tempur

"Gak tau mar, tapi memang biasanya jika tergesa gesa memang ada sesuatu dengan gangnya" orientasi arhan.

Terlihat maria mendengarkan arhan sembari memikirkan sesuatu.

"Oh yaudah han kalo gitu" singkat maria.

Tak lama terdengar segerumbulan motor dari luar rumah sakit, dan spontan yang lainya menuju kejendela untuk melihat.

"Itu motor econ" nyeletuk teman sekelasku.

"Kenapa mereka mukanya tertutup semua?" Tanya maria.

"Gak tau mar, mereka memang begitu" jawab arhan yang berada disebelahnya.

*******

"Aku gak tau, poss" jawabnya dengan nada sedikit gemetar, musuhku tampak pucat, ia takut.

"Kau tak tahu apa yang dilakukan gank mu tadi siang?"

"Iya, aku tau pos, tapi aku tidak ikut melakukanya," keringatnya mulai muncul perlahahan, takutnya semakin menjadi jadi.

Aku tidak tahu namanya, yang ku tahu ia adalah anak bawangnya aziz, aziz adalah ketua gang disekolah sebelah.

"Telpon aziz sekarang ...., dimana dia? Nadaku sedikit meninggi.

Ia pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan langsung menghubungi aziz, akupun mengisyaratkan agar tak bilang bahwa ada aku disini.

Aku adalah orang yang tak akan menyerang musuh yang tidak ikut campur urusanku, walaupun dia termasuk dalam gangnya.

"Hallo ziz"

terdengar pelan suara aziz, kusuruh ia kencangkan suaranya agar aku mendengarnya.

"Tadi yang bacokin anak sekolah sebelah sapa?"

"Kenapa kau tanya begitu?" aziz membalikkan pertanyaan.

"Tanya saja ziz"

terdengar aziz menyebutkan namanya satu persatu, kusuruh menanyakan ia sedang dimana sekarang.

"Kau sedang dimana ziz?"

Aziz pun kesal kemudian menyebutkan tempat dimana ia dan yang lainnya sedang nongkrong. Akupun mengisyaratkan agar cepat mematikan teleponya.

"Besok besok kau jangan ikut ikut, jika tak ingin seperti temanku tadi" kubisikan ia. "Santay saja aku tak akan melakukannya kepada orang yang tak mengganggu temanku" sambungku.

Setelah tau dimana aziz dan yang lainnya berada, akupun segera menuju tempat yang aziz katakan ditelpon tadi.

Temanku pun berbondong bondong  mengikuti ku dibelakang.

Saat hampir sampai ditempat tersebut, akupun segera mengangkat celuritku dari belakang, teman ku pun segera mengikutinya, aku terdiri dari 15 orang, itu baru setengah dari gang ku.

Kusuruh econ tuk parkir lebih jauh dari tempat si aziz dan gang nya berada, agar nanti pasukanku jebol temanku bisa siap siap tuk lari, tapi belum pernah semenjak aku duduk di smk, smk sekolah sebelah menjebol gang ku, temankupun mulai turun satu persatu. Aku memimpin disusul dengan yang lainnya, dengan menggandeng celurit ada juga yang bawa br. Malam itu pukul 21.00 akupun mulai menyuruh aziz tuk keluar dari tongkrongannya, aku berkata keras sekali, suaraku nyaring, sedihku masih tersisa, udara malam itu dingin, amarahku memuncak, aku sudah tak tahan, yang ku pegang dari dulu bahwa kematian ditangan tuhan, jika besok tuhan mengijinkanku tuk bertemu lagi dengan ibukku berarti nasib baik masih berpihak padaku,  jika tidak bertemu ibukku lagi, mungkin tuhan lebih sayang kepadaku dari teman yang lainnya.

Aziz pun keluar dengan gangnya sekitar 25 orang dengan senjata masing masing, tak lama lama, aku langsung berlari dengan celurit yang kupakai setiapku bertempur.

Ku keluarkan semua amarah yang sudah sedari tadi kutahan. Takut sudah pasti semua orang memilikinya, tapi jika kau manjakan ketakutakanmu terus menerus maka ia akan menjadi karang dan bersarang di tubuhmu yang susah dihilangkan dikemudian hari. Semua orang memiliki jalan masing masing untuk menghilangkan ketakukanya, ada yang bertarung, ada yang tinggal dijalanan, ada juga yang mulai menjauh dari uang orang tua sejak duduk dibangku sma. Pesanku hilangkanlah ketakutanmu satu persatu sebelum ia bersarang dan susah dihilangkan sebab ia yang menghambat suatu yang besar yang akan terjadi pada dirimu sendiri.

