NovelToon NovelToon

Hijrah Setelah Patah Hati

Bab 1

Kirana duduk di sebuah kursi yang ada di depan kontrakannya dan sahabat-sahabatnya sambil menunggu kedatangan Agam.

Saat Agam tiba, dia langsung duduk disamping Kirana yang sedang duduk disebuah kursi.

"Kita nikah ya di akhir tahun ini" ucap Agam

"Serius kamu mau menikahiku" kata Kirana senang mendengar ucapan Agam

"Iya tapi aku lagi ngumpulin uang jadi kasih aku waktu, nanti kalo udah terkumpul aku pasti langsung menemui kedua orang tuamu" jelas Agam meyakinkan Kirana

"Aku kan gak pernah minta pesta mewah yang penting sah" jawab Kirana sembarangan karena sangat mencintai Agam

"Tapikan setidaknya harus ada syukuran meskipun sederhana, kedua orang tuaku juga harus kesini saat melamar nanti" jelas Agam memegang tangan Kirana

"Iya iya, ayo pergi. keburu kemalaman nontonnya" kata Kirana sembari beranjak dari tempat duduknya diikuti Agam dari belakang.

Agam menghidupkan motornya dan Kirana naik dan duduk di jok belakang, Agam pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju bioskop.

Seperti biasa Kirana ketika libur selalu mengajak Agam pergi untuk jalan-jalan atau nonton bioskop meski Agam bekerja Kirana selalu memaksa, pada akhirnya Agam izin tidak masuk kerja demi menuruti maunya Kirana.

Kirana sangat beruntung mendapatkan kekasih seperti Agam selain selalu ada di setiap Kirana butuh, Agam juga selalu menuruti apa maunya terkadang setiap bulan pun Agam selalu membelikan hadiah untuk Kirana mengingat tanggal jadian mereka.

Sahabat Kirana terkadang merasa iri padanya, namun mereka tidak tau apa yang dirasakan Kirana saat ini yang selalu dituntun kedua orang tuanya segera menikah karena Kirana kalo punya masalah memang lebih suka memendam sendiri berbeda jika dia sedang bahagia, akan heboh seperti orang mendapatkan uang 1 milyar.

Sebelum masuk ke ruang bioskop Kirana dan Agam membeli cemilan terlebih dahulu tak lama kemudian mereka berdua masuk ke ruangan bioskop lalu mereka berdua menuju tempat duduk yang telah mereka pesan.

Film sudah mulai di tayangkan mereka mulai fokus dengan layar besar yang ada dihadapan mereka sembari sesekali memasukan popcorn kedalam mulut mereka.

"Akhh ...." Teriak para penonton saat adegan menyeramkan

Saat ini Kirana dan Agam sedang menonton film horor karena sudah sering menonton adegan romantis, lucu dan action.

Kirana yang kebelet buang air kecil izin dengan Agam ingin ke toilet sebelum dapat jawaban dari Agam, Kirana pergi begitu saja meninggalkan Agam.

Setelah kembali dari toilet Kirana duduk lagi dan melanjutkan menonton film.

Hingga tak terasa film pun berakhir, para penonton yang lain juga sudah keluar dari ruangan bioskop.

Kirana dan Agam juga keluar, mereka berdua berjalan menuju parkiran dan ingin segera pulang apalagi hari sudah makin larut malam.

Sebelum pulang Kirana membeli makanan terlebih dahulu untuk sahabat-sahabatnya yang di kontrakan.

Tiba di kontrakan Kirana, Agam langsung pamit pulang ke kontrakannya.

Agam anak rantauan dari Kalimantan yang bekerja sebagai kuli bangunan yang saat ini sedang bekerja di pembangunan perusahaan terbesar yang ada di Jakarta.

Sedangkan Kirana bekerja di restoran dekat dengan pembangunan perusahaan tersebut, Kirana memang tak pernah pulang kerumah karena lelah mendengar perkataan kedua orang tuanya yang selalu menyuruhnya segera menikah.

Jadi Kirana memutuskan ikut sahabat-sahabatnya mengontrak menurutnya itu lebih baik, meski kontrakan itu awalnya sahabat-sahabatnya yang bayar sekarang Kirana ikut membayar juga.

Selama Kirana pacaran dengan Agam, Agam tak pernah sekali pun berani untuk ikut kerumah Kirana karena dia tak ingin bertemu kedua orang tua Kirana terlebih dahulu sebelum benar-benar ingin menikahi putri mereka.

Kirana juga tak mempermasalahkan hal itu selama ini, apalagi hubungan mereka juga masih baik-baik saja meski belum diketahui kedua orang tuanya.

