Libur kali ini Kirana memilih untuk pulang kerumah karena merasa sudah sangat merindukan kedua orang tuanya serta adik-adiknya.
Kirana memiliki 4 saudara, dirinya anak kedua. kakak perempuannya sudah menikah pada tahun 2015 dulu, sedangkan adik-adiknya masih sekolah, ada yang SMA ada juga yang SD.
Sebelum pulang kerumahnya Kirana sudah terlebih dahulu memberi kabar kepada kedua orang tuanya.
Tiba didepan rumah, Kirana langsung masuk karena pintu rumah terbuka sembari mengucap salam ternyata ada Andre yang lagi bertamu.
Kirana masuk rumah lalu menyalami kedua orang tuanya sambil melirik Andre sebentar.
Sebenarnya Kirana merasa heran tumben-tumben Andre datang kerumahnya namun karena sudah merasa lelah ketika diperjalanan tadi jadi Kirana tak mau banyak bertanya.
Kirana pergi begitu saja lalu menuju ruang keluarga dan ternyata adik-adiknya telah menunggu dirinya.
Kirana langsung memberikan hadiah kepada adik-adiknya yang dibelinya tadi di perjalanan.
Kebiasaan Kirana saat pulang kerumah selalu membawakan hadiah untuk adik-adiknya, Kirana memang terkenal sangat royal bukan hanya dengan keluarga dengan sahabat-sahabatnya juga.
Setelah bercengkraman sebentar dengan adik-adiknya, Kirana pergi meninggalkan mereka dan menuju kamar tidurnya untuk beristirahat.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu kamar Kirana dari luar
"Kirana" panggil ibunya
"Masuk bu, gak dikunci" jawab Kirana yang masih berbaring di atas ranjang
Ibunya membuka pintu lalu masuk dan duduk di samping Kirana yang sedang berbaring
"Kirana, tadi Andre datang kesini ingin melamar tapi kami belum menjawab karena semua keputusan ada pada dirimu" jelas ibunya Kirana hati-hati sembari mengelus kepala putrinya
"Ibu, Kirana sudah berapa kali bilang Kirana belum siap menikah dan kalo pun Kirana sudah siap, Kirana akan menentukan pilihan sendiri jadi Kirana mohon jangan terus memaksa Kirana. Andre juga dari dulu hanya Kirana anggap teman tidak lebih" jawab Kirana sembari beranjak dari tidurnya dan berbaring dipangkuan ibunya
"Ibu hanya ingin melihat kamu segera menikah, kamu hampir 4 tahun bekerja sudah saatnya istirahat sayang" ucap ibunya Kiran lembut masih mengelus kepala putrinya
"Iya ibu kirana tau tapi ada waktunya, jodoh itu tak bisa kita paksa bu. semua akan indah pada waktunya" jawab Kirana kekeh
Ibunya pun keluar dari kamar Kirana karena tak ingin terus berdebat dengan putri keduanya itu, sudah berapa kali ada laki-laki yang selalu datang berniat melamar Kirana namun selalu dapat penolakan dari Kirana.
Setelah kepergian ibunya, Kirana kembali membaringkan tubuhnya lalu memejamkan mata.
Sebenarnya yang harus disalahkan disini bukanlah kedua orang tuanya melainkan budaya daerah mereka yang masih terlalu kental dan semua gadis di daerah Kirana rata-rata memang menikah di usia muda.
Kalo jodoh tidak datang sendiri mereka akan dijodohkan oleh orang tua mereka.
Sebab jika belum menikah di usia 20 tahun di daerah ini sudah dianggap masyarakat perawan tua, makanya kedua orang tua Kirana terus menerus menuntun Kirana agar segera menikah, karena mereka tak ingin Kirana menjadi bahan omongan.
Itulah mengapa Kirana lebih memilih bekerja jauh dari daerahnya sudah malas mendengarkan omongan-omongan masyarakat di daerahnya
Hari kedua Kirana libur, dirinya sudah sibuk di ruang keluarga bersama adik-adiknya menonton film comedy sambil sesekali mereka tertawa bersama.
Kirana memang sangat akrab dengan adik-adiknya berbeda kalo Kirana dengan kakak perempuannya lebih sering ribut ketimbang akur.
Namun semenjak kakak perempuannya menikah Kirana juga merasa kesepian dirumah tak ada lagi orang yang selalu mengajaknya ribut.
Kakak perempuannya itu sekarang diluar kota ikut suaminya, pulang pun sudah sangat jarang terkadang 2 tahun sekali.
Berapa hari libur ini Kirana hanya berapa kali memberi kabar kepada Agam, Agam sangat memakluminya karena jika pulang kerumah Kirana memang lebih sering menghabiskan waktu bersama orang tuanya dan adik-adiknya
Saat lagi sibuk nonton tv, hp Kirana berbunyi tanda ada pesan whatsapp masuk. Kirana beranjak dari duduknya lalu mengambil hp yang tergeletak di samping lemari tv.
Kirana membuka hpnya dan membaca pesan masuk tersebut
(Kirana kita ketemuan, ada yang mau aku bicarakan denganmu penting) Andre
Kirana mengangkat satu alisnya merasa heran dengan anak satu itu masih saja ingin bertemu dengan dirinya yang sudah 2 kali dapat penolakan dari Kirana.
Yang pertama waktu malam tahun baru pas mereka masih duduk di bangku SMA dan kedua kemaren melalui orang tua Kirana.
Kirana sebenarnya dulu sempat punya rasa dengan Andre, sebelum Andre mengungkapkan perasaan waktu malam tahun baru dulu namun ternyata ada salah satu teman wanitanya yang berada disitu bicara dengan Kirana bahwa dia menyukai Andre.
Karena teman wanita itu tau Kirana dan Andre sudah lama bersahabat jadi dia berani mengungkapkan perasaannya agar Kirana mau menyampaikan dengan Andre.
Pada akhirnya Kirana memendam perasaannya selama ini dan tak menyangkah setelah dia pergi dari daerahnya untuk bekerja justru dia bertemu dengan Agam hingga mereka pacaran, perasaannya ke Andre pun hilang.
Kirana membalas pesan dari Andre
(Di mana) Kirana
(Di taman.. sekarang ya, aku udah disini ) Andre
Kirana pun pamit dengan ibunya ingin keluar sebentar.
Tak butuh waktu lama Kirana sudah sampai di taman karena memang sangat dekat dari rumahnya lalu mencari sosok yang sedang menunggunya, setelah menemukan sosok yang sedang menunggunya lagi berdiri tak jauh dari tempatnya Kirana pun menghampiri.
"Kirana aku tu serius dengan kamu, kenapa kamu gak pernah mau sedikitpun ingin membuka hatimu untukku. Bahkan bukan sekali aku mengungkapkan perasaanku ke kamu tapi terus menerus" kata Andre langsung ke inti pembicaraan
Karena Kirana memang bukan tipe bicara berbelit jika serius.
"Andre harus berapa kali aku bilang, kita ini teman sampai kapanpun akan tetap menjadi teman tak akan pernah bisa lebih dari situ" jelas Kirana kesal seraya menahan emosi
"Kirana aku harus bagaimana biar kamu mau membuka hatimu, pliss Kirana atau jangan-jangan selama ini kamu sudah punya calon makanya selalu menolak setiap laki-laki yang datang ingin melamar" tekan Andre sambil memegang bahu Kirana begitu erat
"Aku tak perlu menjawab hal pribadiku itu privasi bagiku jadi bukan urusanmu dan tolong jangan pernah ganggu aku lagi. PAHAM" kata Kirana melepaskan tangan Andre dari bahunya
Kirana langsung pergi meninggalkan Andre, melihat kepergian Kirana, Andre berteriak karena begitu frustasi dengan Kirana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments