Karyawan restoran mulai berdatangan dan mengisi absen mereka masing-masing, setiap karyawan restoran masuk ketika melihat mata Kirana yang bengkak bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Kirana
Tetapi mereka tidak berani untuk bertanya jadi hanya bisik sana bisik sini, Lili yang memperhatikan setiap karyawan lain memandangi sahabatnya dengan mata antara kasihan atau mengejek mulai mendekati mereka yang bisik-bisik.
"Gak usah ngurusi hidup orang lain, ngurusin hidup sendiri belum tentu benar" kata Lili kesal seraya berlalu
Karyawan yang lain saat mendengar ucapan Lili pun saling pandang lalu bubar pergi ke tugas masing-masing, padahal sebenarnya mereka merasa kasian melihat Kirana yang sepertinya sedang mempunyai masalah yang mungkin bagi mereka cukup besar karena tidak mungkin Kirana yang periang itu bisa nangis sampai membuat matanya bengkak seperti itu.
Kirana meminta dengan Manager hari ini betugas dibagian belakang saja bertukaran dengan Novi dan beruntungnya Manager mengizinkan, Novi justru senang berada di bagian pelayanan karena dari awal masuk bekerja di restoran tersebut dirinya langsung ditempatkan bagian belakang.
Itulah mengapa Novi yang sudah masuk usia 30 tahun belum mempunyai pacar karena memang tak pernah bertemu dengan lawan jenis sebab dirinya hanya dibelakang terus dan bekerja juga dari pukul 7 pagi hingga 9 malam jadi membuat dirinya benar-benar tak bisa berkenalan dengan lawan jenis.
Semua karyawan restoran sudah mulai mengerjakan tugas masing-masing, Kirana setelah mengerjakan tugasnya hanya duduk melamun sembari menompang dagu. Air matanya yang tiba-tiba jatuh sesekali diusapnya dengan tangan, Kirana masih belum menerima apa yang terjadi tadi malam.
Apalagi Agam tak ada menjelaskan apapun hanya bilang ingin putus, Kirana terus menangis tanpa bersuara karena takut terdengar orang lain.
Fitri yang barusan dari toilet melihat Kirana melamun sambil air mata terus mengalir segera memeluk Kirana, Fitri juga gak tega melihat sahabatnya ini seperti mayat yang hanya ada raganya saja sedangkan nyawanya entah sudah pergi kemana.
"Udah Kirana jangan menyiksa diri sendiri, masih banyak yang sayang sama kamu apa kamu gak sayang dengan orang tuamu dan adik-adikmu" kata Fitri terus mengelus punggung Kirana
Kirana tak menjawab apapun, air matanya terus mengalir seakan memang tak ingin berhenti.
Manager tak sengaja melihat Fitri memeluk Kirana yang sedang menangis saat ingin ke toilet, Manager segera mendekati mereka.
"Fitri kamu lanjutin tugasmu saja, Kirana biar dengan saya" perintah Manager kepada Fitri
Fitri mengangguk sembari pergi meninggalkan Kirana dengan Manager, Manager mengantikan posisi Fitri untuk memeluk Kirana sembari membiarkan Kirana menangis dulu agar kesedihannya tumpah semua.
Saat Kirana sudah berhenti menangis Manager melepaskan pelukan itu, Manager tersenyum melihat mata Kirana yang semakin bengkak.
"Saya yang tanya atau kamu mau cerita sendiri" kata Manager memulai percakapan
"Aku diputusin, padahal 2 bulan lagi dia ingin melamarku. Aku gak tau apa salahku tiba-tiba saja dia bilang putus" jelas Kirana yang air mata kembali jatuh
"Disini saya sudah paham, mau dengar cerita kisah cinta saya tidak" kata Manager memegang bahu Kirana
Kirana mengangguk artinya setuju
"Setengah tahun lalu saya menangis juga sepertimu karena laki-laki yang lagi dekat dengan saya ternyata pacarnya tetangga saya, saya tidak tau ceritanya kenapa bisa kebetulan. Kemarin mereka mau menikah aku sedih akan di tinggal menikah tapi kamu tau keajaiban Allah itu nyata, laki-laki itu ternyata bukan mau menikahi tetangga saya tapi seminggu yang lalu datang kerumah saya ingin melamar saya. Saya tidak menyangkah doa saya selama ini terkabulkan dan insyaallah satu bulan lagi kita menikah, jadi intinya serahkan semua dengan yang di atas" jelas Manager itu panjang lebar
Kini Kirana mulai paham segala sesuatu memang telah diatur oleh yang di atas kita sebagai manusia hanya bisa berencana.
Setelah Kirana mendengar cerita Manager dirinya mulai baikan meski memang sulit rasanya bangkit dari keterpurukan tapi dirinya harus bisa, memang benar kata pepatah sekuat apapun kita menggenggam pasangan kita jika yang di atas sudah bilang tidak bisa bersama ya takkan mungkin bisa sampai kapanpun.
Takdir kehidupan seseorang tak bisa diubah tetapi bisa diperbaiki, terkadang jodoh itu bukan perihal yang kita mau tapi perihal yang kita butuhkan. Meski menurut kita dia baik untuk kita padahal menurut yang di atas belum tentu baik, dan sebaliknya menurut kita dia tidak baik untuk kita padahal menurut yang di atas dia sangat baik untuk kita.
Jadi apapun takdir kedepannya kita sebagai manusia harus terima dengan lapang dada karena segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmanya dibalik itu semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments