"Kakiku masih gemetaran..." Pelayan itu masih berada di tempatnya, "Tidak banyak hal yang dapat memancing emosi Nona Ling, tapi yang barusan tadi itu... Apa aku sungguh telah membuatnya tersinggung?"
"Hei, kenapa kau berada di sini?"
"AAAAH..!"
!!
Xiao Shuxiang kaget dengan teriakan pelayan yang sedang disapanya. Dia spontan memukul kepala pelayan tersebut dengan Seruling Giok Putihnya hingga terdengar suara rintihan.
"Aduuh... Eh? Tu-Tuan Muda Xiao..?"
"Kau hampir membuatku jantungan. Ada apa? Kau kenapa, Bibi?"
Xiao Shuxiang baru saja keluar untuk mencari udara segar sekaligus untuk mencerna makanannya. Hanya saja dia melihat seorang pelayan duduk di lantai dan itu membuatnya penasaran, tetapi saat mulai menyapa----justru pelayan itu berteriak kaget dan mengejutkannya.
"Tuan Muda Xiao..."
"Bibi, apa kau tidak mendengar suara langkah kakiku? Ekspresi wajahmu itu seperti sedang menyalahkanku. Kau ini sedang apa duduk di lantai...? Apa mengagumi keindahan kayu yang diterpa cahaya matahari, Huh..?"
"Tidak... Bu-bukan begitu..." pelayan tersebut mengembuskan napas pelan. Dia akhirnya bisa tenang setelah melihat wajah tampan dari Xiao Shuxiang.
"Tuan Muda Xiao, aku sangat bersyukur karena di kediaman ini ada orang sepertimu. Wajah teduhmu selalu bisa menenangkan hatiku,"
"Ahem. Bibirmu manis sekali, Bibi..." Xiao Shuxiang tersenyum ramah dan tanpa ragu berjongkok agar bisa sejajar dengan pelayan wanita yang berusia sekitar 37 Tahun itu. "Sekarang katakan, sedang apa kau di sini?"
"Kakiku hanya lemas saja... Tidak apa-apa."
"Ooh... Kau mau kugendong?"
"Tidak perlu. Aku tidak bisa mengambil keberuntungan seperti itu. Aku khawatir justru tidak mau lepas dari gendongan Tuan Muda Xiao,"
"Ha ha ha, baiklah. Kau ini bisa saja, Bibi."
Memang terlihat sangat tampan dan mempesona ketika Xiao Shuxiang tertawa. Pemuda itu tidak seperti kultivator pada umumnya----dia adalah orang yang seakan punya bakat berteman dengan siapa pun.
Xiao Shuxiang akrab dengan para pelayan di Sekte Pagoda Langit dan mereka semua menghormati serta menyayangi dirinya.
Selama ini... Setiap anggota keluarga 'Ling', termasuk murid inti dan murid luar sekte----hanya melihat mereka sebagai 'pelayan' dan memperlakukan mereka layaknya 'pelayan' pada umumnya. Tidak lebih dari itu.
Mereka tidak seperti Xiao Shuxiang. Pemuda ini tidak pernah mengabaikan kehadiran mereka, dia tanpa ragu menyapa dan bahkan memperlakukan mereka sebagai teman.
Xiao Shuxiang bahkan sering sekali makan dan berkumpul bersama mereka. Sesuatu yang tidak akan pernah dilakukan oleh siapa pun.
"Bibi, ayo. Kubantu kau berdiri. Kau yakin tidak ingin kugendong?"
"Ti-tidak perlu. Jantungku bisa melompat keluar jika itu dilakukan,"
Xiao Shuxiang membantu pelayan wanita tersebut untuk berdiri. Dia tersenyum ketika pelayan itu mengucapkan terima kasih dan memberi hormat padanya sambil berpamitan.
Dia memperhatikan pelayan itu melangkah pergi dan meninggalkannya. Padahal Xiao Shuxiang sebelumnya sudah menawarkan diri untuk mengantar sekaligus berjalan bersama. Hanya saja dari raut wajah yang terlihat----dia tahu bahwa pelayan itu tersipu malu dan sepertinya sangat gugup.
Tidak ingin menganggu orang lain lagi, Xiao Shuxiang pun kembali berjalan. Kali ini dia mengedarkan pandangan ke sekeliling dan yakin bahwa para murid Sekte Pagoda Langit masih bersembunyi di suatu tempat karena sejak tadi----dia tidak berpapasan dengan seorang pun di antara mereka.
Sebenarnya selain yang menjalankan misi, para murid senior Sekte Pagoda Langit sedang mengikuti kelas. Xiao Shuxiang tentu hanya menganggu mereka yang tidak memiliki jadwal pelajaran dan mereka yang sedang beristirahat.
Namun seperti sebelumnya, tidak ada seorang pun di antara murid Sekte Pagoda Langit yang dia lihat tengah berkeliaran.
"Apa mereka semua benar-benar tidak ingin melihatku? Kenapa harus sembunyi ketika mendengar aku sudah pulang?"
Xiao Shuxiang memperhatikan sekelilingnya dan lalu menghela napas pelan, dia pun memutar-mutar Seruling Giok Putihnya sambil terus berjalan.
"Haah... Luar biasa. Padahal aku sama sekali tidak menggantung leher siapa pun di tempat ini. Aku juga tidak mematahkan kaki dan tangan siapa pun, kenapa harus takut? Aku hanya..."
Hanya menangkap setiap murid, mengikat kaki mereka dan memaksanya memakan berbagai pil yang efeknya tidak hanya mampu membuat muntah, tetapi juga membuat kulit gatal-gatal, ditumbuhi bulu lebat, bahkan ada yang sampai memiliki ekor hingga kulit wajahnya mengeriput menjadi tua bangka.
"Aah... Baiklah. Itu hanya sebagian kecil dari yang kuingat. Aku juga sepertinya menebas beberapa kaki murid untuk menguji coba efek dari Pil Napas Naga yang baru. Aiya, kurasa itu yang paling keterlaluan." Xiao Shuxiang menggeleng, dia benar-benar tanpa sadar telah melakukan banyak hal. Jadi memang sangat pantas bila para murid Sekte Pagoda Langit bersembunyi karenanya.
Tidak ingin menikmati kesendirian berlarut, Xiao Shuxiang memilih menghentakkan pelan kakinya dan melayang di udara. Dia sesekali menapak pada helaian daun yang tertiup angin dan pucuk dari dahan pepohonan.
Jubah hitamnya berkibar dan rambut panjangnya yang bergelombang itu nampak dimain-mainkan oleh angin. Dia sangat mempesona bahkan bila dilihat dari segala sisi.
Tujuannya tentu saja mencari para kelinci putihnya yang menggemaskan itu. Kebetulan sekali wilayah Sekte Pagoda Langit sudah sangat dia kenali hingga di mana pun para kelincinya berada----dia dapat menemukan mereka tanpa kesulitan.
Para murid Sekte Pagoda Langit yang kebanyakan berusia belasan tahun itu bersembunyi di dalam hutan bambu buatan. Beberapa dari mereka ada yang bersembunyi di hutan wisteria merah dan lainnya bahkan menceburkan diri ke dalam danau.
Para murid yang melakukan itu sebenarnya adalah mereka yang sangat panik dan tidak tahu lagi harus bersembunyi di mana. Padahal tempat-tempat tersebut sudah sangat dihapal Xiao Shuxiang. Dan sepertinya, murid yang mengetahui ini tidak mengatakan apa pun pada junior mereka.
"Dia tidak akan ke sini, kan..?"
"Semoga saja. Aku benar-benar takut,"
Seorang murid perempuan terisak, "Terakhir kali... Dia mematahkan kakiku dan menyambungkannya kembali. Bakat alkemisnya itu tidak digunakan untuk perbuatan baik, kalian tahu..."
Tubuhnya nampak gemetar, "... Dia menggunakan bakat alkemisnya untuk menyiksa kita,"
"Aku juga tidak akan lupa. Jari-jariku dipatahkan satu persatu. Meski sudah memohon agar dilepaskan... Dia benar-benar tidak mempedulikannya."
"Para Patriarch bahkan tidak ada yang menolong kita. Dan Nona Ling yang sangat diharapkan justru adalah sosok yang paling sulit ditemui. Sekte ini sudah menjadi tempat menakutkan bagiku,"
"Para Patriarch juga takut padanya. Siapa yang bisa menghentikan orang itu jika penyakit gilanya kumat? Bahkan Patriarch Ling Jian Tou sampai menyerah melindungi kita,"
Murid-murid yang tengah bersembunyi dan membungkus tubuh mereka dengan tumpukan daun bambu itu sangat malang. Mereka sampai dibuat tidak berdaya dan dipermainkan hingga seperti ini oleh Xiao Shuxiang.
Masalahnya, semakin mereka takut----justru Xiao Shuxiang akan makin bersemangat. Lihat saja senyum merekah yang tidak pernah memudar dari wajah mempesonanya itu. Dia menapakkan lembut kakinya pada helaian daun bambu dan mulai menargetkan beberapa titik.
Xiao Shuxiang mengambil dua helain daun bambu muda, mengalirkan sedikit Qi miliknya dan kemudian melesatkan dedaunan tersebut.
Saat daun bambu yang dilesatkan itu menghantam tanah, suara ledakan seketika terdengar.
!!
Di waktu yang bersamaan, namun jauh di tempat lain----ledakan yang lebih besar juga terdengar.
Lokasi itu adalah Desa Embun.
Tempat kedua yang dicurigai sebagai tempat yang menyimpan bagian dari Kitab Pembunuh Matahari. Lokasi yang sebenarnya jauh dari Kota Bintang Biduk maupun Sekte Pagoda Langit.
Matahari masih bersinar cerah, namun Desa Embun sudah dipenuhi oleh genangan darah. Banyak rumah yang telah porak-poranda, rubuh dan juga terbakar.
Satu persatu tubuh manusia diperlihatkan dalam kondisi yang tewas mengenaskan. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak kecil pun tidak luput kehilangan nyawa.
"Jika saja kau menyerahkannya sejak awal... Kami tentu tidak akan sekasar ini,"
Suara manis dengan nada centil itu terdengar. Dia adalah seorang gadis berpakaian terbuka berwarna ungu gelap dengan lukisan ular kalajengking pada paha kanannya.
Senyumannya merekah, namun mengandung bisa. Gadis yang tidak lain adalah bagian dari Sekte Lembah Iblis---Chu Gu Xiang.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 457 Episodes
Comments
Bing Ruyue
yang begini kata shuxiang "itu hanyaaa" 🤣🤣🤣
2023-12-30
2
Heru Sugiarto
Lanjut aja
2023-05-11
1
Melanie Dewi
yp
2023-04-17
1