KEJAHATAN TERSEMBUNYI [XIAO SHUXIANG THE SERIES]
BLAAAAAR...!
Puluhan petir kemerahan menyambar kuat dan disertai ledakan yang dahsyat.
Seekor naga dengan surai putih, berselimut api phoenix menggeram hebat saat melahap tubuh Tetua dari Partai Tengkorak Darah. Sosok yang tidak hanya menghabisi seluruh murid sektenya sendiri demi kekuatan, tetapi juga monster pembawa kekacauan di Benua Tengah.
!!!
Dia sekarang lenyap dalam sebuah serangan yang luar biasa mematikan.
Getaran pada tanah serta suara dari ledakan ini menggemparkan hingga mencapai seluruh tempat di Benua Tengah. Naga itu pun melesat naik, dia menghilang bersamaan dengan awan hitam yang kini terpecah dan hamparan langit berselimut bintang mulai terlihat.
Xiao Shuxiang melayang turun dengan sebuah pedang di tangannya. Naga tersebut tidak lain merupakan wujud kekuatan Shǎndiàn, pedang milik teman baiknya dan roh phoenix yang berasal darinya sendiri.
Pertarungan ini adalah pertarungan besar yang berhasil dimenangkan, meski dari raut wajah Xiao Shuxiang---dia tidak terlihat senang.
Rasa pucat menyelimuti wajah Xiao Shuxiang. Pandangannya memburam, tapi dia berusaha untuk mempertahankan kesadarannya. Sebuah kilasan masa lalu melintas cepat searah dengan detakan jantungnya.
Dia adalah kultivator aliran hitam terkuat yang mempunyai impian memporak-porandakan dunia di masa lalu.
Dia ditakuti oleh seluruh penduduk Benua Timur, bahkan termasuk kultivator ketiga aliran.
Namanya merupakan mimpi buruk dan kematian bagi mereka yang mendengarnya.
Dia pernah berperang melawan seluruh kultivator ketiga aliran dan hampir membawa Benua Timur menuju kehancuran.
Perang besar itu membuat tanah merah dipenuhi genangan darah, namun tetap saja sekuat apa pun dirinya---kelemahan terbesarnya adalah dia bertarung seorang diri. Bahkan hingga terdapat retakan pada dantiannya dan itu merupakan akhir sekaligus awal dari takdir baru yang diberikan langit padanya.
Xiao Shuxiang masih ingat seolah itu baru saja terjadi, dia masih mengingat wajah-wajah para kultivator dengan ekspresi kesakitan mereka saat kedua tangannya menarik keluar organ dalam mereka dan basah karena darah.
Xiao Shuxiang bahkan masih mengingat jelas bagaimana dirinya menolak mati karena terkena racun dan mengeluarkan Jurus Kebangkitan Kembali dengan tenaganya yang tersisa. Jurus yang mengorbankan ratusan nyawa manusia itu telah membuatnya terlahir kembali setelah seratus tahun berlalu.
Benar.
Seratus tahun telah berlalu setelah perang besar yang meninggalkan trauma mendalam bagi para kultivator yang beruntung masih hidup saat perang itu.
Jurus Kebangkitan Kembali membuatnya bereinkarnasi dengan tetap mempertahankan ingatan dan juga ambisinya. Dia berpikir bisa menyelesaikan apa yang sudah diperbuatnya, tetapi tidak disangka reinkarnasinya membuat dia berada dalam tubuh anak laki-laki berusia 7 Tahun dan dengan dantian yang cacat.
Kekuatannya melemah, belum lagi tempat tinggalnya saat itu adalah sebuah lokasi dengan kepadatan Qi paling tipis di Benua Timur.
Tidak hanya langit yang mengambil kekuatannya, dia bahkan harus menerima kenyataan bahwa dirinya bangkit setelah seratus tahun dan itu sama saja dengan harus memulai dari awal menghancurkan Benua Timur kembali.
Dalam kehidupan keduanya ini, ambisinya tetap sama yaitu memporak-porandakan dunia. Xiao Shuxiang hanya tidak habis pikir bahwa sekarang jangankan membawa kehancuran bagi Benua Timur, dia justru menjadi seorang pelindung. Tidak hanya di Benua Timur, dia bahkan melindungi Benua Tengah dari kehancurannya.
Xiao Shuxiang selalu merasa bahwa dia adalah kultivator aliran hitam yang paling jahat dan ditakuti. Jadi sungguh tidak pernah ada dalam bayangan bahwa dirinya sekarang mendapat pengakuan dan bahkan menjadi pelindung bagi dunia. Ini sangat jauh berbeda dari ambisinya.
"................."
Kaki Xiao Shuxiang mulai menapak di tanah dan pusaka yang memanggil sendiri sarung pedangnya itu pun menghilang. Di saat itu juga, dirinya langsung memuntahkan banyak darah dan dengan napas yang tidak beraturan.
"Shuxiang?"
Seseorang menahan tubuhnya yang hampir ambruk. Dalam keadaan yang masih agak linglung, Xiao Shuxiang ingat bahwa sekarang ini dia mempunyai teman. Seorang teman yang sangat baik dan berharga, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan kehidupannya di masa lalu.
Dahulu dengan tangannya sendiri, dia sudah menghancurkan semuanya.
Keluarga...
Saudara seperguruan...
Teman...
Dia tidak mempunyai ikatan seperti itu.
Semua hubungannya dengan orang lain di masa lalu telah berakhir di atas bilah pedangnya. Dia membinasakan semuanya tanpa rasa bersalah sama sekali. Tetapi sekarang... Waktu membuat semuanya berbeda.
"Pergi..." suara Xiao Shuxiang lemah. Dengan tangannya, dia memegang bahu sosok di hadapannya ini dan mendorongnya. Urat-urat tipis kehitaman terlihat mulai terbentuk di seluruh tubuh, termasuk wajah dan lehernya.
"Melenyapkan monster itu ... Sebenarnya memperburuk keadaan-" Xiao Shuxiang kembali memuntahkan darah.
Dalam garis wajahnya yang pucat, dia memiliki warna mata merah dan kini mengalami sedikit perubahan dengan adanya warna hijau. Pupil matanya menjadi tajam dan terlihat sangat menakutkan. Kultivator biasa tentu tidak mempunyai perubahan seperti ini.
"Pergilah Lan Zhi... Pergi sejauh mungkin.." Xiao Shuxiang jelas bukan kultivator biasa dan orang di hadapannya ini tahu akan hal itu.
Dia menghargai teman baiknya, tidak ingin membuat subjek ini terluka karena itulah dia berusaha untuk mendorongnya menjauh. Siapa yang menyangka pemuda di hadapannya justru menggenggam tangannya dengan erat.
"Apa maksudmu?" pemuda berpakaian putih di hadapan Xiao Shuxiang melihat perubahan pada kuku jari tangan temannya yang mulai memanjang, runcing, dan kehitaman.
!
Napas Xiao Shuxiang berat saat dia kembali berkata, "Sebelum aku benar-benar kehilangan kendali, maka pergilah! PERGI..!"
Suara Xiao Shuxiang meninggi, dia mendorong kuat teman baiknya tetapi tangannya semakin digenggam erat dan membuat mereka terjatuh bersama.
Punggung pemuda itu menghantam tanah, dadanya ditekan oleh Xiao Shuxiang yang terlihat seperti mengalami masalah serius. Dia mendengar suara geraman rendah dan suasana tiba-tiba menjadi tegang.
Angin mengembuskan aura yang teramat jahat bersamaan dengan kemunculan sosok berpakaian serba hitam, bertudung di udara. Tangan sosok bertopeng rubah itu terulur dan hendak menapak punggung Xiao Shuxiang.
Pemuda yang jatuh bersama Xiao Shuxiang dengan sekuat tenaga membalik posisi mereka dan menjadi perisai untuk melindungi teman baiknya ini dari serangan tapak tersebut.
!!!
Suara ledakan terdengar begitu dahsyat. Tapak itu menciptakan angin kejut bercampur debu tebal. Ketika pemandangan mulai terlihat jelas, sosok bertudung dengan topeng rubah di wajahnya itu memperlihatkan warna mata yang merah.
Pemuda yang merupakan teman baik Xiao Shuxiang dan sudah melalui perjuangan yang berat bersama, termasuk juga mengalami luka dalam perang ini nampak mulai membuka matanya. Dia tidak merasakan punggungnya terkena serangan, justru seseorang hadir di sampingnya dan kemungkinan besar sudah menahan tapak tersebut.
!!!
Pemuda itu melihat ada tangan lain yang menyentuh dahi Xiao Shuxiang dan sebuah simbol bunga terbentuk di dahi temannya. Bersamaan dengan itu, urat-urat kehitaman pada wajah Xiao Shuxiang perlahan memudar.
Mereka dilindungi oleh pria berpakaian hitam-kemerahan dan tapak dari sosok bertopeng itu sendiri berbenturan dengan sebuah tongkat bambu. Detik berikutnya, pria itu mengeluarkan tenaga dalam yang sangat besar disertai dengan mantra penyegelan.
Dalam buramnya penglihatan dan napasnya yang masih belum stabil, Xiao Shuxiang menyaksikan bagaimana pria bertudung itu terkena serangan tapak yang kuat.
Qian Kun, sosok pria dengan jubah hitam yang wajahnya tertutupi topeng rubah itu terlihat terhempas kuat dan seketika menjadi debu di udara.
Sebelum tubuhnya berubah, Qian Kun sendiri melihat wajah pria yang memberinya serangan mematikan dengan tatapan bersumpah akan kembali dan membalas ini semua.
Xiao Shuxiang tidak melihat jelas tatapan dari pria bertopeng itu. Di sisi lain, dia tidak tahu bahwa dampak perang ini telah membuka tabir dari kehadiran pusaka kuno yang sudah lama menghilang. Sebuah Kitab Pembunuh Matahari yang pernah menggemparkan dunia di masa lalu.
Xiao Shuxiang tidak mengetahui bagaimana langit akan menuliskan takdirnya kembali, tapi dia tahu benar bahwa perjalanannya ini belum berakhir. Hanya saja kali ini... dia tidak menghadapi semuanya sendirian.
*
*
*
2 bulan setelah perang....
Kekaisaran Matahari Tengah, Benua Timur
"Sepuluh..."
Kepalan tangan Xiao Shuxiang menghantam sebuah pilar batu dan membuat suara getaran yang keras. Ini adalah pilar kesekian yang dia jadikan pilar pengujian kekuatan murid Sekte Serigala Iblis sebagai teman latihannya pagi ini.
Dia berada di wilayah aliran hitam, sebuah tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi di mana Sekte Serigala Iblis pernah berada dan sekarang hanya menyisakan puing bangunan tanpa adanya manusia selain dirinya.
Peluh keringat terlihat mengucur di pipi dan leher Xiao Shuxiang. Dia kembali menyerang pilar yang kokoh di hadapannya dan membuat suara keras hingga menciptakan angin kejut yang kuat.
Setiap kali berhitung, kilasan tentang dirinya dan tempat ini terlintas. Dia menghancurkan tempat ini dua kali dalam dua kehidupan.
Di masa lalu hubungannya dengan tempat ini sangat dekat, tetapi dia pun sama sekali tidak menyesali perbuatannya. Sekarang, penyesalan itu masih tetap tidak ada---karenanya dia bisa tanpa ragu berada di sini dan berlatih.
!!
Pilar besar di hadapan Xiao Shuxiang adalah pilar yang dapat mengukur kekuatan seorang kultivator. Pilah kokoh setinggi sepuluh meter tersebut dihiasi oleh bebatuan yang dapat bercahaya. Semakin tinggi dan lamanya cahaya pada pilar tersebut saat dialiri Qi, maka semakin tinggi juga praktik seorang kultivator.
Di dunia ini, tingkat kultivasi terbagi lima tahapan. Forging Qi, Master Foundation, GrandMaster, Immortal, dan Deva. Masing-masing mempunyai tingkatannya sendiri, kecuali Deva yang sampai sekarang tidak ada seorang kultivator pun yang pernah mencapainya.
Di samping itu, dunia merupakan tempat di mana orang-orang saling bertarung mencapai kejayaan, mereka bersaing berebut tempat teratas, bahkan jika demi mewujudkan ambisi itu... Mereka rela mengorbankan apa pun, termasuk orang terdekat sendiri.
Xiao Shuxiang tahu itu dengan sangat jelas. Dia pun tahu benar bahwa rasa hormat hanya bisa diraih bagi mereka yang mempunyai kekuatan. Hanya saja sekarang... Dia menjadi tidak peduli pada apa yang dikatakan oleh orang lain.
Qi berkumpul di kepalan tangan Xiao Shuxiang dan dia pun meninju pilar di hadapannya dengan kuat. Batu pada pilar itu mengeluarkan cahaya yang terang bersamaan dengan bunyi debaman keras.
Tinjuan Xiao Shuxiang berikutnya membuat cahaya pada batu di pilar itu langsung menyebar hingga ke puncaknya dan kali ini suara yang terdengar adalah gemuruh, bahkan tanpa disadari mulai terdapat sebuah retakan di bagian sisi pilar.
"..............."
Di dahinya terlihat sebuah segel berbentuk simbol bunga teratai dan pergelangan tangannya sendiri nampak di selimut angin tipis berbentuk rantai. Walau terdapat segel yang menahan kekuatannya, tetapi dia masih bisa merasakan aliran energi spiritual di seluruh tubuhnya.
"Tidak benar..."
Kekuatan yang besar, Xiao Shuxiang sudah memilikinya dan itulah yang menjadi sumber dari kekhawatirannya saat ini. Kekuatannya terkadang sangat sulit untuk dikendalikan dan karena merupakan kultivator yang sudah lama membuat kekacauan---hasratnya pada darah dan pertarungan masih sangat kuat.
"Ini tidak benar..."
Xiao Shuxiang sebenarnya ingin menjalani kehidupan yang baik-baik saja, sebisa mungkin jauh dari pedang dan darah. Dia ingin bisa mengendalikan sifat liar dan haus darahnya, berusaha memperbaiki diri dan membentuk identitas baru. Dia ingin lebih menghargai kehidupannya yang sekarang.
Tetapi setiap kali dia berusaha, hasratnya pada darah selalu menjadi. Baginya, menarik organ dalam dan meremas jantung lawan adalah napas. Dia memerlukan perasaan saat sedang menguliti kulit lawan dan mendengar teriakan mereka. Semakin dibayangkan... Dadanya akan menjadi sesak, detakan jantungnya cepat, dan dia menjadi sangat bersemangat.
"Tidak baik..."
Lawan terkuat dari Xiao Shuxiang adalah dirinya sendiri. Dia berusaha mencari banyak pengalih perhatian, mencoba mengontrol kekuatannya sendiri---namun hatinya terus mempengaruhi pikirannya untuk tidak sampai melakukan hal bodoh seperti menjalin ikatan dengan manusia.
Xiao Shuxiang menurunkan pandangannya, dia menempelkan dahinya pada pilar dan nampak menggumamkan sebuah nama.
"Qian Kun..."
"Kekuatan yang tidak dapat kau kendalikan sekarang tersegel di dahimu. Kau dapat mengeluarkannya sedikit demi sedikit dan mengendalikannya.... Sementara itu, Qian Kun tidak akan mengganggumu selama beberapa tahun kedepan,"
Suara itu tergiang di telinga Xiao Shuxiang. Qian Kun merupakan sosok yang sudah menjadi benalu dalam kehidupannya dan adalah orang yang telah membuatnya terlibat masalah besar. Sosok yang bisa dikatakan menjadi sumber dari segala permasalahan dalam hidupnya.
"Haaah... Tidak akan mengganggu selama beberapa tahun ke depan katanya..?" Xiao Shuxiang menarik napas dan menggeleng pelan, tatapan matanya menajam saat mulai menengadah.
"Untuk menghadapinya... Pertama-tama aku harus bisa mengendalikan kekuatan ini dan itu bersumber dari pengendalian diri."
Praktiknya saat ini berada di tingkat GrandMaster Tahap Bumi dan berhenti di tingkatan tersebut karena segel di tubuhnya. Tidak banyak kultivator yang bisa mencapai tingkatan ini di Benua Timur, bahkan mereka yang berada di tingkatan serupa masih dapat dihitung dengan jari.
Xiao Shuxiang termasuk yang terkuat dan bahkan melebihi dugaan siapa pun. Dia mempunyai rahasia yang luar biasa dan mampu membuat siapa pun terguncang bila mendengarnya. Karena identitas itulah... Sosok bernama Qian Kun sangat mengincarnya.
******
Catatan Penulis:
...Tingkat Kultivasi...
Forging Qi :
1-3 \= Pemula
4-6 \= Pertengahan
7-8 \= Akhir
9 \= Master
Master Foundation :
Perunggu : 10 \= Awal
11 \= Pertengahan
12 \= Akhir
Perak : 13 \= Awal
14 \= Pertengahan
15 \= Akhir
Emas : 16 \= Kuning
17 \= Putih
18 \= Merah
19 \= Hitam
GrandMaster :
Fana
Bumi
Langit
Immortal :
Awal
Pertengahan
Akhir
Deva :
Not indicated
******
...CATATAN PENULIS...
Ini adalah cerita tentang buih yang berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Seseorang pada dasarnya tidak bisa berubah dalam semalam, jadi jangan berharap karakter utama berubah dengan cepat. Unsur kekerasan dan moralitas yang dipertanyakan berusaha untuk tidak terlalu dideskripsikan.
Kalian dapat membenci karakter, tetapi jangan membenci penulis. Tolong untuk pengertiannya dan jika tidak suka pada alur cerita ini, sebaiknya jangan mengganggu. Terima kasih.^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 457 Episodes
Comments
Uchy
Tangan ✋ bocah pengemis gila....
2024-08-17
0
Uchy
Lan Guan Zhi,, selalu mengutamakan keselamatan ayank Beby Xiao Shuxiang,,,, ibu dari Lan Xiao...
2024-08-17
0
y@y@
👍🏾👍🏿👍🏻👍🏿👍🏾
2024-07-24
0