whatsaap 2

"Maria, pos." Dapet dari mana ia nomorku?, apakah aku bermimpi?. "Jangan gegabah pos ia mungkin hanya ingin berterima kasih saja, tidak lebih."hati kecilku menepis semua pertanyaan yang muncul dibarengi dengan tidak keyakinan. Grogi mulai menjalar dibagian tubuhku, rasaku ke maria berbentuk magnet kembali, apakah ini jalannya?, ah tidak mungkin. namun rasa sakitku masih terasa, tapi pesan itu sedikit meregakan gejolak jantungku yang sangat bereuforia sebab tawuran tadi.

"Iya, maria" jawabku singkat sembari mengompres bagian tubuhku yang terkena sajam tadi. Aku tak langsung menjawabnya, ku jeda sekitar 10 menitan sebab bu sri sedang mengajakku berbicara, dan aku akan menghargai siapapun yang menjadi lawan bicaraku, itu pesan yang ibu titipkan padaku.

"Maaf ya, atas sikap ibukku tadi." Tak berselang lama dari aku membalas, maria mengirimkan pesan lagi. Benar sudah kuduga ia hanya ingin berminta maaf atas sikap ibunya tadi, sesekali kutengok handphone yang kutaruh dimeja sesekali kupandangi teman temanku yang sedang bercerita tentang kejadian tadi.

"Tak apa mar, sudah biasa aku mah." Jawabku dibarengi emot ketawa tak ikhlas, ah entahlah emot apa itu.

"Bukan bermaksud seperti itu pos, ibukku memang begitu asal ceplas ceplos saja jika berbicara" maria masih saja membela ibunya, walaupun itu salah, tapi wajar saja jika aku menjadi maria aku juga mungkin akan seperti itu.

"Oh ya ya" kujawab dingin, walaupun aku ingin sekali berlama lama chattan denganya.

Dan maria hanya mebalas dengan emot jempol, chattan pun berhenti dengan emot yang sangat aku sukai namun juga sangat kubenci sebab itu tanda berakhir percakapan.

Darahku mulai berhenti bercucuran, rasa sakitku pun perlahan menghilang. Saat jam menunjukan pukul 1 dini hari, aku mengajak teman teman untuk balik kerumah dan beristirahat sebab esok ada sekolah.

"Ayo balik, sudah malam, besok sekolah" seruku pada teman temanku.

Temanku ku pun satu persatu menuju bu sri untuk membayar makanan yang kami makan tadi, kemudian berpamitan.

"Kopimu sudah ku bayar pos?" Tanya jarry padaku sembari tos.

"Sudah aman lah" jawabku singkat.

"Ayo, pos, balik" econ memanggilku.

Akupun langsung menaikki motornya dan perlahan lahan berjalan ke arah pulang.

"Assalamaualaiku bu" aku memanggil ibuku yang mungkin sudah tertidur pulas, tapi ibukku sudah terbiasa jika aku pulang jam segini. Lama aku mengetuk pintu sembari memenggil manggil ibuku.

"Iya le, sebentar. "Akhirnya" ucapku dalam hati.

Terdengar suara ibu berjalan kearah pintu dan membuka kunci.

Kucium tangan ibukku, dan ingin cepat cepat kekamar mandi untuk meredam baju dan jaket yang sudah bersimbah banyak darah.

"Habis tawuran lagi ya?"

"iya, bu"

"Lee, udah udah lah berhenti, ibu tak ingin kehilnganmu, setiap hari ibu selalu menghawatirkanmu, posa ndak sayang sama ibuk apa?" ibukku menegurku, sembari terlihat wajah kecapeannya, yang aku paling tidak bisa melihat ibukku seperti itu.

"Iya bu, posa paham, posa sayang kok sama ibu" sering sekali ibukku berkata seperti ini selepas aku tawuran, iya aku tertegun, tapi tetap saja masih kulakukan.

"Astaghfirullah, banyak sekali bekas darah di jaketmu nak."

"Tak apa, bu, cuman luka sedikit kok."

"Sudah ibu kembali tidur ya, posa ingin merendam baju kemudian tidur."

"Yaudah cepat sana" jawab ibukku.

Akupun segera berjalan kearah toilet lalu menyiapkan ember dan rinso untuk merendam jaket dan bajuku. Selesai meredam baju, akupun segera menuju kekamar, dan kegiatan sebelum tidur yaitu melihat lihat barang barang bagus di instagram ataupun facebook.

"Posa dari mana tadi, kok buru buru pulang" pukul 02.00 maria mengechatku, akupun terkaget.

"Maria belum tidur?" Jawabku spontan.

Episodes
1 prolog
2 maria
3 ibu
4 awal
5 khawatir
6 pagi resah
7 arhan
8 maria hilang dalam pikiranku sejenak
9 kembali memikirkan maria
10 rumah sakit
11 kabar maria
12 kronologi
13 perkataan ibu maria, menyesakkan badanku.
14 kesal
15 duniaku
16 koma
17 tempur
18 luka
19 nomor whatsaap
20 whatsaap 2
21 whatsaap 3
22 kabar gembira
23 basa basi
24 tugas matematika
25 Keunggulan simiskin selain berkelahi
26 Kantin sekolah
27 Teman random
28 Futsal
29 Rumah
30 Ketawa ketiwi
31 #parkiran
32 Parkiran 2
33 Motor tua
34 Butut
35 Perayaan
36 Secercah nasihat
37 Malam
38 Larut
39 Pagi buta
40 Matahari
41 Bohong
42 Vespa tua
43 JANJIAN
44 Mimpiku
45 Kesampaian
46 Kebahagiaan
47 Haru di ujung senja
48 Dijodohkan
49 Haru campur bahagia
50 Mutualisme
51 Alkohol
52 Ketemuan
53 Muka memelas
54 Mulai
55 Rasa
56 Flash back
57 Flash back 2
58 Posa koma
59 Kasih sayang ibu
60 Perhatian
61 Muncul mobil mencurigakan
62 Operasi berjalan lancar
63 Kehangatan
64 Rezeki yang tak mungkin tertukar
65 Martin
66 Melanjutkan hari hari seperti biasa.
67 Sedikit asa
68 Ketua osis
69 Sedikit baper
70 Rasa yang sama
71 Putri
72 Bimbang
73 Semakin dalam
74 Marioboro dengan wanita yang diam diam kusukai
75 Semakin dalam
76 Awal sebuah pertempuran besar
77 Sweep
78 Luka yang keberapa kalinya
Episodes

Updated 78 Episodes

1
prolog
2
maria
3
ibu
4
awal
5
khawatir
6
pagi resah
7
arhan
8
maria hilang dalam pikiranku sejenak
9
kembali memikirkan maria
10
rumah sakit
11
kabar maria
12
kronologi
13
perkataan ibu maria, menyesakkan badanku.
14
kesal
15
duniaku
16
koma
17
tempur
18
luka
19
nomor whatsaap
20
whatsaap 2
21
whatsaap 3
22
kabar gembira
23
basa basi
24
tugas matematika
25
Keunggulan simiskin selain berkelahi
26
Kantin sekolah
27
Teman random
28
Futsal
29
Rumah
30
Ketawa ketiwi
31
#parkiran
32
Parkiran 2
33
Motor tua
34
Butut
35
Perayaan
36
Secercah nasihat
37
Malam
38
Larut
39
Pagi buta
40
Matahari
41
Bohong
42
Vespa tua
43
JANJIAN
44
Mimpiku
45
Kesampaian
46
Kebahagiaan
47
Haru di ujung senja
48
Dijodohkan
49
Haru campur bahagia
50
Mutualisme
51
Alkohol
52
Ketemuan
53
Muka memelas
54
Mulai
55
Rasa
56
Flash back
57
Flash back 2
58
Posa koma
59
Kasih sayang ibu
60
Perhatian
61
Muncul mobil mencurigakan
62
Operasi berjalan lancar
63
Kehangatan
64
Rezeki yang tak mungkin tertukar
65
Martin
66
Melanjutkan hari hari seperti biasa.
67
Sedikit asa
68
Ketua osis
69
Sedikit baper
70
Rasa yang sama
71
Putri
72
Bimbang
73
Semakin dalam
74
Marioboro dengan wanita yang diam diam kusukai
75
Semakin dalam
76
Awal sebuah pertempuran besar
77
Sweep
78
Luka yang keberapa kalinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!