Teman temanku duduk mengitari maria layaknya mendengarkan ibu guru menjelaskan cerita nabi nabi kepada anak kecil yang duduk dibangku taman kanak kanak, ia begitu anggun dengan wajah terurai dan suara yang begitu lembut nan indah, tak sampai habis aku mendefinisikan maria, ia begitu sempurna,
mungkin jika aku bukukan dan jelaskan satu persatu tentang dirinya dari kepala hingga tumit kaki, mungkin jika kubukan kan ku beri judul keanggunan ciptaan tuhan. Teman temanku pun antusias mendengarkan kronologi kecelakaaan maria, hingga tak ada satupun yang berbicara satu sama lainnya. Suara lembut maria membuat siecon tertidur, ia adalah raja dari segala raja tidur "the king of sleep" itu julukan yang diberikan padanya dari seorang guru bahasa inggris, tak habis pikir aku ia sampai bisa tertidur nyenyak sekali.
Wajahku tak kuasa melihat maria begitu lama, aku tak bisa, aku kalah telak, aku tergoda, aku tak mau rasa kagumku melebihi kesadaran tentang ekonomiku, sampai sampai sesekali aku memalingkan wajah kearah lain, itu saja tak sampai lama aku memalingkanya seperti ada magnet diwajah maria yang membuatku ingin menatapnya lama lama, maria pun begitu, dia menceritakan kronologinya dengan sedetail detailnya dari pertama ketemu aku di parkiran sampai ia masuk mall di deretan malioboro, ia pun berpaling dari satu mata kesatu mata yang lainnya tanpa terlewat satupun, ia meyakinkan bahwa ia bercerita apa adanya dan tak ada kebohongan sedikitpun, aku percaya sebab dimatanya tak ada kebohongan barang sedikitpun.
Arhan pun tak mau kalah, ia memandangi maria sembari tersenyum senyum, dan sesekali menoleh kearahku sebab setelah kejadian bersalaman tadi, arhan mungkin merasa bahwa aku menyukai maria juga, apalagi ketika maria menceritakan saat saat bertemuku diparkiran, tak sengaja aku melihat ekspresi arhan tersenyum sinis yang aku sendiri tidak bisa mengartikannya, hingga membuatku sedikit tersinggung tapi ini hanya masalah sepele toh maria bisa memilih siapa saja lelaki yang ia mau, bersaing dengan arhan saja bagiku sudah cukup berat apalagi ditambah ia anggota osis.
"Ketika waktu menunjukan pukul setengah enam, aku memutuskan pulang bersama supirku, akupun segera membayar pesananku dan mengajak pak supir untuk segera keluar dan bergegas ke parkiran sebab matahari sudah akan tenggelam, ketika aku ingin menyebrang jalan tak tampak ada mobil kijang melaju dengan kencang hingga tak lama akupun spontan melihat kearah klakson dan prakk kakiku terkena bemper depan mobil kijang tersebut, akupun merasakan sakit yang begitu amat, darahku sudah bercucuran hingga tak lama mataku buram dan aku terlelap dalam koma." cerita maria terhenti sebab ada suara dari pintu masuk ruang maria, tanpa di aba aba teman temanku pun menoleh kearah pintu tersebut, terlihat lelaki begitu tinggi dan rapih dengan mengenakan jas hitam berkaos putih, berwajah chinese, yang kira kira berumur sekitar 35 tahunan, dan wanita yang parasnya tidak jauh dari wajah maria, mengenakan pakaian rapi juga. setelah berucap salam mereka pun langsung merengsek maju tuk sesegera memeluk maria, terlihat begitu hangat pelukan orang tua kepada putrinya, namun bagiku ada sedikiit kejanggalan dalam senyum maria, maria terlihat begitu tertekan dan penuh dendam, entahlah itu mungin pikiranku saja. Aku pun merasa iri atas keluarga ini, aku tak pernah merasakan pelukan kasih sayang dari ayah, aku tak bisa bercurhat tentang kerasnya dunia ini kepadanya, mungkin ini sebabnya aku menjadi diriku yang sekarang, tidak terkontrol, liar dan penuh dosa.
Maria pun mulai memperkenalkan teman temanya kepada orang tuanya satu persatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments