Apakah kalian pernah merasakan hal sepertiku, memikirikan entah apa yang dipikirkan sehingga membuat diri sendiri bersedih dan tak tentu arah, inginku kembali kewaktu sekolah dasar dulu, kegiatan yang ku lakukan hanya bermain bermain dan bermain tidak terlalu memikirkan masa depan dan makan dan tidurpun teratur. Tidak ada pemuda atau pemudi kuat, yang ada mereka tidak memperlihatkan kesedihanya atau pintar menutupi segalanya dengan wajah berserinya setiap hari tanpa ada satupun orang yang mengetahuinya.
*******
"Bangun poss, ayo kita jenguk maria" ucap temanku yang selalu memboncengku baik berangkat ataupun pergi sekolah sebut saja trio, ia berlatar belakang sama sepertiku yaitu anak broken home ia juga salah satu tank di gank ku saat kita menghadapi lawan, tetapi bapaknya adalah seorang dokter ahli bedah dan perekonomianya sudah bisa dibilang diatas rata rata.
Aku terbangun dan tersadar ruang kelas hanya tinggal aku saja dan ternyata teman temanku sudah menungguku diparkiran untuk bersama bersama menjenguk maria, akupun segera membereskan buku bukuku dan langsung pergi ke parkiran untuk menjeput teman temanku yang sudah menungguku sedari tadi.
Ada rasa senang tersendiri dihatiku, apakah aku akan bertemu maria?, ataupun sekolah sudah usai?, entahlah hatiku berdebar debar rasanya segera ingin mengetahui kabar maria secepatnya agar tak ada rasa takut dan gelisah lagi, tak lama arhan menginstruksikan agar segera berangkat terlebih dahulu, dan aku bersama trio disuruh arhan tuk menemaninya membeli bingkisan. Akhirnya kita semua berangkat untuk menjenguk maria dan hatiku pun semakin tak karu karuan.
sampai lah kita ditempat penjualan buah yang tidak jauh dari rumah sakit tempat maria dirawat, sedangkan temanku yang lainya sudah lebih dulu masuk kawasan rumah sakit dan disuruh arhan untuk mencari kamar berapa maria dirawat, jika sudah ketemu langsung disuruh mengabari kita terlebih sedangkan aku, arhan dan trio membeli bingkisan terlebih dahulu. Kami pun berangkat.
"Bu minta tolong buah buah ini dibungkus yang bagus ya" minta arhan kepada penjual buah.
"Baik nak, mau buah mana aja yang dimasukin bingkisan?" tanya balik si penjual kepada arhan, terus arhan memilih buahnya satu persatu kemudian diberikan kepada sipenjual agar segera dibuatkan bingkisanya. Aku bertanya tanya dalam hati "kenapa harus yang bagus, malah nambah biyaya bingkis nanti kita, biasanya juga kalo jenguk yang lainnya cuman make kresek biasa" dengan muka tampak keheranan, sialnya arhan dan trio menyadari perubahan mukaku.
"Kenapa muka lu kaya gitu pos?" tanya arhan kepadaku.
Aku pun spontan menjawab "ngapa harus dibungkus bagus bagus, han? " terusku kepada arhah tanpa menyindir saat jenguk teman yang lainnya.
"Ya gak papa biar keliat bagus aja" jawab arhan enteng, terlihat muka trio yang merasa keheranan juga. Ah sudahlah arhan memang seperti itu, dari situ aku tau dia bukan hanya cari perhatian saat didepan guru saja melainkan kepada wanita wanita cantik disekolah. "Mentang mentang osis lu" gumamku dalam hati.
Kemudian aku membakar rokok sisaaanku disekolah tadi sembari menunggu si ibu penjual buah membuat bingkisan, dia tampak hati hati menaruh buahnya dan dia buat serapi mungkin agar si pembeli merasa puas, sama halnya dengan makanan makanan di restoran mahal yang makanannya di bungkus serapi mungkin, namun menurutku buah ya tetap buah dan makanan ya tetap makanan mau kita apakan tetap saja ujungnya ujungnya bakal kita masukan dalam perut, berbeda dengan bunga, jika bunga dibungkus secantik mungkin aku tak papa sebab bunga tidak bisa dimasukkan kedalam perut, mungkin itu semua menjadi daya tarik si pembeli ataupun pembeda dari penjual yang lainnya.
"Ini sudah nak" penjual sembari berjalan menuju arhan.
"berapa bu?" tanya arhan.
"120 ribu aja nak" jawab penjual buah, 120 ribu menurutku sudah terbilang mahal sebab didalamnya hanya berisi berapa buah saja dan itu bisa kudapat di pasar pasar malioboro dengan harga yang terbilang jauh lebih murah. Kemudian arhan mengeluarkan uang yang sudah dikumpulkan tadi dan untungnya uangnya pas hanya lebih 2 ribu rupiah, tak lama aku,arhan dan trio menyusul teman temanku yang sudah terlebih dahulu di rumah sakit.
Sampailah kita bertiga dirumah sakit, dan si arhan kemudian membuka grup kelas dan disitu sudah tertera maria dirawat di kamar berapa, kami bertiga pun langsung meluncur kesana, tak sabar aku ingin melihat kabar maria, aku bingung kenapa semakin dekat dengan kamar maria dirawat, rasa ini tidak bisa ku kontrol apakah ini yang namanya cinta? hingga membuat si pemiliknya merasa dunia hanya miliknya. Hatiku hilang tak tau arah, ada rasa senang tersendiri dan canggung tersendiri, aku hanya bisa bergumam gumam saja dalam hati sembari berjalan menyusuri lorong lorong yang sunyi dan sedikit berbau obat obatan khas rumah sakit, akupun sampai didepan kamar maria, trio di depanku dan didepan trio si arhan, arhan pun langsung membuka pintu disitu sudah ramai sekali teman temanku, dan maria sedang duduk di ditengah tengah mereka, wajahnya pucat sekali hingga aku merasa iba dalam diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
E Do
uppp gannm
2022-05-21
2