Agam tiba di kontrakannya setelah memasukan motornya kedalam kontrakan, Agam langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih.

Selesai mandi Agam keluar dan menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, saat sedang berbaring di atas kasur yang hanya berukuran 80x180 Agam tiba-tiba ingat dengan uang tabungannya selama ini.

Agam beranjak dari tidurnya lalu membuka lemari yang berada disamping tempat tidurnya dan mengambil sebuah kotak kayu yang dulu dibuatnya sendiri.

Agam mulai menghitung lembaran demi lembaran hingga lembaran terakhir.

"Baru 5 juta, masih kurang banyak. Aku berniat memberi Kirana 10 juta belum kebutuhan lain, ayah dan ibu juga harus kesini butuh biaya ongkos mereka jika aku jadi melamar Kirana tidak mungkin aku menikah tanpa kedua orang tuaku" kata agam berbicara sendiri

Agam pun menutup kotak kayu itu dan meletakkannya lagi ke dalam lemari disamping tempat tidurnya.

Lalu Agam kembali merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

Ditempat lain Kirana sedang makan sate bersama sahabat-sahabatnya seperti biasa jika pulang jalan-jalan Kirana tak pernah lupa untuk membelikan sahabat-sahabatnya makanan.

Begitu juga sahabatnya yang lain jika habis jalan-jalan pasti mereka membawa makanan.

"Enak banget satenya, beli dimana" kata Lili salah satu sahabat Kirana

"Iya enak, kapan-kapan kalo kita libur beli ini juga" jawab Fitri sahabat Kirana yang lain sambil memakan sate

"Kirana kata kamu, Agam mau ngajak kamu nikah, kapan?" tanya Sevia penasaran

"Belum tau masih ngumpulin duit, karena kedua orang tuanya juga harus kesini jika kami akan menikah. Masa iya dia nikah tanpa kedua orang tuanya" jelas Kirana pada sahabat-sahabatnya

"Ngapain juga buru-buru sih Kirana, kamu kan masih 20 tahun juga belum 30 tahun, masih kepala dua" canda Fitri sembari tertawa

"Bener tu, apa juga yang mau dikejar nanti sudah nikah hamil udah tu ngelahirin ngurus anak. Kalo aku belum siap untuk hal-hal gitu mending puasin dulu masa muda karena kapan lagi kalo gak sekarang" cerocos Lili dengan mulut mancun-mancun karena sedang mengunyah makanan

"Iya udah ngapain bahas itu, mending cerita hal lain" jawab Kirana mengalihkan pembicaraan

Mereka masih melanjutkan makan dan ngobrol hal lain, terkadang bercanda dan tertawa bersama.

Begitulah persahabatan mereka yang selalu kompak dan saling mengerti satu sama lain, apalagi jika ada salah satu dari mereka yang sakit akan saling menjaga.

Sampai larut malam mereka masih mengobrol, tak lama mereka mulai merasakan kantuk karena jam juga sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam setelah itu mereka menggosok gigi dan akhirnya tidur karena besok harus bekerja.

Bab 2

Bunyi ayam berkokok membuat mereka berempat bangun dari tidur dan mulai bergiliran masuk kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi mereka berempat mulai bersiap-siap ingin berangkat kerja, karena tempat kerja mereka gak jauh jadi setiap pergi bekerja hanya berjalan kaki.

Tiba di tempat kerja mereka berempat sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Kirana, Fitri, Lili dan Sevia bersahabat semenjak bekerja di restoran tersebut mereka dari kabupaten berbeda-beda.

Salah satu dari mereka juga ada karyawan lama dan ada karyawan yang baru namun karena mereka begitu nyambung ketika mengobrol jadi mereka memutuskan untuk mengontrak berempat dan akhirnya sahabatan.

Sebenarnya ada 15 karyawan di restoran tersebut tapi karena dengan yang lain agak kurang nyambung jadi mereka mengobrol seperlunya saja.

Restoran tersebut juga sangat ramai makanya banyak karyawan, apalagi jika waktu libur dan di malam hari mereka akan kewalahan melayani setiap pembeli.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam makan siang seluruh karyawan restoran pun bergiliran untuk makan, setiap istirahat makan 3 orang yang makan terlebih dahulu akan bergiliran lagi 3 orang terus hingga yang lain juga.

Akhirnya giliran Kirana dan yang lainnya sebelum makan Kirana memutuskan ke toilet terlebih dahulu karena ingin membuang air kecil dan sekalian mencuci tangan.

Namun saat ada didalam toilet Kirana mendengar karyawan lain mengobrol.

"Ehh kamu tau gak, Kirana yang sok cantik itu ternyata pacaran dengan kuli bangunan" kata salah satu karyawan yang bernama Mita

"Iya bener kemarin kan jadwal liburnya bareng sama aku, aku gak sengaja lihat dia keluar dari bioskop bersama kuli bangunan itu, siapa ya nama kuli bangunan itu. Kok aku jadi lupa" jawab yang bernama Novi

"Agam namanya itu, kalian tau gak sebelum pacaran dengan Kirana Agam itu dulu ngejar-ngejar aku tapi karena aku merasa gak selevel dengan dia jadi aku cuekin aja" jawab yang bernama Yeyen merendahkan Agam

"Apa iya yen, untung kamu gak mau yen dengan kuli bangunan itu memang ganteng tapikan seorang kuli nanti kalo nikah anak mau dikasih makan apa semen gitu hahaha" jawab Mita seraya tertawa

Mendengar obrolan mereka Kirana ingin rasanya meluapkan emosinya tapi dia paham suara siapa saja di luar itu, Mita Novi dan Yeyen memang gak begitu suka dengan Kirana.

Kirana tau mereka bertiga itu memang sengaja mencari masalah dengannya entah apa saja asal bikin Kirana marah, terkadang juga memfitnah Kirana bekerja tidak becus hingga Kirana terkena hukuman oleh manager.

Bruk... 

Bunyi pintu toilet dibanting

Kirana menatap mata karyawan-karyawan itu dengan tatapan tajam yang seperti ingin menelan mereka hidup-hidup.

Tapi kirana sadar masih berada di tempat kerja jadi dia tak ingin mencari masalah dengan karyawan lain apa lagi bersangkutan dengan hal pribadi.

Kirana lalu pergi begitu saja, niatnya ingin makan tadi pun gagal karena sudah tak berselera.

Kirana akhirnya memutuskan kembali mengerjakan pekerjaannya dan menyuruh yang lain saja terlebih dahulu untuk makan.

Kirana membereskan setiap meja yang berantakan dan yang sudah tak ada pembeli lalu mengambil piring-piring yang sudah kotor dan meletakkan ke belakang.

Selesai itu kirana mengantarkan makanan ke setiap meja yang memesan.

Saat ingin meletakkan makanan di atas meja pembeli kirana melamun hingga tak sadar makanan yang ingin diletakkannya tumpah.

"Awww" teriak seorang ibu-ibu

"Maaf bu saya tidak sengaja" ucap kirana seraya mengelap tangan ibu itu dengan kain yang selalu terselip di pinggangnya

"Iya tidak apa-apa lain kali hati-hati ya, saya perhatikan dari tadi kamu kurang fokus ntah apa yang kamu pikirkan" kata ibu itu

"Sekali lagi maaf bu" kata kirana menundukkan kepala

"Iya tidak apa-apa ganti yang baru saja" jawab ibu itu

Kirana pun kembali ke belakang dan mengambil lagi makanan yang baru lalu mengantarkan, tak lama mengantar makanan Kirana pergi dari meja tersebut.

Kirana berdiri disamping kasir sambil terus memandang lurus tak berkedip, dia masih memikirkan perkataan Yeyen tadi dan lalu mengingat awal pertemuaannya dengan Agam.

Flashblack on

Saat itu ada laki-laki yang sedang memesan makanan dengan Yeyen karena Yeyen dapat giliran waktunya makan jadi Kirana yang mengantarkan pesanan tersebut ke meja.

Kirana seperti biasa dengan pembeli selalu ramah namun saat melihat wajah laki-laki itu kirana langsung merasa kagum apalagi laki-laki itu tidak berhenti tersenyum.

Kirana semakin grogi dan salah tingkah tapi sebisa mungkin dia berusaha rileks.

Semenjak kejadian itu kirana terus memperhatikan laki-laki itu setiap makan siang di restoran hingga dia pun memberanikan diri berkenalan.

"Ini pesanannya mas" kata kirana meletakkan makanan di atas meja

"Terimakasih" jawab laki-laki itu tersenyum

"Kalo boleh tau namanya siapa mas" tanya Kirana

"Ohh saya Agam, kamu" jawab laki-laki itu

"Kirana" kata Kirana singkat sambil tersenyum

"Saya permisi dulu ya masih mau mengantarkan makanan yang lain" kata Kirana lalu pergi sebelum dapat jawaban dari Agam

Ketika ingin pulang ke kontrakan Kirana bertemu lagi dengan laki-laki itu dan ternyata laki-laki itu memang sengaja menunggunya, mereka pun ngobrol sebentar lalu tukaran nomor hp.

Hingga mereka berdua pun semakin dekat dan pacaran.

Flashblack off

"Kenapa dulu aku langsung agresif ketika dia mendekatiku, kenapa gak nyari tau dulu dia suka dengan siapa sebelumnya" gumam kirana dalam hati

Waktu pun sudah menunjukan jam 9 malam, karyawan sudah mulai membereskan restoran sebelum tutup.

Kirana yang hari ini membuat kesalahan mendapat hukuman dari manager sementara waktu menjadi kasir selama satu bulan.

Karena Kirana tau dengan kesalahannya jadi tak protes hanya diam dan menundukkan kepala, dia juga sudah ingin segera pulang merasa sudah sangat lelah, lelah badan dan pikiran.

Tiba di kontrakan Kirana membersihkan diri selesai langsung berbaring di atas kasur dan mulai memejamkan mata walaupun pikirannya bercabang kemana-mana.

Sahabat-sahabatnya yang melihat tingkah aneh Kirana dari tempat kerja tadi hingga sekarang hanya diam tak ingin banyak tanya karena ditanya pun Kirana takkan memberi tau, Kirana pun tertidur.

Bab 3

Libur kali ini Kirana memilih untuk pulang kerumah karena merasa sudah sangat merindukan kedua orang tuanya serta adik-adiknya.

Kirana memiliki 4 saudara, dirinya anak kedua. kakak perempuannya sudah menikah pada tahun 2015 dulu, sedangkan adik-adiknya masih sekolah, ada yang SMA ada juga yang SD.

Sebelum pulang kerumahnya Kirana sudah terlebih dahulu memberi kabar kepada kedua orang tuanya.

Tiba didepan rumah, Kirana langsung masuk karena pintu rumah terbuka sembari mengucap salam ternyata ada Andre yang lagi bertamu.

Kirana masuk rumah lalu menyalami kedua orang tuanya sambil melirik Andre sebentar.

Sebenarnya Kirana merasa heran tumben-tumben Andre datang kerumahnya namun karena sudah merasa lelah ketika diperjalanan tadi jadi Kirana tak mau banyak bertanya.

Kirana pergi begitu saja lalu menuju ruang keluarga dan ternyata adik-adiknya telah menunggu dirinya.

Kirana langsung memberikan hadiah kepada adik-adiknya yang dibelinya tadi di perjalanan.

Kebiasaan Kirana saat pulang kerumah selalu membawakan hadiah untuk adik-adiknya, Kirana memang terkenal sangat royal bukan hanya dengan keluarga dengan sahabat-sahabatnya juga.

Setelah bercengkraman sebentar dengan adik-adiknya, Kirana pergi meninggalkan mereka dan menuju kamar tidurnya untuk beristirahat.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu kamar Kirana dari luar

"Kirana" panggil ibunya

"Masuk bu, gak dikunci" jawab Kirana yang masih berbaring di atas ranjang

Ibunya membuka pintu lalu masuk dan duduk di samping Kirana yang sedang berbaring

"Kirana, tadi Andre datang kesini ingin melamar tapi kami belum menjawab karena semua keputusan ada pada dirimu" jelas ibunya Kirana hati-hati sembari mengelus kepala putrinya

"Ibu, Kirana sudah berapa kali bilang Kirana belum siap menikah dan kalo pun Kirana sudah siap, Kirana akan menentukan pilihan sendiri jadi Kirana mohon jangan terus memaksa Kirana. Andre juga dari dulu hanya Kirana anggap teman tidak lebih" jawab Kirana sembari beranjak dari tidurnya dan berbaring dipangkuan ibunya

"Ibu hanya ingin melihat kamu segera menikah, kamu hampir 4 tahun bekerja sudah saatnya istirahat sayang" ucap ibunya Kiran lembut masih mengelus kepala putrinya

"Iya ibu kirana tau tapi ada waktunya, jodoh itu tak bisa kita paksa bu. semua akan indah pada waktunya" jawab Kirana kekeh

Ibunya pun keluar dari kamar Kirana karena tak ingin terus berdebat dengan putri keduanya itu, sudah berapa kali ada laki-laki yang selalu datang berniat melamar Kirana namun selalu dapat penolakan dari Kirana.

Setelah kepergian ibunya, Kirana kembali membaringkan tubuhnya lalu memejamkan mata.

Sebenarnya yang harus disalahkan disini bukanlah kedua orang tuanya melainkan budaya daerah mereka yang masih terlalu kental dan semua gadis di daerah Kirana rata-rata memang menikah di usia muda.

Kalo jodoh tidak datang sendiri mereka akan dijodohkan oleh orang tua mereka.

Sebab jika belum menikah di usia 20 tahun di daerah ini sudah dianggap masyarakat perawan tua, makanya kedua orang tua Kirana terus menerus menuntun Kirana agar segera menikah, karena mereka tak ingin Kirana menjadi bahan omongan.

Itulah mengapa Kirana lebih memilih bekerja jauh dari daerahnya sudah malas mendengarkan omongan-omongan masyarakat di daerahnya

Hari kedua Kirana libur, dirinya sudah sibuk di ruang keluarga bersama adik-adiknya menonton film comedy sambil sesekali mereka tertawa bersama.

Kirana memang sangat akrab dengan adik-adiknya berbeda kalo Kirana dengan kakak perempuannya lebih sering ribut ketimbang akur.

Namun semenjak kakak perempuannya menikah Kirana juga merasa kesepian dirumah tak ada lagi orang yang selalu mengajaknya ribut.

Kakak perempuannya itu sekarang diluar kota ikut suaminya, pulang pun sudah sangat jarang terkadang 2 tahun sekali.

Berapa hari libur ini Kirana hanya berapa kali memberi kabar kepada Agam, Agam sangat memakluminya karena jika pulang kerumah Kirana memang lebih sering menghabiskan waktu bersama orang tuanya dan adik-adiknya

Saat lagi sibuk nonton tv, hp Kirana berbunyi tanda ada pesan whatsapp masuk. Kirana beranjak dari duduknya lalu mengambil hp yang tergeletak di samping lemari tv.

Kirana membuka hpnya dan membaca pesan masuk tersebut

(Kirana kita ketemuan, ada yang mau aku bicarakan denganmu penting) Andre

Kirana mengangkat satu alisnya merasa heran dengan anak satu itu masih saja ingin bertemu dengan dirinya yang sudah 2 kali dapat penolakan dari Kirana.

Yang pertama waktu malam tahun baru pas mereka masih duduk di bangku SMA dan kedua kemaren melalui orang tua Kirana.

Kirana sebenarnya dulu sempat punya rasa dengan Andre, sebelum Andre mengungkapkan perasaan waktu malam tahun baru dulu namun ternyata ada salah satu teman wanitanya yang berada disitu bicara dengan Kirana bahwa dia menyukai Andre.

Karena teman wanita itu tau Kirana dan Andre sudah lama bersahabat jadi dia berani mengungkapkan perasaannya agar Kirana mau menyampaikan dengan Andre.

Pada akhirnya Kirana memendam perasaannya selama ini dan tak menyangkah setelah dia pergi dari daerahnya untuk bekerja justru dia bertemu dengan Agam hingga mereka pacaran, perasaannya ke Andre pun hilang.

Kirana membalas pesan dari Andre

(Di mana) Kirana

(Di taman.. sekarang ya, aku udah disini ) Andre

Kirana pun pamit dengan ibunya ingin keluar sebentar.

Tak butuh waktu lama Kirana sudah sampai di taman karena memang sangat dekat dari rumahnya lalu mencari sosok yang sedang menunggunya, setelah menemukan sosok yang sedang menunggunya lagi berdiri tak jauh dari tempatnya Kirana pun menghampiri.

"Kirana aku tu serius dengan kamu, kenapa kamu gak pernah mau sedikitpun ingin membuka hatimu untukku. Bahkan bukan sekali aku mengungkapkan perasaanku ke kamu tapi terus menerus" kata Andre langsung ke inti pembicaraan

Karena Kirana memang bukan tipe bicara berbelit jika serius.

"Andre harus berapa kali aku bilang, kita ini teman sampai kapanpun akan tetap menjadi teman tak akan pernah bisa lebih dari situ" jelas Kirana kesal seraya menahan emosi

"Kirana aku harus bagaimana biar kamu mau membuka hatimu, pliss Kirana atau jangan-jangan selama ini kamu sudah punya calon makanya selalu menolak setiap laki-laki yang datang ingin melamar" tekan Andre sambil memegang bahu Kirana begitu erat

"Aku tak perlu menjawab hal pribadiku itu privasi bagiku jadi bukan urusanmu dan tolong jangan pernah ganggu aku lagi. PAHAM" kata Kirana melepaskan tangan Andre dari bahunya

Kirana langsung pergi meninggalkan Andre, melihat kepergian Kirana, Andre berteriak karena begitu frustasi dengan Kirana

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!