Pertempuran tak bisa terelakan lagi, semua sudah lupa tentang masalah apapun yang terpikirkan gimana kita dapat melukai musuh dan menjebol musuh, aku merengsek maju tanpa mengenal takut.

Episodes
1 prolog
2 maria
3 ibu
4 awal
5 khawatir
6 pagi resah
7 arhan
8 maria hilang dalam pikiranku sejenak
9 kembali memikirkan maria
10 rumah sakit
11 kabar maria
12 kronologi
13 perkataan ibu maria, menyesakkan badanku.
14 kesal
15 duniaku
16 koma
17 tempur
18 luka
19 nomor whatsaap
20 whatsaap 2
21 whatsaap 3
22 kabar gembira
23 basa basi
24 tugas matematika
25 Keunggulan simiskin selain berkelahi
26 Kantin sekolah
27 Teman random
28 Futsal
29 Rumah
30 Ketawa ketiwi
31 #parkiran
32 Parkiran 2
33 Motor tua
34 Butut
35 Perayaan
36 Secercah nasihat
37 Malam
38 Larut
39 Pagi buta
40 Matahari
41 Bohong
42 Vespa tua
43 JANJIAN
44 Mimpiku
45 Kesampaian
46 Kebahagiaan
47 Haru di ujung senja
48 Dijodohkan
49 Haru campur bahagia
50 Mutualisme
51 Alkohol
52 Ketemuan
53 Muka memelas
54 Mulai
55 Rasa
56 Flash back
57 Flash back 2
58 Posa koma
59 Kasih sayang ibu
60 Perhatian
61 Muncul mobil mencurigakan
62 Operasi berjalan lancar
63 Kehangatan
64 Rezeki yang tak mungkin tertukar
65 Martin
66 Melanjutkan hari hari seperti biasa.
67 Sedikit asa
68 Ketua osis
69 Sedikit baper
70 Rasa yang sama
71 Putri
72 Bimbang
73 Semakin dalam
74 Marioboro dengan wanita yang diam diam kusukai
75 Semakin dalam
76 Awal sebuah pertempuran besar
77 Sweep
78 Luka yang keberapa kalinya
Episodes

Updated 78 Episodes

1
prolog
2
maria
3
ibu
4
awal
5
khawatir
6
pagi resah
7
arhan
8
maria hilang dalam pikiranku sejenak
9
kembali memikirkan maria
10
rumah sakit
11
kabar maria
12
kronologi
13
perkataan ibu maria, menyesakkan badanku.
14
kesal
15
duniaku
16
koma
17
tempur
18
luka
19
nomor whatsaap
20
whatsaap 2
21
whatsaap 3
22
kabar gembira
23
basa basi
24
tugas matematika
25
Keunggulan simiskin selain berkelahi
26
Kantin sekolah
27
Teman random
28
Futsal
29
Rumah
30
Ketawa ketiwi
31
#parkiran
32
Parkiran 2
33
Motor tua
34
Butut
35
Perayaan
36
Secercah nasihat
37
Malam
38
Larut
39
Pagi buta
40
Matahari
41
Bohong
42
Vespa tua
43
JANJIAN
44
Mimpiku
45
Kesampaian
46
Kebahagiaan
47
Haru di ujung senja
48
Dijodohkan
49
Haru campur bahagia
50
Mutualisme
51
Alkohol
52
Ketemuan
53
Muka memelas
54
Mulai
55
Rasa
56
Flash back
57
Flash back 2
58
Posa koma
59
Kasih sayang ibu
60
Perhatian
61
Muncul mobil mencurigakan
62
Operasi berjalan lancar
63
Kehangatan
64
Rezeki yang tak mungkin tertukar
65
Martin
66
Melanjutkan hari hari seperti biasa.
67
Sedikit asa
68
Ketua osis
69
Sedikit baper
70
Rasa yang sama
71
Putri
72
Bimbang
73
Semakin dalam
74
Marioboro dengan wanita yang diam diam kusukai
75
Semakin dalam
76
Awal sebuah pertempuran besar
77
Sweep
78
Luka yang keberapa kalinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!