Novi mulai menghubungi nomor Agam namun ternyata nomor Agam sudah tidak aktif, beberapa kali Novi mencoba menghubungi masih juga tidak aktif. Novi mulai kesal karena susah sekali untuk menghubungi Agam saat ini, dia pun berhenti menghubungi Agam dan mencoba mencari tau tentang Agam melalui sosial media.
Namun masih nihil juga, Agam saat ini tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi. Tidak ada jejak sama sekali terakhir aktif pun tiga hari yang lalu, Novi tidak habis pikir kenapa bisa Agam langsung menghilang bukan dari Kirana saja bahkan dari semua orang termaksud dirinya.
Novi yang sudah putus asa memutuskan untuk tidur saja karena hari juga sudah mulai semakin larut malam, Novi akhirnya tertidur juga seperti yang lain.
Menjelang pagi mereka seperti biasa masuk kamar mandi bergiliran, waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi Sevia yang melihat Kirana belum juga mau beranjak dari tempat tidur segera mendekati Kirana berniat ingin membangunkannya.
Saat Sevia memegang tangan Kirana, dirinya terkejut tubuh Kirana terasa sangat panas. Sevia meletakan tangannya di kening Kirana benar saja ternyata Kirana terkena demam.
"Kirana kamu sakit" kata Sevia sangat khawatir hingga air matanya tiba-tiba jatuh
Sevia berpikir mungkin saat ini Kirana hanya sedang bertengkar saja dengan Agam makanya bisa sakit seperti ini karena terlalu memikirkan masalahnya, Sevia tau betul Kirana memang seperti itu jika ada masalah selalu dipikirkan.
Fitri, Lili dan Novi yang mendengar suara Sevia bilang Kirana sakit, mereka segera masuk kamar ingin memastikan apa benar yang mereka dengar barusan.
Dan benar saja ketika mereka masuk dan melihat Kirana yang begitu pucat, mereka tiba-tiba menangis sembari berpelukan. Mereka tidak tega melihat Kirana yang benar-benar memperiatinkan saat ini, Apalagi mereka tau apa penyebab Kirana bisa sakit sekarang.
Kirana yang mendengar suara tangisan disamping dirinya mulai membuka mata dilihatnya ternyata semua sahabat-sahabatnya sedang menangis.
"Kalian kenapa menangis, aku kan hanya tidur. Sepertinya kalian udah pada siap ingin berangkat kerja. Maaf sepertinya aku kesiangan, tunggu aku sebentar ya. Aku mau gosok gigi dan cuci muka" kata Kirana beranjak dari tidurnya sembari memegang kepalanya yang terasa sangat berat
Sevia membantu Kirana berdiri dan menuntun Kirana menuju ke kamar mandi, setelah Kirana selesai dan sudah menganti bajunya. Kirana sudah siap untuk berangkat kerja, meski dirinya sedanh sakit dia harus tetap masuk kerja terlebih dahulu ketika tiba di restoran nanti baru izin ingin beristirahat.
Sevia yang melihat Kirana tidak kuat untuk berjalan akhirnya memerintah Kirana menaiki punggungnya, Kirana yang memang sudah tidak kuat lagi menurut saja. Fitri, Lili dan Novi berjalan dibelakang Sevia dan Kirana, mereka terus memandangi Kirana yang kelihatan sangat pucat.
Sevia sangat senang mengendong Kirana apalagi tubuh Kirana yang memang mungil jadi tidak terasa berat, Kirana juga sangat menikmati di atas punggung Sevia sambil menyandarkan kepalanya dipundak Sevia sembari memejamkan mata.
Tiba di restoran semua mata karyawan tertuju dengan mereka berlima yang terlambat, mereka yang sangat disiplin tak menyangkah bisa terlambat tapi saat mereka melihat Sevia yang masuk masih mengendong Kirana.
Semua karyawan mulai bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Kirana saat ini, Manager yang melihat mereka berlima terlambat juga merasa sangat heran.
"Manager bisa tidak Kirana hari ini izin beristirahat, dia sedang sakit" kata Lili setelah Manager mendekati mereka
"Apa Kirana sakit" kata Manager terkejut sembari menempelkan tangan ke kening Kirana
"Istirahat di UKS saja, kalian silahkan ke tugas masing-masing. Biar saya saja yang menjaga dan merawat Kirana" jelas Manager kepada yang lain
"Iya Manager terima kasih" ucap mereka serentak
Kirana dibawa ke UKS dan sudah duduk di atas kasur yang tersedia di UKS restoran tersebut, Manager juga sudah meminta dengan Fitri untuk membuatkan Kirana bubur dan Manager mulai menyuapkan bubur ke mulut Kirana.
Setelah Kirana makan dan minum obat, dirinya segera berbaring dan memejamkan mata hingga tertidur. Manager masih duduk disamping kasur yang sedang Kirana tempati, dirinya terus memandangi Kirana tanpa diminta tiba-tiba air matanya jatuh dirinya tau apa yang dirasakan Kirana saat ini sebab dirinya juga pernah mengalami yang namanya sakit hati.
Manager sudah pergi meninggalkan Kirana yang sedang beristirahat, Manager kembali memantau karyawan lain.
Mita yang tau Kirana sakit jadi tersenyum dirinya sangat senang melihat Kirana menderita, Mita yang melihat Novi dari kamar mandi langsung memanggilnya.
"Novi sini" panggil Mita
Novi mendekati Mita yang sedang memanggilnya.
"Kirana kenapa bisa sakit, bukankah dia itu jarang sekali sakit. Atau jangan-jangan lagi sakit hati ya" cerocos Mita sembari tersenyum
"Dia itu hanya demam, kamu ini masih juga gak berubah Kirana gak pernah jahat sama sekali denganmu tapi kenapa kamu masih benci dengannya" kata Novi kesal
"Aiiisss, semenjak kamu dekat dengan Kirana kamu jadi membela dia terus. Jadi malas ngobrol dengan kamu sekarang mending aku ngobrol dengan Yeyen saja" kata Mita langsung pergi meninggalkan Novi
Novi yang melihat Mita pergi hanya geleng-geleng mengapa Mita masih belum mau berubah meski berapa minggu ini sudah dinasehati, Novi pun kembali mengerjakan tugasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments