Malam yang ditunggu tiba, Kirana sudah mempersiapkan segala rencana untuk merayakan ulang tahun Agam. Kirana juga sudah membuat kue meski hanya terbuat dari puding setidaknya lumayanlah dari pada tidak ada.
Kirana juga 2 hari kemaren agak ngambek dengan Agam sebenarnya Kirana sengaja karena sebagian dari rencananya, agar Agam merasa bersalah dan akan menyamperin dirinya di kontrakan untuk minta maaf.
Kirana masih agak nyantai dan makan bersama sahabat-sahabatnya sambil menunggu kedatangan Agam, sahabat-sahabat Kirana juga membantu Kirana mempersiapkan acara itu.
Tok tok tok
Saat mereka lagi makan sembari ngobrol terdengar bunyi ketukan pintu dari luar, Sevia berinsiatif mengintip dari jendela ternyata orang yang ditunggu dari tadi akhirnya muncul.
Sevia langsung memberi kode dengan yang lain untuk masuk kamar, Kirana Fitri dan Lili lalu masuk kamar setelah dapat instruksi dari Sevia.
Sevia membuka pintu, Agam merasa bingung melihat yang membukakan pintu ternyata bukan Kirana, Sevia keluar dan langsung duduk dikursi yang tersedia didepan kontrakan mereka.
Melihat Sevia duduk, Agam ikut duduk
"Sevia mana Kirana" tanya Agam menengok kedalam kontrakan namun tak ada orang satu pun di ruang depan
"Pulang kerja tadi langsung tidur dianya" jawab Sevia dibuat-buat judes
Mendengar perkataan Sevia bahwa Kirana sudah tidur membuat Agam diam antara percaya antara tidak percaya, entah apa yang harus dirinya perbuat mungkin Kirana memang tak ingin menemuinya.
Hingga membuat alasan tersebut
"Aahh kenapa disaat aku harus pergi besok harus ada acara berantem begini, aku gak bakal tenang kalo belum menyelesaikan masalah ini" gumam Agam dalam hati kesal
Sevia hanya melirik Agam sekilas melihat ekspresi agam yang sedikit kesal, Sevia tersenyum rencana Kirana ternyata berhasil
"Ya sudahlah aku pulang saja buat apa juga kesini orang yang dicari sudah tidur" kata Agam berkata sedikit kuat biar menurutnya Kirana mendengar dan keluar
Agam beranjak dari duduknya dan mulai melangkah namun tiba-tiba lampu kontrakan Kirana dan sahabat-sahabat mati, yang sebenarnya sengaja di matikan oleh Lili.
"Aakkh konslet lagi" kata Sevia agak sedih biar Agam berniat ingin membenarkan listrik kontrakan mereka
"Apa memang sering begini" tanya Agam menghidupkan senter hpnya
"Gak sering sih, cuma kadang-kadang. pinjem hpmu mau masuk ngambil hpku, tunggu disini ya" jelas Devia meninggalkan Agam sendirian didepan
Agam hanya menurut saja seraya kembali duduk, sambil menunggu Sevia mengembalikan hpnya Agam terus berpikir bagaimana caranya agar Kirana mau memaafkannya.
Agam berpikir kenapa bisa Kirana tau bahwa kemarin dia minum alkohol bersama teman-temannya, Agam terus berpikir siapa yang memberi tahu Kirana.
"Ya ampun kurasa pesan aku ke teman-teman waktu mengajak ke club, kan kemarin malam ketemu Kirana di minjam hp aku setelah minjam hp Kirana tiba-tiba marah.pasti itu yang membuatnya marah" kata Agam setelah mengingat pertemuannya malam kemarin dengan Kirana
Agam juga menyesal kenapa kembali melakukan hal seperti itu padahal semenjak bersama Kirana dia tak pernah lagi minum-minuman namun karena kemarin terlalu marah dan kesal akhirnya melampiaskan ke minum-minuman.
Saat mendengar pintu kontrakan Kirana dan sahabat-sahabatnya terbuka, Agam menoleh hanya ada sebuah lilin menyala dipegang seseorang tapi Agam belum jelas melihat siapa yang datang.
"Happy birthday" kata Kirana menghampiri agam sembari membawa puding yang diatasnya ada sebuah lilin
Saat mendengar suara Kirana, Agam berdiri dan lampu pun kembali menyala
"Kirana, ya ampun kan besoknya aku ulang tahun bukan sekarang" kata Agam tidak percaya melihat bahwa Kirana ternyata berniat merayakan ulang tahunnya
"Aku tau mau merayakan jam 12 malam besoknya tapi keburu orang yang ulang tahun sudah berangkat" kata Kirana sedikit murung
"Sekarang juga gak apa-apa, terimakasih ya buat kejutannya. Ini yang pertama kali ulang tahunku dirayakan" jawab Agam memegang bahu Kirana
"Ayo doa dulu dan tiup lilinnya keburu habis ni lilin" ujar Kirana mengangkat puding itu
Agam mulai berdoa lalu meniup lilin dan memotong puding sembari menyuapkan ke Kirana.
Kirana sudah memberikan sisa puding dengan sahabat-sahabatnya di dalam kontrakan, Kirana melanjutkan ngobrol dengan Agam di depan.
Kirana senang rencana berjalan sesuai apa yang diinginkannya namun ada rasa sedih juga karena harus ditinggal oleh Agam ke kabupaten sebelah untuk bekerja.
Tempat kerja Agam yang baru tak begitu jauh sebenarnya hanya butuh waktu 1 jam jika mengunakan kendaraan beroda dua, tapi ya namanya sepasang kekasih ini yang biasanya sering berdua tiap malam pada akhirnya harus terpisahkan oleh jarak.
Saat sedang mengobrol Kirana menangis seraya menyenderkan kepalanya ke bahu Agam, rasa sedih Kirana ditumpahkannya malam itu juga.
Agam hanya melingkarkan tangannya di pinggang Kirana membiarkan Kirana untuk menangis agar besok Kirana merasa lebih baik dan tak ada lagi kesedihan.
Mendengar Kirana makin menangis Agam pun memeluk Kirana sembari terus mengelus punggung Kirana untuk memberi kekuatan, Malam pun makin larut 2 insan yang sedang sedih itu masih dalam diam sambil berpelukan. Hanya air mata yang mewakili kesedihan mereka berdua.
Ketika cinta sudah menyatukan 2 insan namun saat tiba ada kata perpisahan itu sangat menyakitkan mereka meski hanya berpisah karena jarak.
Hanya cinta dan kesetiaan yang bisa kembali menyatukan 2 insan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments