telingaku, kamu kok bucin amat dengan Kirana" kata Danu mendorong tubuh Agam kesamping
"Kirana itu sangat berbeda dari wanita-wanita yang aku kenal, makanya aku sangat mencintainya" jelas Agam sembari duduk ditanah tepi danau
"Apanya yang beda, wanita sama saja relatif cantik semua. Atau karena kamu belum dapat itu makanya kamu masih penasaran" kata Danu yang berpikir negatif dan duduk disamping Agam
"Aku gak kayak gitu ya, aku juga gak munafik kalo gak suka itu. Semua laki-laki banyak menginginkan hal begitu tapi aku gak mau. Aku punya adik perempuan gak rela jika karma kena ke adikku" jelas Agam sembari melempar batu ke danau
"Baguslah kalo kamu paham" jawab Danu
Selesai ngobrol mereka berdua memutuskan untuk pulang.
Sedangkan Kirana masih sibuk menulis nota pembeli sembari menunggu setiap pembeli lain yang ingin bayar, Kirana tidak terlalu merasa lelah hari ini karena pengunjung datang silih berganti tidak langsung bersamaan.
Pagi berganti siang berganti sore dan sekarang berganti malam, Dimalam hari lebih banyak orang yang berpasangan yang datang untuk makan disini ketimbang satu keluarga besar.
Karena memang restoran ini jika malam hari terlihat lebih romantis bagi pasangan suami istri atau pasangan kekasih yang ingin dinner.
Kirana dan karyawan lain sudah selesai berberes dan ingin segera pulang ke rumah atau kontrakan masing-masing.
Kirana dan sahabat-sahabatnya sudah tiba di kontrakan dan masuk, seperti biasa mereka akan mandi.
Kirana berbaring dulu di kasur sembari menunggu Lili menyiapkan makanan dan menunggu Sevia keluar dari kamar mandi.
Fitri yang melihat Kirana di dalam kamar langsung menghampirinya.
"Kirana aku mau ngomong" kata Fitri sembari duduk disamping Kirana yang sedang berbaring
"Ngomong apa fit, kayaknya serius amat" kata Kirana penasaran
Fitri menjelaskan kejadian tadi siang tak ada yang dikurangi ataupun dilebihi murni seperti yang didengarnya tadi siang.
Fitri juga menasehati Kirana bilang dengan Agam harus kembali mau komunikasi dengan Novi yang karena dulu mereka memang sangat akrab.
Kirana menerima semua nasehat Fitri, tak lama Lili dan Sevia memanggil mereka mengajak makan. Kirana meminta Fitri duluan dirinya akan menyusul, sebelum keluar kamar Kirana mengirimi Agam pesan.
(Aku baru tau kalo kamu pernah akrab dengan mbak Novi, kenapa sekarang jarang komunikasi bukankah mbak Novi sudah kamu anggap seperti kakak sendiri. Jangan abaikan dia ayolah seperti dulu lagi) Kirana
Setelah mengirim pesan ke Agam, Kirana menyusul sahabat-sahabatnya yang sedang makan, selesai makan Kirana membuka kembali hpnya mau melihat apakah ada pesan masuk atau panggilan tak terjawab.
Dan benar sudah banyak pesan dari Agam, Kirana membaca satu persatu pesan yang masuk.
(Kamu tau dari mana)
(Aku gak mengabaikan dia)
(Hanya saja waktuku memang lebih banyak aku habiskan bersamamu)
(Oke terimakasih sudah mengingatkan)
(Aku akan komunikasi lagi dengannya)
(Aku izin mau nelepon mbak Novi ya)
Kirana kembali mengirimi Agam pesan
(Iya silahkan, aku tidur duluan gak apa-apa ya. Bye good night mimpi indah) Kirana
Kirana pun mulai menarik selimut dan memejamkan mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments